24
Laboratorium  Farmakognosi  Fitokimia  Fakultas  Farmasi  Universitas  Sanata Dharma  Yogyakarta.  Bagian  tanaman  yang  digunakan  dalam  melakukan
determinasi tanaman meliputi daun, batang, biji, bunga, dan buah.
2.   Pengumpulan bahan
Bahan uji  yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun  M. tanarius yang  masih  segar  dan  berwarna  hijau.  Daun  M.  tanarius  dipetik  dari  Kebun
Tanaman  Obat  Fakultas  Farmasi  Universitas  Sanata  Dharma  Yogyakarta  pada bulan Mei 2012.
3.   Pembuatan serbuk daun M. tanarius
Daun  M.  tanarius  dicuci  bersih  di  bawah  air  mengalir  kemudian dikeringanginkan. Setelah itu, dilakukan pengeringan di bawah sinar matahari dan
ditutup  menggunakan  kain  berwarna  hitam  agar  terhindar  dari  kerusakan  akibat paparan  sinar  matahari  langsung  dan  juga  menciptakan  pemanasan  yang  merata.
Pengeringan dilanjutkan menggunakan oven pada suhu 50°C selama 24 jam. Daun yang telah kering kemudian diserbuk dan diayak dengan ayakan nomor 40.
4. Penetapan kadar air serbuk daun M. tanarius
Penetapan kadar air serbuk daun M. tanarius dilakukan secara sederhana dengan  metode  Gravimetri  menggunakan  alat  Moisture  Balance.  Sebanyak  5  g
serbuk daun M. tanarius dimasukkan ke dalam alat Moisture Balance, kemudian diratakan  dan  ditimbang  sebagai  bobot  serbuk  sebelum  pemanasan.  Serbuk
dipanaskan  pada  suhu  110
o
C  selama  15  menit.  Setelah  dipanaskan,  serbuk ditimbang ulang sebagai bobot serbuk sesudah pemanasan. Bobot serbuk daun M.
25
tanarius sebelum dan sesudah pemanasan kemudian dijadikan sebagai dasar untuk
menghitung persentase kadar air. 5.
Pembuatan ekstrak metanol-air daun M. tanarius
Serbuk kering daun M. tanarius diekstraksi secara maserasi. Sebanyak 10 g serbuk kering daun  M. tanarius dilarutkan dalam 100 ml pelarut metanol 50
pada  suhu  kamar  selama  3  x  24 jam  dengan  kecepatan  140  rpm.  Hasil  maserasi disaring dengan kertas saring, lalu cairan penyari dipisahkan menggunakan rotary
vacuum evaporator . Ekstrak kemudian dipindahkan ke dalam cawan porselen dan
dimasukkan ke dalam oven selama 24 jam dengan suhu 50°C hingga didapatkan ekstrak dengan bobot tetap susut pengeringan 0.
Rendemen  ekstrak  merupakan  selisih  berat  cawan  berisi  ekstrak  kental dan  berat  cawan  kosong.  Rata-rata  rendemen  dihitung  dari  6  replikasi  rendemen
ekstrak.  Persentase  rendemen  ekstrak  daun  M.  tanarius  merupakan  banyaknya ekstrak kental yang didapatkan dari 1 kg serbuk daun M. tanarius.
6.   Penetapan konsentrasi pekat ekstrak
Konsentrasi yang digunakan adalah konsentrasi pekat yang dapat dibuat dimana pada konsentrasi tersebut ekstrak dapat dimasukkan serta dikeluarkan dari
spuit per oral. Pembuatan konsentrasi pekat dilakukan dengan melarutkan 1,92 g
ekstrak dalam labu ukur terkecil dengan pelarut yang sesuai, yakni CMC-Na 1. Labu  ukur  terkecil  yang  tersedia  adalah  labu  ukur  5  ml  sehingga  konsentrasi
ekstrak dapat ditetapkan, yaitu sebesar 0,384 gml atau 384 mgml atau 38,4 bv Andini, 2010.