Penerapan Pendekatan saintifik di SD Negeri Pujokusuman 1
68
Plt : Apakah siswa mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik?
AK : Tidak, siswa sama sekali tidak mengalami kesulitan justru siswa semakin lebih aktif, kreatif dan bersemangat dalam mengikuti
pembelajaran, karena pembelajarannya terasa semakin lebih menyenangkan. Jumat, 6 Maret 2015
Plt : Manfaat apa yang ibu peroleh dalam menerapkan pendekatan saintifik dalam pembelajaran?
SM : Manfaat yang diperoleh saat menerapkan pendekatan saintifik dalam pembelajaran sangat banyak yaitu anak menjadi lebih aktif,
kreatif, pembelajaran semakin lebih menyenangkan, dan dengan adanya pendekatan saintifik karakter anak dibentuk menjadi lebih
baik, serta anak dapat berpikir lebih ilmiah dari sebelumnya. Sabtu, 7 Maret 2015.
Plt : Apakah kamu tertarik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran ? a.
Jika iya, alasan apa yang membuatmu tertarik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran?
b. Jika tidak, kenapa kamu tidak tertarik untuk mengikuti
kegiatan pembelajaran? GSMP : Iya, saya sangat tertarik untuk mengikuti pembelajaran karena
pembelajaran saat ini banyak menampilkan praktik dari pada teori, berbeda dengan pembelajaran-pembelajaran sebelumnya sehingga
69
saya dan teman-teman lebih mudah memahami pelajaran yang diberikan oleh guru. Senin, 9 Maret 2015
QADS : Iya, karena pembelajaran kurikulum 2013 banyak menggunakan sistem yang menarik yang membuat murid lebih
senang belajar dan mudah untuk memahami materi yang diberikan guru. Senin, 9 Maret 2015
RP : Iya, saya sangat tertarik mengikuti pelajaran karena kegiatan pembelajaran saat ini terasa lebih menarik, menyenangkan dan
lebih mudah untuk dipahami. Senin, 9 Maret 2015 DADR : Iya, karena pembelajaran yang sekarang selalu banyak praktik
sehingga lebih mudah untuk dipahami dan selalu menarik perhatian saya. Selasa, 10 Maret 2015
KAP : Iya, saya merasa tertarik karena pembelajaran saat ini banyak menampilkan praktik, guru tidak terlalu banyak menjelakan.
Selasa, 10 Maret 2015 Hasil wawancara diatas juga didukung dengan hasil observasi yang
dilakukan peneliti di lapangan pada selasa, 3 Maret 2015 terkait dengan pelaksanaan pendekatan saintifik selama proses pembelajaran.
Pendekatan saintifik dilakukan melalui tiga tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap penilaian. Hasil penelitian akan
dipaparkan sebagai berikut:
70
a. Perencanaan
Sebelum melaksanakan pendekatan saintifik dalam pembelajaran maka guru harus terlebih dahulu melakukan perencanaan. Pada tahap
perencanaan guru harus mengkaji silabus dan membuat RPP, dalam mengkaji silabus guru harus mengkaji lagi tentang KI Kompetensi
Inti, KD Kompetensi Dasar, materi pembelajaran, proses pembelajaran, penilaian pembelajaran, alokasi waktu, dan sumber
belajar. Setelah mengkaji silabus maka selanjutnya guru akan merumuskan indikator, didalam merumuskan indikator guru harus
merumuskan indikator pencapaian pada setiap KD pada KI. Setelah mengkaji silabus maka selanjutkan guru akan membuat
RPP, di dalam membuat RPP guru akan menentukan materi pembelajaran, alokasi waktu yang digunakan, menjabarkan kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik, menentukan alokasi waktu, mengembangkan penilaian, menentukan media, alat,
bahan dan sumber belajar yang sesuai dengan materi pembelajaran. Pada tahap ini guru sudah membuat silabus dan RPP serta
melaksanakannya dalam proses pembelajaran. Pernyataan diatas didasarkan dari hasil observasi yang dilakukan peneliti pada senin, 2
Maret 2015 dan wawancara yang dilakukan peneliti dengan kepala sekolah dan guru kelas IV C.
