minat menjadi guru Y
1
sebesar 0,124. Sementara itu, besar pengaruh total dapat diketahui dengan menambahkan besarnya pengaruh langsung dan
pengaruh tidak langsung yaitu -0,012 + 0,124 = 0,112 lihat pada tabel 30.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Setelah dilakukan penelitian dan analisis statistik untuk menguji hipotesis, maka pada bagian ini akan dilakukan pembahasan, untuk menjelaskan
pengaruh variabel eksogen yaitu fasilitas belajar X
1
dan persepsi profesi guru X
2
terhadap minat menjadi guru Y
1
dan kesiapan menjadi guru Y
2
. Oleh sebab itu perlu diketahui terlebih dahulu berapa besar koefisien determinasi R
2
. Koefisien determinasi R
2
menunjukkan sumbangan pengaruh X
1
dan X
2
secara bersama-sama terhadap Y
1
sebesar 0,228, yang berarti 22,8 minat menjadi guru Y
1
dipengaruhi oleh faktor fasilitas belajar X
1
dan persepsi profesi guru X
2
, sedangkan sisanya 77,2 dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Sementara itu, faktor fasilitas belajar X
1
, persepsi profesi guru X
2
dan minat menjadi guru Y
1
secara bersama-sama berpengaruh terhadap kesiapan menjadi guru Y
2
sebesar 0,137, yang berarti 13,7 kesiapan menjadi guru Y
2
dipengaruhi oleh fasilitas belajar X
1
, persepsi profesi guru X
2
dan minat menjadi guru Y
1
. Sedangkan sisanya sebesar 86,3 berasal dari faktor lain yang tidak diteliti. Hal ini menunjukkan bahwa faktor eksogen fasilitas belajar
X
1
dan persepsi profesi guru Y
2
memiliki pengaruh yang relatif besar dalam mempengaruhi minat Y
1
dan kesiapan Y
2
menjadi guru di kalangan mahasiswa kependidikan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.
Dalam penelitian ini ditemukan bahwa semakin lengkap kepemilikkan mahasiswa terhadap fasilitas belajar maka akan meningkatkan minat mahasiswa
untuk menjadi guru profesional. Hal ini senada dengan pendapat yang dikemukakan oleh Irawati Istadi 2002: 169 bahwa dengan fasilitas memadai
yang dimiliki, akan menimbulkan rasa senang terhadap kegiatan belajar dan mempengaruhi minat, dalam hal ini minat yang dimaksud adalah minat
mahasiswa untuk menjadi guru profesional. Artinya dengan berbagai kelengkapan dan kemudahan dari fasilitas yang dimiliki, maka akan
menimbulkan rasa ketertarikan untuk belajar serta meningkatkan minat mahasiswa untuk menjadi guru.
Hasil lain yang ditemukan dalam penelitian ini bahwa semakin tinggipositif persepsi mahasiswa tentang profesi guru, maka semakin tinggi
minat mahasiswa untuk menjadi guru profesional. Hal ini sejalan dengan pendapat yang disampaikan oleh Sugihartono, dkk 2007: 9 bahwa tingkat
persepsi yang dimiliki seseorang akan berpengaruhi pada sikap dan perilaku seseorang terhadap sebuah obyek, dalam hal ini obyek yang dimaksud adalah
minat mahasiswa kependidikan untuk menjadi guru. Persepsi mahasiswa terhadap profesi guru yang muncul cenderung positif, sehingga dapat
meningkatkan minat mahasiswa kependidikan Fakultas Ekonomi UNY untuk menjadi guru profesional. Hasil ini juga relatif sejalan dengan laporan penelitian
yang dilakukan oleh Sarbini HS, Ali Muhson dan Suwarno 2004 di FIS UNY dan penelitian tugas akhir skripsi oleh Devi Puspitasari 2011 yang mengatakan
bahwa persepsi mahasiswa terhadap profesi guru berpengaruh terhadap minat
menjadi guru, hanya saja pada laporan penelitian yang dilakukan oleh Sarbini HS, Ali Muhson dan Suwarno 2004 di FIS UNY pengaruh yang terjadi
tersebut melalui sikap. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa semakin lengkap
kepemilikkan mahasiswa terhadap fasilitas belajar, maka akan meningkatkan kesiapan mahasiswa untuk menjadi guru. hal ini membuktikan kebenaran
pendapat yang disampaikan oleh Irawati Istadi 2002: 169 yang mengatakan bahwa fasilitas yang dimiliki seseorang sangat berpengaruh pada tingkat
kemampuan seseorang dalam mempersiapkan diri. Artinya, semakin banyak fasilitas yang membantu mahasiswa dalam mengasah berbagai kemampuan dan
kompetensi, maka semakin matang kesiapan yang dimilikinya untuk menjadi guru profesional.
