Ukuran Keberhasilan Pemberdayaan Masyarakat

24 Definisi pelatihan yang disampakan oleh Gary Dessler diatas hanya diperuntukkan untuk karyawan baru. Definisi lain dari pelatihan disampaikan oleh Oemar Hamalik 2007: 10 berikut ini: “Pelatihan merupakan suatu fungsi manajemen yang perlu dilaksanakan terus menerus dalam rangka pembinaan ketenagaan dalam organisasi. Pelatihan adalah suatu proses yang meliputi serangkaian tindakan upaya yang dilaksanakan dengan sengaja dalam bentuk pemberian bantuan kepada tenaga kerja yang dilakukan oleh tenaga profesional kepelatihan dalam satuan waktu yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kerja peserta dalam bidang pekerjaan tertentu guna meningkatkan efektifitas dan produktifitas.” Secara spesifik, proses latihan itu merupakan tindakan upaya yang dilaksanakan secara berkesinambungan, bertahap dan terpadu. Tiap proses pelatihan harus terarah untuk mencapai tujuan tertentu terkait dengan upaya pencapaian tujuan organisasi. Pelatihan mempersiapkan peserta latihan untuk mengambil jalur tindakan tertentu yang dilukiskan oleh teknologi dan organisasi tempat bekerja, dan membantu peserta memperbaiki prestasi dalam kegiatannya terutama mengenai pengertian dan keterampilan. Rolf P. Lynton dan Udai Pareek, 1984: 18 Training merupakan suatu istilah yang memiliki konotasi tertentu bergantung pada pengalaman seseorang dan latar belakangnya. Bagi seseorang yang antusias pada balap racing, maka training merupakan usaha untuk mencetak pemenang. 25 Menurut Nadler pelatihan training adalah pembelajaran pengembangan individual yang bersifat mendesak karena adanya kebutuhan sekarang. Sedangkan Procton dan Thornton mengartikan latihan ketrampilan sebagai perbuatan sadar dalam menjajikan berlangsungnya proses belajar Anwar, 2007: 103. Sedangkan Marzuki 2010: 174-175 berpendapat bahwa: “Jika didefinisikan, training adalah pengajaran atau pemberian pengalaman kepada seseorang untuk mengembangkan tingkah laku pengetahuan, skill, sikap agar mencapai sesuatu yang diinginkan. Sedangkan dalam Dictionary of Education, pelatihan training diartikan sebagai suatu pengajaran tertentu yang tujuannya telah ditentukan secara jelas, biasanya dapat diragakan, yang menghendaki peserta dan penilaian terhadap perbaikan unjuk kerja peserta didik. Training diartikan juga sebagai suatu proses membantu orang lain dalam memperoleh skills dan pengetahuan.” Dengan begitu, pelatihan dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan sengaja, terorganisir dan sistematik di luar sistem persekolahan dengan tujuan untuk memberikan dan meningkatkan suatu pengetahuan dan keterampilan tertentu kepada kelompok tenaga kerja tertentu dalam waktu yang relatif singkat dengan metode yang mengutamakan praktek dari pada teori, agar mereka memperoleh pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam memahami dan melaksanakan suatu pekerjaan tertentu dengan cara yang efisien dan efektif. 26

b. Sasaran Pelatihan

Pada dasarnya setiap kegiatan harus mempunyai sasaran yang jelas, memuat hasil yang ingin dicapai dalam melaksanakan kegiatan tersebut. Sasaran pelatihan yang dapat dirumuskan dengan jelas akan dijadikan sebagai saran yang diperlukan. Sebaliknya, sasaran yang tidak spesifik atau terlalu umum akan menyulitkan penyiapan dan pelaksanaan pelatihan sehingga dapat menjawab kebutuhan pelatihan. Kegiatan pelatihan pada dasarnya dilaksanakan untuk menghasilkan perubahan tingkah laku dari orang-orang yang mengikuti pelatihan. Perubahan tingkah laku yang dimaksud disini adalah dapat berupa bertambahnya pengetahuan, keahlian, keterampilan dan perubahan sikap dan perilaku.

c. Tujuan dan Manfaat Pelatihan

Tujuan pelatihan merupakan suatu pernyataan yang melukiskan perubahan-perubahan perilaku atau kemampuan yang diinginkan sebagai hasil dari kegiatan belajar mengajar. Tujuan pelatihan mungkin saja bisa diklasifikasikan dalam berbagai cara yang berbeda. Salah satu cara adalah mengklasifikasikan tujuan pelatihan kepada dua kategori, yaitu: 1 Tujuan Utama Pelatihan Tujuan utama pelatihan merupakan faktor sentral dan sangat menentukan dalam suatu sistem pelatihan. Dia akan memberikan 27 kebermaknaan, kejelasan dan keterpaduan terhadap semua kegiatan belajar - mengajar dalam pelaksanaan suatu program pelatihan. 2 Tujuan Penunjang Pelatihan Biasanya tujuan penunjang pelatihan itu merupakan inti dari suatu pelajaran individual. Bila mana tujuan utamanya adalah pembinaan kemampuan melakukan wawancara, maka tujuan penunjangnya mungkin menyangkut kemampuan untuk menggugah, untuk menyiapkan skala penilaian, untuk menciptakan hubungan, dan sebagainya. Menurut Marzuki 2010: 175, berpendapat bahwa: “Pelatihan jenis apapun sebenarnya tertuju pada dua sasaran, yaitu partisipasi dan organisasi. Dengan pelatihan, diharapkan terjadi perbaikan tingkah laku pada partisipan pelatihan yang sebenarnya merupakan anggota suatu organisasi dan, yang kedua, perbaikan organisasi itu sendiri, yakni agar menjadi lebih efektif. Apabila pelatihan tertuju pada karyawan perusahaan atau pabrik, tujuan pelatihan adalah agar individu karyawan tersebut menjadi lebih baik pengetahuan, keterampilan, dan sikapnya, selanjutnya perusahaan pabrik menjadi lebih baik pula, misalnya lebih produktif. Pada latihan kader organisasi, misalnya, pelatihan bertujuan memperbaiki kecakapan kader dan selanjutaya diharapkan organisasinya lebih efektif dalam melaksanakan program-programnya dan mencapai tujuannya.” Pelatihan dilaksanakan di mana-mana dengan harapan memetik manfaat dari padanya. Sebagaimana dikemukakan oleh Robinson yang dikutip oleh Marzuki 2010: 176, menyebutkan sebagai berikut: “Beberapa manfaat dari pelatihan adalah: 1 Pelatihan merupakan alat untuk memperbaiki penampilan kemampuan individu atau kelompok dengan harapan memperbaiki performan organisasi. Perbaikan- perbaikan itu dapat dilaksanakan dengan berbagai cara. Pelatihan yang efektif dapat menghasilkan pengetahuan dalam pekerjaantugas,