Teknik dan Instrumen Penilaian
45 1
Kebutuhan intelektual
, dimana peserta didik memiliki rasa ingin tahu, termotivasi untuk mencapai prestasi saat ditantang dan mampu berpikir
untuk memecahkan masalah-masalah yang kompleks.
2 Kebutuhan sosial
, dimana peserta didik mempunyai harapan yang kuat untuk memiliki dan dapat diterima oleh rekan-rekan mereka sambil
mencari tempatnya sendiri diduniannya.
3 Kebutuhan
fisik
, dimana peserta didik “jatuh tempo” perkembangannya ada pada tingkat yang berbeda dan mengalami
pertumbuhan yang cepat dan tidak beraturan.
4 Kebutuhan emosional dan psikologis
, dimana peserta didik rentan dan sadar diri, dan sering mengalami “
mood swing
” yang tidak terduga.
5 Kebutuhan moral
, dimana peserta didik idealis dan ingin memiliki kemauan kuat untuk membuat dunia dirinya dan dunia diluar dirinya
menjadi tempat yang lebih baik.
6 Kebutuhan homodivinous
, dimana peserta didik mengakui dirinya sebagai mahluk yang berkebutuhan atau memiliki homoriligius atau
disebut sebagai insan yang beragama. Berkaitan dengan kebutuhan peserta didik di atas, piaget Endang
Poerwanti dan Nur Widodo, 2002: 61 menyatakan bahwa perkembangan intelektual peserta didik berlangsung dalam lima tahap, yaitu tahap senso-
motorik usia 0-2 tahun, tahap prakonsep usia 2-4 tahun, tahap intuisi usia 4-7 tahun, tahap operasional konkrit usia 7-11 tahun, dan tahap
operasional formal usia 11-15 tahun. Dalam teorinya Piaget
46
Aunurrahman, 2009: 58 mengemukakan bahwa secara umum semua anak berkembang melalui urutan yang sama, meskipun jenis dan tingkat
pengalaman mereka berbeda satu sama lainnya. Berdasarkan peryataan diatas maka peserta didik kelas IV SD
termaksud kedalam tahap operasional konkrit. Pada tahap ini peserta didik dapat melakukan berbagai macam tugas yang konkrit. Anak mulai
mengembangkan tiga macam operasi berpikir, yaitu: a
Identifikasi : mengenali sesuatu,
b Negasi
: mengingkari sesuatu, dan c
Reprokasi : mencari hubungan timbal balik antara beberapa
hal. Masing-masing peserta didik memiliki karakteristik tersendiri.
Menurut Sudarwan Danim 2011: 4 karakteristik peserta didik adalah totalitas kemampuan perilaku yang ada pada pribadi mereka sebagai hasil
dari interaksi antara pembawaan dengan lingkungan sosialnya. Adapun empat hal dominan karakteristik peserta didik, yaitu:
1 Kemampuan dasar, misalnya: kemampuan kognitif atau intelektual,
afektif, dan psikomotorik. 2
Latar belakang kultural lokal, status sosial, status ekonomi, agama, dan sebagainya.
3 Perbedaan-perbedaan kepribadian seperti sikap, perasaan, minat, dan
lain-lain.
47
4 Cita-cita, pandangan ke depan, keyakinan diri, daya tahan, dan lain-
lain. Dengan memahami kebutuhan dan karakteristik peserta didik
tersebut, guru diharapkan dapat mengetahui apa yang baik dan apa yang tidak baik dari peserta didik sehingga dapat membentuk dan mendidik
peserta didik menjadi manusia yang lebih baik untuk kedepannya.