18
4. Khasiat dan kegunaan
Daun M. tanarius selain kaya akan tanin, dapat digunakan sebagai obat diare, luka dan antiseptik Lin, Nonaka, and Nishioka, 1990. Di
Malaysia dan Thailand, dekok akar M. tanarius digunakan sebagai antipiretik dan antitusif, akar keringnya digunakan sebagai agen emetik dan daun
segarnya digunakan untuk penutup luka serta mencegah terjadi inflamasi. Di Cina, tanaman M. tanarius dijadikan sebagai produk minuman kesehatan
Lim, et al., 2009.
G. Metode Penyarian
Ekstrak merupakan sediaan pekat yang diperoleh dengan cara mengekstraksi zat aktif yang berasal dari simplisia nabati atau hewani dengan
menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian rupa
hingga memenuhi baku yang telah ditetapkan Dirjen POM, 1995.
Ekstrak diperoleh dengan cara ekstraksi. Ekstraksi adalah penarikan konstituen yang diinginkan dari simplisia dengan pelarut tertentu, yang dapat
melarutkan konstituen yang diinginkan. Secara umum, metode ekstraksi dapat dibedakan
menjadi infundasi,
maserasi, perkolasi,
dan penyarian
berkesinambungan. Cairan penyari yang biasa digunakan adalah air, eter atau campuran etanol dan air. Penyarian simplisia dengan air dapat dilakukan dengan
maserasi, perkolasi atau penyeduhan dengan air mendidih. Penyarian campuran etanol dan air dilakukan dengan cara maserasi dan perkolasi Dirjen POM, 1979.
19
Maserasi merupakan cara penyarian yang sederhana dengan cara merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari. Cairan penyari akan menembus
dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung zat aktif, zat aktif akan larut dan karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan zat aktif di
dalam dan di luar sel, maka larutan yang terpekat didesak keluar. Peristiwa tersebut terjadi secara berulang sehingga terjadi keseimbangan konsentrasi antara
larutan di luar dan di dalam sel Dirjen POM, 1986.
H. Keterangan Empiris
Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif yang bertujuan untuk mengetahui dosis paling efektif pemberian ekstrak metanol-air daun M. tanarius
sebagai hepatoprotektor pada tikus yang terinduksi karbon tetraklorida dengan pengaruh praperlakuan waktu paling efektif secara jangka pendek yaitu 30 menit.
20
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan rancangan penelitian acak lengkap pola searah.
B. Variabel dan Definisi Operasional 1.
Variabel penelitian
a. Variabel bebas Variabel bebas dalam penelitian ini berupa pemberian ekstrak
metanol-air daun M. tanarius dalam variasi dosis. Dosis ekstrak metanol-air daun M. tanarius adalah mg ekstrak metanol-air daun M. tanarius tiap satuan
berat badan hewan uji dalam satuan kg. b. Variabel tergantung
Variabel tergantung dari penelitian ini adalah efek hepatoprotektif ekstrak metanol-air daun M. tanarius pada tikus terinduksi karbon
tetraklorida dengan pengaruh praperlakuan jangka waktu 30 menit yang ditandai dengan tolok ukur berupa penurunan aktivitas Alanine
Aminotransferase ALT dan Aspartate Transaminase AST.