Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

10 sekolah asal kegiatan tersebut berada di bawah tanggung jawab guru sekolah.Konsep kurikulum sebagai suatu program atau rencana pembelajaran banyak di ungkapkan oleh para ahli dewasa ini seperti Orlosky, Smith dan Oliva Wina Sanjaya, 2011:8 yang menyatakan bahwa kurikulum pada dasarnya adalah suatu perencanaan atau program pengalaman siswa yang diarahkan sekolah. Kurikulum sebagai suatu rencana juga sejalan dengan rumusan kurikulum menurut undang-undang pendidikan yang dijadikan sebagai acuan dalam penyelenggaraan sistem pendidikan. Menurut Undang- undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasioanl “Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar”. Berdasarkan beberapa pendapat serta uraian yang telah dijelaskan diatas, dapat disimpulkan bahwa kurikulum adalah sebagai sebuah dokumen perencanaan yang berisi tentang tujuan yang harus dicapai, isi materi dan pengalaman belajar yang harus dilakukan siswa, strategi dan cara yang dapat dikembangkan, evaluasi yang dirancang untuk mengumpulkan informasi tentang pencapaian tujuan, serta implementasi dari dokumen yang dirancang dalam bentuk nyata.

2. Peran dan Fungsi Kurikulum

Kurikulum dipersiapkan dan dikembangkan untuk mencapai tujuan pendidikan, yakni mempersiapkan peserta didik agar mereka dapat hidup 11 dimasyarakat. Sebagai salah satu komponen penting dalam pendidikan, kurikulum memiliki tiga peran penting yang dijelaskan oleh Hamalik Wina Sanjaya, 2011:8 yaitu: a. Peran Konservatif Kurikulum berperan secara konservatif dalam menangkal berbagai pengaruh dari luar yang dianggap dapat merusak nilai dan norma yang telah ada pada masyarakat. Kurikulum diharapkan dapat menjadi pelindung dalam mempertahankan identitas masyarakat yang telah ada sejak dahulu. b. Peran Kreatif Kurikulum diharapkan dapat membantu siswa dalam mengembangkan potensi yang dimiliki sehinga siswa dapat berperan secara aktif dan kreatif dalam membangun kehidupan sosial di lingkungan masyarakat. c. Peran Kritis dan Evaluatif Kurikulum berperan penting dalam menyeleksi dan mengevalusi setiap nilai dan norma serta budaya yang perlu dipertahankan oleh setiap peserta didik. Peran kritis dan evaluasi dari kurikulum sangat dibutuhkan dalam menyeleksi segala hal yang dianggap baik dan bermanfaat bagi peserta didik. Berdasarkan beberapa peran kurikulum yang dipaparkan diatas dapat disimpulkan bahwa kurikulum memiliki peran yang sangat penting dalam mengembangkan potensi setiap peserta didik dalam menghadapi 12 perkembangan zaman, hal ini sangat dibutuhkan terutama untuk membangun bangsa dan negara menjadi lebih baik Dilihat dari cakupan dan tujuannya menurut Martiyono 2011: 37 kurikulum memiliki tiga fungsi yaitu: 1 Pedoman penyelenggaraan pendidikan pada lembaga pendidikan dalam rangka mencapai tujuan. 2 Batasan program kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan pada jenjang pendidikan, kelas, atau semester. 3 Pedoman guru dalam melaksanakan pembelajaran sehingga terarah dalam mencapai tujuan. Berdasarkan beberapa fungsi diatas maka kurikulum memiliki fungsi yang sangat penting dalam proses penyelenggaraan pendidikan karena pada dasarnya kurikulum itu sendiri adalah sebagai pedoman, program kegiatan, dan sebagai pedoman guru dalam melaksanakan sebuah pembelajaran.

B. Pembelajaran Tematik Integratif

1. Pengertian Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik dimaknai sebagai pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema tertentu. Depdiknas 2006: 5 dalam Trianto 2011: 147 menjelaskan istilah pembelajaran tematik pada dasarnya adalah model pembelajaran yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa.

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM MEMBENTUK KECAKAPAN SOSIAL SISWA KELAS IV DI KECAMATAN BINJAI UTARA KOTA BINJAI.

2 20 29

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR TEMA TEMPAT TINGGALKU PADA SISWA KELAS IV SD PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR TEMA TEMPAT TINGGALKU PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI WINONG, PENAWANGAN, GROBOGAN TA

0 2 10

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR TEMA TEMPAT TINGGALKU PADA SISWA KELAS IV SD PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR TEMA TEMPAT TINGGALKU PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI WINONG, PENAWANGAN, GROBOGAN TA

0 1 14

PENDAHULUAN PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR TEMA TEMPAT TINGGALKU PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI WINONG, PENAWANGAN, GROBOGAN TAHUN 2014/2015.

0 2 6

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA KONSEP SUMBER ENERGI GERAK DIKELAS IV: Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SD Negeri Sumampir Kecamatan Purwakarta Kota Cilegon.

0 0 26

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL SISWA KELAS IV SD NEGERI SE-KECAMATAN MERGANGSAN.

2 6 163

PROBLEMATIKA GURU DAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS KURIKULUM 2013 DI KELAS IV SD PUJOKUSUMAN 1 KOTA YOGYAKARTA.

0 0 212

PENERAPAN DISIPLIN MELALUI BUDAYA SEKOLAH PADA SISWA KELAS VA SD NEGERI PUJOKUSUMAN 1 YOGYAKARTA.

0 1 279

PENERAPAN PENDEKATAN PAKEM DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI CEPIT BANTUL YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 1 187

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI NGARGORETNO 2 TAHUN PELAJARAN 2015 2016 -

0 0 66