Plt : Apakah guru kelas IV C menyusun sendiri RPP sebelum melaksanakan pembelajaran?
71
AK : RPP disusun sendiri dan disusun bersama guru satu sekolah dengan kelas yang sama, kemudian RPP diedit oleh guru yang
lain pada saat dipresentasikan. Jumat, 6 Maret 2015 Plt : Apakah ibu menyusun sendiri RPP yang akan digunakan
dalam pembelajaran? a.
Jika iya, bagaimana langkah-langkah ibu dalam menyusun RPP?
b. Jika tidak, apa alasan ibu tidak membuat sendiri RPP
pembelajaran tersebut? SM : Iya, saya menyusun sendiri RPP, langkah-langkah yang
dilakukan dalam menyusun RPP yaitu silabus dijbarkan ke Kompetensi Inti KI, Kompetensi Dasar KD, indikator dan
kemudian disusun menjadi sebuah RPP. Sabtu, 7 Maret 2015 b.
Pelaksanaan Setelah menyelesaikan tahap perencanaan maka guru akan masuk
kedalam tahap kedua yaitu tahap pelaksanaan. Pada tahap ini guru melakukan kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
Pada kegiatan pendahuluan guru akan mengkondisikan suasana belajar didalam kelas, serta menyampaikan beberapa hal yang terkait tentang
pembelajaran sebelumnya dan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Berikut ini merupakan pernyataan guru kelas IV C tentang tahap
pendahuluan yang dilakukan sebelum memulai pembelajaran.
72
Plt : Apa saja kegiatan yang ibu lakukan pada saat kegiatan pendahuluan? Apa alasan ibu melakukan kegiatan-kegiatan
pendahuluan? SM : Kegiatan yang biasanya saya lakukan pada saat kegiatan
pendahuluan yaitu mengajak semua siswa untuk berdoa bersama, kemudian saya menanyakan keadaan siswa, setelah
itu saya
menanyakan materi
sebelumnya yang
ada hubungannya dengan materi yang akan diajarkan. Alasan saya
melakukan kegiatan-kegiatan
pendahuluan yaitu
untuk mengkondisikan keadaan siswa untuk siap dalam menerima
pelajaran. Sabtu, 7 Maret 2015 Pada kegiatan inti pendekatan saintifik mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi mencoba, menalar mengasosiaikan, dan mengkomunikasikan mulai di terapkan dan dilaksanakan dalam
proses pembelajaran. Pada kegiatan penutup guru akan mengajak siswa untuk merumuskan, merenungkan, dan merangkum isi
pembelajaran yang telah dilaksanakan, serta guru akan melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedial, program
pengayaan, layanan konseling atau tugas rumah. Pada kegiatan pendahuluan guru kelas IV C sudah mengkondisikan
suasana belajar yang baik dan menyenangkan, guru mengajak siswa untuk berdoa bersama serta guru menanyakan keadaan siswa pada saat
73
itu. Pada kegiatan inti guru mulai menerapkan pendekatan saintifik yang meliputi :
1 Mengamati
Mengamati merupakan kegiatan pertama dalam pendekatan saintifik. Tema dan sub tema yang digunakan guru dalam
memberikan pembelajaran yaitu tema cita-citaku dan sub tema giat berusaha meraih cita-cita. Pada tahap ini guru mengajak siswa
kelas IV C untuk mengamati bersama gambar segitiga pada buku siswa. Guru juga mengajak siswa untuk mengamati benda-benda
yang berbentuk segitiga yang ada disekitar mereka. Melalui pengamatan gambar dan lingkungan sekitar siswa
diajak untuk dapat mengenal dan dapat membandingkan berbagai jenis sudut segitiga yang berbeda. Selain mengamati gambar
segitiga siswa juga diajak untuk dapat bekerjasama dengan teman dalam kegiatan pembelajaran didalam kelas maupun diluar kelas
2 Menanya
Kegiatan kedua dalam pendekatan saintifik yaitu menanya. Pada tahap ini siswa diajak untuk menanyakan hal-hal yang belum
dipahami terkait dengan pelajaran yaitu menghitung besar sudut segitiga dan bentuk kerjasama yang baik bersama teman dalam
proses pembelajaran di dalam maupun diluar jelas. Guru juga memberikan beberapa pertanyaan terkait dengan
pelajaran yang diberikan salah satunya yaitu “apa saja bentuk
74
benda- benda dilingkungan sekitar yang berbentuk segitiga?”.
