Uji pendahuluan Tata Cara Penelitian

29 kurang lebih selama 15 menit. Darah kemudian disentrifugasi dengan kecepatan 5000 rpm selama 15 menit dan diambil bagian supernatannya serum.

13. Penetapan aktivitas serum kontrol dan serum ALT-AST

Alat yang digunakan untuk menganalisis aktivitas serum ALT-AST adalah vitalab mikro Microlab-200. Pengukuran aktivitas serum ALT dan AST dilakukan di Laboratorium Biokimia - Anatomi Fisiologi Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penetapan aktivitas serum kontrol bertujuan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas alat yang digunakan. Analisis dilakukan dengan cara mencampurkan 800 μL reagen I dengan 200 μL reagen II, didiamkan selama 1 menit, kemudian dicampurkan dengan 100 μL serum kontrol, dihomogenkan dengan vortex, lalu dibaca absorbansi setelah 2 menit. Rentang nilai aktivitas serum kontrol yang sebenarnya adalah 33,9-48,9 UL. Analisis fotometri serum ALT dan AST, masing-masing dilakukan dengan cara sebagai berikut: 800 μL reagen I dicampur dengan 200 μL reagen II, didiamkan selama 1 menit, kemudian dicampurkan dengan 100 μL serum darah tikus, dihomogenkan dengan vortex, lalu dibaca absorbansi setelah 2 menit.

F. Tata Cara Analisis Hasil

Data aktivitas serum ALT-AST dianalisis dengan metode Kolmogorov- Smirnov untuk mengetahui distribusi data setiap kelompok dan analisis varian untuk melihat homogenitas varian antar kelompoknya sebagai syarat analisis parametrik. Jika data terdistribusi normal dan homogen, untuk mengetahui 30 perbedaan masing-masing kelompok, maka dilanjutkan dengan analisis variansi pola searah One Way ANOVA dengan taraf kepercayaan 95. Kemudian dilanjutkan dengan uji Scheffe untuk melihat perbedaan antar kelompok bermakna p0,05 atau tidak bermakna p0,05. Akan tetapi, apabila distribusi normal dan data tidak homogen, maka dilakukan analisis non parametrik dengan uji Kruskal Wallis untuk mengetahui perbedaan aktivitas serum ALT-AST tiap kelompok. Setelah itu, untuk melihat perbedaan antar kelompok dilakukan uji Mann Whitney. Efek hepatoprotektif ekstrak metanol-air daun M. tanarius pada tikus terinduksi karbon tetraklorida dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:

Dokumen yang terkait

Efek hepatoprotektif jangka waktu enam jam ekstrak etanol daun macaranga tanarius L. terhadap ALT-AST pada tikus jantan terinduksi karbon tetraklorida.

0 2 111

Efek hepatoprotektif ekstrak etanol-air daun Macaranga tanarius L. pada tikus terinduksi karbon tetraklorida : kajian terhadap praperlakuan jangka panjang.

0 1 109

Efek hepatoprotektif ekstrak etanol-air daun Macaranga tanarius L. pada tikus terinduksi karbon tetraklorida : kajian terhadap praperlakuan jangka pendek.

0 1 111

Efek hepatoprotektif jangka pendek ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius L. terhadap tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 4 106

Efek hepatoprotektif ekstrak metanol:air (50:50) daun macaranga tanarius L. terhadap kadar ALT-AST serum pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 1 123

Efek hepatoprotektif jangka waktu enam jam ekstrak etanol daun macaranga tanarius L. terhadap ALT AST pada tikus jantan terinduksi karbon tetraklorida

0 1 109

Efek hepatoprotektif ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. pada tikus terinduksi karbon tetraklorida: kajian terhadap praperlakuan jangka waktu 30 menit - USD Repository

0 1 112

Efek hepatoprotektif jangka pendek ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius L. terhadap tikus terinduksi karbon tetraklorida - USD Repository

0 0 104

Efek hepatoprotektif ekstrak etanol-air daun Macaranga tanarius L. pada tikus terinduksi karbon tetraklorida : kajian terhadap praperlakuan jangka pendek - USD Repository

0 0 109

Efek hepatoprotektif ekstrak etanol-air daun Macaranga tanarius L. pada tikus terinduksi karbon tetraklorida : kajian terhadap praperlakuan jangka panjang - USD Repository

0 0 107