hasil pembelajaran. Pengamatan ini dilakukan oleh peneliti terhadap guru yang mengajar di kelas. Hal yang diamati adalah bagaimana guru
melakukan tindakan yang telah disusun pada perencanaan. 4. Refleksi
Kegiatan refleksi dalam PTK berfungsi hampir sama dengan evaluasi. Dalam refleksi peneliti dan guru disertai kepala sekolah bersama-
sama membicarakan hasil pengamatan pembelajaran. Refleksi ini berguna untuk mengetahui apakah penelitian ini sudah memperbaiki kegiatan
pembelajaran di dalam kelas atau belum. Selain itu refleksi juga berfungsi untuk memberi masukan kepada peneliti, guru, maupun kepala sekolah
terhadap pelaksanaan penelitian. Jika dalam refleksi pembelajaran dirasa masih kurang memuaskan maka siklus dapat ditambah menjadi 2 atau 3
kali. Dalam penelitian ini guru dan peneliti bersama-sama membuat
refleksi untuk perbaikan pada siklus selanjutnya. Refleksi ini berfungsi untuk mengetahui hal-hal yang masih perlu diperbaiki dan hal-hal yang
tidak perlu diperbaiki dalam pembelajaran.
B. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilakukan di SD Negeri Ungaran II yang
terletak di jln.Serma Taruna Ramli No 3 Kotabaru, kecamatan Gondokusuman, Daerah Istimewa Yogyakarta, 55224.
2. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa SD Negeri Ungaran II tahun
ajaran 20112012 kelas IVB yang berjumlah 32 siswa. Terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan.
3. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah peningkatan minat dan prestasi belajar
dengan menggunakan metode Discovery-Inquiry pada mata pelajaran IPA materi cara-cara perpindahan energi panas siswa kelas IVB SD Negeri
Ungaran II tahun ajaran 20112012. 4. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama 7 bulan pada semester genap tahun ajaran 20112012 yakni bulan Januari-Juli 2012.
Tabel 1 : Jadwal Penelitian
No Kegiatan Bulan
Januari Febuari April
Juni September November Desember 1
Observasi pra penelitian
V
2 Penyusunan
Proposal V
V
3 Permohonan
ijin penelitian V
4 Pengumpulan
data V
5 Pengolahan
data V
6 Penyusunan
laporan V
V
7 Ujian skripsi
V 8
Revisi V
9 Pembuatan
artikel V
C. Rencana Tindakan
Rencana penelitian ini akan dilaksanakan dalam 2 siklus. Siklus I
dengan menggunakan Metode Discovery-Inquiry Terbimbing siswa menyebutkan sumber-sumber yang menghasilkan energi panas dan
berkelompok masing-masing berjumlah 4 siswa. Siklus II dengan
menggunakan Metode
Discovery-Inqury Terbimbing
siswa dapat
membedakan adanya macam-macam perpindahan panas konveksi, konduksi dan radiasi menggunakan masalah kontekstual dan berkelompok masing-
masing berjumlah 4 siswa. Dalam setiap kegiatan pembelajaran diakhiri dengan evaluasi menggunakan tes.
1. Persiapan
a. Permohonan ijin kepada kepala sekolah SD Negeri Ungaran II.
b. Melakukan observasi pada siswa kelas IV SD Negeri Ungaran II untuk mengetahui situasi kelas, kondisi siswa, dan pembelajaran IPA.
c. Mengidentifikasi masalah yang dialami oleh siswa kelas IV mata pelajaran IPA pada materi energi panas.
d. Menyusun proposal penelitian. e. Mengkaji standar kompetensi, kompetensi dasar, dan materi pokoknya.
f. Menyusun instrumen pembelajaran silabus, RPP, LKS. g. Menyusun instrumen pengumpulan data rubrik pengamatan, pedoman
wawancara, kisi-kisi soal, soal evaluasites, dan instrumen penilaian. h. Membuat skenario pembelajaran yang berupa langkah-langkah yang
dilakukan guru dalam mengimplementasikan tindakan perbaikan yang telah direncanakan.
i. Mempersiapkan media atau alat peraga yang diperlukan dalam mendukung pembelajaran di kelas.
