Setting Penelitian Teknik Pengumpulan Data

hasil pembelajaran. Pengamatan ini dilakukan oleh peneliti terhadap guru yang mengajar di kelas. Hal yang diamati adalah bagaimana guru melakukan tindakan yang telah disusun pada perencanaan. 4. Refleksi Kegiatan refleksi dalam PTK berfungsi hampir sama dengan evaluasi. Dalam refleksi peneliti dan guru disertai kepala sekolah bersama- sama membicarakan hasil pengamatan pembelajaran. Refleksi ini berguna untuk mengetahui apakah penelitian ini sudah memperbaiki kegiatan pembelajaran di dalam kelas atau belum. Selain itu refleksi juga berfungsi untuk memberi masukan kepada peneliti, guru, maupun kepala sekolah terhadap pelaksanaan penelitian. Jika dalam refleksi pembelajaran dirasa masih kurang memuaskan maka siklus dapat ditambah menjadi 2 atau 3 kali. Dalam penelitian ini guru dan peneliti bersama-sama membuat refleksi untuk perbaikan pada siklus selanjutnya. Refleksi ini berfungsi untuk mengetahui hal-hal yang masih perlu diperbaiki dan hal-hal yang tidak perlu diperbaiki dalam pembelajaran.

B. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilakukan di SD Negeri Ungaran II yang terletak di jln.Serma Taruna Ramli No 3 Kotabaru, kecamatan Gondokusuman, Daerah Istimewa Yogyakarta, 55224. 2. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa SD Negeri Ungaran II tahun ajaran 20112012 kelas IVB yang berjumlah 32 siswa. Terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan. 3. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah peningkatan minat dan prestasi belajar dengan menggunakan metode Discovery-Inquiry pada mata pelajaran IPA materi cara-cara perpindahan energi panas siswa kelas IVB SD Negeri Ungaran II tahun ajaran 20112012. 4. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 7 bulan pada semester genap tahun ajaran 20112012 yakni bulan Januari-Juli 2012. Tabel 1 : Jadwal Penelitian No Kegiatan Bulan Januari Febuari April Juni September November Desember 1 Observasi pra penelitian V 2 Penyusunan Proposal V V 3 Permohonan ijin penelitian V 4 Pengumpulan data V 5 Pengolahan data V 6 Penyusunan laporan V V 7 Ujian skripsi V 8 Revisi V 9 Pembuatan artikel V

C. Rencana Tindakan

Rencana penelitian ini akan dilaksanakan dalam 2 siklus. Siklus I dengan menggunakan Metode Discovery-Inquiry Terbimbing siswa menyebutkan sumber-sumber yang menghasilkan energi panas dan berkelompok masing-masing berjumlah 4 siswa. Siklus II dengan menggunakan Metode Discovery-Inqury Terbimbing siswa dapat membedakan adanya macam-macam perpindahan panas konveksi, konduksi dan radiasi menggunakan masalah kontekstual dan berkelompok masing- masing berjumlah 4 siswa. Dalam setiap kegiatan pembelajaran diakhiri dengan evaluasi menggunakan tes.

1. Persiapan

a. Permohonan ijin kepada kepala sekolah SD Negeri Ungaran II. b. Melakukan observasi pada siswa kelas IV SD Negeri Ungaran II untuk mengetahui situasi kelas, kondisi siswa, dan pembelajaran IPA. c. Mengidentifikasi masalah yang dialami oleh siswa kelas IV mata pelajaran IPA pada materi energi panas. d. Menyusun proposal penelitian. e. Mengkaji standar kompetensi, kompetensi dasar, dan materi pokoknya. f. Menyusun instrumen pembelajaran silabus, RPP, LKS. g. Menyusun instrumen pengumpulan data rubrik pengamatan, pedoman wawancara, kisi-kisi soal, soal evaluasites, dan instrumen penilaian. h. Membuat skenario pembelajaran yang berupa langkah-langkah yang dilakukan guru dalam mengimplementasikan tindakan perbaikan yang telah direncanakan. i. Mempersiapkan media atau alat peraga yang diperlukan dalam mendukung pembelajaran di kelas.

