28
mgkgBB
untuk menghasilkan efek hepatoprotektif pada tikus jantan teriduksi karbon tetraklorida 2 mlkgBB.
Pemejanan senyawa hepatotoksin, yaitu karbon tetraklorida dilakukan 30 menit setelah pemejanan ekstrak metanol-air daun
M. tanarius . Aktivitas ALT dan AST diukur setelah 24 jam pemejanan
senyawa hepatotoksin.
11. Pengelompokkan dan perlakuan hewan uji
Sejumlah 30 ekor tikus dibagi secara acak ke dalam enam kelompok perlakuan dengan masing-masing kelompok terdiri dari 5 ekor tikus. Kelompok I
kontrol hepatotoksin diberi perlakuan karbon tetraklorida 50 dengan dosis 2 mlkgBB secara intraperitoneal. Kelompok II kontrol negatif diberi perlakuan
olive oil 100 dengan dosis 2 mlkgBB secara intraperitoneal. Kelompok III
kontrol ekstrak diberi perlakuan ekstrak metanol-air daun M. tanarius dengan dosis 3840 mgkgBB secara per oral. Kelompok IV sampai dengan kelompok VI
masing-masing diberi ekstrak metanol-air daun M. tanarius dengan dosis 3840, 1280, dan 426 mgkgBB secara per oral, 30 menit kemudian diberi hepatotoksin
karbon tetraklorida 2 mlkgBB secara intraperitoneal. Dua puluh empat jam setelah pemberian hepatotoksin karbon tetraklorida, pada semua kelompok
perlakuan dilakukan pencuplikan darah melalui sinus orbitalis mata untuk pengukuran aktivitas serum ALT dan AST.
12. Pembuatan serum
Darah diambil melalui sinus orbitalis mata tikus dengan bantuan pipa kapiler, ditampung melewati dinding ke dalam tabung Eppendorf, dan didiamkan
29
kurang lebih selama 15 menit. Darah kemudian disentrifugasi dengan kecepatan 5000 rpm selama 15 menit dan diambil bagian supernatannya serum.
13. Penetapan aktivitas serum kontrol dan serum ALT-AST
Alat yang digunakan untuk menganalisis aktivitas serum ALT-AST adalah vitalab mikro Microlab-200. Pengukuran aktivitas serum ALT dan AST
dilakukan di Laboratorium Biokimia - Anatomi Fisiologi Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penetapan aktivitas serum kontrol bertujuan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas alat yang digunakan. Analisis dilakukan dengan cara
mencampurkan 800 μL reagen I
dengan 200 μL reagen II, didiamkan selama 1
menit, kemudian dicampurkan dengan 100 μL serum kontrol, dihomogenkan
dengan vortex, lalu dibaca absorbansi setelah 2 menit. Rentang nilai aktivitas serum kontrol yang sebenarnya adalah 33,9-48,9 UL.
Analisis fotometri serum ALT dan AST, masing-masing dilakukan dengan cara sebagai berikut: 800
μL reagen I dicampur dengan 200 μL reagen II, didiamkan selama 1 menit, kemudian dicampurkan dengan 100
μL serum darah tikus, dihomogenkan dengan vortex, lalu dibaca absorbansi setelah 2 menit.
F. Tata Cara Analisis Hasil
Data aktivitas serum ALT-AST dianalisis dengan metode Kolmogorov- Smirnov
untuk mengetahui distribusi data setiap kelompok dan analisis varian untuk melihat homogenitas varian antar kelompoknya sebagai syarat analisis
parametrik. Jika data terdistribusi normal dan homogen, untuk mengetahui