Kegiatan Pasca Pelatihan Konsep Pelatihan

45 Batik adalah hasil kebudayaan bangsa Indonesia yang memiliki nilai tinggi. Banyak daerah di Indonesia mengembangkan batik dengan gaya, corak, motif, dan pewarnaan tradisional yang khas. Batik adalah cara pembuatan bahan sandang berupa tekstil yang bercorak pewarnaan dengan menggunakan lilin sebagai penutup untuk mengamankan warna dari perembesan warna yang lain dalam pencelupan. Demikian juga penerapan membatik dalam pembelajaran. Batik adalah teknik menggambar, melukis, atau memberikan warna diatas kain untuk mendapatkan pola tertentu dengan pewrnaan sitem tutup celup. Batik adalah proses pekerjaan dari permulaan menyiapkan kain sampai menjadi batik. Batik menggunakan teknik tutup celup. Teknik tutup dengan malam dan celup dengan warna. Proses terakhir dari batik adalah menghilangkan lilin atau dalam tradisi batik di Jawa Yogyakarta dikenal dengan istilah nglorot atau menghilangkan malam. Pada masa sekarang, telah banyak modifikasi dan pengembangan teknik pembuatan batik yang mengikuti perkembangan dan kemajuan teknologi tekstil. Seiring kemajuan zaman, batik telah banyak dibuat dengan cara, printing sablon, kain tekstil bercorak batik, batik dengan desain komputer, dan lain sebagainya. Menurut Ari Wulandari 2011: 7, menjelaskan bahwa: “Sebelumnya, batik pernah diklaim sebagai warisan budaya dari Malaysia. Pertikaian itu sempat memperkeruh hubungan baik antara Indonesia dan Malaysia. Namun, dengan berbagai bukti, tidak dapat 46 dipungkiri bahwa batik merupakan salah satu budaya asli Indonesia. Akhirnya PBB untuk pendidikan, ilmu pengetahuan dan budaya UNESCO mengukuhkan batik sebagai warisan budaya dunia asli Indonesia pada tanggal 2 Oktober 2009. Sejak itulah tanggal 2 Oktober diperingati sebagai “Hari Batik” di Indonesia.” Asal-usul penciptaan batik sulit untuk dipastikan. Meskipun begitu, segi keunikan dan keaslian alat yang digunakan untuk membuat, jelaslah bahwa batik berasal dari Jawa Indonesia tempat batik yang sebenarnya. Di Indonesia, batik telah dikenal sejak abad ke-12. Sebelum perang dunia, Jawa merupakan kawasan kepulauan melayu yang memonopoli perdagangan batik dengan negara luar. Bermula dari sinilah batik telah berkembang dari segi penggunaan dan penciptaannya.

b. Jenis Batik

Pada awalnya batik yang dikenal hanya batik tulis. Seiring dengan penggunaan batik yang makin meluas, teknologi batik berkembang pula dengan pesatnya. Sekarang di samping pembuatan batik secara tradisional, dikenal pula pembuatn batik secara “modern” yang hasilnya disebut dengan batik modern. Atas dasar penggunaan istilah tradisional dan modern tersebut, oleh beberapa ahli kain batik dapat dibedakan menjadi : 1 Batik Tulis Batik jenis ini merupakan batik yang paling baik dan tradisional. Proses pembuatannya melalui tahap-tahap yang rumit, selain juga tidak dijumpai pola ulang yang dikerjakan, meski sedikit pasti ada perbedaan, 47 misalnya sejumlah titik atau lengkungan garis. Kekurangan ini merupakan kelebihan dari hasil pekerjaan tangan karena pada proses pembatikan jenis ini sering terjadi gerakan spontan tanpa diperhitungkan lebih rinci. 2 Batik Modern a Batik Cap Pembuatan batik cap lebih mudah dan cepat. Kelemahannya terdapat pada motif yang dapat dibuat terbatas dan tidak dapat membuat motif-motif besar serta tidak terdapat seni coretan dan kehalusan motif yang dianggap menentukan motif. b Batik Kombinasi Batik kombinasi tulis dan cap dibuat untuk mengurangi kelemahan-kelemahan pada produk batik cap, seperti motif motif besar dan seni coretan tangan. Proses pembuatannya cukup rumit terutama pada saat penggabungan antara motif yang ditulis dan motif yang dicap sehingga efisiensinya rendah karena tingkat kesukarannya hampir sama dengan batik tulis tetapi nilai seni produknya disamakan dengan batik cap. c Tekstil Motif Batik Kain batik jenis ini tumbuh dalam rangka memenuhi kebutuhan batik yang lebih besar dan tidak dapat dipenuhi oleh industri batik biasa. Tekstil motif batik diproduksi oleh industri tekstil dengan mempergunakan motif batik sebagai desain tekstilnya. Proses