2. Rencana Tindakan setiap Siklus

Setelah mendapatkan gambaran situasi kelas dari guru dan observasi secara langsung, maka langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan sebagai berikut :

a. Siklus I

Siklus I akan dilaksanakan selama dua kali pertemuan, di mana pertemuan pertama dialokasikan 2 JP sedangkan pertemuan kedua dialokasikan 1 JP untuk evaluasi saja. Pembelajaran pada siklus I akan menggunakan metode pembelajaran inkuiri terbimbing dengan melakukan percobaan kemudian di lanjutkan dengan pemaparan hasil diskusi dalam kelompok. 1 Rencana Tindakan Peneliti memahami Standar Kompetensi SK, Kompetensi Dasar KD, dan Silabus, peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, Lembar Kerja Siswa LKS, alat evaluasi harian, membagi siswa dalam kelompok, menyiapkan media dan masalah kontekstual. 2 Pelaksanaan Tindakan I a Menyampaikan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, indikator dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. b Guru menyampaikan masalah kontekstual yang berhubungan dengan cara perpindahan energi panas. c Siswa menyimak penjelasan singkat dari guru mengenai macam-macam perpindahan energi panas. d Siswa dibagi dalam kelompok, setiap kelompok beranggotakan 4 siswa. e Setiap kelompok diberi media berupa lilin, besi dan mentega untuk melakukan percobaan mengenai perpindahan panas secara konduksi. f Siswa diminta untuk menjawab pertanyaan yang ada pada LKS secara berkelompok. g Memberi kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan hasil percobaannya. h Memberi kesempatan kepada siswa untuk membandingkan hasil percobaan dengan kelompok lain. i Siswa dan guru bersama-sama menarik kesimpulan mengenai pembelajaran.Mengadakan evaluasi pembelajaran siklus I pertemuan 1 dan 2 3 Refleksi Refleksi dilakukan pada akhir setiap pertemuan pada pembelajaran. a Merefleksi apa yang telah dilakukan pada siklus I baik pertemuan 1 dan 2. b Mencatat hal-hal yang yang telah dan belum dicapai pada siklus I pertemuan 1 dan 2, kendala dan hambatan yang ditemukan, kondisi siswa sebelum dan setelah siklus I. c Membandingkan hasil evaluasi siswa dan hasil observasi pada siklus I. d Merencanakan perbaikan berdasarkan hasil evaluasi untuk siklus II.

b. Siklus II

Siklus II ini akan dilakukan dalam dua 2 kali pertemuan dan setiap pertemuan terdiri dari 2 jam pelajaran. 1 Rencana Tindakan Peneliti memperbaiki RPP, LKS, dan evaluasi harian pada siklus I, membagi siswa dalam kelompok, menyiapkan media dan masalah kontekstual yang lebih kompleks. 2 PelaksanaanTindakan II a Menyampaikan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, indikator dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. b Guru menyampaikan masalah kontekstual kompleks yang berhubungan dengan perpi ndahan panas secara konveksi dan radiasi. c Siswa menyimak penjelasan lanjutan dari guru mengenai perpindahan panas secara konveksi dan radiasi. d Siswa dibagi dalam kelompok, setiap kelompok beranggotakan 4 orang siswa. e Setiap kelompok diberi media berupa lilin, bolam lampu, penjepit, air, serbuk gergaji untuk melakukan percobaan mengenai perpindahan energi panas secara konveksi. f Siswa diminta untuk melakukan percobaan mengenai perpindahan energi panas secara konveksi dan radiasi sesuai dengan langkah-langkah dalam LKS. g Memberi kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan hasil percobaan besama dengan masing-masing kelompok. h Memberi kesempatan kepada siswa untuk membandingkan hasil percobaannya dengan kelompok lain. i Siswa dan guru bersama-sama menarik kesimpulan mengenai pembelajaran. j Mengadakan evaluasi pembelajaran siklus II pertemuan 1 dan 2. 3 Refleksi Refleksi dilakukan pada akhir setiap pertemuan pada pembelajaran. a Merefleksi apa yang telah dilakukan pada silus II baik pertemuan 1 dan 2. b Mencatat hal-hal yang yang telah dan belum dicapai pada siklus II pertemuan 1 dan 2, kendala dan hambatan yang ditemukan, kondisi siswa sebelum dan setelah siklus II. c Membandingkan hasil evaluasi siswa dan hasil observasi pada siklus II. d Memutuskan apakah penelitian pada siklus I dan II sudah berhasil atau akan diteruskan pada siklus selanjutnya.

