Penerapan Pendekatan saintifik di SD Negeri Pujokusuman 1

68 Plt : Apakah siswa mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik? AK : Tidak, siswa sama sekali tidak mengalami kesulitan justru siswa semakin lebih aktif, kreatif dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran, karena pembelajarannya terasa semakin lebih menyenangkan. Jumat, 6 Maret 2015 Plt : Manfaat apa yang ibu peroleh dalam menerapkan pendekatan saintifik dalam pembelajaran? SM : Manfaat yang diperoleh saat menerapkan pendekatan saintifik dalam pembelajaran sangat banyak yaitu anak menjadi lebih aktif, kreatif, pembelajaran semakin lebih menyenangkan, dan dengan adanya pendekatan saintifik karakter anak dibentuk menjadi lebih baik, serta anak dapat berpikir lebih ilmiah dari sebelumnya. Sabtu, 7 Maret 2015. Plt : Apakah kamu tertarik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran ? a. Jika iya, alasan apa yang membuatmu tertarik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran? b. Jika tidak, kenapa kamu tidak tertarik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran? GSMP : Iya, saya sangat tertarik untuk mengikuti pembelajaran karena pembelajaran saat ini banyak menampilkan praktik dari pada teori, berbeda dengan pembelajaran-pembelajaran sebelumnya sehingga 69 saya dan teman-teman lebih mudah memahami pelajaran yang diberikan oleh guru. Senin, 9 Maret 2015 QADS : Iya, karena pembelajaran kurikulum 2013 banyak menggunakan sistem yang menarik yang membuat murid lebih senang belajar dan mudah untuk memahami materi yang diberikan guru. Senin, 9 Maret 2015 RP : Iya, saya sangat tertarik mengikuti pelajaran karena kegiatan pembelajaran saat ini terasa lebih menarik, menyenangkan dan lebih mudah untuk dipahami. Senin, 9 Maret 2015 DADR : Iya, karena pembelajaran yang sekarang selalu banyak praktik sehingga lebih mudah untuk dipahami dan selalu menarik perhatian saya. Selasa, 10 Maret 2015 KAP : Iya, saya merasa tertarik karena pembelajaran saat ini banyak menampilkan praktik, guru tidak terlalu banyak menjelakan. Selasa, 10 Maret 2015 Hasil wawancara diatas juga didukung dengan hasil observasi yang dilakukan peneliti di lapangan pada selasa, 3 Maret 2015 terkait dengan pelaksanaan pendekatan saintifik selama proses pembelajaran. Pendekatan saintifik dilakukan melalui tiga tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap penilaian. Hasil penelitian akan dipaparkan sebagai berikut: 70 a. Perencanaan Sebelum melaksanakan pendekatan saintifik dalam pembelajaran maka guru harus terlebih dahulu melakukan perencanaan. Pada tahap perencanaan guru harus mengkaji silabus dan membuat RPP, dalam mengkaji silabus guru harus mengkaji lagi tentang KI Kompetensi Inti, KD Kompetensi Dasar, materi pembelajaran, proses pembelajaran, penilaian pembelajaran, alokasi waktu, dan sumber belajar. Setelah mengkaji silabus maka selanjutnya guru akan merumuskan indikator, didalam merumuskan indikator guru harus merumuskan indikator pencapaian pada setiap KD pada KI. Setelah mengkaji silabus maka selanjutkan guru akan membuat RPP, di dalam membuat RPP guru akan menentukan materi pembelajaran, alokasi waktu yang digunakan, menjabarkan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik, menentukan alokasi waktu, mengembangkan penilaian, menentukan media, alat, bahan dan sumber belajar yang sesuai dengan materi pembelajaran. Pada tahap ini guru sudah membuat silabus dan RPP serta melaksanakannya dalam proses pembelajaran. Pernyataan diatas didasarkan dari hasil observasi yang dilakukan peneliti pada senin, 2 Maret 2015 dan wawancara yang dilakukan peneliti dengan kepala sekolah dan guru kelas IV C. Plt : Apakah guru kelas IV C menyusun sendiri RPP sebelum melaksanakan pembelajaran? 71 AK : RPP disusun sendiri dan disusun bersama guru satu sekolah dengan kelas yang sama, kemudian RPP diedit oleh guru yang lain pada saat dipresentasikan. Jumat, 6 Maret 2015 Plt : Apakah ibu menyusun sendiri RPP yang akan digunakan dalam pembelajaran? a. Jika iya, bagaimana langkah-langkah ibu dalam menyusun RPP? b. Jika tidak, apa alasan ibu tidak membuat sendiri RPP pembelajaran tersebut? SM : Iya, saya menyusun sendiri RPP, langkah-langkah yang dilakukan dalam menyusun RPP yaitu silabus dijbarkan ke Kompetensi Inti KI, Kompetensi Dasar KD, indikator dan kemudian disusun menjadi sebuah RPP. Sabtu, 7 Maret 2015 b. Pelaksanaan Setelah menyelesaikan tahap perencanaan maka guru akan masuk kedalam tahap kedua yaitu tahap pelaksanaan. Pada tahap ini guru melakukan kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Pada kegiatan pendahuluan guru akan mengkondisikan suasana belajar didalam kelas, serta menyampaikan beberapa hal yang terkait tentang pembelajaran sebelumnya dan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Berikut ini merupakan pernyataan guru kelas IV C tentang tahap pendahuluan yang dilakukan sebelum memulai pembelajaran. 