53
3. Pemahaman Kepala Sekolah, GPK, Guru Kelas, serta Guru Mata
Pelajaran tentang Anak Autistik
Kepala sekolah
memahami anak
autistik sebagai
anak berkebutuhan khusus yang sulit berkomunikasi dan berinteraksi dengan
teman-teman sebaya. Sementara itu, GPK memaknai anak autistik sebagai anak yang mengalami gangguan perilaku, komunikasi dan
perilaku. GPK mempunyai pemahaman bahwa anak autistik merupakan anak yang mengalami gangguan perilaku, hambatan komunikasi atau
sulit diajak komunikasi dan juga berinteraksi. Anak bisa bicara tetapi tidak
digunakan untuk
komunikasi. Dalam
wawancara GPK
menyampaikan tentang pemahamannya tersebut. Guru kelas memiliki suatu pemahaman bahwa anak autistik adalah
anak yang berbeda dengan anak lainnya. Guru memahami anak autistik sebagai anak berkebutuhan khusus yang berbeda dengan teman-temanya,
terutama dari aspek daya pikir, tingkah laku, anak kadang banyak diam, serta sulit berkomunikasi. Hal itu disampaikan guru dalam wawancara
yang dilakukan dengan peneliti. Guru mata pelajaran mempunyai pemahaman tersendiri mengenai
anak autistik. Guru Agama Islam memahami anak autistik sebagai anak yang berkebutuhan khusus. Begitu pula dengan guru Olahraga yang
menyampaikan bahwa anak autistik merupakan anak yang mempunyai kelainan sehingga membutuhkan layanan khusus, dan memang
memerlukan guru yang khusus. Hal itu dibuktikan dengan jawaban guru
54
mata pelajaran saat peneliti melaksanakan wawancara dengan yang bersangkutan.
Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa kepala sekolah, GPK, guru kelas, serta guru mata pelajaran mempunyai pemahaman
tersendiri terkait dengan makna anak autistik. Kepala sekolah, GPK dan guru kelas dapat memaknai anak autistik secara spesifik. Sementara itu,
guru Agama Islam dan Olahraga kurang memahami istilah anak autistik.
Mereka memahami anak autistik sebagai anak berkebutuhan khusus. 4.
Program Pembelajaran Individual bagi Anak Autistik
Amin pernah diasesmen oleh pihak ahli ketika duduk di bangku TK, tetapi belum diasesmen lagi semenjak masuk SD. Pihak sekolah
dasar belum melakukan asesmen oleh pihak ahli untuk Amin karena dia baru kelas I. Sekolah biasanya bekerja sama dengan SLB I Wonosari
untuk melakukan asesmen. Sekolah berencana melakukan asesmen oleh pihak ahli untuk Amin dan anak kelas I lainnya pada tahun ajaran baru
berikutnya. Saat ini guru dan GPK baru melakukan pengamatan pada Amin setiap hari, akan tetapi mereka tidak membuat instrumen dan
laporan hasil pengamatan secara tertulis. Guru dan tim juga belum menyusun program pembelajaran
individual PPI bagi anak autistik. Pelaksanaan pembelajaran untuk anak autistik masih bersifat umum, sama seperti anak normal lainnya. GPK
dan guru berencana menyusun PPI setelah anak diasesmen oleh pihak ahli, sehingga PPI yang disusun sesuai dengan yang dibutuhkan anak.
55
5. Keterlaksanaan Layanan Bimbingan Belajar bagi Anak Autistik