Bentuk Skala Jenis Cacat

Pengawasan Mutu Bahan Produk Pangan 136 Pembersihan area kerja dilaku- kan berdasarkan prinsip-prinsip SSOP Bab VI dalam buku ini agar area kerja terbebas dari sumber kontaminan. Pembersi- han area kerja laboratorium dila- kukan dengan menggunakan zat pembersih yang sesuai. Untuk pengujian bahan pangan, zat pembersih yang digunakan harus mampu berperan sebagai sterili- sator dan tidak memiliki aroma yang kuat. Penggunaan zat pem- bersih yang beraroma tidak di- sarankan mengingat beberapa bahan pangan mampu menyerap aroma tersebut. Senyawa kimia yang tumpah ha- rus ditangani secara cermat agar tidak membahayakan. Pena- nganan bahan kimia tersebut ha- rus berdasarkan prosesur SSOP, terutama untuk senyawa kimia beracun, mudah terbakar atau mudah meledak. Sama halnya seperti senyawa kimia yang tumpah, penanganan bahan kimia sisa atau limbah la- boratorium harus dilaksanakan sesuai prosedur, terutama untuk senyawa berbahaya karena da- pat menimbulkan keracunan, ke- bakaran, ledakan, atau menyum- bat saluran air. Bahan sisa harus ditangani seca- ra baik agar tidak menimbulkan masalah. Penanganan bahan ki- mia sisa dapat dilakukan dengan cara : a. Pengenceran. Pengenceran banyak dilakukan untuk me- nangani bahan kimia ber- bentuk cair dan gas. Bahan kimia yang sudah encer se- lanjutnya dapat dibuang ke sistem saluran pembuangan air. Apabila tidak larut dalam air, sisabekas limbah ditam- pung dalam botol berlabel dan jangan dibuang ke sistem saluran air. Sejumlah perta- nyaan yang perlu dijawab bila akan melakukan penanganan bahan kimia dengan pengen- ceran, adalah : 1 apakah bahan tersebut meracuni tum- buhan atau binatang?; 2 da- patkan bahan kimia tersebut diencerkan?; 3 Apakah ba- han kimia tersebut dapat ber- campur dengan air; dan 4 apakah bahan tersebut ber- ubah jika diencerkan. Jika ja- waban yang ada memberikan kepuasan bagi semua pihak maka penanganan bahan sisa bekas dengan pengenceran merupakan salah satu cara penanganan yang baik. b. Penggunaan senyawa kimia- wi. Penerapan prinsip-prinsip kimiawi sering dilakukan un- tuk menangani bahan sisa bekas sehingga tidak menim- bulkan bahaya atau menye- babkan terjadinya banjir aki- bat penyumbatan. Beberapa bahan kimia yang digunakan dalam aktivitas penanganan bahan sisa bekas dan dapat digunakan untuk menghan- Pengawasan Mutu Bahan Produk Pangan 137 curkan atau menetralisir ba- han sisa bekas. c. Pengumpulan. Bahan sisa bekas yang tidak dapat dila- kukan pengenceran sebaik- nya dikumpulkan dan disim- pan dalam wadah khusus dan selanjutnya baru dibuang. Pecahan gelas dan sisa lo- gam dikumpulkan dalam wa- dah terpisah dan masing- masing diberi label. d. Penguburan. Penguburan dilakukan untuk menangani bahan berasal dari binatang dan sejenisnya. Bahan ter- sebut selanjutnya dikubur da- lam lubang yang tekah disi- apkan. e. Pembakaran. Bahan sisa bekas yang mudah terbakar sebaiknya ditangani dengan cara dibakar agar aman. Pe- laksanaan pembakaran seba- iknya dilakukan pada tempat yang mendukung. Asap yang terbentuk dari proses pemba- karan yang tidak sempurna dapat menyebabkan iritasi pa- da kulit atau keracunan. f. Lemari uap. Gas yang tidak berbahaya dapat dilepaskan ke atmosfir melalui lemari uap, sedangkan gas beracun klorin dan nitrogen dioksida, NO 2 dibuang melalui lemari uap dengan system ventilasi. Pembersihan area kerja ditujukan untuk sterilisasi ruangan dan kenyamanan dalam melakukan pekerjaan analisis. Keberadaan sumber pencemar sudah ditekan seminimal mungkin sehingga ti- dak mampu mempengaruhi hasil analisis. Kondisi ruang kerja yang bersih dan tertata baik akan menimbulkan kenyamanan dalam bekerja. 8.4.2 Pembersihan dan penyimpanan peralatan Kualitas mutu laboratorium pe- ngujian ditentukan oleh validatas data hasil pengujian. Oleh kare- nanya, mutu laboratorium pengu- jian perlu ditunjang dengan pera- latan uji dan manajemen yang handal. Dengan peralatan dan manajemen yang handal, maka laboratorium pengujian akan da- pat menghasilkan data pengu- kuran yang akurat dan valid. Peralatan yang harus dimiliki oleh sebuah laboratorium pengujian adalah semua peralatan, baik yang digunakan untuk pengam- bilan sampel, pengukuran dan pengujian sampel, termasuk per- alatan yang digunakan untuk pre- parasi sampel yang akan diuji, pemrosesan, serta analisis data pengujian. Untuk menjaga mutu hasil pengujian, peralatan harus dioperasikan oleh personel yang berwenang. Untuk menjaga agar peralatan tetap terawat, personel yang ber- tanggungjawab terhadap perala- tan harus dilengkapi dengan instruksi yang mutakhir untuk menggunakan dan merawat per- alatan, termasuk setiap panduan yang relevan, seperti yang dise-