Langkah-langkah Umum Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
26
Contoh: coba jelaskan dampak sosial apa saja yang muncul jika suatu bangsa gagal membangun kerukunan umat beragama?
3. Memiliki fokus.
Pertanyaan yang diberikan guru harus lebih terfokus pada masalah yang ada, pertanyaan yang diberikan dapat dipersempit untuk
memudahkan siswa dalam memberikan jawaban. 4.
Bersifat probring atau divergen. Pertanyaan yang diberikan menuntut jawaban yang bervariasi dari
peserta didik yang kemungkinan memiliki bobot kebenaran yang sama. Contoh: mengapa peserta didik yang malas belajar
cenderung menjadi putus sekolah? 5.
Bersifat validatif atau penguatan. Guru memberikan pertanyaan dengan cara meminta peserta didik
untuk menjawab pertanyaan yang sama. Jawaban dari pertanyaan itu dimaksudkan untuk memvalidasi atau melakukan penguatan
atas jawaban peserta didik sebelumnya. Ketika beberapa orang peserta didik telah memberikan jawaban yang sama sebaiknya
guru menghentikan pertanyaan itu atau meminta mereka memunculkan jawaban lain yang berbeda tetapi sifatnya
menguatkan. 6.
Memberi kesempatan peserta didik untuk berpikir ulang. Untuk menjawab pertanyaan dari guru peserta didik memerlukan
waktu yang cukup untuk memikirkan jawabannya dan meverbalkan
27
dengan kata-kata. Jika dengan pertanyaan tertentu tidak ada peserta didik yang bisa menjawab dengan baik maka guru dianjurkan
untuk mengganti pertanyaan. 7.
Merangsang peningkatan tuntutan kemampuan kognitif. Pertanyaan guru yang baik membuka peluang peserta didik untuk
mengembangkan kemampuan berpikir yang makin meningkat sesuai dengan tingkatan kognitifnya. Guru mengemas atau
mengubah pertanyaan yang mengunggah kemampuan kognitif rendah ke makin tinggi. Kata-kata kunci pertanyaan ini seperti:
apa, mengapa, bagaiamana, dan seterusnya. 8.
Merangsang proses interaksi. Pertanyaan guru yang baik mendorong munculnya interaksi dan
suasana yang menyenangkan pada diri peserta didik. Setelah memberikan pertanyaan guru memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mendiskusikan jawabannya dan menyampaikan jawaban atas pertanyaan yang diberikan.
Adapun kompetensi yang diharapkan dalam kegiatan ini adalah mengembangkan kretivitas, rasa ingin tahu, kemapuan merumuskan
pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
c. Mengumpulkan Informasi
Kegiatan mengumpulkan informasi merupakan tindak lanjut dari bertanya. Kegiatan ini dilakukan dengan menggali dan mengumpulkan
28
informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Peserta didik dapat membaca buku lebih banyak, memperhatikan fenomena atau
obyek dengan lebih teliti, atau melakukan eksprimen.Dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013 Hosnan, 2014: 57, aktivitas
mengumpulkan informasi dilakukan melalui eksperimen, membaca buku lain selain buku teks, mengamati obyek kejadian aktivitas
wawancara dengan nara sumber, dan sebagainya. Adapun kompetensi yang diharapakan adalah mengembangkan
sikap teliti, jujur, sopan, mengharai, pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi
melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
d. Mengasosiasikan Mengolah Informasi Menalar
Associating
Langkah berikut dalam
scientific approach
adalah
associating
menalar mengolah informasi. Hosnan 2014: 67 menjelaskan bahwa penalaran adalah proses berpikir yang logis dan sistematis atas fakta-
fakta empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Penalaran yang dimaksud adalah penalaran
ilmiah. Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat
menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dan berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan.
29
Kegiatan ini dilakukan untuk menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya, menemukan pola dari keterkaitan informasi
tersebut. Adapun kompetensi yang diharapkan adalah mengembangkan
sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif
dalam menyimpulkan. e.
Mengomunikasikan Pembelajaran Pada pendekatan saintifik, guru diharapkan memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk mengomunikasikan apa yang telah mereka pelajari. Pada tahapan ini, diharapkan peserta didik dapat
mengomunikasikan hasil pekerjaan yang telah disusun baik secara bersama-sama dalam kelompok dan atau secara individu dari hasil
kesimpulan yang telah dibuat bersama. Dalam kegiatan mengkomunikasikan, peserta didik diharapkan
sudah dapat mempresentasikan hasil temuannya untuk kemudian ditampilkan didepan khalayak ramai sehingga rasa berani dan percaya
dirinya dapat lebih terasah. Peserta didik yang lain pun dapat memberikan komenttar, saran, atau perbaikan mengenai apa yang
dipresentasikan. f.