2. Rencana Tindakan setiap Siklus
Setelah mendapatkan gambaran situasi kelas dari guru dan observasi secara langsung, maka langkah-langkah penelitian yang akan
dilakukan sebagai berikut :
a. Siklus I
Siklus I akan dilaksanakan selama dua kali pertemuan, di mana pertemuan pertama dialokasikan 2 JP sedangkan pertemuan kedua
dialokasikan 1 JP untuk evaluasi saja.
Pembelajaran pada siklus I akan menggunakan metode pembelajaran inkuiri terbimbing dengan melakukan percobaan kemudian di lanjutkan
dengan pemaparan hasil diskusi dalam kelompok.
1 Rencana Tindakan Peneliti memahami Standar Kompetensi SK, Kompetensi Dasar
KD, dan Silabus, peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, Lembar Kerja Siswa LKS, alat evaluasi
harian, membagi siswa dalam kelompok, menyiapkan media dan masalah kontekstual.
2 Pelaksanaan Tindakan I a Menyampaikan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar,
indikator dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. b Guru menyampaikan masalah kontekstual yang berhubungan
dengan cara perpindahan energi panas. c Siswa menyimak penjelasan singkat dari guru mengenai
macam-macam perpindahan energi panas. d Siswa dibagi dalam kelompok, setiap kelompok beranggotakan
4 siswa. e Setiap kelompok diberi media berupa lilin, besi dan mentega
untuk melakukan percobaan mengenai perpindahan panas secara konduksi.
f Siswa diminta untuk menjawab pertanyaan yang ada pada LKS secara berkelompok.
g Memberi kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan hasil percobaannya.
h Memberi kesempatan kepada siswa untuk membandingkan hasil percobaan dengan kelompok lain.
i Siswa dan guru bersama-sama menarik kesimpulan mengenai pembelajaran.Mengadakan evaluasi pembelajaran siklus I
pertemuan 1 dan 2 3 Refleksi
Refleksi dilakukan pada akhir setiap pertemuan pada pembelajaran. a Merefleksi apa yang telah dilakukan pada siklus I baik
pertemuan 1 dan 2. b Mencatat hal-hal yang yang telah dan belum dicapai pada
siklus I pertemuan 1 dan 2, kendala dan hambatan yang ditemukan, kondisi siswa sebelum dan setelah siklus I.
c Membandingkan hasil evaluasi siswa dan hasil observasi pada siklus I.
d Merencanakan perbaikan berdasarkan hasil evaluasi untuk siklus II.
b. Siklus II
Siklus II ini akan dilakukan dalam dua 2 kali pertemuan dan setiap pertemuan terdiri dari 2 jam pelajaran.
1 Rencana Tindakan Peneliti memperbaiki RPP, LKS, dan evaluasi harian pada siklus I,
membagi siswa dalam kelompok, menyiapkan media dan masalah kontekstual yang lebih kompleks.
2 PelaksanaanTindakan II a Menyampaikan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar,
indikator dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. b Guru menyampaikan masalah kontekstual kompleks yang
berhubungan dengan perpi ndahan panas secara konveksi dan radiasi.
c Siswa menyimak penjelasan lanjutan dari guru mengenai perpindahan panas secara konveksi dan radiasi.
d Siswa dibagi dalam kelompok, setiap kelompok beranggotakan 4 orang siswa.
e Setiap kelompok diberi media berupa lilin, bolam lampu, penjepit, air, serbuk gergaji untuk melakukan percobaan
mengenai perpindahan energi panas secara konveksi. f Siswa diminta untuk melakukan percobaan mengenai
perpindahan energi panas secara konveksi dan radiasi sesuai dengan langkah-langkah dalam LKS.
g Memberi kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan hasil percobaan besama dengan masing-masing kelompok.
h Memberi kesempatan kepada siswa untuk membandingkan hasil percobaannya dengan kelompok lain.
i Siswa dan guru bersama-sama menarik kesimpulan mengenai pembelajaran.
j Mengadakan evaluasi pembelajaran siklus II pertemuan 1 dan 2.
