78 “Ada ruang kantor, bengkel mekanik, bengkel listrikelektro, bengkel
otomotif, bengkel bangunan atau furniture, bengkel pertanian, bengkel tata niaga, dan bengkel aneka kejuruan, aula, mushola, garasi, ruang
tamu, ruang diesel, tempat parkir, halaman, toilet”. Berdasarkan observasi dan dokumentasi yang peneliti lakukan,
masing-masing gedung tersebut dilengkapi oleh fasilitassarana prasarana. Di kantor terdapat alat tulis kantor yang lengkap. Sedangkan di masing-masing
bengkel terdapat peralatan untuk media pelatihan sesuai masing-masing Sub Kejuruan.
6. Program Kerja
BLK Bantul menyelenggarakan program pelatihan regular dan pelatihan mandiri. Program pelatihan reguler adalah program pelatihan yang
dibiayai dengan dana pemerintah APBNAPBD yang meliputi pelatihan institusional dan pelatihan non institusional. Peserta pelatihan tidak dibebani
biaya pelatihan. Di dalam brosur BLK Bantul, dicantumkan berikut ini: a.
Pelatihan Institusional Pelatihan institusional adalah pelatihan yang dilaksanakan di
workshop BLK Bantul dengan lama pelatihan 240 jam pelatihan. Setelah selesai pelatihan, bagi peserta yang berhasil akan diberikan sertifikat
pelatihan. Sasaran pelatihan diperuntukkan bagi masyarakat yang menganggur atau pencari kerja yang telah terdaftar atau mendaftarkan diri
ke Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul.
79 b.
Pelatihan Non Institusional Pelatihan non institusional adalah pelatihan yang dilaksanakan di
daerah pedesaan secara berkeliling dengan lama pelatihan 240 jam pelatihan ditambah dengan bimbingan pasca pelatihan beruma AMT
Achievement Motivation Training. Bagi peserta pelatihan yang dinyatakan lulus akan diberikan sertifikat pelatihan.
Sasaran dari pelatihan non institusional adalah masyarakat yang sudah bekerja pekerja, pengrajin, serta pengusaha kecil dan menengah di
daerah pedesaan dan pemuda yang akan memulai atau merintis wirausaha dengan tujuan mendorong tumbuh dan berkembangnya usaha kecil dan
menengah di daerah pedesaan, memperluas kesempatan kerja serta mendukung program peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Prosedur peserta pelatihan adalah sesuai dengan hasil identifikasi kebutuhan pelatihan, dimana Kepala DesaCamatKetua Sosiasi Pekerja
mengajukan surat permohonan kepada kepala kantor Disnekertrans Kabupaten Bantul dengan tembusan ke BLK Bantul. Keputusan lebih
lanjut akan ditentukan oleh tim persiapan dan pelaksana pelatihan non institusional yang terdiri dari unsure Dinas dan masyarakat terkait.
Sedangkan program pelatihan mandiri dilaksanakan berdasarkan Peraturan Daerah Kab. Bantul Nomor 5 tahun 2006 tentang retribusi
pemanfaatan fasilitas latihan kerja pada BLK Bantul. Pelatihan mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan untuk melayani permintaan masyarakat pihak