39
Negeri Ngleri sebagai tempat penelitian karena sekolah ini menyelenggarakan layanan pendidikan inklusif. Waktu pelaksanaan penelitian sekitar bulan Mei-
Juni 2014.
C. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah anak autistik di kelas I, guru yang mengampu di kelas I dan guru pembimbing khusus. Pada penelitian kualitatif,
sampel disebut sebagai informan, narasumber, atau responden Sugiyono, 2011: 216.
D. Sumber Data
Sumber data adalah benda, hal atau orang tempat peneliti mengamati, membaca atau bertanya tentang data Suharsimi Arikunto, 2010: 88. Sumber
data dalam penelitian ini adalah orang sebagai informan dan benda sebagai data pendukung. Sumber data yang dipilih oleh peneliti adalah kepala
sekolah, guru pembimbing khusus, guru yang mengampu di kelas I, anak autistik, dan orang tua dari anak autistik. Sumber data tambahan dalam
penelitian ini berupa dokumen data anak berkebutuan khusus, hasil belajar siswa, foto, atau dokumen lain yang dapat memberikan informasi tambahan
terkait dengan subjek penelitian tersebut.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data Sugiyono, 2011:225. Dalam penelitian ini,
teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi.
40
1. Observasi
Dalam penelitian ini, jenis observasi yang digunakan adalah observasi partisipatif yang diklasifikasikan sebagai observasi yang pasif.
Susan Stainback Sugiyono, 2011:227 menyatakan bahwa dalam observasi partisipatif, peneliti mengamati apa yang dikerjakan orang,
mendengarkan apa yang mereka ucapkan, dan berpartisipasi dalam aktivitas mereka. Jadi peneliti berpartisipasi dalam pelaksanaan layanan
bimbingan belajar bagi anak autistik dengan mengamati pembelajaran tanpa ikut melakukan tindakan. Observasi ini bertujuan untuk memperoleh
data mengenai layanan bimbingan belajar bagi anak autistik di kelasi I SDN Inklusif Ngleri Playen. Hasil observasi dalam penelitian ini dapat
dilihat pada lampiran 5 halaman 125. 2.
Wawancara Moleong 2007:186 mengemukakan bahwa wawancara adalah
percakapan dengan maksud tertentu. Metode wawancara digunakan untuk menggali informasi lebih dalam terkait dengan layanan bimbingan belajar
bagi anak autistik yang belum bisa teramati. Metode wawancara bertujuan untuk memperoleh data mengenai pemahaman tentang anak autistik,
asesmen, program pembelajaran individual, pelaksanaan bimbingan belajar, peran kepala sekolah, kerjasama guru dengan guru pembimbing
khusus, dan kerjasama sekolah dengan orang tua dalam pemberian layanan bimbingan belajar bagi anak autistik.
41
Peneliti menggunakan wawancara
in-dept interview
. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan pada kepala sekolah, guru pembimbing
khusus, guru kelas I, guru mata pelajaran Agama, guru mata pelajaran Olahraga, dan orang tua dari anak autistik. Peralatan yang digunakan
peneliti saat melakukan wawancara, terdiri dari daftar pertanyaan, buku catatan,
hand phone
, dan
camera digital
. Hasil wawancara dalam penelitian ini dapat dilihat pada lampiran 7 halaman 155.
3. Dokumentasi
Sugiyono 2011:240 menjelaskan bahwa dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan,
gambar, atau karya-karya seseorang. Metode dokumentasi merupakan pelengkap dari observasi dan wawancara dalam penelitian ini. Pada
penelitian ini dokumen yang dikumpulkan berbentuk gambar foto daftar anak berkebutuhan khusus di SDN Inklusif Ngleri Playen, hasil belajar
dan kegiatan anak autistik kelas I di sekolah. Dokumentasi foto dalam penelitian ini dapat dilihat pada lampiran 8 halaman 178.
F. Instrumen Penelitian