Jenis – jenis Penilaian Autentik

43 c Intrumen penugasan, berupa pekerjaan rumah atau proyek yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas. Tabel 3. Contoh Instrument Penilaian Sikap menurut Daryanto 2014: 132 adalah sebagai berikut: Contoh lembar pengamatan ranah afektif dimensi atau aspek merespon siswa pada kegiatan diskusi kelompok No. Nama Siswa Aspek Yang Dinilai Mengajukan pertanyaan Menjawab pertanyaan Mengemuka kan gagasan sesuai topik yang dibahas Menanggapi gagasan dengan sikap yang santun Memberikan solusi Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak 1. 2. 3 Penilaian Kompetensi Keterampilan Skill Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio. Instrument yang digunakan dapat berupa daftar cek atau skala penilaian rating scale , yang dilengkapi rubrik.

E. Karakteristik Peserta Didik di Sekolah Dasar

1. Pengertian Peserta Didik

Peserta didik merupakan sumberdaya utama dan terpenting dalam proses pendidikan formal. Peserta didik bisa belajar tanpa guru, sebaliknya 44 guru tidak bisa mengajar tanpa peserta didik . Kehadiran peserta didik menjadi keniscayaan dalam proses pendidikan formal atau pendidikan yang dilembagakan yang dimana menuntut interaksi antara pendidik dan peserta didik.Di dalam UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Sisdiknas peserta didik didefinisikan sebagai setiap manusia yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan baik pendidikan formal maupun pendidikan non formal, pada jenjang pendidikan dan jenis pendidikan tertentu. Oemar Hamalik 2001:7 menjelaskan peserta didik merupakan suatu komponen masukan dalam sistem pendidikan, yang selanjutnya diproses dalam proses pendidikan, sehingga menjadi manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa peserta didik adalah mahluk Tuhan yang selalu berusaha mengembangkan intelektual dan kreativitasnya untuk menjadi manusia yang lebih baik dan berkualitas dalam menghadapi masa depan.

2. Karakteristik Peserta Didik

Peserta didik merupakan insan yang memiliki kebutuhan. Kebutuhan itu terus tumbuh dan berkembang sesuai dengan sifat dan karakteristiknya sebagai manusia. Asosiasi Nasional Sekolah Menegah National Association of High School Amerika Serikat Sudarwan Danim, 2011: 3-4 mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan peserta didik dilihat dari dimensi pengembangannya adalah sebagai berikut: 45 1 Kebutuhan intelektual , dimana peserta didik memiliki rasa ingin tahu, termotivasi untuk mencapai prestasi saat ditantang dan mampu berpikir untuk memecahkan masalah-masalah yang kompleks. 2 Kebutuhan sosial , dimana peserta didik mempunyai harapan yang kuat untuk memiliki dan dapat diterima oleh rekan-rekan mereka sambil mencari tempatnya sendiri diduniannya. 3 Kebutuhan fisik , dimana peserta didik “jatuh tempo” perkembangannya ada pada tingkat yang berbeda dan mengalami pertumbuhan yang cepat dan tidak beraturan. 4 Kebutuhan emosional dan psikologis , dimana peserta didik rentan dan sadar diri, dan sering mengalami “ mood swing ” yang tidak terduga. 5 Kebutuhan moral , dimana peserta didik idealis dan ingin memiliki kemauan kuat untuk membuat dunia dirinya dan dunia diluar dirinya menjadi tempat yang lebih baik. 6 Kebutuhan homodivinous , dimana peserta didik mengakui dirinya sebagai mahluk yang berkebutuhan atau memiliki homoriligius atau disebut sebagai insan yang beragama. Berkaitan dengan kebutuhan peserta didik di atas, piaget Endang Poerwanti dan Nur Widodo, 2002: 61 menyatakan bahwa perkembangan intelektual peserta didik berlangsung dalam lima tahap, yaitu tahap senso- motorik usia 0-2 tahun, tahap prakonsep usia 2-4 tahun, tahap intuisi usia 4-7 tahun, tahap operasional konkrit usia 7-11 tahun, dan tahap operasional formal usia 11-15 tahun. Dalam teorinya Piaget

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM MEMBENTUK KECAKAPAN SOSIAL SISWA KELAS IV DI KECAMATAN BINJAI UTARA KOTA BINJAI.

2 20 29

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR TEMA TEMPAT TINGGALKU PADA SISWA KELAS IV SD PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR TEMA TEMPAT TINGGALKU PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI WINONG, PENAWANGAN, GROBOGAN TA

0 2 10

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR TEMA TEMPAT TINGGALKU PADA SISWA KELAS IV SD PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR TEMA TEMPAT TINGGALKU PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI WINONG, PENAWANGAN, GROBOGAN TA

0 1 14

PENDAHULUAN PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR TEMA TEMPAT TINGGALKU PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI WINONG, PENAWANGAN, GROBOGAN TAHUN 2014/2015.

0 2 6

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA KONSEP SUMBER ENERGI GERAK DIKELAS IV: Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SD Negeri Sumampir Kecamatan Purwakarta Kota Cilegon.

0 0 26

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL SISWA KELAS IV SD NEGERI SE-KECAMATAN MERGANGSAN.

2 6 163

PROBLEMATIKA GURU DAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS KURIKULUM 2013 DI KELAS IV SD PUJOKUSUMAN 1 KOTA YOGYAKARTA.

0 0 212

PENERAPAN DISIPLIN MELALUI BUDAYA SEKOLAH PADA SISWA KELAS VA SD NEGERI PUJOKUSUMAN 1 YOGYAKARTA.

0 1 279

PENERAPAN PENDEKATAN PAKEM DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI CEPIT BANTUL YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 1 187

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI NGARGORETNO 2 TAHUN PELAJARAN 2015 2016 -

0 0 66