Tujuan Pemberdayaan Masyarakat Kajian tentang Pemberdayaan Masyarakat

18 mencapai tahap ketiga ini maka masyarakat dapat secara mandiri melakukan pembangunan. Menurut Sumodiningrat yang dikutip oleh Anwar 2007: 79, menyebutkan bahwa: “Unsur-unsur pokok yang harus ada dalam pemberdayaan masyarakat adalah: 1 strategi dasar pemberdayaan masyarakat yang merupakan acuan dari seluruh upaya pemberdayaan masyarakat, 2 kerangka makro pemberdayaan masyarakat yang memuat berbagai besaran sebagai sasaran yang harus dicapai, 3 sumber anggaran pembangunan sebagai perkiraan sumber-sumber pembiayaan pembangunan, 4 kerangka dan perangkat kebijaksanaan pemberdayaan masyarakat, 5 program-program pemberdayaan masyarakat yang secara konsisten diarahkan pada pengembangan kapasitas masyarakat, dan 6 indikator keberhasilan program yang memuat perangkat pencatatan sebagai dasar pemantauan evaluasi program dan penyempurnaan program.” Berdasarkan pendapat Sumodiningrat diatas, keenam unsur pokok tersebut diatas harus ada agar pemberdayaan dapat berjalan dengan baik sesuai yang diharapkan. Adapun tahapan langkah pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan luar sekolah diungkapkan oleh Kindervatter. Menurut Kindervatter sebagaimana yang dikutip oleh Anwar 2007: 79-80, menyatakan bahwa: “Pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan luar sekolah dilakukan dalam delapan langkah, yaitu: 1 menyusun kelompok kecil sebagai penerima awal atas rencana program pemberdayaan, 2 mengidentifikasimembangun kelompok warga belajar tingkat wilayah, 3 memilih dan melatih fasilitator kelompok, 4 mengaktifkan kelompok belajar, 5 menyelenggarakan pertemuan fasilitator, 6 mendukung aktifitas kelompok yang sedang berjalan, 7 mengembangkan hubungan diantara kelompok, dan 8 menyelenggarakan sebuah lokakarya untuk evaluasi.” 19 Kedelapan langkah yang diungkapkan oleh Kindervatter tersebut diatas hendaknya dilakukan dalam proses pemberdayaan masyarakat yang dilakukan melalui pendidikan luar sekolah. Lalu, bagaimana peran pihak- pihak dalam pemberdayaan masyarakat?

d. Peranan dalam Pemberdayaan Masyarakat

Dalam pemberdayakan masyarakat perlu dirancang kontribusi masing- masing pihak, yaitu pemerintah, swasta dan masyarakat, sehingga terbentuk model kemitraan seperti yang diharapkan. Menurut Sulistiyani 2004: 97, berpendapat bahwa: “Pemerintah lebih banyak berperan pada penentuan rambu-rambu dan aturan main secara umum. Peran pemerintah yang paling menonjol sesungguhnya terletak pada peran pengambilan keputusan dan pendanaan. Namun mengingat adanya kemungkinan terjadi sengketa dalam perjalanan pembangunan tersebut, maka diperlukan peran mediasi, terutama untuk mengontrol peran swasta supaya berjalan wajar, tidak merugikan masyarakat.” Untuk menjaga kualitas hasil, pemerintah sebaiknya menetapkan pola monitoring dan evaluasi yang jelas serta berkelanjutan. Program yang sudah dilakukan oleh pemerintah periode sebelumnya hendaknya dapat dipelihara, dimonitor oleh pemerintah selanjutnya. Pada kenyataannya, program pembangunan hanya berumur pendek sesuai dengan umur proyek. Apabila proyek selesai, maka program pembangunan tidak pernah dipantau dan diurusi. 20 Swasta mengambil peran lebih banyak pada implementasi penentuan langkah bersama masyarakat. Peran demikian perlu ditekankan supaya terjadi variasi analisis berdasarkan kondisi khusus yang bersifat kasuistik di tingkat daerah. Dengan demikian, pemberdayaan yang dilakukan akan lebih mendekati kebutuhan lokal. Peran swasta dalam implementasi kebijakan pemberdayaan juga mencakup kontribusi dana melalui investasi swasta yang bermanfaat untuk mendukung proses pemberdayaan masyarakat. Sedangkan dalam monitoring dan evaluasi pihak swasta juga memberi andil dalam pemeliharaan hasil-hasil yang diperoleh melalui proyek-proyek pemberdayaan masyarakat dari sebagian keuntungan investasi swasta yang telah beroperasi. Peran masyarakat diberikan dalam bentuk partisipasi, baik pada level formulasi, implementasi , monitoring maupun evaluasi. Peran lain masyarakat yang dapat digali dan dikembangkan adalah pendaan. Partisipasi dalam pendanaan merupakan potensi internal yang dimiliki masyarakat. Pengerahan dana masyarakat untuk pembangunan sering disebut dengan swadaya masyarakat. Peran masyarakat yang lain adalah pemeliharaan kontrol sosial dalam pelestarian dan pemeliharaan hasil-hasil pembangunan. Masyarakat hendaknya mengembangkan sistem kontrol yang sehat.

e. Ukuran Keberhasilan Pemberdayaan Masyarakat

Sebagian dari pemberdayaan masyarakat adalah membangun masyarakat yang berakhlak, yaitu pembangunan budaya. Untuk menciptakan