D. Pengumpulan Data dan Instrumennya

Sesuai dengan judul penelitian, penelitian ini memiliki dua peubah variabel, yaitu minat dan prestasi belajar. Pengamatan minat dilaksanakan pada waktu kegiatan pembelajaran siklus I pertemuan 1 dan siklus II pertemuan 1 untuk mengetahui peningkatan minat siswa. Sedangkan, hasil belajar diukur dengan menggunakan evaluasi di setiap akhir siklus pembelajaran. Tabel 2 : Peubah dan Instrumen Penelitian No Peubah Indikator Data Pengumpulan Instrumen 1. Minat a. Ekspresi perasaan senang b. Perhatian dalam belajar c. Ketertarikan pada materi dan guru d. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran Rata-rata minat siswa Jumlah siswa yang terlibat Pengamatan Rubrik pengamatan minat Panduan wawancara pada guru 2. Prestasi belajar a. Rata-rata nilai ulangan b. Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM Nilai tes siswa Tes tertulis Lembar tesulangan siswa

1. Rubrik Pengamatan

Penilaian non tes merupakan peubahan tingkah laku yang lebih berhubungan dengan apa yang dapat dikerjakan, yang dapat diamati menggunakan indera-indera, yang bersifat konkret Masidjo,1995: 58. Teknik non tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi dan skala sikap. Penilaian yang digunakan yaitu lembar pengamatan minat yang disusun oleh peneliti bersama kelompoknya didukung panduan wawancara pada guru. Lembar pengamatan minat diisi oleh peneliti ketika kegiatan belajar sedang berlangsung. Pengamatanobservasi dilakukan selama siklus I dan siklus II berlangsung. Berikut ini adalah rubrik pengamatan minat dan panduan wawancara pada guru : Tabel 3: Rubrik Pengamatan Minat No Indikator Deskriptor Nampak v Tidak - Skor 1 Ekspresi perasaan senang a. Siswa mengikuti pelajaran dengan antusias b. Siswa tidak mengeluh ketika diberi tugas dari guru c. Siswa datang tepat waktu sebelum pelajaran dimulai d. Siswa menyiapkan buku pelajaran sebelum pelajaran dimulai e. Siswa duduk dengan tenang siap untuk belajar 2 Perhatian dalam belajar a. Siswa aktif bertanya di dalam kelas b. Siswa aktif menjawab pertanyaan c. Siswa menyimak penjelasan guru dengan seksama d. Siswa tidak melamun di dalam kelas e. Siswa tidak mengobrol atau tidak mengganggu teman lain ketika belajar 3 Ketertarikan pada materi dan guru a. Siswa giat membaca buku pelajaran sesuai mapel b. Siswa menanyakan kesulitan yang dialami kepada guru c. Siswa membuat catatan mengenai materi yang disampaikan oleh guru d. Siswa mengerjakan tugas dari guru

e. Siswa membawa buku atau

sumber lain dalam belajar 4 Keterlibatan siswa dalam pelajaran a. Siswa aktif menyampaikan pendapat dalam diskusi b. Siswa mau membantu teman lain yang mengalami kesulitan dalam belajar c. Siswa bekerjasama dengan kelompok d. Siswa maju ke depan mengerjakan tugas e. Siswa mengajukan diri untuk menjawab pertanyaan spontan dari guru Jumlah Keseluruhan = Tabel 4: Rambu-rambu skoring Skor Penjelasan 1 Satu deskriptor tampak 2 Dua deskriptor tampak 3 Tiga deskriptor tampak 4 Empat deskriptor tampak 5 Kelima deskriptor tampak

