Partisipasi Anak Autistik dalam Proses Pembelajaran

55

5. Keterlaksanaan Layanan Bimbingan Belajar bagi Anak Autistik

Untuk mendeskripsikan terlaksananya proses layanan bimbingan belajar untuk anak autistik, peneliti mengumpulkan sebanyak mungkin data tentang proses pembelajaran yang berhubungan dengan anak tersebut. Dari data yang diperoleh, peneliti menjabarkan terlaksananya pemberian layanan bimbingan belajar dalam beberapa aspek.

a. Partisipasi Anak Autistik dalam Proses Pembelajaran

Amin termasuk anak yang rajin mengikuti kegiatan senam pagi yang diadakan setiap hari Rabu dan Jumat. Namun, untuk kegiatan upacara hari Senin, dia kadang tidak mau mengikuti dan hanya duduk diam di kelas I. Dia juga termasuk anak yang jarang mengerjakan PR. Hal ini juga disampaikan guru kelas dan orang tua kepada peneliti saat wawancara. Amin termasuk anak yang moody dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Ketika Amin sedang dalam keadaan baik mood- nya baik, dia berpartisipasi di kelas. Dia tanpa disuruh mau maju menjawab soal atau pertanyaan dari guru serta dapat menyelesaikan tugasnya. Saat pembelajaran Bahasa Indonesia misalnya, guru menggunakan empat media gambar untuk melatih kemampuan berbicara anak melalui bercerita. Guru menggunakan media gambar rumah sehat, rumah tidak sehat, kantor pos, dan rumah sakit. Pada saat guru menanyakan kepada siswa yang ingin maju 56 menceritakan gambar, Amin langsung mengangkat tangan. Hal ini ditunjukkan sebagaimana dalam Gambar 4. Berikut ini. Gambar 4. Amin Berpartisipasi saat Pembelajaran Bahasa Indonesia. Guru mengapresiasi kemauan Amin untuk maju, meskipun dia belum dapat menceritakan gambar di depan kelas. Guru tidak menyuruh Amin untuk menceritakan salah satu gambar seperti siswa yang lain. Dia disuruh mengamati gambar lalu menunjukkan gambar yang ditanyakan guru, seperti letak pintu, jendela, dan pohon. Begitu juga saat pembelajaran SBK, guru menyuruh siswa untuk meniru salah satu dari empat gambar. Amin dapat menyelesaikan tugas menggambar lebih awal dibandingkan siswa lainnya. Amin memang senang menggambar. Selain itu, Amin juga termasuk anak yang cepat belajar melalui gambar atau tayangan televisi. Hal tersebut disampaikan guru kelas dan orang tua dalam wawancara. Saat Amin sedang tidak mood , maka ia tidak mau bekerja sama sekali. Ia tidak mau memperhatikan pelajaran, menulis maupun mengerjakan tugas yang diberikan guru. Ia hanya duduk diam tanpa 57 melakukan apa-apa dan hanya melihat teman-temannya yang sedang mengerjakan tugas. Hal ini ditunjukkan dalam Gambar 5. Berikut ini. Gambar 5. Partisipasi Amin saat Pembelajaran Agama Dari gambar di atas, dapat dilihat bahwa Amin hanya duduk diam sambil mengendong tas hitamnya. Amin tidak mengikuti guru menirukan rukun wudhu seperti anak yang lain. Dia tidak mengeluarkan alat tulis satupun di mejanya. Pada saat proses pembelajaran Agama, guru cenderung memperhatikan anak yang normal. Pada pembelajaran Olahraga, saat ini Amin sudah mau ikut dan berpartisipasi bila dibandingkan pada waktu semester I. Meskipun saat pembelajaran dia kadang menjauh dan tidak mau bergabung dengan teman-temannya misalnya di bawah pohon, Amin tidak hanya diam saja. Dia melihat dan menirukan gerakan-gerakan yang dilakukan teman-temannya. b. Bentuk Layanan Bimbingan Belajar bagi Anak Autistik Guru memberikan layanan bimbingan belajar berdasarkan hasil pengamatan sehari-hari pada anak autistik. Guru memberikan 58 layanan bimbingan belajar, baik saat pembelajaran