3 Refleksi Refleksi dilakukan pada akhir setiap pertemuan pada pembelajaran.
a Merefleksi apa yang telah dilakukan pada silus II baik pertemuan 1 dan 2.
b Mencatat hal-hal yang yang telah dan belum dicapai pada siklus II pertemuan 1 dan 2, kendala dan hambatan yang
ditemukan, kondisi siswa sebelum dan setelah siklus II. c Membandingkan hasil evaluasi siswa dan hasil observasi pada
siklus II. d Memutuskan apakah penelitian pada siklus I dan II sudah
berhasil atau akan diteruskan pada siklus selanjutnya.
D. Pengumpulan Data dan Instrumennya
Sesuai dengan judul penelitian, penelitian ini memiliki dua peubah variabel, yaitu minat dan prestasi belajar. Pengamatan minat dilaksanakan
pada waktu kegiatan pembelajaran siklus I pertemuan 1 dan siklus II pertemuan 1 untuk mengetahui peningkatan minat siswa. Sedangkan, hasil
belajar diukur dengan menggunakan evaluasi di setiap akhir siklus pembelajaran.
Tabel 2 : Peubah dan Instrumen Penelitian No Peubah
Indikator Data
Pengumpulan Instrumen
1. Minat
a. Ekspresi perasaan
senang b. Perhatian dalam belajar
c. Ketertarikan pada
materi dan guru d. Keterlibatan
siswa dalam pembelajaran
Rata-rata minat siswa Jumlah
siswa yang
terlibat Pengamatan
Rubrik pengamatan
minat Panduan
wawancara pada guru
2. Prestasi
belajar a. Rata-rata nilai ulangan
b. Persentase jumlah
siswa yang mencapai KKM
Nilai tes
siswa Tes tertulis
Lembar tesulangan
siswa
1. Rubrik Pengamatan
Penilaian non tes merupakan peubahan tingkah laku yang lebih berhubungan dengan apa yang dapat dikerjakan, yang dapat diamati
menggunakan indera-indera, yang bersifat konkret Masidjo,1995: 58. Teknik non tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi dan
skala sikap. Penilaian yang digunakan yaitu lembar pengamatan minat
yang disusun oleh peneliti bersama kelompoknya didukung panduan wawancara pada guru. Lembar pengamatan minat diisi oleh peneliti ketika
kegiatan belajar sedang berlangsung. Pengamatanobservasi dilakukan selama siklus I dan siklus II berlangsung. Berikut ini adalah rubrik
pengamatan minat dan panduan wawancara pada guru :
Tabel 3: Rubrik Pengamatan Minat No Indikator
Deskriptor Nampak v
Tidak - Skor
1 Ekspresi
perasaan senang
a. Siswa mengikuti pelajaran dengan antusias
b. Siswa tidak mengeluh ketika diberi tugas dari guru
c. Siswa datang tepat waktu sebelum pelajaran dimulai
d. Siswa menyiapkan
buku pelajaran sebelum pelajaran
dimulai e. Siswa duduk dengan tenang
siap untuk belajar
2
Perhatian dalam belajar
a. Siswa aktif bertanya di dalam kelas
b. Siswa aktif
menjawab pertanyaan
c. Siswa menyimak penjelasan guru dengan seksama
d. Siswa tidak melamun di dalam kelas
e. Siswa tidak mengobrol atau tidak mengganggu teman lain
ketika belajar
3 Ketertarikan
pada materi
dan guru a. Siswa giat membaca buku
pelajaran sesuai mapel b. Siswa menanyakan kesulitan
yang dialami kepada guru c. Siswa
membuat catatan
mengenai materi
yang disampaikan oleh guru
d. Siswa mengerjakan tugas dari guru
e. Siswa membawa buku atau
sumber lain dalam belajar
4 Keterlibatan
siswa dalam
pelajaran a. Siswa aktif menyampaikan
pendapat dalam diskusi b. Siswa mau membantu teman
lain yang
mengalami kesulitan dalam belajar
c. Siswa bekerjasama dengan kelompok
d. Siswa maju
ke depan
mengerjakan tugas e. Siswa mengajukan diri untuk
menjawab pertanyaan
spontan dari guru
Jumlah Keseluruhan = Tabel 4: Rambu-rambu skoring
Skor Penjelasan
1 Satu deskriptor tampak
2 Dua deskriptor tampak
3 Tiga deskriptor tampak
4 Empat deskriptor tampak
5 Kelima deskriptor tampak
2. Panduan Wawancara
Panduan wawancara disusun oleh peneliti untuk mendukung pengamatan minat siswa terhadap pembelajaran siklus I dan Siklus II.