72 Plt : Apa saja kegiatan yang ibu lakukan pada saat kegiatan pendahuluan? Apa alasan ibu melakukan kegiatan-kegiatan pendahuluan? SM : Kegiatan yang biasanya saya lakukan pada saat kegiatan pendahuluan yaitu mengajak semua siswa untuk berdoa bersama, kemudian saya menanyakan keadaan siswa, setelah itu saya menanyakan materi sebelumnya yang ada hubungannya dengan materi yang akan diajarkan. Alasan saya melakukan kegiatan-kegiatan pendahuluan yaitu untuk mengkondisikan keadaan siswa untuk siap dalam menerima pelajaran. Sabtu, 7 Maret 2015 Pada kegiatan inti pendekatan saintifik mengamati, menanya, mengumpulkan informasi mencoba, menalar mengasosiaikan, dan mengkomunikasikan mulai di terapkan dan dilaksanakan dalam proses pembelajaran. Pada kegiatan penutup guru akan mengajak siswa untuk merumuskan, merenungkan, dan merangkum isi pembelajaran yang telah dilaksanakan, serta guru akan melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedial, program pengayaan, layanan konseling atau tugas rumah. Pada kegiatan pendahuluan guru kelas IV C sudah mengkondisikan suasana belajar yang baik dan menyenangkan, guru mengajak siswa untuk berdoa bersama serta guru menanyakan keadaan siswa pada saat 73 itu. Pada kegiatan inti guru mulai menerapkan pendekatan saintifik yang meliputi : 1 Mengamati Mengamati merupakan kegiatan pertama dalam pendekatan saintifik. Tema dan sub tema yang digunakan guru dalam memberikan pembelajaran yaitu tema cita-citaku dan sub tema giat berusaha meraih cita-cita. Pada tahap ini guru mengajak siswa kelas IV C untuk mengamati bersama gambar segitiga pada buku siswa. Guru juga mengajak siswa untuk mengamati benda-benda yang berbentuk segitiga yang ada disekitar mereka. Melalui pengamatan gambar dan lingkungan sekitar siswa diajak untuk dapat mengenal dan dapat membandingkan berbagai jenis sudut segitiga yang berbeda. Selain mengamati gambar segitiga siswa juga diajak untuk dapat bekerjasama dengan teman dalam kegiatan pembelajaran didalam kelas maupun diluar kelas 2 Menanya Kegiatan kedua dalam pendekatan saintifik yaitu menanya. Pada tahap ini siswa diajak untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami terkait dengan pelajaran yaitu menghitung besar sudut segitiga dan bentuk kerjasama yang baik bersama teman dalam proses pembelajaran di dalam maupun diluar jelas. Guru juga memberikan beberapa pertanyaan terkait dengan pelajaran yang diberikan salah satunya yaitu “apa saja bentuk 74 benda- benda dilingkungan sekitar yang berbentuk segitiga?”. Pertanyaan yang diberikan guru sesuai dengan kriteria pertanyaan yang baik menurut Abdul Majid 2014: 219 yaitu kriteria pertanyaan yang merangsang peningkatan tuntutan kemampuan siswa yang memiliki kata-kata kunci pertanyaan seperti: apa, mengapa, bagaimana, dan lain-lain. 3 Mengumpulkan informasi mencoba Kegiatan ketiga dalam pendekatan saintifik yaitu mengumpulkan informasi mencoba. Pada tahap ini siswa mulai mengumpulkan semua informasi yang didapat baik melalui hasil pengamatan dan hasil tanya jawab dengan guru dan teman sekelas. Setelah mengumpulkan informasi, siswa diajak untuk mencoba menghitung besar sudut segitiga. Selain menghitung besar sudut segitiga siswa diajak untuk dapat bekerjasama dengan teman yaitu membantu teman yang merasa kesulitan dalam menghitung besar sudut segitiga, disini siswa dapat mencoba menjelaskan kembali kepada teman bagaimana cara menghitung besar sudut segitiga. 4 Menalar mengasosiasikan Kegiatan keempat dalam pendekatan saintifik yaitu menalar mengasosiasikan. Pada tahap ini siswa mengolah informasi dari hasil menghitung besar sudut segitiga, siswa menganalisis kembali hasil pekerjaan yang didapat saat menghitung besar sudut segitiga. Selain itu siswa mengolah infomasi dari hasil kerjasama yang telah 75 dilakukan bersama teman, apa saja bentuk kerjasama yang baik dan bagaimana kerjasama itu dapat dilakukan bersama teman. 5 Mengkomunikasikan Kegiatan terakhir dalam pendekatan saintifik yaitu mengkomunikasikan. Pada tahap ini siswa menyajikan hasil pekerjakan yang telah dibuat yaitu hasil dari menghitung besar sudut segitiga. Siswa diminta menuliskan hasil pekerjaan pada papan tulis setelah itu siswa memberikan kesimpulan dari hasil pekerjaannya. Selain menuliskan hasil pekerjaan siswa berupa menghitung besar sudut segitiga siswa juga diminta untuk menceritakan bagaimana kerjasama yang baik dengan teman dalam kegiatan pembelajaran, selain itu siswa juga diminta untuk menyimpulkan apa saja contoh kerjasama yang baik dengan teman sekelas. Pernyataan peneliti diatas didasarkan pada hasil observasi selama berada dilapangan yang lakukan pada selasa, 3 Maret 2015 dan hasil wawancara dengan ibu S selaku guru kelas IV C. Plt : Apakah ibu menggunakan pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran? a. Jika iya, apa saja langkah-langkah yang ada dalam pendekatan saintifik? bagaimana ibu menerapakan langkah- langkah tersebut? 