maupun di luar jam pembelajaran kelas. Di luar jam pembelajaran, guru memberikan bimbingan belajar berupa jam tambahan pelajaran. Jam pelajaran tambahan diberikan seminggu dua kali yaitu setiap hari Rabu dan Jumat. Guru memberikan jam tambahan pelajaran pada anak autistik dan anak yang masih kurang dalam belajarnya. Layanan bimbingan diadakan usai jam pelajaran di ruang perpustakaan. Guru menjelaskan beberapa materi yang dirasa masih sulit pada anak. Guru juga secara khusus melatih Amin untuk meningkatkan keterampilan membacanya. Adapun bentuk layanan bimbingan belajar yang diberikan guru bagi anak autistik pada saat pembelajaran seperti 1 mengembangkan komunikasi anak autistik, 2 mengembangkan sikap dan kebiasaan baik saat belajar dengan melakukan pengawasan tingkah laku, 3 memberikan penguatan karena dapat melaksanakan tugas dengan baik, 4 mendampingi anak saat menulis, membaca, dan berhitung, 5 membantu anak menyiapkan diri mengikuti ujian dengan cara memberikan soal-soal latihan, 6 mendampingi anak saat ujian kenaikan kelas, dan 7 memberikan layanan remidial. Pertama, mengembangkan komunikasi anak autistik. Guru berusaha mengembangkan komunikasi Amin dengan melakukan tanya jawab saat pembelajaran dan melaporkan tugas secara lisan. Saat di kelas guru juga sering mengajak Amin berkomunikasi. Amin 59 juga dilatih kontak matanya. Guru selalu memanggil nama lengkap atau panggilan terlebih dahulu agar Amin mau menatap guru saat diajak komunikasi. Kedua, mengembangkan sikap dan kebiasaan baik saat belajar dengan melakukan pengawasan tingkah laku. Guru sering menegur dan menasehati Amin saat dia tidak fokus dalam pembelajaran seperti asyik bermain sendiri dan hanya duduk diam. Guru juga menegur saat Amin mencopot sepatu ketika masih pembelajaran berlangsung. Ketiga, memberikan penguatan karena dapat melaksanakan tugas dengan baik. Ketika Amin dapat menyelesaikan tugas dan mau maju mengerjakan soal. Guru memberikan penguatan dan reward pada Amin melalui pujian dan tepuk tangan. Keempat, mendampingi anak saat menulis, membaca, dan berhitung. Saat pembelajaran guru sering mendampingi Amin menulis dengan cara mendiktekan huruf. Guru juga mendampingi dia saat membaca dan berhitung. Guru memahami Amin masih kesulitan dalam berhitung. Guru memberikan soal tidak dalam bentuk soal cerita seperti untuk anak yang lain. Guru juga biasanya membantu dengan memberikan gambar, untuk mempermudah Amin dalam menghitung. Kelima, membantu anak menyiapkan diri mengikuti ujian dengan cara memberikan soal-soal latihan. Guru biasanya memberikan soal-soal secara lisan sebelum anak-anak dibubarkan. 60 Mendekati ujian kenaikan kelas, guru sering menggunakan jam pelajaran untuk menyiapkan anak menghadapi UKK. Guru mengulangi materi pelajaran dan memberikan soal-soal latihan. Keenam, mendampingi anak saat ujian kenaikan kelas. Guru mendampingi Amin mengerjakan soal essay . Guru membacakan beberapa soal tanpa memberi jawaban, lalu menjelaskan maksud soal tersebut dengan menggunakan Bahasa Jawa. Guru membimbing Amin menulis jawabannya. Ketujuh, memberikan layanan remidial. Guru memberikan layanan remidial kepada beberapa siswa termasuk Amin. Guru memberikan layanan remidial untuk anak yang nilai ujiannya belum mencapai KKM. Guru menjelaskan ulang materi PKn yang dirasa masih sulit untuk beberapa siswa. Guru melakukan tanya jawab, lalu mendiktekan soal yang harus dikerjakan siswa. Siswa yang nilainya sudah mencapai KKM juga mengerjakan soal.

c. Proses Pembelajaran di Kelas