Wawancara dilakukan kepada guru dan beberapa orang siswa. Siswa yang diwawancarai ditentukan berdasarkan kriteria tingkat siswa yang berminat,
kurang berminat dan tidak berminat. Kegiatan wawancara dilakukan di setiap akhir siklus. Adapun panduan wawancara yaitu sebagai berikut :
Tabel 5: Panduan Wawancara Kepada Siswa No
Pertanyaan Jawaban
1 Apakah Anda merasa senang mengikuti
kegiatan pembelajaran
IPA menggunakan
metode Discovery-
Inquiry Terbimbing? Mengapa? 2
Apakah perhatian
Anda terfokus
mengikuti kegiatan pembelajaran IPA menggunakan
metode Discovery-
Inquiry Terbimbing? Mengapa? 3
Apakah Anda tertarik pada guru atau materi pelajaran IPA atau menggunakan
metode Discovery-Inquiry Terbimbing? Mengapa?
4 Apakah Anda terlibat penuh dalam
kegiatan pembelajaran
IPA menggunakan
metode Discovery-
Inquiry Terbimbing? Berilah contoh keterlibatan Anda?
Tabel 6 : Panduan Wawancara pada Guru No
Pertanyaan Jawaban
1 Apakah siswa merasa senang mengikuti
kegiatan pembelajaran
IPA yang
BapakIbu ajarkan
menggunakan metode Dicovery-Inquiry Terbimbing?
Mengapa? 2
Apakah perhatian siswa sudah terfokus mengikuti kegiatan pembelajaran IPA
yang BapakIbu pimpin menggunakan metode Discovery-Inquiry Terbimbing?
Mengapa?
3 Apakah siswa tertarik kepada BapakIbu
guru dan tertarik pada materi pelajaran IPA
yang BapakIbu
ajarkan menggunakan metode Discovery-Inqury
Terbimbing? Mengapa? 4
Apakah siswa terlibat penuh dalam kegiatan
pembelajaran IPA
yang BapakIbu pimpin menggunakan metode
Discovery-Inquiry Terbimbing? Berilah contoh keterlibatannya?