Di sisi lain, penelitian ini mengungkapkan bahwa semakin tinggipositif persepsi mahasiswa terhadap profesi guru tidak meningkatkan kesiapan
mahasiswa untuk menjadi guru. hasil ini bertentangan dengan pendapat Suharsimi Arikunto 1993: 220 yang mengatakan ada tiga faktor besar yang
mempengaruhi kesiapan seseorang untuk menciptakan pembelajaran efektif, yaitu: 1 kemampuan umum, 2 persepsi terhadap profesi guru dan 3 sikap
sebagai guru, serta juga tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Irma Melani 2003 dengan hasil penelitian bahwa terdapat pengaruh positif dan
signifikan persepsi mahasiswa tentang jabatan guru terhadap kesiapan menjadi guru. Sugihartono, dkk 2007: 08, berpendapat persepsi merupakan proses
untuk menerjemahkan atau menginterpretasikan rangsangan yang masuk dalam
panca indera. Artinya, persepsi mahasiswa terhadap profesi guru adalah proses penginterpretasian mahasiswa tentang berbagai informasi profesi guru yang
diterimanya, dengan kata lain persepsi mahasiswa terhadap profesi guru hanya sebatas cara pandang mahasiswa mengenai profesi guru yang bersumber dari
kondisi dan keadaan kehidupan guru. Kondisi dan keadaan kehidupan guru tersebut dapat dilihat dari pemenuhan hak-hak dan kewajiban guru Suparlan,
2005: 43. Persepsi mahasiswa terhadap profesi guru tidak berpengaruh signifikan terhadap kesiapan mahasiswa untuk menjadi guru. Artinya,
pemenuhan hak dan kewajiban profesi guru tidak mampu mendorong mahasiswa untuk meningkatkan kesiapan menjadi guru profesional. Hal ini karena persepsi
tersebut hanya sebatas cara pandang mahasiswa terhadap profesi guru, sehingga tidak mendorong mahasiswa untuk mempersiapkan diri. Selain itu kesiapan
mahasiswa menjadi guru bisa dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Semakin tinggi minat mahasiswa menjadi guru maka akan meningkatkan
kesiapan mahasiswa untuk menjadi guru. Hal ini senada dengan pendapat Slameto 2010 : 14-15 yang mengemukakan faktor lain yang mempengaruhi
kesiapan, yaitu kebutuhan atau motif berdasarkan tujuan atau minat awal yang dimiliki oleh seseorang. Artinya, setiap orang tentu menaruh minat pada suatu
obyek dalam kehidupannya. Sehingga bila sejak awal mahasiswa telah menaruh minat pada obyek profesi guru, maka hal tersebut akan menjadi kebutuhan
baginya, serta secara sadar ataupun tidak sebagian besar konsentrasinya akan terfokus pada kesiapan untuk menjadi guru profesional.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dari variabel-variabel yaitu, fasilitas belajar, persepsi profesi guru dan minat menjadi guru. Dari ketiga
variabel tersebut yang diduga mempengaruhi kesiapan menjadi guru ada dua variabel yang terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesiapan
menjadi guru yaitu fasilitas belajar dan minat menjadi guru. dalam penelitian ini fasilitas belajar mempunyai pengaruh sebesar 13,2 terhadap kesiapan menjadi
guru, sedangkan minat menjadi guru mempunyai pengaruh terhadap kesiapan menjadi guru sebesar 31,6. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor
internal mempunyai pengaruh lebih besar terhadap kesiapan menjadi guru dibandingkan dengan faktor eksternal, hal itu terlihat dari besaran persentase
minat menjadi guru sebagai faktor internal sebesar 31,6 jika dibandingkan dengan besaran persentase fasilitas belajar sebagai faktor eksternal sebesar
13,2.
97
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Ada pengaruh positif dan signifikan fasilitas belajar terhadap minat menjadi guru pada mahasiswa kependidikan di Fakultas Ekonomi UNY. Hal ini
diketahui dan diperoleh dari hasil perhitungan nilai koefisien jalur standar sebesar 0,206 dan critical ratio sebesar 3,695 dengan probabilitas p 0,05.
2. Ada pengaruh positif dan signifikan persepsi profesi guru terhadap minat menjadi guru pada mahasiswa kependidikan di Fakultas Ekonomi UNY. Hal
ini diketahui dan diperoleh dari hasil perhitungan nilai koefisien jalur standar sebesar 0,393 dan critical ratio sebesar 7,036 dengan probabilitas p 0,05.
3. Ada pengaruh positif dan signifikan fasilitas belajar terhadap kesiapan menjadi guru pada mahasiswa kependidikan di Fakultas Ekonomi UNY. Hal
ini diketahui dan diperoleh dari hasil perhitungan nilai koefisien jalur standar sebesar 0,132 dan critical ratio sebesar 2,187 dengan probabilitas p = 0,029.
4. Tidak ada pengaruh dan tidak signifikan persepsi profesi guru terhadap kesiapan menjadi guru pada mahasiswa kependidikan di Fakultas Ekonomi
UNY. Hal ini diketahui dan diperoleh dari hasil perhitungan nilai koefisien jalur standar sebesar -0,012 dan critical ratio sebesar -0,189 dengan
probabilitas p = 0,850. 5. Ada pengaruh positif dan signifikan minat menjadi guru terhadap kesiapan
menjadi guru pada mahasiswa kependidikan di Fakultas Ekonomi UNY. Hal