76 b. Jika tidak, apa alasan ibu tidak menggunakan pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran? SM : Iya, saya menggunakan pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran. Langkah-langkah yang ada dalam pendekatan saintifik yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan infomasi mencoba, menalar mengasosiaikan, dan mengkomunikasikan. Saya menerapkannya ke lima langkah tersebut dalam kegiatan inti. Sabtu, 7 Maret 2015 Setelah melaksanakan kegiatan pendahuluan dan kegiatan inti maka guru juga harus melaksanakan kegiatan penutup. Pada kegitan penutup guru bersama siswa merangkum dan membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari. Guru dan siswa juga melakukan refleksi dan memberikan umpan balik bersama siswa tentang materi yang belum dipahami. Guru memberikan kegiatan tindak lanjut berupa pengayaan bagi siswa yang sudah mengerti dengan materi dan memberikan remedial bagi siswa yang belum memahami materi. Berikut ini merupakan hasil wawancara dengan ibu SM tentang kegiatan penutup yang dilakukan. Plt : Apa saja kegiatan yang ibu lakukan pada saat kegiatan penutup? Apa alasan ibu melakukan kegiatan-kegiatan tersebut dalam kegiatan penutup? SM : Kegiatan yang biasanya saya lakukan pada saat kegiatan penutup yaitu memberi kesimpulan dari materi yang dipelajari, evaluasi 77 bersama, PR tugas rumah. Alasan saya melakukan kegiatan tersebut yaitu agar dapat melihat sejauh mana pemahaman siswa dalam menerima materi yang saya berikan selama proses pembelajaran. Sabtu, 7 Maret 2015 Pernyataan diatas juga didasarkan pada hasil observasi yang dilakukan peneliti pada selasa, 3 Maret 2015 terkait dengan pelaksaan yang dilakukan oleh guru selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil observasi menujukan kesamaan dengan hasil wawancara yang dilakukan. c. Penilaian Penialaian merupakan tahap terakhir yang dilakukan guru untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari. Pada tahap ini guru menggunakan tiga jenis penilaian yaitu penilaian kompetensi sikap, penilaian kompetensi pengetahuan, dan penilaian kompetensi keterampilan. Untuk penilaian kompetensi sikap guru menggunakan instrumen penilaian berupa daftar cek atau skala penilaian ranting scale yang disertai dengan rubrik, guru juga melakukan penilaian sikap melalui observasi langsung selama proses pembelajaran. Penilaian kompetensi pengetahuan dilakukan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan. Intrumen yang digunakan guru kelas IV C yaitu berupa soal uraian dan pilihan ganda, sedangkan untuk instrumen tes lisan guru menggunakan instrumen berupa daftar pertanyaan yang 78 diberikan guru secara ucapan oral sehingga siswa secara langsung dapat merespon pertanyaan yang diberikan. Untuk penilaian kompetensi keterampilan guru menggunkan penilaian kinerja, penilaian proyek, dan penialain portofolio, instrument yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian yang dilengkapi dengan rubrik. Untuk acuan kriterianya guru menggunakan rerata pada setiap jenis penilaian. Berikut ini data hasil wawancara yang mendukung pernyataan diatas. Plt : Apakah ibu menggunakan penilaian pada saat proses pembelajaran berlangsung? a. Jika iya, bagaimana proses penilaian yang ibu lakukan? b. Jika tidak, apa alasan ibu tidak melakukan penilaian pada saat proses pembelajaran berlangsung? SM : Iya, proses penilaian yang saya lakukan yaitu melalui observasi langsung selama proses pembelajaran, melalui hasil pekerjaan siswa. Untuk melakukan penilaian tersebut saya menggunakan instrument penilaian yang digunakan sesuai dengan kebutuhan penilaian selama proses pembelajaran. Sabtu, 7 Maret 2015 Plt : Apakah ibu membuat sendiri instrument penilaian yang akan ibu gunakan untuk menilai hasil belajar siswa? a. Jika iya, bagaimana langkah-langkah ibu dalam membuat instrument tersebut? 79 b. Jika tidak, apa alasan ibu tidak membuat sendiri instrument tersebut? SM : Iya, saya membuat sendiri instrument penilaian. Langkah- langkah dalam membuat instrumen penilaian yaitu membuat daftar cek yang disertai dengan rubrik, intrumen yang lain dapat berupa soal-soal. Sabtu, 7 Maret 2015 Pernyataan diatas juga didasarkan pada hasil observasi yang dilakukan peneliti pada kamis, 5 Maret 2015 terkait dengan pelaksaan yang dilakukan oleh guru selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil observasi menujukan kesamaan dengan hasil wawancara yang dilakukan.