3. Validitas Instrumen Soal
Validitas Instrumen soal ditempuh secara empiris dan diujikan di lapangan. Perhitungan validitas dibantu dengan progran SPSS 16. Adapun
hasil perhitungan validitas soal dengan program SPSS 16. dapat dilihat pada lampiran. Peneliti mengujikan instrumen soal kepada 33 siswa kelas
VB SDN Ungaran II karena siswa tersebut telah mempelajari materi cara- cara perpindahan energi panas pada saat duduk di kelas IV. Berikut ini
adalah kisi-kisi soal yang akan diujikan untuk memperoleh soal yang valid:
Tabel 7: Kisi-kisi Validitas Soal Evaluasi pada Siklus I sebelum uji coba No
Indikator Taraf Kesukaran
Nomor Soal
Jumlah Soal
Mudah Sedang Sulit
1 Menjelaskan
pengertian energi panas
v 1,16
2
2 Menyebutkan
macam- macam
sumber energi panas
v v
v 2,3,4,9,12,14,17,
21,23,25, 31,32,37,38
14
3 Menjelaskan
alat-alat yang dapat
menghantark an panas
v 11,33
2
4 Menjelaskan
manfaat energi panas
v v
5,6,7,8,10,13,34, 7
5 Menjelaskan
manfaat perpindahan
energi panas v
v 15,22,36,40
4
6 Menjelaskan
cara-cara perpindahan
energi panas v
v v
18,19,20,26,27,2 8
6
7 Menyebutkan
alat-alat yang berhubungan
dengan perpindahan
energi panas v
v v
24,29,30,35,39 5
Jumlah Soal =
40
Tabel 8: Kisi-kisi Validitas Soal Evaluasi Siklus II sebelum uji coba No
Indikator Taraf Kesukaran
Nomor Soal
Jumlah Soal
Mudah Sedang Sulit
1 Menjelaskan
pengertian energi panas
v v
1,3,4,34 4
2 Menyebutka
n macam- macam
sumber energi panas
v v
v 6,9,11,17,18,22,
25,26,36 9
3 Menjelaskan
alat-alat yang dapat
menghantark an panas
v 32,39
2
4 Menjelaskan
manfaat energi panas
v v
5,10,13,16,21,27 6
5 Menjelaskan
manfaat perpindahan
energi panas v
v 12,20,35,37
4
6 Menjelaskan
cara-cara perpindahan
v v
v 2,15,19,23,24,28
,29,30,33,38 10
energi panas 7
Menyebutka n alat-alat
yang berhubungan
dengan perpindahan
energi panas V
v v
7,8,14,31,40 5
Jumlah Soal = 40
E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
1. Validitas
Validitas suatu tes adalah kemampuan untuk mengukur secara tepat sesuatu yang ingin diukur Masidjo, 1995: 242. Sudjiono 2011:
163 validitas adalah salah satu ciri yang menandai tes hasil belajar yang baik. Surapranata 2004: 50 validitas adalah suatu konsep yang berkaitan
dengan sejauh mana tes telah mengukur sesuatu yang seharusnya diukur. Jadi validitas adalah kemampuan untuk mengukur ketepatan suatu tes yang
seharusnya diukur. Adapun beberapa instrument yang divalidasi dengan cara expert judgement yaitu rubrik pengamatan minat, panduan wawancara
dengan guru dan beberapa siswa serta perangkat pembelajaran di setiap siklus. Peneliti bersama teman satu kelas membuat lembar validasi
perangkat pembelajaran dengan bimbingan dosen pembimbing. a. Validitas Perangkat Pembelajaran
Peneliti menyusun perangkat pembelajaran yang berupa: silabus, RPP, LKS, Bahan ajar. Perangkat pembelajaran yang peneliti
susun kemudian divalidasi oleh beberapa ahli yaitu satu Dosen PGSD
USD, satu Kepala Sekolah SDN Ungaran II, dan dua Guru kelas IV SDN Ungaran II.
