Deskripsi dan Karakteristik Anak autistik

47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Berdasarkan observasi wawancara dengan guru kelas, guru mata pelajaran, guru pembimbing khusus, kepala sekolah, dan orang tua serta dokumentasi didapatkan hasil penelitian tentang layanan bimbingan belajar bagi anak autistik di SDN Inklusif Ngleri Playen. Berikut merupakan penjabaran hasil penelitian yang didapatkan peneliti.

1. Deskripsi dan Karakteristik Anak autistik

Amin bukan nama sebenarnya merupakan anak laki-laki yang lahir pada tanggal 6 Juni tahun 2007. Orang tua pada awalnya berencana ingin menyekolahkan Amin ke SLB. Jarak SLB yang cukup jauh dari rumah serta terkendala tidak ada kendaraan, maka ia disekolahkan di SD dekat rumah yang kebetulan merupakan sekolah inklusif. Amin mulai belajar di SDN Ngleri Playen tahun 2013. Secara fisik anak ini mempunyai tubuh yang lengkap seperti anak lainnya. Perbedaan dengan anak lainnya tampak saat Amin berkomunikasi, berinteraksi sosial, bermain, dan bertingkah laku. Amin mempunyai gangguan dalam komunikasi yang ditunjukkan seperti sulit diajak berkomunikasi, jarang berbicara dan banyak diam. Saat umur 2 tahun, Amin pernah dibawa ke rumah sakit karena mengalami keterlambatan bicara. Pada awalnya orang tua mengira ada masalah dengan organ pendengarannya, akan tetapi hasil tes secara medis menunjukkan bahwa pendengarannya normal. 48 Interaksi sosial Amin juga kurang, hal ini ditunjukkan seperti tidak ada kontak mata dan selalu menghindari wajah lawan bicara. Dia juga lebih senang menyendiri, baik saat di kelas maupun di luar kelas. Saat istiharat dia lebih sering makan dan duduk menyendiri di teras kelas serta tidak bergabung dengan teman-temannya. Amin tidak senang bermain bersama dan sering menolak ajakan temannya. Saat teman-temannya mengajak bermain kejar-kejaran, Amin tidak mau dan hanya duduk menyendiri sambil sesekali melihat temannya bermain. Amin juga mengalami gangguan dalam pola bermain. Dia tidak senang bermain seperti anak lain pada usianya. Dia lebih cenderung senang memutar- mutar benda seperti tusuk bekas siomay, pensil dan pulpen. Amin sering melakukannya baik di dalam maupun di luar kelas dan biasanya berlangsung cukup lama. Dilihat dari perilakunya, Amin termasuk anak hipoaktif. Saat di kelas dia sering terlihat melamun. Dia hanya duduk diam tanpa berbuat apa-apa dengan tatapan kosong. Amin juga tidak menyukai perubahan. Dia hanya mau sekolah dengan menggunakan tas hitam kesayangannya. Meskipun sudah pernah dibelikan tas baru oleh orang tuanya, dia tidak pernah mau memakainya ke sekolah. Amin pernah tidak berangkat ke sekolah karena tas hitamnya dicuci dan belum kering. Dari hasil penelitian juga diperoleh bahwa Amin mengalami gangguan indera yang ditunjukkan, seperti tidak mau dipegang atau dipeluk serta sensitif pada bunyi keras. Pada waktu istirahat salah satu 49 teman Amin iseng mengesek-gesekkan tempat sampah yang terbuat dari besi di lantai. Gesekan itu menimbulkan suara yang berderit. Seketika itu juga Amin langsung menutup telinga dengan tangannya dan berlari menjauhi sumber suara. Hal ini ditunjukkan sebagaimana dalam Gambar 2. berikut ini. Gambar 2. Amin Sensitif pada Bunyi Keras.

2. Kesulitan dan Kebutuhan Anak Autistik dalam Pembelajaran