5
Pendekatan Saintifik Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Pujokusuman 1 Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta Tahun 2015”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, dapat diidentifikasi beberapa masalah yang terdapat di SD Negeri
Pujokusuman 1 yaitu sebagai berikut:
1. Pergantian kurikulum KTSP menjadi kurikulum 2013 menyebabkan
guru kesulitan dalam memberikan pembelajaran. 2.
Belum maksimalnya penerapan pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran.
3. Waktu yang digunakan untuk menerapkan pendekatan saintifik dalam
proses pembelajaran belum efektif.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka peneliti memfokuskan penelitian ini pada penerapan pendekatan saintifik di kelas IV sekaligus
peneliti ingin melihat kendala-kendala yang ada dalam penerapan pendekatan saintifik di SD Negeri Pujokusuman 1.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan indentifikasi masalah yang ada, maka
rumusan masalahnya adalah:
1. Bagaimana penerapan pendekatan saintifik pada siswa kelas IV SD
Negeri Pujokusuman 1 Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta Tahun 2015?
6
2. Kendala apa saja yang ditemukan guru dalam penerapan pendekatan
saintifik pada siswa kelas IV SD Negeri Pujokusuman 1 Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta Tahun 2015?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini
adalah:
1. Untuk mengetahui penerapan pendekatan saintifik pada siswa kelas IV
SD Negeri Pujokusuman 1 Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta Tahun 2015.
2. Untuk mengetahui kendala yang dialami guru pada saat menerapakan
pendekatan saintifik pada siswa kelas IV SD Negeri Pujokusuman 1 Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta Tahun 2015.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, diharapkan dapat berguna baik secara teoritis maupun praktis.
1. Manfaat teoritis
Manfaat yang diharapakan dalam penelitian ini adalah dapat menarik minat pembaca tentang penerapan pendekatan saintifik pada
siswa kelas IV. 2.
Manfaat praktis a.
Bagi Sekolah Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat
menambah pengetahuan mengenai pendekatan saintifik di SD serta
7
dapat menjadi pendukung dalam pencapaian tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien terutama dalam menerapkan pendekatan
saintifik. b.
Bagi Guru Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah guru
diharapkan dapat
meningkatkan pemahaman
serta dapat
menerapkan pendekatan saintifik baik didalam maupun di luar kelas dengan lebih baik.
8
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Tentang Kurikulum
1. Pengertian Kurikulum
Kurikulum dapat dipandang sebagai suatu rancangan pendidikan. Sebagai suatu rancangan pendidikan, kurikulum menentukan pelaksanaan
dan hasil pendidikan. Matiyono 2011: 37 menjelaskan bahwa kurikulum secara umum dapat diartikan sebagai pengalaman peserta didik, baik di
sekolah maupun di luar sekolah dibawah bimbingan lembaga pendidikan sekolah.
Kurikulum diperuntukan untuk anak didik, seperti yang diungkapkan Murray Print Wina Sanjaya, 2008:3bahwa kurikulum
meliputi: a.
Planned learning experiences
Merencanakan pengalaman belajar b.
Offered within an educational institutionprogram
Ditawarkan dalam intitusiprogram pendidikan
c.
Respresented as a document
Sebagai dokumen d.
Includes experiences resulting from implementing that document
Termasuk pengalaman yang dihasilkan dari pelaksanaan dokumen. Print memandang bahwa sebuah kurikulum meliputi perencanaan
pengalaman belajar, program sebuah lembaga pendidikan yang diwujudkan dalam sebuah dokumen serta hasil dari implementasi
dokumen yang telah disusun. Sedangkan Loeloek Endah Poerwati dan
9
Sofan Amri 2013: 11 menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan kurikulum yaitu rencana yang disusun untuk melancarkan proses belajar
mengajar dibawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan beserta staf pengajarnya. Namun Soedijarto Loeloek Endah
Poerwati dan Sofan Amri, 2013: 11 menjelaskan bahwa kurikulum adalah segala pengalaman dan kegiatan belajar yang direncanakan dan diorganisir
untuk diatasi oleh para siswa untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan oleh suatu lembaga pendidikan.
Dilihat dari penelusuran konsep, pada dasarnya kurikulum memiliki tiga dimensi pengertian yakni kurikulum sebagai: 1 mata
pelajaran, 2 kurikulum sebagai pengalaman belajar, dan 3 sebagai perencanaan program pembelajaran Wina Sanjaya 2008: 4.Pengertian
kurikulum sebagai mata dan isi pembelajaran dapat ditemukan dari defenisi yang dikemukakan oleh Huctchins Wina Sanjaya, 2008:4 yang
menyatakan : “The curriculum should include gr
ammar, reading, theoric and logic, and mathematic, and addition at the secondary level introduce
the great books of the western world” Kurikulum harus mencakup tata bahasa, membaca, teori dan logika, dan matematika, dan penambahan pada
tingkat menengah memperkenalkan buku-buku besar dari dunia Barat. Senada dengan ungkapan diatas, Wina Sanjaya 2008:6
menjelaskan bahwa kurikulum tidak lagi dianggap sebagai mata pelajaran, akan tetapi dianggap sebagai pengalaman belajar siswa. Kurikulum adalah
seluruh kegiatan yang dilakukan siswa baik didalam maupun di luar