2. Panduan Wawancara

Panduan wawancara disusun oleh peneliti untuk mendukung pengamatan minat siswa terhadap pembelajaran siklus I dan Siklus II. Wawancara dilakukan kepada guru dan beberapa orang siswa. Siswa yang diwawancarai ditentukan berdasarkan kriteria tingkat siswa yang berminat, kurang berminat dan tidak berminat. Kegiatan wawancara dilakukan di setiap akhir siklus. Adapun panduan wawancara yaitu sebagai berikut : Tabel 5: Panduan Wawancara Kepada Siswa No Pertanyaan Jawaban 1 Apakah Anda merasa senang mengikuti kegiatan pembelajaran IPA menggunakan metode Discovery- Inquiry Terbimbing? Mengapa? 2 Apakah perhatian Anda terfokus mengikuti kegiatan pembelajaran IPA menggunakan metode Discovery- Inquiry Terbimbing? Mengapa? 3 Apakah Anda tertarik pada guru atau materi pelajaran IPA atau menggunakan metode Discovery-Inquiry Terbimbing? Mengapa? 4 Apakah Anda terlibat penuh dalam kegiatan pembelajaran IPA menggunakan metode Discovery- Inquiry Terbimbing? Berilah contoh keterlibatan Anda? Tabel 6 : Panduan Wawancara pada Guru No Pertanyaan Jawaban 1 Apakah siswa merasa senang mengikuti kegiatan pembelajaran IPA yang BapakIbu ajarkan menggunakan metode Dicovery-Inquiry Terbimbing? Mengapa? 2 Apakah perhatian siswa sudah terfokus mengikuti kegiatan pembelajaran IPA yang BapakIbu pimpin menggunakan metode Discovery-Inquiry Terbimbing? Mengapa? 3 Apakah siswa tertarik kepada BapakIbu guru dan tertarik pada materi pelajaran IPA yang BapakIbu ajarkan menggunakan metode Discovery-Inqury Terbimbing? Mengapa? 4 Apakah siswa terlibat penuh dalam kegiatan pembelajaran IPA yang BapakIbu pimpin menggunakan metode Discovery-Inquiry Terbimbing? Berilah contoh keterlibatannya?

3. Validitas Instrumen Soal

Validitas Instrumen soal ditempuh secara empiris dan diujikan di lapangan. Perhitungan validitas dibantu dengan progran SPSS 16. Adapun hasil perhitungan validitas soal dengan program SPSS 16. dapat dilihat pada lampiran. Peneliti mengujikan instrumen soal kepada 33 siswa kelas VB SDN Ungaran II karena siswa tersebut telah mempelajari materi cara- cara perpindahan energi panas pada saat duduk di kelas IV. Berikut ini adalah kisi-kisi soal yang akan diujikan untuk memperoleh soal yang valid: Tabel 7: Kisi-kisi Validitas Soal Evaluasi pada Siklus I sebelum uji coba No Indikator Taraf Kesukaran Nomor Soal Jumlah Soal Mudah Sedang Sulit 1 Menjelaskan pengertian energi panas v 1,16 2 2 Menyebutkan macam- macam sumber energi panas v v v 2,3,4,9,12,14,17, 21,23,25, 31,32,37,38 14 3 Menjelaskan alat-alat yang dapat menghantark an panas v 11,33 2 4 Menjelaskan manfaat energi panas v v 5,6,7,8,10,13,34, 7 5 Menjelaskan manfaat perpindahan energi panas v v 15,22,36,40 4 6 Menjelaskan cara-cara perpindahan energi panas v v v 18,19,20,26,27,2 8 6 7 Menyebutkan alat-alat yang berhubungan dengan perpindahan energi panas v v v 24,29,30,35,39 5 Jumlah Soal = 40 Tabel 8: Kisi-kisi Validitas Soal Evaluasi Siklus II sebelum uji coba No Indikator Taraf Kesukaran Nomor Soal Jumlah Soal Mudah Sedang Sulit 1 Menjelaskan pengertian energi panas v v 1,3,4,34 4 2 Menyebutka n macam- macam sumber energi panas v v v 6,9,11,17,18,22, 25,26,36 9 3 Menjelaskan alat-alat yang dapat menghantark an panas v 32,39 2 4 Menjelaskan manfaat energi panas v v 5,10,13,16,21,27 6 5 Menjelaskan manfaat perpindahan energi panas v v 12,20,35,37 4 6 Menjelaskan cara-cara perpindahan v v v 2,15,19,23,24,28 ,29,30,33,38 10 energi panas 7 Menyebutka n alat-alat yang berhubungan dengan perpindahan energi panas V v v 7,8,14,31,40 5 Jumlah Soal = 40

