Mengambil dan MANAJEMEN MUTU LABORATORIUM

Pengawasan Mutu Bahan Produk Pangan 145

e. Menyaring Untuk menyaring suatu campuran

dapat dilakukan dengan meng- gunakan kertas saring. Ukuran kertas saring disesuaikan dengan ukuran partikel yang akan di- pisahkan dari suatu campuran. Bentuklah kertas saring sedemi- kian rupa sehingga sesuai de- ngan ukuran corong. Penyobek- an kertas saring di bagian yang dilipat dimaksudkan untuk mem- berikan udara sehingga proses penyaringan dapat berlangsung lancar. Tempatkan kertas saring pada corong dan basahi kertas saring tersebut dengan air suling sehingga benar-benar melekat pada corong. Pasang corong pada statif dan ujung bagian bawahnya dimasukan ke mulut dari wadah penampungan filtrat. Tuangkan larutan yang akan disaring ke atas corong. Proses penuangan dilakukan secara hati- hati agar tidak ada larutan yang melebihi kertas saring. f. Mensterilisasi Sterilisasi adalah proses pemus- nahan semua bentuk kehidupan. Objek yang telah terbebas dari mikroba disebut steril. Proses sterilisasi dapat dilakukan dengan menggunakan suhu panas, sinal ultra violet, sinar-X, atau dengan menggunakan se- nyawa kimia. Sterilisasi suhu panas dapat berupa udara kering atau uap bertekanan Gambar 8.9.. Gambar 8.9. Autoclave yang dapat digunakan untuk sterilisasi dengan uap bertekanan Sumber : Wirjosoemarto dkk, 2000.

