c. Radiasi
Radiasi adalah peristiwa perpindahan panas tanpa melalui medium perantara. Guru menyiapkan alat percobaan yang digunakan
siswa untuk mempelajari perpindahan panas secara radiasi berupa lilin, korek api, kertaskain, air. Berikut ini adalah langkah-langkah
untuk melakukan percobaan tentang perpindahan panas secara radiasi: 1 basahilah kertas atau kain dengan air yang telah tersedia,
2 kemudian jemurlah kertas atau kain yang sudah kamu basahi dibawah teri sinar matahari,
3 tunggulah beberapa saat sampai kertas atau kain yang telah basah tadi hingga mengering,
4 nyalakan lilin menggunakan korek api, 5 dekatkanlah telapak tanganmu dengan api pada lilin.
Dari percobaan di atas kita dapat melihat bahwa kertas atau kain yang basah jika kita jemur dibawah terik sinar matahari lama-lama
akan mengering. Hal tersebut dapat terjadi karena air akan menguap ketika terkena panas dari sinar matahari walaupun tidak ada zat
perantara yang mengahantarkan panas matahari sampai ke permukaan kertas tersebut. Kita juga dapat melakukan percobaan untuk
mengetahui perpindahan panas secara radiasi dengan mendekatkan telapak tangan kita dengan api pada lilin. Telapak tangan kita akan
terasa hangat ketika kita dekatkan dengan api tersebut walaupun tidak ada zat atau medium yang menghantarkan panas dari api ke telapak
tangan kita. Melalui percobaan di atas siswa dapat lebih mengerti tentang perpindahan panas secara radiasi.
Gambar 3: Perpindahan Panas Secara Radiasi F.
Hasil Penelitian Yang Relevan
Berdasarkan skripsi yang telah ada, peneliti sedikit mengutip teori- teori atau konsep yang ada pada skripsi. Peneliti belum menemukan contoh
skripsi yang berjudul sama, namun peneliti saling mengaitkan judul skripsi yang satu dengan yang lain dengan judul peneliti yang peneliti teliti.
1. Skripsi yang telah dibuat oleh Arum Yuli Widiyaningsing yang dibimbing oleh Dra
. Maslichah Asy’Ari M.Pd dengan judul Efektivitas pembelajaran IPA pada materi pokok proses pembentukan tanah karena
pelapukan pada siswa kelas V SD Kanisius Kintelan melalui metode inkuiri terbimbing dalam hal pencapaian hasil belajar. Hasil dari
penelitian ini juga menunjukan hasil yang baik dalam menggunakan Metode Inkuiri Terbimbing.
2. Skripsi yang dibuat Vitalis Listyaningrum yang dibimbing oleh Dra. Maslicah Asy’ari M.Pd. dengan judul Evektivitas belajar IPA siswa kelas
IV A Kanisius Pugeran pada materi benda terapung, tenggelam, dan
melayang dalam pencapaian hasil belajar melalui metode inkuiri terbimbing, hasil dari penelitiannya menunjukkan bahwa penggunaan
Metode Inkuiri terbimbing cukup baik dalam pembelajaran di kelas .
Dari dua penelitian yang relevan di atas dapat kita ketahui bahwa penggunaan metode inkuiri terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar
siswa. Pada skripsi ini penulis juga akan melakukan penelitian menggunakan metode inkuiri terbimbing. Bedanya dengan hasil penelitian di atas pada
skripsi ini peulis akan meneliti menggunakan metode inkuiri terbimbing untuk mengetahui peningkatan minat dan prestasi belajar siswa.
G. Kerangka Pikir
Belajar IPA bukan merupakan suatu kegiatan belajar dengan cara dihafalkan, melainkan belajar dengan cara dilakukan. Dalam belajar IPA
khususnya mengenai materi cara-cara perpindahan energi panas dapat diajarkan dengan cara mengaitkan metode belajar yang satu dengan metode
belajar yang lain. Dimana dalam setiap metode pembelajaran mempunyai ciri-ciri tersendiri. Dalam hal ini, peneliti menggunakan metode Discovery-
Inquiry Terbimbing supaya dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar
siswa. Metode
discovery-inquiry terbimbing
adalah metode
yang menghendaki keterlibatan siswa untuk belajar secara aktif dengan bantuan
maupun tanpa bantuan dari guru melalui percobaan atau penemuan untuk menguji suatu materi, sehingga dapat menarik kesimpulan. Proses penemuan
ini melalui berbagai tahapan, seperti : mengamati, menggolongkan, membuat