Tabel 9: Hasil Perhitungan Validasi Perangkat Pembelajaran
No Perangkat
Pembelajaran Expert Judgement ahli
Hasil Penilaian Rata-rata
1 Silabus
Dosen PGSD USD 3,4
Kelapa SDN Ungaran II 3,89
Guru Kelas
IVA SDN
Ungaran II 4
Guru Kelas
IVB SDN
Ungaran II 4,33
Rata-rata 3,90
2 RPP
Dosen PGSD USD 3,19
Kelapa SDN Ungaran II 4
Guru Kelas
IVA SDN
Ungaran II 3,85
Guru Kelas
IVB SDN
Ungaran II 4,23
Rata-rata 3,81
3 LKS
Dosen PGSD USD 3,75
Kelapa SDN Ungaran II 4
Guru Kelas
IVA SDN
Ungaran II 4,25
Guru Kelas
IVB SDN
Ungaran II 4,25
Rata-rata 4,06
4 Bahan ajar
Dosen PGSD USD 3,4
Kelapa SDN Ungaran II 4,4
Guru Kelas
IVA SDN
Ungaran II 3,8
Guru Kelas
IVB SDN
Ungaran II 4,4
Rata-rata 4 Tabel 10: Kriteria Validasi Perangkat Pembelajaran
Rentang Skor Kriteria
4,2 – 5
Sangat Baik 3,4
– 4,1 Baik
2,6 – 3,3
Cukup 1,8
– 2,5 Tidak Baik
1 – 7
Sangat tidak baik
Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata validitas perangkat pembelajaran yaitu Silabus, RPP, LKS dan Bahan ajar di atas diperoleh
rata-rata silabus 3,90 termasuk dalam kriteria baik. Rata-rata RPP yaitu 3,81 termasuk dalam kriteria baik. Rata-rata LKS yaitu 4,06 termasuk
dalam kriteria baik. Sedangkan rata-rata bahan ajar yaitu 4 termasuk dalam kriteria baik. Dari rata-rata perangkat pembelajaran di atas dapat
diperoleh rata-rata seluruh perangkat pembelajaran yaitu diperoleh nilai 3,94. Hasil rata-rata seluruh perangkat pembelajaran termasuk dalam
kriteria baik, maka perangkat pembelajran ini layak dipergunakan untuk penelitian.
b. Soal Evaluasi atau Tes Soal evaluasi atau tes disusun oleh peneliti yang berupa tes
obyektif. Tes obyektif yang digunakan adalah berupa soal pilihan ganda yang dikembangkan oleh peneliti sendiri dengan bimbingan dosen
pembimbing yang mengacu pada kisi-kisi. Dalam kisi-kisi peneliti menentukan taraf kesukaran setiap soal dengan perhitungan Indeks
Kesukaran IK. Berikut ini adalah kisi-kisi soal evaluasi siklus I dan siklus II:
Tabel 11: Kisi-kisi Soal Evaluasi pada Siklus I Sesudah uji coba No
Indikator Taraf Kesukaran
Nomor Soal
Jumlah Soal
Mudah Sedang Sulit
1 Menjelaskan
pengertian energi panas
v v
1,6,14 3
2 Menyebutkan
macam-macam sumber energi
panas v
v 2,4,5,10,15,16,17
19 8
3 Menjelaskan
alat-alat yang dapat
menghantarkan panas
v 18
1
4 Menjelaskan
manfaat perpindahan
energi panas v
v 3,20
2
5 Menjelaskan
cara-cara perpindahan
energi panas v
v v
7,8,9,11,12,13, 6
Jumlah Soal Siklus I = 20
Tabel 12: Kisi-kisi Soal Evaluasi pada Siklus II Sesudah uji coba No
Indikator Taraf Kesukaran
Nomor Soal
Jumlah Soal
Mudah Sedang Sulit
1 Menjelaskan
kegunaan energi panas
v v
15,18 2
2 Menyebutkan
alat-alat yang berhubungan
dengan energi panas
v 20
1
3 Menyebutkan
sumber-sumber 3,4,5,6,9,14
6
energi panas 4
Menunjukkan perpindahan
panas secara radiasi, konveksi
dan konduksi v
v v
1,8,13,16,19 5
5 Menjelaskan
pengertian tentang cara
perpindahan energi panas
secara konduksi, konveksi dan
radiasi v
v v
2,7,10,11,12,17 6
Jumlah Soal Siklus II =
20
Soal tes obyektif pilihan ganda yang hendak diujikan sejumlah 20 nomor di setiap siklus, yang masing-masing nomor memiliki bobot 1 satu.
Setiap nomor memiliki ketentuan yaitu: skor 1 = jika jawaban benar; skor 0 = jika jawaban salah.
