negatif akan berpengaruhi pada sikap dan perilaku seseorang terhadap sebuah obyek, dalam hal ini obyek yang dimaksud adalah minat
mahasiswa kependidikan untuk menjadi guru.
3. Persepsi terhadap Profesi Guru
a. Pengertian Persepsi terhadap Profesi Guru
Para ahli telah memberikan pengertian yang beragam mengenai persepsi, namun pada prinsipnya berbagai pengertian tersebut
mengandung makna yang sama. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian dari persepsi adalah tanggapan penerimaan langsung dari
sesuatu; serapan, atau proses seseorang mengetahui beberapa hal dari panca inderanya.
Sugihartono, dkk 2007: 08, berpendapat persepsi merupakan proses untuk menerjemahkan atau menginterpretasikan rangsangan yang
masuk dalam panca indera. Dalam kehidupan sehari-hari meskipun rangsangan yang diindera atau yang diamati itu sama namun bisa
menimbulkan interpretasi atau hasil persepsi yang berbeda-beda antara satu individu dengan individu yang lainya.
Jalaluddin Rakhmat 2007: 51, berpendapat bahwa yang dimaksud dengan persepsi adalah pengalaman tentang obyek, peristiwa
atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan dalam bentuk tingkah laku. Persepsi
merupakan suatu proses mengiterpretasikan atau menafsirkan informasi yang diperoleh melalui alat indera manusia dengan tiga aspek yang ada
didalamnya yaitu pencatatan indera, pengenalan pola dan perhatian, ketiga aspek tersebut dianggap relevan dengan kondisi kognisi manusia
Suharman, 2005: 23. Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa pengertian persepsi adalah penginterpretasian atau penafsiran rangsangan yang diterima oleh indera manusia berupa informasi, sensasi,
perhatian, pengetahuan dan lain sebagainya yang dituangkan dalam bentuk tingkah laku.
Ali Imron 1995: 196 mengatakan, profesi guru adalah profesi yang paling bersentuhan dengan dunia pendidikan secara langsung, oleh
karena itu apa yang dilakukan oleh guru haruslah sesuai dengan misi pendidikan. Senada dengan itu, Soetjipto dan Raflis Kosasi 1999: 26
mengatakan profesi guru adalah profesi yang mempunyai tugas utama melayani masyarakat dalam bidang pendidikan. Oleh sebab itu, jelas
bahwa profesionalitas dalam dunia pendidikan adalah segala daya dan upaya guru dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan
pencapaian yang optimal. Dengan demikian persepsi mahasiswa terhadap profesi guru
adalah penginterpretasian terhadap rangsangan-rangsangan yang diterima oleh indera mahasiswa calon guru mengenai profesi guru dan ditafsirkan
dalam bentuk tingkah laku, cara pandang serta sikap mahasiswa terhadap profesi guru. Dalam penelitian ini berbagai rangsangan yang diterima
mengenai profesi guru oleh mahasiswa calon guru tersebut berbeda-beda.
Sehingga persepsi yang ditimbulkan pun berbeda-beda, tergantung dari karakteristik individu dan berbagai rangsangan mengenai profesi guru
yang diterimanya. Oleh sebab itu, untuk mengetahui persepsi mahasiswa calon guru
terhadap profesi guru yang berbeda-beda tersebut, diperlukan indikator- indikator pengukurannya. Berdasarkan kesimpulan pengertian persepsi
mahasiswa terhadap profesi guru di atas, Persepsi terhadap profesi guru adalah penginterpretasian, penilaian dan cara pandang mahasiswa
mengenai profesi guru yang bersumber dari keadaan dan kondisi kehidupan guru. Kondisi dan keadaan kehidupan guru tersebut dapat
dilihat dari pemenuhan hak-hak dan kewajiban guru. Sebagaimana yang disampaikan oleh Suparlan 2005: 43 bahwa, berawal dari ketidakadilan
perlakuan yang diterima menimbulkan persepsi negatif di masyarakat mengenai kehidupan profesi guru, maka dibuatlah perundangan yang
mengatur hak dan kewajiban profesi guru. Lebih lanjut dijelaskan, dengan perjuangan guru menerapkan perundangan yang mengatur hak
dan kewajiban guru tersebut akan menghilangkan persepsi lama dan menciptakan persepsi baru tentang profesi guru. Undang-undang yang
mengatur hak dan kewajiban guru sebagai jaminan baik pemenuhan hak kehidupan guru kesejahteraan, penghargaan dan lain-lain maupun
kewajiban profesinya sebagai abdi negara Suparlan, 2005: 153. Dengan demikian persepsi mahasiswa terhadap profesi guru dapat
diukur dengan indikator pemenuhan hak dan kewajiban guru. Adapun
hak dan kewajiban pendidik dan tenaga kependidikan sebagaimana yang diatur dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional adalah sebagai berikut: Pendidik dan Tenaga Kependidikan berhak memperoleh:
1 Penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai;
2 Penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja; 3 Perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas
hasil kekayaan intelektual; dan 4 Kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana dan
fasilitas pendidikan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.
Pasal 40 Ayat 1
Sedangkan Kewajiban Pendidik dan Tenaga Kependidikan dalam Undang-undang yang sama Pasal 40 ayat 2 adalah sebagai berikut:
Pendidik dan Tenaga Kependidikan berkewajiban: 1 Menciptakan
suasana pendidikan
yang bermakna,
menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis; 2 Mempunyai
komitmen secara
profesional untuk
meningkatkan mutu pendidikan; dan 3 Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga profesi
dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.
Pasal 40 Ayat 2
b. Proses Terjadinya Persepsi terhadap Profesi Guru