Lingkungan terkontrol Pelaksanaan GMP
Pengawasan Mutu Bahan Produk Pangan
60
Gambar 5.16. Produk pangan yang dikemas secara terbuka
memperbesar kemungkinan terjadinya rekontaminasi
Produk pangan sebaiknya tidak dikemas dalam keadaan panas
karena uap air yang terbentuk akan melekat pada kemasan.
Uap air ini dapat dimanfaatkan oleh mikroba untuk tumbuh dan
berkembangbiak Gambar 5.17, sehingga akan mencemari pro-
duk pangan tersebut.
Jenis bahan yang dapat diguna- kan sebagai pengemas sudah
banyak, diantaranya logam, kaca, plastik atau bahan organik.
Pemilihan jenis kemasan harus disesuaikan dengan produk pa-
ngan yang dihasilkan. Sebagai contoh, produk filet ikan sebaik-
nya menggunakan kemasan dari bahan plastik untuk memperli-
hatkan bentuk filetnya. Produk buah sebaiknya menggunakan
kemasan kaleng untuk mencegah perubahan warna yang diakibat-
kan oleh masuknya cahaya matahari.
Gambar 5.17. Pengemasan yang dilakukan saat produk pangan
masih panas dapat menyebab- kan mengumpulnya uap air di
permukaan kemasan sehingga dapat digunakan oleh mikroba
untuk tumbuh
Distribusi produk pangan ke kon- sumen harus diperhatikan karena
berpengaruh terhadap penurunan mutu produk pangan. Produk
pangan yang cepat mengalami penurunan mutu sebaiknya areal
distribusinya tidak terlalu jauh atau menggunakan fasilitas trans-
portasi yang lebih cepat. Distri- busi produk pangan dengan
menggunakan fasilitas penurunan suhu dapat mempertahankan
mutu produk pangan.
Pemasaran produk pangan seba- iknya memperhatikan siapa yang
Pengawasan Mutu Bahan Produk Pangan
61
akan memakainya, waktu mema- sarkan, kegunaannya dan lain
sebagainya. Produk pangan yang diperuntukan bagi anak-
anak sebaiknya dipasarkan dengan cara yang menarik dan
dimengerti oleh mereka. Produk pangan yang diperuntukkan bagi
konsumen kalangan atas perlu difikirkan ukurannya. Kalangan
tersebut kecenderungan akan lebih mengutamakan mutu dari-
pada ukuran produk pangan yang dibelinya.
Bila konsumen yang dibidiknya adalah pengusaha katering atau
rumah makan, ukuran produk pangan yang ditawarkan kepada-
nya dapat lebih besar namun harganya harus lebih murah.
Waktu pemasaran dari produk pangan juga perlu diperhatikan.
Sebagai contoh, ukuran produk pangan yang ditawarkan pada
musim pernikahan cenderung lebih besar. Untuk daerah yang
memiliki kekhasan tertentu perlu dicermati. Misalnya untuk daerah
Jawa Barat, untuk kebutuhan pernikahan atau perayaan hari
istimewa masyarakat cenderung membeli ikan gurame berukuran
besar dibandingkan untuk kebu- tuhan sehari-hari.