Membentuk Jejaring
Networking
Langkah terakhir pada
scientific approach
adalah
networking
membentuk jejaring. Menurut Hosnan 2104: 77, model
networking
30
adalah model pembelajaran berupa kerja sama antara peserta didik dengan seorang ahli dalam mencari data, keterangan, atau lainnya
sehubungan dengan mata pelajaran yang disukainya atau yang diminatinya sehingga peserta didik secara tidak langsung mencari tahu
dari berbagai sumber. Menurut pandangan Robin Forgarty Hosnan, 2014: 77,
networkin
g adalah
model pembelajaran
yang mengandalkan
kemungkinan mengubah konsepsi, bentuk pemecahan masalah, maupun tuntutan bentuk keterampilan baru setelah peserta didik
mengadakan studi lapangan dalam situasi, kondisi, maupun konteks yang berbeda-beda.
Senada dengan pendapat di atas, Hosnan 2014: 77 menjelaskan bahwa
networking
adalah kegiatan siswa untuk membentuk jejaring pada kelas. Pada tahap ini, peserta didik mempresentasikan
kemampuan mereka mengenai apa yang telah dipelajari sementara peserta didik yang lain menanggapi. Tanggapan peserta didik yang lain
bisa berupa pertanyaan, sanggahan, atau dukungan tentang materi presentasi.
Berdasarkan beberapa kegiatan pembelajaran pokok diatas diharapakan dapat memberikan hasil yang maksimal dalam menerapakan
pendekatan saintifik.
31
Tabel 1. Kegiatan Belajar Berdasarkan Lima Langkah Pembelajaran Saintifik menurut Ahmad Yani 2014: 127-128
LangkahPembelajaran Kegiatan Belajar
Kompetensi yang
Dikembangkan
Mengamati -
Membaca, mendengar,
menyimak, melihat, tanpa
atau dengan alat Melatih
kesungguhan, ketelitian,
mencari informasi
Menanya -
Mengajukan pertanyaan tentang
informasi yang tidak dipahami dari
apa yang diamati atau pertanyaan
untuk mendapatkan
informasi tambahan tentang
apa yang diamati dimulai dari
pertanyaan faktual sampai ke
pertanyaan yang bersifat hipotetik
Mengembangkan kreativitas, rasa
ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk
membentuk pikiran kritis
yang perlu untuk hidup cerdas dan
belajar sepanjang hayat.
Mengumpulkan informasi eksperimen
- Melakuakan
eksperimen -
Membaca sumber lain selain buku
teks -
Mengamati obyek kejadian aktivitas
- Wawancara
dengan nara sumber
Mengembangkan sikap teliti, jujur,
sopan, menghargai
pendapat orang lain, kemampuan
berkomunikasi, menerapkan
kemampuan mengumpulkan
informasi melalui berbagai cara
yang dipelajari, mengembangkan
kebiasaan belajar dan belajar
sepanjang hayat.
Mengasosiasikan mengolah informasi
- Mengolah
informasi yang Mengembangkan
sikap jujur, teliti,
32
sudah dikumpulkan baik
terbatas dan hasil kegiatan
mengumpulkan eksperimen
maupun hasil dari mengamati dan
kegiatan mengumpuulkan
informasi.
- Pengolahan
informasi yang dikumpulkan dari
yang bersifat menambah
keluasan dan kedalaman sampai
kepada pengolahan informasi yang
bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki
pendapat yang berbeda sampai
kepada yang bertentangan
disiplin, taat aturan, kerja
keras, kemampuan
menerapkan prosedur dan
kemampuan berpikir induktif
serta deduktif dalam
menyimpulkan
Mengkomunikasikan -
Menyampaikan hasil pengamatan,
kesimpulan berdasarkan hasil
analisis secara lisan, tertulis, atau
media lainnya Mengembangkan
sikap jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir
sistematis, mengungkapkan
pendapat dengan singkat dan jelas,
dan mengembnagkan
kemampuan berbahasa yang
baik dan benar.
33