Tujuan Penyelenggaraan Layanan Bimbingan Klasikal Pihak yang Dilibatkan dalam Penyelenggaraan Layanan Bimbingan dan Konseling

2. Tujuan Penyelenggaraan Layanan Bimbingan Klasikal

Winkel dan Sri Hastuti dalam bukunya yang berjudul Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan 2004:31-32 memaparkan bahwa tujuan penyelenggaraan layanan bimbingan yaitu, supaya sesama manusia mengatur kehidupan sendiri, menjamin perkembangan dirinya sendiri seoptimal mungkin, memikul tanggung jawab sepenuhnya atas arah hidupnya sendiri, menggunakan kebebasannya sebagai manusia secara dewasa dengan berpedoman pada cita-cita yang mewujudkan semua potensi yang baik padanya, dan menyelesaikan semua tugas yang dihadapi dalam kehidupan ini secara memuaskan. Layanan bimbingan mempunyai tujuan supaya orang yang dilayani menjadi mampu mengatur kehidupannya sendiri, memiliki pandangannya sendiri dan tidak sekedar membebek pendapat orang lain, mengambil sikap sendiri, dan berani menanggung sendiri akibat dan konsekuensi dari tindakan- tindakannya. Tujuan bantuan itu diberikan yaitu supaya orang perorangan atau kelompok orang yang dilayani menjadi mampu menghadapi semua tugas perkembangan hidupnya secara sadar dan bebas, mewujudkan kesadaran dan kebebasan itu dalam membuat pilihan-pilihan secara bijaksana, serta mengambil beraneka tindakan penyesuaian diri secara memadai. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Pemaparan di atas didukung oleh Makhrifah dan Nuryono 2014:2 dalam jurnalnya yang berjudul Pengembangan Paket Peminatan dalam Layanan Bimbingan Klasikal untuk Siswa di SMP, bahwa tujuan penyelenggaraan bimbingan yaitu untuk meluncurkan aktivitas-aktivitas pelayanan yang mengembangkan potensi siswa atau mencapai tugas-tugas perkembangannya sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan.

3. Pihak yang Dilibatkan dalam Penyelenggaraan Layanan Bimbingan dan Konseling

Dalam lampiran Permendiknas no. 111 tahun 2014 halaman 37, dipaparkan secara jelas tentang pihak yang dapat dilibatkan dalam penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling, yaitu sebagai berikut. a. Dalam melaksanakan tugas layanan bimbingan dan konseling, Konselor atau Guru Bimbingan dan Konseling dapat bekerjasama dengan berbagai pihak di dalam satuan pendidikan kepala sekolah, wakil kepala sekolah, wali kelas, guru mata pelajaran, staf administrasi, sekolah, dan di luar satuan pendidikan pengawas pendidikan, komite sekolah, orang tua, organisasi profesi bimbingan dan konseling, dan profesi lain yang relevan. b. Keterlibatan berbagai pihak dalam mendukung pelaksanaan bimbingan dan konseling dapat dilakukan dalam bentuk kerjasama seperti: mitra layanan, sumber datainformasi, dan narasumber melalui strategi layanan kolaborasi, konsultasi, kunjungan, ataupun referal.

4. Pengertian Layanan Bimbingan Klasikal Kolaboratif

Dokumen yang terkait

Pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning.

0 0 15

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan Experiential Learning untuk meningkatkan karakter bertanggung jawab.

0 0 193

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter bela rasa (Compassion) : studi pra eksperimen pada siswa kelas VII SMP Stella Duce 2 Yogyakart

0 0 159

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter mandiri : studi pra eksperimen pada siswa kelas VIII F SMP Negeri 31 Purworejo tahun ajaran 20

0 1 141

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter proaktif

2 5 190

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan kecerdasan komunikasi interpersonal

0 2 183

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter penerimaan diri dan sosial

0 3 164

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter bergaya hidup sehat

0 0 183

Efektivitas implementasi pendidikan karakter kepemimpinan berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 8 152

Efektivitas implementasi pendidikan karakter daya juang berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 1 156