E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

1. Validitas

Validitas suatu tes adalah kemampuan untuk mengukur secara tepat sesuatu yang ingin diukur Masidjo, 1995: 242. Sudjiono 2011: 163 validitas adalah salah satu ciri yang menandai tes hasil belajar yang baik. Surapranata 2004: 50 validitas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan sejauh mana tes telah mengukur sesuatu yang seharusnya diukur. Jadi validitas adalah kemampuan untuk mengukur ketepatan suatu tes yang seharusnya diukur. Adapun beberapa instrument yang divalidasi dengan cara expert judgement yaitu rubrik pengamatan minat, panduan wawancara dengan guru dan beberapa siswa serta perangkat pembelajaran di setiap siklus. Peneliti bersama teman satu kelas membuat lembar validasi perangkat pembelajaran dengan bimbingan dosen pembimbing. a. Validitas Perangkat Pembelajaran Peneliti menyusun perangkat pembelajaran yang berupa: silabus, RPP, LKS, Bahan ajar. Perangkat pembelajaran yang peneliti susun kemudian divalidasi oleh beberapa ahli yaitu satu Dosen PGSD USD, satu Kepala Sekolah SDN Ungaran II, dan dua Guru kelas IV SDN Ungaran II. Tabel 9: Hasil Perhitungan Validasi Perangkat Pembelajaran No Perangkat Pembelajaran Expert Judgement ahli Hasil Penilaian Rata-rata 1 Silabus Dosen PGSD USD 3,4 Kelapa SDN Ungaran II 3,89 Guru Kelas IVA SDN Ungaran II 4 Guru Kelas IVB SDN Ungaran II 4,33 Rata-rata 3,90 2 RPP Dosen PGSD USD 3,19 Kelapa SDN Ungaran II 4 Guru Kelas IVA SDN Ungaran II 3,85 Guru Kelas IVB SDN Ungaran II 4,23 Rata-rata 3,81 3 LKS Dosen PGSD USD 3,75 Kelapa SDN Ungaran II 4 Guru Kelas IVA SDN Ungaran II 4,25 Guru Kelas IVB SDN Ungaran II 4,25 Rata-rata 4,06 4 Bahan ajar Dosen PGSD USD 3,4 Kelapa SDN Ungaran II 4,4 Guru Kelas IVA SDN Ungaran II 3,8 Guru Kelas IVB SDN Ungaran II 4,4 Rata-rata 4 Tabel 10: Kriteria Validasi Perangkat Pembelajaran Rentang Skor Kriteria 4,2 – 5 Sangat Baik 3,4 – 4,1 Baik 2,6 – 3,3 Cukup 1,8 – 2,5 Tidak Baik 1 – 7 Sangat tidak baik Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata validitas perangkat pembelajaran yaitu Silabus, RPP, LKS dan Bahan ajar di atas diperoleh rata-rata silabus 3,90 termasuk dalam kriteria baik. Rata-rata RPP yaitu 3,81 termasuk dalam kriteria baik. Rata-rata LKS yaitu 4,06 termasuk dalam kriteria baik. Sedangkan rata-rata bahan ajar yaitu 4 termasuk dalam kriteria baik. Dari rata-rata perangkat pembelajaran di atas dapat diperoleh rata-rata seluruh perangkat pembelajaran yaitu diperoleh nilai 3,94. Hasil rata-rata seluruh perangkat pembelajaran termasuk dalam kriteria baik, maka perangkat pembelajran ini layak dipergunakan untuk penelitian. b. Soal Evaluasi atau Tes Soal evaluasi atau tes disusun oleh peneliti yang berupa tes obyektif. Tes obyektif yang digunakan adalah berupa soal pilihan ganda yang dikembangkan oleh peneliti sendiri dengan bimbingan dosen pembimbing yang mengacu pada kisi-kisi. Dalam kisi-kisi peneliti menentukan taraf kesukaran setiap soal dengan perhitungan Indeks Kesukaran IK. Berikut ini adalah kisi-kisi soal evaluasi siklus I dan siklus II: Tabel 11: Kisi-kisi Soal Evaluasi pada Siklus I Sesudah uji coba No Indikator Taraf Kesukaran Nomor Soal Jumlah Soal Mudah Sedang Sulit 1 Menjelaskan pengertian energi panas v v 1,6,14 3 2 Menyebutkan macam-macam sumber energi panas v v 2,4,5,10,15,16,17 19 8 3 Menjelaskan alat-alat yang dapat menghantarkan panas v 18 1 4 Menjelaskan manfaat perpindahan energi panas v v 3,20 2 5 Menjelaskan cara-cara perpindahan energi panas v v v 7,8,9,11,12,13, 6 Jumlah Soal Siklus I = 20 Tabel 12: Kisi-kisi Soal Evaluasi pada Siklus II Sesudah uji coba No Indikator Taraf Kesukaran Nomor Soal Jumlah Soal Mudah Sedang Sulit 1 Menjelaskan kegunaan energi panas v v 15,18 2 2 Menyebutkan alat-alat yang berhubungan dengan energi panas v 20 1 3 Menyebutkan sumber-sumber 3,4,5,6,9,14 6 energi panas 4 Menunjukkan perpindahan panas secara radiasi, konveksi dan konduksi v v v 1,8,13,16,19 5 5 Menjelaskan pengertian tentang cara perpindahan energi panas secara konduksi, konveksi dan radiasi v v v 2,7,10,11,12,17 6 Jumlah Soal Siklus II = 20 Soal tes obyektif pilihan ganda yang hendak diujikan sejumlah 20 nomor di setiap siklus, yang masing-masing nomor memiliki bobot 1 satu. Setiap nomor memiliki ketentuan yaitu: skor 1 = jika jawaban benar; skor 0 = jika jawaban salah. Tabel 13: Rincian Pemberian Skor Soal Evaluasi No Jenis Soal Jumlah Soal Skor Maksimal Tiap Nomor Jumlah Skor Maksimal Pilihan Ganda 20 1 20 Jumlah 20

