30
perbedaan masing-masing kelompok, maka dilanjutkan dengan analisis variansi pola searah One Way ANOVA dengan taraf kepercayaan 95. Kemudian
dilanjutkan dengan uji Scheffe untuk melihat perbedaan antar kelompok bermakna p0,05 atau tidak bermakna p0,05. Akan tetapi, apabila distribusi normal dan
data tidak homogen, maka dilakukan analisis non parametrik dengan uji Kruskal Wallis
untuk mengetahui perbedaan aktivitas serum ALT-AST tiap kelompok. Setelah itu, untuk melihat perbedaan antar kelompok dilakukan uji Mann Whitney.
Efek hepatoprotektif ekstrak metanol-air daun M. tanarius pada tikus terinduksi karbon tetraklorida dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:
31
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan menentukan dosis paling efektif pemberian ekstrak metanol-air daun M. tanarius sebagai hepatoprotektor pada tikus yang
terinduksi karbon tetraklorida dengan pengaruh praperlakuan jangka waktu 30 menit. Tolok ukur dari efek hepatoprotektif ekstrak metanol-air daun M. tanarius
dievaluasi secara kuantitatif berdasarkan uji aktivitas serum ALT-AST. Efek hepatoprotektif ditunjukkan dengan adanya penurunan aktivitas serum ALT-AST
akibat pemberian ekstrak metanol-air daun M. tanarius pada tikus yang terinduksi karbon tetraklorida.
A. Determinasi Tanaman
Determinasi tanaman dilakukan untuk membuktikan kebenaran bahwa tanaman yang akan digunakan dalam penelitian merupakan tanaman yang
dimaksud, yaitu tanaman Macaranga tanarius L. Dari determinasi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa tanaman yang akan digunakan dalam
penelitian adalah benar merupakan tanaman Macaranga tanarius L. Lampiran 4.
B. Penetapan Kadar Air Serbuk Daun M. tanarius
Penetapan kadar air serbuk dilakukan untuk memenuhi persyaratan yang menyatakan bahwa serbuk yang baik memiliki kadar air kurang dari 10 Dirjen
POM, 1995. Penetapan kadar air serbuk daun M. tanarius dilakukan dengan alat