melayang dalam pencapaian hasil belajar melalui metode inkuiri terbimbing, hasil dari penelitiannya menunjukkan bahwa penggunaan
Metode Inkuiri terbimbing cukup baik dalam pembelajaran di kelas .
Dari dua penelitian yang relevan di atas dapat kita ketahui bahwa penggunaan metode inkuiri terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar
siswa. Pada skripsi ini penulis juga akan melakukan penelitian menggunakan metode inkuiri terbimbing. Bedanya dengan hasil penelitian di atas pada
skripsi ini peulis akan meneliti menggunakan metode inkuiri terbimbing untuk mengetahui peningkatan minat dan prestasi belajar siswa.
G. Kerangka Pikir
Belajar IPA bukan merupakan suatu kegiatan belajar dengan cara dihafalkan, melainkan belajar dengan cara dilakukan. Dalam belajar IPA
khususnya mengenai materi cara-cara perpindahan energi panas dapat diajarkan dengan cara mengaitkan metode belajar yang satu dengan metode
belajar yang lain. Dimana dalam setiap metode pembelajaran mempunyai ciri-ciri tersendiri. Dalam hal ini, peneliti menggunakan metode Discovery-
Inquiry Terbimbing supaya dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar
siswa. Metode
discovery-inquiry terbimbing
adalah metode
yang menghendaki keterlibatan siswa untuk belajar secara aktif dengan bantuan
maupun tanpa bantuan dari guru melalui percobaan atau penemuan untuk menguji suatu materi, sehingga dapat menarik kesimpulan. Proses penemuan
ini melalui berbagai tahapan, seperti : mengamati, menggolongkan, membuat
dugaan hipotesis, menjelaskan, mengukur, menarik kesimpulan, dan sebagainya.
Dengan pembelajaran melalui tahapan-tahapan, seperti : mengamati, menggolongkan, membuat dugaan hipotesis, menjelaskan, mengukur,
menarik kesimpulan tersebut siswa dituntut untuk secara aktif mengikuti pembelajaran yang ada. Setiap siswa juga dapat menguji suatu materi dan
dapat menarik kesimpulan dari suatu permasalahan yang dilakukan dengan percobaan dengan bantuan atau tanpa bantuan dari guru. Jika siswa aktif
mengikuti pembelajaran yang ada maka dapat diharapkan minat dan prestasi belajar dari dalam diri siswa akan meningkat. Dari paparan tersebut peneliti
menjadi yakin bahwa metode discovery-inquiry terbimbing dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa.
H. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian pustaka di atas, peneliti mengemukakan hipotesis bahwa : “Penggunaan Metode Discovery-Inquiry Terbimbing dapat
meningkatkan minat dan prestasi belajar pada mata pelajaran IPA khususnya mengenai cara perpindahan energi panas siswa kelas IV semester 2 SD
Negeri Ungaran II tahun ajaran 20112012.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas PTK. Penelitian Tindakan Kelas PTK merupakan studi yang sistematis
yang dilakukan dalam upaya memperbaiki praktik-praktik dalam pendidikan dengan melakukan tindakan praktis serta refleksi dari tindakan tersebut
Ebbut, 1985 dalam Kasbolah 2001 dalam Purnomo 2008: 4. PTK bertujuan untuk meningkatkan dan memperbaiki praktik pembelajaran di kelas. Selain
itu, Penelitian Tindakan Kelas juga bertujuan untuk menungkatkan relevansi pendidikan dan sasaran akhirnya untuk meningkatkan mutu hasil pendidikan.
Mengajar adalah tugas utama dari seorang guru. Dalam penelitian ini, gurulah yang melakukan penelitian karena guru yang mengajar. Oleh karena
itu penelitian yang digunakan adalah PTK secara kolaboratif dengan guru di kelas. Melalui PTK kolaboratif akan menciptakan peluang yang luas terhadap
terciptanya karya tulis bagi guru dan perbaikan pembelajaran di kelas. Dalam PTK dikenal adanya siklus, siklus ini merupakan tahapan-
tahapan dalam pelaksanaan penelitian di dalam kelas. Siklus dalam PTK terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan observasi, dan refleksi
Arikunto, 2006: 16. Evaluasi dalam penelitian ini di tandai dengan perbaikan pada siklus selanjutnya. Berikut merupakan gambaran tahapan
pada setiap siklus.