8.4.4 Metode Pengujian Telah dijelaskan sebelumnya

bahwa laboratorium pengujian adalah laboratorium yang melak- sanakan pengujian, yaitu suatu kegiatan teknis yang terdiri atas penetapan, penentuan satu atau lebih sifat atau karakteristik dari suatu produk, bahan, peralatan, organisme, fenomena fisik, pro- ses atau jasa, sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Dengan demikian laboratorium pengujian pangan adalah labora- torium yang melaksanakan pe- ngujian pangan, yaitu suatu ke- giatan penentuan sifat atau ka- Pengawasan Mutu Bahan Produk Pangan 146 rakteristik bahan pangan dengan menggunakan prosedur yang te- lah ditetapkan. Metode prosedur pengujian me- miliki arti sangat penting dalam melaksanakan kegiatan penguji- an. Sesuai dengan perkembang- an, laboratorium harus menggu- nakan metode dan prosedur pe- ngujian yang sesuai dengan stan- dar, baik nasional maupun inter- nasional. Metode dan prosedur tersebut meliputi metode : 1 pe- ngambilan sampel; 2 penangan- an sampel; 3 transportasi sam- pel; 4 penyimpanan sampel; 5 preparasi sampel yang akan diuji; 6 pengukurananalisis sifat atau karakteristik sampel sehingga diperoleh data; 7 perkiraan ke- tidakpastian pengukuran; dan 8 teknik statistik untuk analisis data pengujian. Semua metode dan prosedur yang diperlukan oleh laborato- rium dalam melaksanakan tugas- nya sebagai laboratorium pengu- jian hendaknya tersedia, baik be- rupa instruksi untuk penggunaan dan pengoperasian peralatan yang relevan, maupun penangan- an serta preparasi contoh yang akan diuji. Laboratorium harus memiliki semua instruksi, standar, pedoman dan data referensi yang relevan untuk pekerjaan labora- torium. Semua instruksi, standar, pedoman dan data referensi yang relevan untuk pekerjaan labora- torium tersebut harus dipelihara kemutakhirannya serta tersedia dan mudah diakses oleh personel laboratorium. Kadang terjadi penyimpangan dari hasil pengukuran yang diper- oleh. Penyimpangan terhadap metode pengujian boleh terjadi hanya jika penyimpangan ter- sebut dapat dibuktikan kebena- rannya secara teknis, disahkan dan dapat diterima oleh pelang- gan. Agar pengujian dapat dilaku- kan dengan benar serta membe- rikan hasil yang memuaskan dan dapat dipercaya, maka laborato- rium harus menggunakan metode standar, baik secara internasio- nal, regional atau nasional. Namun karena suatu alasan, la- boratorium dapat juga menggu- nakan metode bukan standar. Namun metode tersebut spesifi- kasinya harus telah diakui serta berisi informasi yang cukup dan ringkas tentang cara melaksana- kan pengujian tersebut. Bila menggunakan metode standar, ti- dak perlu ditambah atau ditulis ulang sebagai prosedur internal, tetapi dapat digunakan langsung sesuai dalam bentuk aslinya. Pada penggunaan metode stan- dar, mungkin saja diperlukan pengadaan dokumen tambahan untuk menjelaskan langkah-lang- kah opsional dalam rincian meto- de atau rincian tambahan. Ada beberapa hal yang perlu di- perhatikan dalam penggunaan metode analisis, antara lain : 1 semua metode pengujian harus Pengawasan Mutu Bahan Produk Pangan 147 didokumentasi dan divalidasi; 2 semua metode harus dipelihara kemutakhirannya dan tersedia untuk staf laboratorium yang membutuhkan; 3 personel yang bersangkutan harus dilatih dan dievaluasi kompetensinya; dan 4 metode tersebut harus terus dipelajari oleh staf laboratorium yang bersangkutan untuk me- ningkatkan keahliannya. 8.4.4.1 Pemilihan metode Dalam melaksanakan perannya, laboratorium pengujian harus menggunakan metode pengujian, termasuk metode pengambilan sampel, dalam melaksanakan pengujian. Hal ini dilakukan untuk memenuhi keinginan pelanggan juga untuk memberi jaminan ke- sesuaian dengan hasil pengujian yang dilakukan. Metode pengujian yang diguna- kan dalam kegiatan pengujian di laboratorium harus memiliki stan- dar yang telah dipublikasi dan berlaku secara internasioanl, regional, nasional, atau minimal antara penjual dan pembeli. Beberapa pembeli dari negara di Eropa memiliki standar kualitas sendiri yang berbeda dengan standar kualitas negara lain. Hal ini tidak bertantangan dengan peraturan peraturan mengenai standarisasi yang berlaku secara internasional. Metode standar tersebut haruslah edisi terbaru yang berlaku, kecu- ali bila metode tersebut sudah tidak sesuai lagi atau tidak mung- kin untuk dilaksanakan. Apabila diperlukan, metode standar dapat dilengkapi dengan rincian tam- bahan untuk menjamin keteraturan dalam penerapannya. Apabila pelanggan tidak meminta secara khusus metode yang digunakan, laboratorium harus memilihmenyeleksi metode yang sesuai, misalnya: 1. standar internasional, regio- nal, atau nasional yang telah dipublikasi oleh badan stan- dar internasional atau nasio- nal, seperti: Standar Nasional Indonesia SNI, Standar Australia, ISO, ASTM, AOAC, WHO, dan lain-lainnya; 2. metode yang dikeluarkan dipublikasi oleh organisasi yang mempunyai reputasi, seperti yang dikembangkan oleh ilmuwan dan dipublikasi dalam jurnal ilmiah; 3. metode yang tertera berasal dari buku teks atau jurnal yang relevan; 4. metode yang dikeluarkan oleh pembuat peralatan manual; atau 5. metode yang telah dikem- bangkan atau diadopsi labo- ratorium dan telah divalidasi biasanya digunakan untuk keperluan khusus di lingku- ngan laboratorium sendiri. Dalam rangka melakukan pela- yanan pengujian kepada pelang- gan, seharusnya pelanggan dibe- ri informasi tentang metode yang telah dipilih untuk pengujian ter-