2. Peran Siswa dalam Penerapan Pendekatan Saintifik

Pendekatan saintifik memberikan manfaat yang sangat luar biasa terutama untuk siswa, hal ini dapat dilihat dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti terhadap kepala sekolah, guru dan siswa. Dengan adanya pendekatan saintifik siswa semakin lebih aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran. Beberapa orang siswa kelas IV C yang diwawancarai mengatakan bahwa pembelajaran saat ini sangat menyenangkan karena banyak menampilkan prakter dari pada teori sehingga membuat siswa lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran, berbeda dengan sebelumnya pembelajaran hanya menampilkan teori dari pada praktek. 80 Berikut ini merupakan hasil wawancara yang mendukung pernyataan diatas. Plt : Apakah kamu tertarik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran? a. Jika iya, alasan apa yang membuatmu tertarik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran? b. Jika tidak, kenapa kamu tidak tertarik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran? GSMP : Iya, saya sangat tertarik untuk mengikuti pembelajaran karena pembelajaran saat ini banyak menampilkan praktik dari pada teori, berbeda dengan pembelajaran-pembelajaran sebelumnya sehingga saya dan teman-teman lebih mudah memahami pelajaran yang diberikan oleh guru. Senin, 9 Maret 2015 QADS : Iya, karena pembelajaran kurikulum 2013 banyak menggunakan sistem yang menarik yang membuat murid lebih senang belajar dan mudah untuk memahami materi yang diberikan guru. Senin, 9 Maret 2015 RP : Iya, saya sangat tertarik mengikuti pelajaran karena kegiatan pembelajaran saat ini terasa lebih menarik, menyenangkan dan lebih mudah untuk dipahami. Senin, 9 Maret 2015 81 DADR : Iya, karena pembelajaran yang sekarang selalu banyak praktik sehingga lebih mudah untuk dipahami dan selalu menarik perhatian saya. Selasa, 10 Maret 2015 KAP : Iya, saya merasa tertarik karena pembelajaran saat ini banyak menampilkan praktik, guru tidak terlalu banyak menjelakan. Selasa, 10 Maret 2015 Guru kelas IV C mengatakan bahwa dengan adanya pendekatan saintifik dalam setiap pembelajaran membuat siswa yang sebelumnya tidak aktif menjadi aktif, serta kreatifitas lebih ditunjukan dalam proses pembelajaran karna lebih menampilkan praktek. Beberapa orang siswa kelas IV C yang diwawancarai juga mengatakan hal yang sama yaitu siswa tidak mengalami kesulitan sejak menggunakan pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran. Berikut ini hasil wawancara yang mendukung penyataan diatas. Plt : Bagaimana peran siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik? SM : Siswa semakin lebih aktif dan kreatif daam mengikuti proses pembelajaran. Sabtu, 7 Maret 2015 Plt : Apakah siswa mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik? SM : Siswa sama sekali tidak mengalami kesulitan, justru siswa semakin lebih aktif, kreatif, dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. Sabtu, 7 Maret 2015 82 Plt : Apakah kamu mengalami kesulitan selama mengikuti pembelajaran, baik di dalam maupun di luar kelas? GSMP : Tidak ada kesulitan, terkadang ada beberapa kesalahan yang dilakukan guru pada saat memberikan penjelasan, hal tersebut terkadang membuat saya kesulitan untuk memahami materi, namun guru langsung memperbaiki kesalahan yang dilakukan sehingga materi yang sebelumnya tidak saya saya pahami bisa segera saya pahami. Senin, 9 Maret 2015 QADS : Tidak, karena didalam kelas guru cukup jelas