Penentuan dosis hepatotoksik karbon tetraklorida Penentuan waktu pencuplikan darah
                                                                                35
188,6 ± 3,3 UL. Dari data tersebut dapat diketahui nilai tertinggi  aktivitas ALT dan  AST  serum  terjadi  setelah  pemberian  karbon  tetraklorida  dosis  2  mlkgBB
dengan selang waktu 24 jam, yakni dengan nilai berturut-turut adalah 246,4 ± 17,0 UL dan 596,2 ± 25,3 UL.
Gambar 6. Diagram batang purata
± SE
nilai aktivitas ALT serum darah tikus setelah pemberian karbon tetraklorida 2 mlkgBB pada selang waktu 0, 24 dan 48
jam
Dari Gambar 6 dan Gambar 7, dapat diketahui bahwa sebelum pemberian karbon tetraklorida, purata nilai aktivitas serum ALT berada dalam batas rentang
normal  sedangkan  purata  nilai  aktivitas serum  AST  diatas  batas  rentang  normal. Hastuti 2008 melaporkan nilai normal serum  ALT dan serum AST padar tikus
normal  berturut-turut  adalah  29,8-77,0  UL  dan  19,3-68,9  UL.  Meningkatnya aktivitas  serum  AST  yang  melebihi  batas  rentang  normal  belum  tentu
36
menunjukkan  adanya  kerusakan  hati  karena  sebagian  besar  enzim  aspartat  tidak hanya  berada  di  dalam  hati  tetapi  juga  berada  dalam  otot  rangka,  jantung,  dan
tersebar di seluruh jaringan.
Gambar 7. Diagram batang purata ± SE nilai aktivitas AST serum darah tikus
setelah pemberian karbon tetraklorida 2 mlkgBB pada selang waktu 0, 24 dan 48 jam
Setelah  pemberian  karbon  tetraklorida  dosis  2  mlkgBB,  nilai  aktivitas serum ALT-AST darah tikus mencapai nilai aktivitas tertinggi pada selang waktu
24  jam.  Empat  puluh  delapan  jam  setelah  pemberian  karbon  tetraklorida  2 mlkgBB,  terjadi  penurunan  aktivitas  serum  ALT-AST  yang  secara  statistik
menunjukkan  hasil  yang  signifikan  terhadap  aktivitas  serum  ALT-AST  pada selang waktu 24 jam.
37
Tabel  III.
Hasil  uji  Scheffe  aktivitas  ALT  serum  darah  tikus  setelah  pemberian karbon tetraklorida 2 mlkgBB pada selang waktu 0, 24 dan 48 jam
Selang Waktu jam
24 48
- BB
BTB 24
BB -
BB 48
BTB BB
- Ket :  BB    = berbeda bermakna p0,05
BTB  = berbeda tidak bermakna p0,05
Tabel  IV.
Hasil  uji  Mann  Whitney  aktivitas  AST  serum  darah  tikus  setelah pemberian karbon tetraklorida 2 mlkgBB pada selang waktu 0, 24 dan
48 jam Selang Waktu
jam 24
48 -
BB BB
24 BB
- BB
48 BB
BB -
Ket :  BB    = berbeda bermakna p0,05 BTB  = berbeda tidak bermakna p0,05
Hasil uji statistik aktivitas serum ALT-AST darah tikus pada pencuplikan darah  selang  waktu  24  jam  setelah  pemberian  karbon  tetraklorida  dosis  2
mlkgBB  Tabel  III  dan  Tabel  IV  menunjukkan  perbedaan  yang  bermakna p0,05  dibandingkan  dengan  aktivitas  serum  ALT-AST  darah  tikus  pada
pencuplikan darah selang waktu 0 dan 48 jam. Oleh karena itu, waktu pencuplikan darah  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  24  jam  setelah  pemberian
hepatotoksin karbon tetraklorida dosis 2 mlkgBB dengan  rute pemberian secara intraperitoneal.
38
                