Mengukur volume bahan MANAJEMEN MUTU LABORATORIUM

Pengawasan Mutu Bahan Produk Pangan 147 didokumentasi dan divalidasi; 2 semua metode harus dipelihara kemutakhirannya dan tersedia untuk staf laboratorium yang membutuhkan; 3 personel yang bersangkutan harus dilatih dan dievaluasi kompetensinya; dan 4 metode tersebut harus terus dipelajari oleh staf laboratorium yang bersangkutan untuk me- ningkatkan keahliannya. 8.4.4.1 Pemilihan metode Dalam melaksanakan perannya, laboratorium pengujian harus menggunakan metode pengujian, termasuk metode pengambilan sampel, dalam melaksanakan pengujian. Hal ini dilakukan untuk memenuhi keinginan pelanggan juga untuk memberi jaminan ke- sesuaian dengan hasil pengujian yang dilakukan. Metode pengujian yang diguna- kan dalam kegiatan pengujian di laboratorium harus memiliki stan- dar yang telah dipublikasi dan berlaku secara internasioanl, regional, nasional, atau minimal antara penjual dan pembeli. Beberapa pembeli dari negara di Eropa memiliki standar kualitas sendiri yang berbeda dengan standar kualitas negara lain. Hal ini tidak bertantangan dengan peraturan peraturan mengenai standarisasi yang berlaku secara internasional. Metode standar tersebut haruslah edisi terbaru yang berlaku, kecu- ali bila metode tersebut sudah tidak sesuai lagi atau tidak mung- kin untuk dilaksanakan. Apabila diperlukan, metode standar dapat dilengkapi dengan rincian tam- bahan untuk menjamin keteraturan dalam penerapannya. Apabila pelanggan tidak meminta secara khusus metode yang digunakan, laboratorium harus memilihmenyeleksi metode yang sesuai, misalnya: 1. standar internasional, regio- nal, atau nasional yang telah dipublikasi oleh badan stan- dar internasional atau nasio- nal, seperti: Standar Nasional Indonesia SNI, Standar Australia, ISO, ASTM, AOAC, WHO, dan lain-lainnya; 2. metode yang dikeluarkan dipublikasi oleh organisasi yang mempunyai reputasi, seperti yang dikembangkan oleh ilmuwan dan dipublikasi dalam jurnal ilmiah; 3. metode yang tertera berasal dari buku teks atau jurnal yang relevan; 4. metode yang dikeluarkan oleh pembuat peralatan manual; atau 5. metode yang telah dikem- bangkan atau diadopsi labo- ratorium dan telah divalidasi biasanya digunakan untuk keperluan khusus di lingku- ngan laboratorium sendiri. Dalam rangka melakukan pela- yanan pengujian kepada pelang- gan, seharusnya pelanggan dibe- ri informasi tentang metode yang telah dipilih untuk pengujian ter- Pengawasan Mutu Bahan Produk Pangan 148 sebut. Tentu saja, laboratorium harus sudah mampu mengguna- kanmengoperasikan metode standar secara baik. Jika ada perubahan metode standar yang digunakan, hendaklah dilakukan konfirmasi ulang ke pelanggan. Selain itu, laboratorium juga ha- rus memberitahu pelanggan bila metode yang diajukan oleh pe- langgan sudah tidak sesuai atau sudah kadaluwarsa.

8.4.4.2 Metode yang

dikembangkan oleh laboratorium Jika laboratorium menggunakan metode pengujian yang dikem- bangkan sendiri, maka beberapa tindakan berikut harus sudah dilakukan : 1. metode pengujian yang di- kembangkan harus merupa- kan kegiatan yang telah diren- canakan, dan rencana itu harus selalu dimutakhirkan sejak saat dikembangkan; 2. laboratorium telah menugas- kan personel yang telah me- menuhi persyaratan untuk menggunakan metode yang dikembangkan sendiri. Harus dipastikan sudah terjalin ko- munikasi yang efektif diantara semua personel laboratorium yang terlibat; 3. laboratorium telah dilengkapi dengan sumber daya, baik sarana maupun prasarana yang memadai untuk melak- sanakan metode pengujian tersebut.

8.4.4.3 Metode tidak standar Dalam kondisi tertentu, laborato-

rium mungkin saja tidak dapat melakukan pengujian seperti yang telah ditetapkan berda- sarkan kesepakatan yang berlaku secara internasional. Penang- gungjawab laboratorium tersebut boleh melaksanakan pengujian menggunakan metode pengujian sendiri. Namun metode peng- ujian yang dimaksud harus diva- lidasi terlebih dahulu dan dilapor- kan. Didalam SNI 10-17025-200 butir 5.4.5.3, dinyatakan bahwa labo- ratorium harus memvalidasi me- tode yang dimiliki dan akan digunakan. Laboratorium harus mampu merekam hasil yang di- peroleh, prosedur yang diguna- kan untuk validasi, dan pernyata- an bahwa metode tersebut tepat untuk penggunaan yang dimak- sud. Validasi metoda analisis bahan pangan mencakup penetapan repeatabilitas dan reproduksibi- litas, akurasi, recovery, batas deteksi minimal, linearitas, kon- firmasi identitas, dan ketidak pastian. Validase metode sangat dibutuhkan dalam analisis bahan pangan. Salah satunya karena nilai nutrisi dan keamanan bahan pangan ditetapkan berdasarkan analisis terhadap kandungan unsur senyawa yang ada dalam bahan pangan tersebut. Alasan lainnya adalah metode analisis yang digunakan harus divalidasi