dalam menerangkan pelajaran dan pada saat diluar kelas guru juga selalu mendampingi siswanya. Senin, 9 Maret 2015 RP : Tidak, karena pembelajaran sekarang terasa lebih simpel, tidak terlalu banyak teori yang diberikan. Senin, 9 Maret 2015 DADR : Tidak, sejauh ini saya tidak mengalami kesulitan selama mengikuti pelajaran karena saya merasa tertarik dengan setiap pembelajaran yang diberikan guru. Selasa, 10 Maret 2015 KAP : Tidak, karena pada saat didalam kelas guru cukup jelas dalam menerangkan materi sehingga tidak ada kesulitan selama mengikuti proses pembelajaran. Selasa, 10 Maret 2015 83 Pernyataan diatas juga didukung dari hasil observasi yang dilakukan peneliti pada selasa, 3 Maret 2015, selama proses pembelajaran berlangsung banyak yang siswa sering mengancungkan tangan untuk mengerjakan soal dipapan tulis dan selalu ingin menjawab pertanyaan yang diberikan guru tanpa rasa takut dan malu. Pada saat siswa mengalami kesulitan dalam pembelajaran guru juga berusaha membantu siswa. Berikut ini hasil wawancara dengan ibu SM selaku guru kelas IV C dan beberapa orang siswa kelas IV C terhadap pernyataan diatas. Plt : Apa yang ibu lakukan ketika siswa mengalami kesulitan selama proses pembelajaran? SM : Saat siswa mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran hal yang saya lakukan yaitu menanyakan kesulitan apa yang dialami oleh siswa, kemudian saya akan membimbing dan mengarahkan siswa tersebut untuk bisa mengatasi kesulitan yang dialami. Sabtu, 7 Maret 2015 Plt : Apakah guru membantumu ketika kamu mengalami kesulitan saat proses pembelajaran? a. Jika iya, apa yang guru lakukan untuk membantumu saat mengalami kesulitan? b. Jika tidak, kenapa guru tidak membantumu saat mengalami kesulitan?

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM MEMBENTUK KECAKAPAN SOSIAL SISWA KELAS IV DI KECAMATAN BINJAI UTARA KOTA BINJAI.

2 20 29

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR TEMA TEMPAT TINGGALKU PADA SISWA KELAS IV SD PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR TEMA TEMPAT TINGGALKU PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI WINONG, PENAWANGAN, GROBOGAN TA

0 2 10

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR TEMA TEMPAT TINGGALKU PADA SISWA KELAS IV SD PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR TEMA TEMPAT TINGGALKU PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI WINONG, PENAWANGAN, GROBOGAN TA

0 1 14

PENDAHULUAN PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR TEMA TEMPAT TINGGALKU PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI WINONG, PENAWANGAN, GROBOGAN TAHUN 2014/2015.

0 2 6

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA KONSEP SUMBER ENERGI GERAK DIKELAS IV: Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SD Negeri Sumampir Kecamatan Purwakarta Kota Cilegon.

0 0 26

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL SISWA KELAS IV SD NEGERI SE-KECAMATAN MERGANGSAN.

2 6 163

PROBLEMATIKA GURU DAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS KURIKULUM 2013 DI KELAS IV SD PUJOKUSUMAN 1 KOTA YOGYAKARTA.

0 0 212

PENERAPAN DISIPLIN MELALUI BUDAYA SEKOLAH PADA SISWA KELAS VA SD NEGERI PUJOKUSUMAN 1 YOGYAKARTA.

0 1 279

PENERAPAN PENDEKATAN PAKEM DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI CEPIT BANTUL YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 1 187

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI NGARGORETNO 2 TAHUN PELAJARAN 2015 2016 -

0 0 66