Pertanyaan yang diberikan guru sesuai dengan kriteria pertanyaan yang baik menurut Abdul Majid 2014: 219 yaitu kriteria
pertanyaan yang merangsang peningkatan tuntutan kemampuan siswa yang memiliki kata-kata kunci pertanyaan seperti: apa,
mengapa, bagaimana, dan lain-lain. 3
Mengumpulkan informasi mencoba Kegiatan
ketiga dalam
pendekatan saintifik
yaitu mengumpulkan informasi mencoba. Pada tahap ini siswa mulai
mengumpulkan semua informasi yang didapat baik melalui hasil pengamatan dan hasil tanya jawab dengan guru dan teman sekelas.
Setelah mengumpulkan informasi, siswa diajak untuk mencoba menghitung besar sudut segitiga. Selain menghitung besar sudut
segitiga siswa diajak untuk dapat bekerjasama dengan teman yaitu membantu teman yang merasa kesulitan dalam menghitung besar
sudut segitiga, disini siswa dapat mencoba menjelaskan kembali kepada teman bagaimana cara menghitung besar sudut segitiga.
4 Menalar mengasosiasikan
Kegiatan keempat dalam pendekatan saintifik yaitu menalar mengasosiasikan. Pada tahap ini siswa mengolah informasi dari
hasil menghitung besar sudut segitiga, siswa menganalisis kembali hasil pekerjaan yang didapat saat menghitung besar sudut segitiga.
Selain itu siswa mengolah infomasi dari hasil kerjasama yang telah
75
dilakukan bersama teman, apa saja bentuk kerjasama yang baik dan bagaimana kerjasama itu dapat dilakukan bersama teman.
5 Mengkomunikasikan
Kegiatan terakhir
dalam pendekatan
saintifik yaitu
mengkomunikasikan. Pada tahap ini siswa menyajikan hasil pekerjakan yang telah dibuat yaitu hasil dari menghitung besar
sudut segitiga. Siswa diminta menuliskan hasil pekerjaan pada papan tulis setelah itu siswa memberikan kesimpulan dari hasil
pekerjaannya. Selain menuliskan hasil pekerjaan siswa berupa menghitung besar sudut segitiga siswa juga diminta untuk
menceritakan bagaimana kerjasama yang baik dengan teman dalam kegiatan pembelajaran, selain itu siswa juga diminta untuk
menyimpulkan apa saja contoh kerjasama yang baik dengan teman sekelas.
Pernyataan peneliti diatas didasarkan pada hasil observasi selama berada dilapangan yang lakukan pada selasa, 3 Maret 2015 dan hasil
wawancara dengan ibu S selaku guru kelas IV C. Plt : Apakah ibu menggunakan pendekatan saintifik dalam proses
pembelajaran? a.
Jika iya, apa saja langkah-langkah yang ada dalam pendekatan saintifik? bagaimana ibu menerapakan langkah-
langkah tersebut?
76
b. Jika tidak, apa alasan ibu tidak menggunakan pendekatan
saintifik dalam proses pembelajaran? SM : Iya, saya menggunakan pendekatan saintifik dalam proses
pembelajaran. Langkah-langkah yang ada dalam pendekatan saintifik yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan infomasi
mencoba, menalar mengasosiaikan, dan mengkomunikasikan. Saya menerapkannya ke lima langkah tersebut dalam kegiatan
inti. Sabtu, 7 Maret 2015 Setelah melaksanakan kegiatan pendahuluan dan kegiatan inti
maka guru juga harus melaksanakan kegiatan penutup. Pada kegitan penutup guru bersama siswa merangkum dan membuat kesimpulan
dari materi yang telah dipelajari. Guru dan siswa juga melakukan refleksi dan memberikan umpan balik bersama siswa tentang materi
yang belum dipahami. Guru memberikan kegiatan tindak lanjut berupa pengayaan bagi siswa yang sudah mengerti dengan materi dan
memberikan remedial bagi siswa yang belum memahami materi. Berikut ini merupakan hasil wawancara dengan ibu SM tentang
kegiatan penutup yang dilakukan. Plt : Apa saja kegiatan yang ibu lakukan pada saat kegiatan penutup?