2. Reliabilitas

Sudjana 2009: 16 reliabilitas adalah ketetapankeajegan suatu alat ukur dalam menilaimengukur apa yang dinilaidiukur. Masidjo 1995: 209 reliabilitas adalah taraf sampai di mana suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketetapan dan ketelitian hasil. Jadi reliabilitas suatu tes adalah tingkat akurasi sebuah instrumen dalam mengukur apa yang diukur. Menurut Masidjo 1995: 243 koefisien reliabilitas dapat dinyatakan dalam suatu bilangan dari negatif sampai 1,00. Koefisien tersebut ialah sebagai berikut. Tabel 14: Kriteria Reliabilitas Interval Koefisien Kriteria ±0,91 – ±1,00 Sangat tinggi ±0,71 – ±0,90 Tinggi ±0,41 – ±0,70 Cukup ±0,21 – ±0,40 Rendah – ±0,20 Sangat rendah Reliabilitas soal evaluasi peneliti hitung dengan rumus KR. 20 Kunder Richardson karena data yang hendak dihitung merupakan data dikotomi 1 dan 0. Cara menghitung reliabilitas dibantu dengan menggunakan program Ms Excel 2007. Berikut rumus KR. 20 Kunder Richardson. Keterangan: k = jumlah item dalam instrument pi = proporsi banyaknya subyek yang menjawab pada item I qi = 1 – pi = varians total Hasil perhitungan reliabilitas soal evaluasi siklus I sebelum melakukan penelitian dengan rumus KR. 20 menghasilkan nilai reliabilitas yaitu sebesar 0,912 yang termasuk dalam kriteria sangat tinggi. Sedangkan, pada siklus ke II sebelum melakukan penelitian dihasilkan nilai reliabilitas yaitu 0,859 yang termasuk dalam kriteria tinggi. Untuk lebih jelasnya perhitungan reliabilitas dengan rumus KR. 20 dapat dilihat pada lampiran.

