16
F. Macaranga tanarius L.
1. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
tumbuhan Subkingdom
: Tracheobionta tumbuhan berpembuluh
Divisio : Spermatophyta
menghasilkan biji Sub- Divisi
: Magnoliophyta tumbuhan berbunga
Classis : Magnoliopsida
dikotil Sub-classis
: Rosidae Ordo
: Euphorbiales Familia
: Euphorbiaceae Genus
: Macaranga Species
: Macaranga tanarius L.
Mus, 2008.
2. Nama daerah
Tutup ancur Jawa, mapu Batak, mara Sunda Prosea, 2010.
3. Kandungan kimia
Matsunami, et al., 2006, 2009 juga melaporkan bahwa daun M. tanarius
mengandung macarangiosida A, macarangiosida B, macarangiosida C, macarangiosida D, dan malofenol B, lauroside E, methyl brevifolin
carboxylate , hyperin dan isoquercitrin, lignan glukosida, pinoresinol, dan 2
megastigman glukosida yang kemudian dinamakan macarangiosida E dan F. Struktur senyawa yang terkandung dalam M. tanarius dapat dilihat pada
Gambar 5.
17
Tanariflavanon C Tanariflavanon D
Nymphaeol A
Nymphaeol B
Nymphaeol C
Malofenol
Macarangiosida A Macarangiosida B
Macarangiosida C Macarangiosida D
Gambar 5. Struktur kandungan senyawa daun M. tanarius Phommart, et al.,
2005 ; Matsunami, et al., 2006
18
4. Khasiat dan kegunaan
Daun M. tanarius selain kaya akan tanin, dapat digunakan sebagai obat diare, luka dan antiseptik Lin, Nonaka, and Nishioka, 1990. Di
Malaysia dan Thailand, dekok akar M. tanarius digunakan sebagai antipiretik dan antitusif, akar keringnya digunakan sebagai agen emetik dan daun
segarnya digunakan untuk penutup luka serta mencegah terjadi inflamasi. Di Cina, tanaman M. tanarius dijadikan sebagai produk minuman kesehatan
Lim, et al., 2009.
G. Metode Penyarian
Ekstrak merupakan sediaan pekat yang diperoleh dengan cara mengekstraksi zat aktif yang berasal dari simplisia nabati atau hewani dengan
menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian rupa
hingga memenuhi baku yang telah ditetapkan Dirjen POM, 1995.
Ekstrak diperoleh dengan cara ekstraksi. Ekstraksi adalah penarikan konstituen yang diinginkan dari simplisia dengan pelarut tertentu, yang dapat
melarutkan konstituen yang diinginkan. Secara umum, metode ekstraksi dapat dibedakan
menjadi infundasi,
maserasi, perkolasi,
dan penyarian
berkesinambungan. Cairan penyari yang biasa digunakan adalah air, eter atau campuran etanol dan air. Penyarian simplisia dengan air dapat dilakukan dengan
maserasi, perkolasi atau penyeduhan dengan air mendidih. Penyarian campuran etanol dan air dilakukan dengan cara maserasi dan perkolasi Dirjen POM, 1979.