Apa alasan ibu melakukan kegiatan-kegiatan tersebut dalam kegiatan penutup?
SM : Kegiatan yang biasanya saya lakukan pada saat kegiatan penutup yaitu memberi kesimpulan dari materi yang dipelajari, evaluasi
77
bersama, PR tugas rumah. Alasan saya melakukan kegiatan tersebut yaitu agar dapat melihat sejauh mana pemahaman siswa
dalam menerima materi yang saya berikan selama proses pembelajaran. Sabtu, 7 Maret 2015
Pernyataan diatas juga didasarkan pada hasil observasi yang dilakukan peneliti pada selasa, 3 Maret 2015 terkait dengan pelaksaan
yang dilakukan oleh guru selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil observasi menujukan kesamaan dengan hasil wawancara yang
dilakukan. c.
Penilaian Penialaian merupakan tahap terakhir yang dilakukan guru untuk
mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari. Pada tahap ini guru menggunakan tiga jenis penilaian yaitu
penilaian kompetensi sikap, penilaian kompetensi pengetahuan, dan penilaian kompetensi keterampilan. Untuk penilaian kompetensi sikap
guru menggunakan instrumen penilaian berupa daftar cek atau skala penilaian
ranting scale
yang disertai dengan rubrik, guru juga melakukan penilaian sikap melalui observasi langsung selama proses
pembelajaran. Penilaian kompetensi pengetahuan dilakukan melalui tes tulis, tes
lisan, dan penugasan. Intrumen yang digunakan guru kelas IV C yaitu berupa soal uraian dan pilihan ganda, sedangkan untuk instrumen tes
lisan guru menggunakan instrumen berupa daftar pertanyaan yang
78
diberikan guru secara ucapan oral sehingga siswa secara langsung dapat merespon pertanyaan yang diberikan. Untuk penilaian
kompetensi keterampilan guru menggunkan penilaian kinerja, penilaian proyek, dan penialain portofolio, instrument yang digunakan
berupa daftar cek atau skala penilaian yang dilengkapi dengan rubrik. Untuk acuan kriterianya guru menggunakan rerata pada setiap jenis
penilaian. Berikut ini data hasil wawancara yang mendukung pernyataan
diatas. Plt : Apakah ibu menggunakan penilaian pada saat proses
pembelajaran berlangsung? a.
Jika iya, bagaimana proses penilaian yang ibu lakukan? b.
Jika tidak, apa alasan ibu tidak melakukan penilaian pada saat proses pembelajaran berlangsung?
SM : Iya, proses penilaian yang saya lakukan yaitu melalui observasi langsung selama proses pembelajaran, melalui hasil pekerjaan
siswa. Untuk melakukan penilaian tersebut saya menggunakan instrument penilaian yang digunakan sesuai dengan kebutuhan
penilaian selama proses pembelajaran. Sabtu, 7 Maret 2015 Plt : Apakah ibu membuat sendiri instrument penilaian yang akan ibu
gunakan untuk menilai hasil belajar siswa? a.
Jika iya, bagaimana langkah-langkah ibu dalam membuat instrument tersebut?
79
b. Jika tidak, apa alasan ibu tidak membuat sendiri instrument
tersebut? SM : Iya, saya membuat sendiri instrument penilaian. Langkah-
langkah dalam membuat instrumen penilaian yaitu membuat daftar cek yang disertai dengan rubrik, intrumen yang lain dapat
berupa soal-soal. Sabtu, 7 Maret 2015 Pernyataan diatas juga didasarkan pada hasil observasi yang
dilakukan peneliti pada kamis, 5 Maret 2015 terkait dengan pelaksaan yang dilakukan oleh guru selama proses pembelajaran berlangsung.
Hasil observasi menujukan kesamaan dengan hasil wawancara yang dilakukan.