F. Teknik Pengumpulan Data

a. Pengamatan atau Observasi

Menurut Mills dalam Kunandar 2008: 143 Pengamatan atau observasi adalah pengambilan data untuk memoret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Pengamatan partisipasif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan. Pengamatan ini dapat dilakukan pedoman pengamatan format, daftar cek, catatan lapangan, jurnal harian, observasi aktifitas kelas, penggambaran interaksi di kelas, alat perekam elektronik, atau pemetaan kelas. Sedangkan, Masidjo 1995: 59 menyatakan bahwa observasi merupakan suatu teknik pengamatan yang dilaksanakan secara teliti terhadap suatu gejala dalam situasi di suatu tempat.

b. Wawancara

Wawancara adalah suatu cara untuk mengetahui situasi tertentu di dalam kelas dilihat dari sudut pandang yang lain Hopkins dalam Kunandar, 2008: 157. Wawancara dilakukan dalam rangka memperoleh data atau informasi yang lebih terperinci tentang minat siswa terhadap pembelajaran khususnya materi perpindahan energi panas untuk melengkapi data hasil observasi. Peneliti melakukan wawancara kepada guru dan siswa pada setiap akhir siklus dengan menggunakan panduan wawancara yang telah peneliti susun.

c. Tes

Tes adalah sejumlah pertanyaan yang disampaikan pada seseorang atau sejumlah orang untuk mengungkap keadaan atau tingkat perkembangan beberapa aspek psikologis. Aspek psikologis dapat berupa prestasi atau hasil belajar,minat,bakat,sikap,kecerdasan,reaksi motorik, dan berbagai aspek kepribadian lainya. Berkaitan dengan PTK dapat dibedakan dua jenis tes yakni tes lisan dan tertulis Kunandar, 2008: 187. Pada penelitian ini akan dilakukan tes yaitu tes tertulis berupa tes obyektif pilihan ganda yang dilaksanakan setiap akhir siklus I dan siklus II selama I JP untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi cara perpindahan energi panas.

G. Analisis Data

Dokumen yang terkait

Hubungan pembelajaran fisika menggunakan media komik dengan minat belajar siswa pada konsep zat dan wujudnya di SLTP Negeri 1 Jember siswa kelas I Cawu 1 tahun pelajaran 2000/2001

0 8 97

minat belajar siswa terhadap mata pelajaran pendidikan agama islam di SMA darul ulum

1 11 95

Pelaksanaan metode drill pada mata pelajaran qur'an hadits dalam menumbuhkan minat baca al-qur'an siswa kelas II MTs.Fathussa'adah sukaraja-Bogor

0 7 73

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode diskusi pada mata pelajaran IPS di kelas V MI Ta’lim Mubtadi I Kota Tangerang

0 12 121

Hubungan komunikasi guru-siswa dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di MAN 15 Jakarta

2 46 130

Peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan menggunakan metode advokasi di MTs Yaspina Rempoa Tangerang Selatan

0 9 243

Peningkatan motivasi belajar siswa melalui media audio visual pada mata pelajaran PKN siswa kelas II MI Al-Husna Ciledug Tahun pelajaran 2013/2014

3 12 126

Korelasi antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran al-qur’an hadits di Madrasah Tsanawiyah Ta’lim Al-Mubtadi Cipondoh

2 7 91

Pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran bahasa dan sastra indonesia pada siswa kelas IX MTS Izzatul Islam Tajurhalang, Bogor Tahun ajaran 2014/2015

0 9 112

Pengunaan Model Cooperative Learning tipe student team achivement division (STAD) untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV B SDN 08 Metro TImur tahun pelajaran 2011/2012

0 6 44