BAB V PENUTUP
Bab  ini  memaparkan  kesimpulan,  keterbatasan,  dan  saran berdasarkan hasil penelitian.
A. Kesimpulan
Berdasarkan  uraian  hasil  penelitian  dan  pembahasan  pada  bab sebelumnya, maka peneliti dapat menyimpulkan dua hal berikut.
1. Tingkat karakter kepemimpinan demokratis pengurus OSIS, wakil, dan  ketua  kelas  SMP  N  6  Surakarta  tahun  ajaran  20142015,
sebelum  mendapatkan  layanan  bimbingan  klasikal  kolaboratif, sudah tergolong baik. Faktor-faktor  yang  mempengaruhi  tumbuh
kembang karakter kepemimpinan demokratis subjek yaitu, subjek sudah  memiliki pemahaman  dasar  tentang  seperangkat  nilai-nilai
dan sikap
yang mencerminkan
karakter kepemimpinan
demokratis, subjek sedang  berada  dalam  usaha  yang  baik  dalam mencapai  tugas-tugas  perkembangannya  dalam  hal  membina
hubungan  yang  baik  dengan  anggota  kelompok,  serta  adanya tokoh masyarakat, guru, dan orang tua sebagai model.
2. Implementasi pendidikan  karakter  berbasis  layanan  bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning secara signifikan
efektif meningkatkan
karakter kepemimpinan
demokratis pengurus OSIS,  wakil,  dan  ketua  kelas  SMP  N  6  Surakarta  tahun
ajaran  20142015. Beberapa  faktor  yang  dianggap  menunjang
82 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dalam  meningkatkan  karakter  kepemimpinan  demokratis subjek antara  lain: kesesuaian  antara topik  bimbingan  dengan  karakter
kepemimpinan  demokratis  yang  ingin  ditumbuhkembangkan, model  bimbingan  klasikal  kolaboratif  yang  dikemas  secara
menyenangkan  dalam  bentuk  dinamika  kelompok  experiential learning,  semangat  dari  dalam  diri subjek selama  mengikuti
layanan  bimbingan  klasikal  kolaboratif, serta
pemberian bimbingan klasikal kolaboratif yang berkesinambungan.
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian  ini  memiliki  kekurangan  dalam  hal-hal tertentu  yang masih  dapat  diperbaiki  dan  dikembangkan  lagi. Berikut  merupakan
hal-hal tertentu  yang  masih  dapat  diperbaiki  dan  dikembangkan  lagi dalam penelitian ini.
1. Penelitian  ini  menggunakan  prosedur One  Group  Pretest-Posttest Design.  Prosedur One  Group  Pretest-Posttest  Design mempunyai
kelemahan, yaitu tidak ada jaminan bahwa perlakuan pemberian layanan  bimbingan  klasikal  kolaboratif  dengan  pendekatan
experiential  learning adalah  satu-satunya  faktor maupun  faktor utama yang menimbulkan perbedaan antara pretest dan posttest.
2. Pada penelitian ini kolaborasi antara peneliti dan mitra kolaboratif masih pada  tahap  mitra  kolaboratif  sebagai  observer. Oleh  sebab
keterbatasan waktu, mitra  kolaboratif tidak dilibatkan  dalam pembuatan  modul  layanan  bimbingan  klasikal  kolaboratif  dengan
pendekatan experiential  learning dan mitra  kolaboratif tidak terlibat dalam kegiatan dinamika kelompok.
3. Instrumen penelitian
Kuesioner Karakter
Kepemimpinan Demokratis disusun  berdasarkan  satu  aspek  kepemimpinan
demokratis  dengan  jumlah  item  yang  sangat  terbatas,  sehingga masih  banyak  indikator karakter  kepemimpinan  demokratis  yang
belum berhasil diungkap instrumen ini.
C. Saran