Tabel 13: Rincian Pemberian Skor Soal Evaluasi No
Jenis Soal Jumlah
Soal Skor Maksimal
Tiap Nomor Jumlah
Skor Maksimal
Pilihan Ganda 20 1
20 Jumlah
20
2. Reliabilitas
Sudjana 2009: 16 reliabilitas adalah ketetapankeajegan suatu alat ukur dalam menilaimengukur apa yang dinilaidiukur. Masidjo 1995:
209 reliabilitas adalah taraf sampai di mana suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya yang diperlihatkan dalam
taraf ketetapan dan ketelitian hasil. Jadi reliabilitas suatu tes adalah tingkat akurasi sebuah instrumen dalam mengukur apa yang diukur. Menurut
Masidjo 1995: 243 koefisien reliabilitas dapat dinyatakan dalam suatu bilangan dari negatif sampai 1,00. Koefisien tersebut ialah sebagai berikut.
Tabel 14: Kriteria Reliabilitas
Interval Koefisien Kriteria
±0,91 – ±1,00
Sangat tinggi ±0,71
– ±0,90 Tinggi
±0,41 – ±0,70
Cukup ±0,21
– ±0,40 Rendah
– ±0,20 Sangat rendah
Reliabilitas soal evaluasi peneliti hitung dengan rumus KR. 20 Kunder Richardson karena data yang hendak dihitung merupakan data dikotomi
1 dan 0. Cara menghitung reliabilitas dibantu dengan menggunakan program Ms Excel 2007. Berikut rumus KR. 20 Kunder Richardson.
Keterangan: k = jumlah item dalam instrument
pi = proporsi banyaknya subyek yang menjawab pada item I qi = 1
– pi = varians total
Hasil perhitungan reliabilitas soal evaluasi siklus I sebelum melakukan penelitian dengan rumus KR. 20 menghasilkan nilai reliabilitas yaitu
sebesar 0,912 yang termasuk dalam kriteria sangat tinggi. Sedangkan, pada siklus ke II sebelum melakukan penelitian dihasilkan nilai reliabilitas yaitu
0,859 yang termasuk dalam kriteria tinggi. Untuk lebih jelasnya perhitungan reliabilitas dengan rumus KR. 20 dapat dilihat pada lampiran.
F. Teknik Pengumpulan Data
a. Pengamatan atau Observasi
Menurut Mills dalam Kunandar 2008: 143 Pengamatan atau observasi adalah pengambilan data untuk memoret seberapa jauh efek
tindakan telah mencapai sasaran. Pengamatan partisipasif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan.
Pengamatan ini dapat dilakukan pedoman pengamatan format, daftar cek, catatan lapangan, jurnal harian, observasi aktifitas kelas, penggambaran
interaksi di kelas, alat perekam elektronik, atau pemetaan kelas. Sedangkan, Masidjo 1995: 59 menyatakan bahwa observasi merupakan
suatu teknik pengamatan yang dilaksanakan secara teliti terhadap suatu gejala dalam situasi di suatu tempat.
b. Wawancara
Wawancara adalah suatu cara untuk mengetahui situasi tertentu di dalam kelas dilihat dari sudut pandang yang lain Hopkins dalam
Kunandar, 2008: 157. Wawancara dilakukan dalam rangka memperoleh data atau informasi yang lebih terperinci tentang minat siswa terhadap
pembelajaran khususnya materi perpindahan energi panas untuk melengkapi data hasil observasi. Peneliti melakukan wawancara kepada
guru dan siswa pada setiap akhir siklus dengan menggunakan panduan wawancara yang telah peneliti susun.
c. Tes
Tes adalah sejumlah pertanyaan yang disampaikan pada seseorang atau sejumlah orang untuk mengungkap keadaan atau tingkat
perkembangan beberapa aspek psikologis. Aspek psikologis dapat berupa prestasi atau hasil belajar,minat,bakat,sikap,kecerdasan,reaksi motorik, dan
berbagai aspek kepribadian lainya. Berkaitan dengan PTK dapat dibedakan dua jenis tes yakni tes lisan dan tertulis Kunandar, 2008: 187.
Pada penelitian ini akan dilakukan tes yaitu tes tertulis berupa tes obyektif pilihan ganda yang dilaksanakan setiap akhir siklus I dan siklus II
selama I JP untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi cara perpindahan energi panas.
G. Analisis Data