50
7. Perbandingan efek hepatoprotektif ekstrak metanol-air daun M. tanarius
dosis 3840, 1280, dan 426 mgkgBB pada tikus terinduksi karbon tetraklorida 2 mlkgBB dengan pengaruh praperlakuan jangka waktu 30
menit
Evaluasi terhadap efek hepatoprotektif ekstrak metanol-air daun M. tanarius
pada tikus jantan terinduksi karbon tetraklorida dengan pengaruh praperlakuan jangka waktu 30 menit didasarkan pada ada tidaknya penurunan
aktivitas serum ALT-AST. Pengaruh praperlakuan jangka waktu 30 menit adalah pemberian hepatotoksin dilakukan 30 menit setelah pemberian ekstrak metanol-air
daun M. tanarius. Kelompok perlakuan ekstrak metanol-air daun M. tanarius 3840, 1280,
dan 426 mgkgBB memiliki efek hepatoprotektif berturut-turut adalah 61,1; 64,4; dan 53,0 . Perhitungan efek hepatoprotektif tersebut berdasar dari nilai aktivitas
ALT karena enzim aspartat tidak hanya berada di dalam hati tetapi juga berada dalam otot rangka, jantung, dan tersebar di seluruh jaringan tubuh sehingga nilai
aktivitas AST tidak dapat digunakan sebagai patokan adanya kerusakan hati. Hasil uji Mann Whitney aktivitas ALT dan uji Scheffe aktivitas AST pada
kelompok perlakuan ekstrak metanol-air daun M. tanarius menunjukkan adanya perbedaan yang tidak bermakna antara kelompok perlakuan dosis 3840 dan 1280
mgkgBB. Hal ini berarti pemberian ekstrak metanol-air daun M. tanarius dosis 3840 dan 1280 mgkgBB mampu memberikan efek hepatoprotektif yang relatif
sama pada tikus terinduksi karbon tetraklorida 2 mlkgBB dengan pengaruh praperlakuan jangka waktu 30 menit. Perlakuan dosis 3840 dan 1280 mgkgBB
memiliki perbedaan yang bermakna terhadap perlakuan dosis 426 mgkgBB karena ekstrak metanol-air daun M. tanarius dosis 426 mgkgBB memiliki efek
51
hepatoprotektif yang lebih kecil. Berdasarkan hal tersebut dan persen efek hepatoprotektif serta perbedaan yang tidak bermakna terhadap kelompok kontrol
olive oil , maka dapat disimpulkan bahwa dosis paling efektif pemberian ekstrak
metanol-air daun M. tanarius sebagai hepatoprotektor pada tikus yang terinduksi karbon tetraklorida dengan pengaruh praperlakuan jangka waktu 30 menit adalah
1280 mgkgBB. Adanya efek hepatoprotektif ekstrak metanol-air daun M. tanarius dapat
ditinjau dari mekanisme kerusakan hati tikus yang disebabkan oleh adanya induksi hepatotoksin karbon tetraklorida dan aktivitas antioksidan yang
terkandung di dalam ekstrak tersebut. Kemungkinan kerja antioksidan sebagai hepatoprotektor disebabkan karena malofenol B dan macarangiosida A-C yang
terkandung dalam tanaman M. tanarius memiliki aktivitas penangkapan radikal bebas Matsunami, et al., 2006. Kandungan antioksidan tersebut akan
menangkap radikal bebas triklorometil
•
CCl
3
yang merupakan metabolit reaktif karbon tetraklorida sehingga menghambat terjadinya steatosis.
Menurut Tiala 2013, praperlakuan 30 menit ekstrak metanol-air daun M. tanarius
dosis 3840 mgkgBB memiliki perbedaan yang tidak bermakna terhadap praperlakuan 6 jam. Dalam penelitian tersebut juga disebutkan bahwa
praperlakuan 6 jam memiliki efek hepatoprotektif yang lebih besar daripada praperlakuan 30 menit. Oleh karena itu, untuk membuktikan dan mempertegas
bahwa dosis 1280 mgkgBB dapat memberikan efek hepatoprotektif terbesar dibanding dosis 3840 mgkgBB dan 426 mgkgBB, perlu dilakukan penelitian
yang sama dengan pengaruh praperlakuan 6 jam. Selain itu, perlu dilakukan pula
52
penelitian menggunakan dosis di bawah 426 mgkgBB supaya dapat ditentukan ED
50
. Dalam penelitian ini digunakan dosis 3840, 1280, dan 426 mgkgBB,
dimana jika dikonversikan untuk manusia menjadi 614, 205, dan 68 mgkgBB. Karena dosis tersebut terlalu besar dan kurang rasional jika diaplikasikan untuk
manusia, maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang uji efek hepatoprotektif fraksi metanol-air daun M. tanarius L. Kemudian untuk
membuktikan apakah ekstrak daun M. tanarius juga memiliki efek hepatoprotektif pada bentuk kerusakan hati yang berbeda, perlu dilakukan penelitian dengan
hepatotoksin lain seperti galaktosamin. Kerusakan sel hati yang disebabkan oleh galaktosamin menyerupai kerusakan hati yang disebabkan oleh virus hepatitis
Zimmerman, 1978.
F. Rangkuman Pembahasan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh praperlakuan jangka waktu 30 menit ekstrak metanol-air daun M. tanarius dosis 3840, 1280, dan 426
mgkgBB mampu menurunkan aktivitas serum ALT pada tikus terinduksi karbon tetraklorida 2 mlkgBB berturut-turut sebesar 61,1, 64,4, dan 53,0 . Hasil ini
membuktikan bahwa ekstrak metanol-air daun M. tanarius mempunyai efek hepatoprotektif pada tikus terinduksi karbon tetraklorida dengan pengaruh
praperlakuan jangka waktu 30 menit. Hasil uji Mann Whitney aktivitas ALT dan uji Scheffe aktivitas AST pada
kelompok perlakuan ekstrak metanol-air daun M. tanarius menunjukkan adanya