20
2. Karakteristik Pendekatan Pembelajaran Saintifik
Pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan
saintifik dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam
mengenal dan memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah. Menurut Hosnan 2014: 36 pembelajaran dengan pendekatan
saintifik memiliki karakteristik sebagai berikut:
a.
Berpusat pada siswa.
b. Melibatkan keterampilan proses sains dalam mengonstruksi konsep,
hukum atau prinsip.
c. Melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang
perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi
siswa.
d.
Dapat mengembangkan karakter siswa.
Berdasarkan beberapa karakteristik pembelajaran saintifik yang telah disebutkan diatas, terlihat bahwa pembelajaran saintifik memberikan
pemahaman kepada peserta didik dengan mengunakan pendekatan ilmiah, sehingga siswa mampu mengembangkan keterampilan berpikir tinggi
dalam proses pembelajaran.
3. Tujuan Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik didasarkan pada keunggulan pendekatan tersebut. Adapun beberapa tujuan pembelajaran
dengan pendekatan saintifik yang dijelaskan oleh Hosnan 2014: 36
adalah sebagai berikut:
21
a. Untuk meningkatakan kemamapuan intelek, khususnya kemampuan
berpikir tingkat tinggi siswa.
b. Untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu
masalah secara sistematik.
c. Terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar
itu merupakan suatu kebutuhan .
d.
Diperolehnya hasil belajar yang tinggi.
e. Untuk melatih siswa dalam mengkomunikasikan ide-ide, khususnya
dalam menulis artikel ilmiah.
f.
Untuk mengembangkan karakter siswa.
Berdasarkan beberapa tujuan yang telah dijelaskan diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan utama dari pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan saintifik adalah melatih peserta didik agar dapat berpikir ilmiah, dapat menyelesaikan masalah-masalah yang ada di sekitar secara
sistematik, serta dapat membangun sikap dan karakter peserta didik dengan lebih baik.
4. Prinsip-prinsip Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
Adapun beberapa prinsip pendekatan saintifik dalam pembelajaran
yang dijelaskan oleh Hosnan 2014: 37 adalah sebagai berikut:
a. Pembelajaran berpusat pada siswa.
b. Pembelajaran membentuk
student self concept
. c.
Pembelajaran terhindar dari verbalisme.
22
d. Pembelajaran memberikan kesempatan pada siswa untuk
mengasimilasi dan mengakomodasi konsep, hukum dan prinsip. e.
Pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir siswa.
f. Pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa dan motivasi
mengajar guru. g.
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih kemampuan dalam komunikasi.
h. Adanya proses validasi terhadap konsep, hukum dan prinsip yang
dikonstruksi siswa dalam struktur kognitifnya. Berdasarkan beberapa prinsip yang telah dipaparkan diatas dapat
disimpulkan bahwa pendekatan saintifik merupakan pendekatan yang berusaha memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk dapat telibat
secara aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas, sehingga siswa akan lebih termotivasi dalam mengikuti
pembelajaran.
5. Langkah-langkah Umum Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
Langkah-langkah pendekatan ilmiah
scientific approach
dalam pembelajaran menurut Daryanto 2014: 59 meliputi menggali informasi
melalui pengamatan, bertanya, percobaan, kemudian mengolah data atau informasi, menyajikan data atau informasi, dilanjutkan dengan
menganalisis, menalar, kemudian menyimpulkan, dan mencipta. a.
Mengamati
observa si
23
Kegiatan pertama pada pendekatan ilmiah
scientific approach
adalah mengamati observasi. Menurut Hosnan 2104: 39 observasi adalah salah satu strategi pembelajaran yang menggunakan pendekatan
kontekstual dan media asli dalam rangka membelajarkan siswa yang mengutamakan kebermaknaan proses belajar. Kegiatan mengamati
dalam pembelajaran dilakukan dengan menempuh langkah-langkah sebagai berikut:
1 Menentukan obyek apa yang akan diobservasi.
2 Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup obyek yang
akan diamati. 3
Menetukan secara jelas data-data apa yang perlu diobservasi, baik primer maupun sekunder.
4 Menentukan di mana tempat obyek yang akan diobservasi.
5 Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan dilakukan
untuk mengumpulkan data agar berjalan mudah dan lancar. 6
Menentukan cara dan melakukan pencacatan atas hasil observasi, seperti menggunakan buku catatan, kamera, tape recorder, video
perekam, dan alat-alat tulis lainnya. Guru
memfasilitasi peserta
didik untuk
melakukan pengamatan, melatih mereka untuk memperhatikan melihat,
membaca, mendengar hal yang penting dari suatu benda atau obyek. Adapun kompentensi yang diharapkan adalah melatih kesungguhan,
ketelitian, dan mencari informasi.
24
b. Menanya
questioning
Langkah kedua pada pendekatan ilmiah
scientific approach
adalah
questionin
g menanya. Hosnan 2014: 48 menjelaskan bahwa kegiatan pembelajarannya adalah mengajukan pertanyaan tentang
informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati
dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik.
Kompetensi yang dikembangkan adalah kreativitas, rasa ingin tahu,kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran
kritis, yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat. Pada kegiatan pembelajaran ini, siswa melakukan pembelajaran
bertanya
. Adapun fungsi bertanya dalam kegiatan pembelajaran menurut
Hosnan 2014: 50 adalah sebagai berikut: 1
Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta didik tentang suatu tema atau topik pembelajaran.
2 Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar,
serta mengembangkan pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri. 3
Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus menyampaikan rancangan untuk mencari solusi.
4 Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk menunjukan sikap, keterampilan dan pemahamannya atas substansi pembelajaran yang diberikan.