Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ilmu Pengetahuan Alam IPA tidak pernah bisa lepas dari kehidupan manusia sehari-hari karena IPA sendiri sangatlah penting bagi kehidupan manusia. Ilmu Pengetahuan Alam IPA tersebut mempelajari berbagai peristiwa yang terjadi di alam lingkungan sekitar kita sehingga “IPA” perlu dipelajari di Sekolah Dasar. Berdasarkan wawancara dan pengamatan dengan guru kelas IVB SD Negeri Ungaran II dalam mata pelajaran IPA guru cenderung menggunakan metode ceramah yang diselingi dengan tanya jawab dan pemberian tugas. Penempatan posisi dan pemilihan metode dalam pembelajaran yang kurang tepat ini berpengaruh terhadap suasana pembelajaran di dalam kelas. Seringnya menggunakan metode ceramah yang diselingi tanya jawab dan juga pemberian tugas yang kurang terarah dalam pembelajaran mengakibatkan siswa kurang aktif dan kurang antusias saat mengikuti kegiatan pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan oleh siswa hanya mendengarkan dan kadang-kadang mencatat penjelasan yang diberikan oleh guru, itupun hanya dilakukan oleh sebagian kecil siswa yang mau memperhatikan guru saat pembelajaran berlangsung. Sedangkan, siswa kurang tertarik dengan penjelasan yang diberikan oleh guru akan memilih untuk lebih banyak berbicara dengan teman sebangkunya. 1 Guru menyadari bahwa tindakan tersebut mengakibatkan situasi dan kondisi yang kurang mendukung untuk pencapaian tujuan pembelajaran. Oleh karena itu dalam kegiatan pembelajaran perlu merubah strategi dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa. Hal tersebut bertujuan supaya siswa lebih memperhatikan terhadap materi yang sedang dijelaskan oleh guru. Namun demikian, pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan materi pembelajaran yang ditanyakan kepada siswa kurang direspon siswa dan hasilnya tidak seperti yang diharapkan, hanya sebagian kecil siswa yang menjawab, sedangkan siswa yang lain lebih banyak berdiam diri. Minat adalah suatu perhatian yang lebih terhadap sesuatu dan bersifat menetap. Minat sangatlah penting dalam kegiatan belajar. Minat belajar sangat berpengaruh pada prestasi yang didapat oleh siswa. Jika minat belajar siswa tinggi, maka prestasi belajar siswa akan tinggi. Dan sebaliknya, jika minat belajar siswa rendah, maka prestasi belajar siswa akan rendah. Pada pembelajaran IPA seringkali siswa mengalami kesulitan, terlebih pada materi perpindahan energi panas. Siswa kelas IVB SDN Ungaran II juga mengalami kesulitan dalam memahami berbagai macam perpindahan panas. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang belum memenuhi KKM Kriteria Ketuntasan Minimal, yaitu 70. Siswa yang memenuhi KKM hanya sejumlah 13 siswa dengan presentase 40,62 dan 59,38 di bawah KKM sejumlah 19 orang dari jumlah seluruh siswa yaitu 32 siswa. Permasalahan tersebut harus segera diatasi atau diteliti sehingga akan meningkatkan kompetensi siswa antara lain prestasi belajar dan minat belajar yang akhirnya akan meningkatkan hasil dan mutu pembelajaran. Namun, jika tidak segera diatasi atau diteliti akan memperoleh kerugian antara lain rendahnya kompetensi yang akan dicapai siswa seperti pengetahuan, sikap, keterampilan, hasil belajar, mutu pembelajaran dan mutu pendidikan. Oleh karena itu, hal tersebut memerlukan kreatif dan inovatif dalam merancang pembelajaran mulai dari menyusun silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP sampai dengan mengaplikasikan dalam kegiatan pembelajaran sehingga akan menghasilkan siswa yang aktif dalam kegiatan pembelajaran, berpikir kreatif, kritis dan rasional, serta memiliki hasil belajar yang baik. Berkaitan dengan hal tersebut di atas peneliti ingin meneliti melalui penelitian tindakan kelas tentang penerapan metode discovery-inquiry terbimbing untuk meningkatkan minat dan prestasi siswa dalam mata pelajaran IPA. Diharapkan hasil penelitian ini akan memberikan kontribusi langsung pada peningkatan kualitas pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam sehingga kompetensi dan hasil belajar siswa dapat ditingkatkan. Kemungkinan penyebab rendahnya pemahaman siswa pada materi ini adalah kurangnya keterlibatan siswa dalam menemukan informasi dari penjelasan guru, Penjelasan yang hanya menggunakan metode ceramah dan kurangnya variasi pada metode pembelajaran. Berkaitan dengan hal tersebut maka peneliti akan mencoba merubah situasi pembelajaran dengan menggunakan metode discovery- inquiry terbimbing. Hal itu dipilih karena metode ini memungkinkan keterlibatan siswa secara aktif.

B. Identifikasi Masalah

Dokumen yang terkait

Hubungan pembelajaran fisika menggunakan media komik dengan minat belajar siswa pada konsep zat dan wujudnya di SLTP Negeri 1 Jember siswa kelas I Cawu 1 tahun pelajaran 2000/2001

0 8 97

minat belajar siswa terhadap mata pelajaran pendidikan agama islam di SMA darul ulum

1 11 95

Pelaksanaan metode drill pada mata pelajaran qur'an hadits dalam menumbuhkan minat baca al-qur'an siswa kelas II MTs.Fathussa'adah sukaraja-Bogor

0 7 73

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode diskusi pada mata pelajaran IPS di kelas V MI Ta’lim Mubtadi I Kota Tangerang

0 12 121

Hubungan komunikasi guru-siswa dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di MAN 15 Jakarta

2 46 130

Peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan menggunakan metode advokasi di MTs Yaspina Rempoa Tangerang Selatan

0 9 243

Peningkatan motivasi belajar siswa melalui media audio visual pada mata pelajaran PKN siswa kelas II MI Al-Husna Ciledug Tahun pelajaran 2013/2014

3 12 126

Korelasi antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran al-qur’an hadits di Madrasah Tsanawiyah Ta’lim Al-Mubtadi Cipondoh

2 7 91

Pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran bahasa dan sastra indonesia pada siswa kelas IX MTS Izzatul Islam Tajurhalang, Bogor Tahun ajaran 2014/2015

0 9 112

Pengunaan Model Cooperative Learning tipe student team achivement division (STAD) untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV B SDN 08 Metro TImur tahun pelajaran 2011/2012

0 6 44