Instrumen Penelitian Teknik Analisis Data

41 Peneliti menggunakan wawancara in-dept interview . Wawancara dalam penelitian ini dilakukan pada kepala sekolah, guru pembimbing khusus, guru kelas I, guru mata pelajaran Agama, guru mata pelajaran Olahraga, dan orang tua dari anak autistik. Peralatan yang digunakan peneliti saat melakukan wawancara, terdiri dari daftar pertanyaan, buku catatan, hand phone , dan camera digital . Hasil wawancara dalam penelitian ini dapat dilihat pada lampiran 7 halaman 155. 3. Dokumentasi Sugiyono 2011:240 menjelaskan bahwa dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya seseorang. Metode dokumentasi merupakan pelengkap dari observasi dan wawancara dalam penelitian ini. Pada penelitian ini dokumen yang dikumpulkan berbentuk gambar foto daftar anak berkebutuhan khusus di SDN Inklusif Ngleri Playen, hasil belajar dan kegiatan anak autistik kelas I di sekolah. Dokumentasi foto dalam penelitian ini dapat dilihat pada lampiran 8 halaman 178.

F. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen adalah peneliti itu sendiri. Peneliti berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data, dan membuat kesimpulan atas temuannya Sugiyono, 2005:59-60. Penelitian ini dibantu dengan instrumen panduan observasi dan panduan wawancara. 42 Sesuai dengan teknik pengumpulan data yang digunakan, maka instrumen yang digunakan oleh peneliti adalah panduan observasi dan panduan wawancara. 1. Panduan Observasi Panduan observasi digunakan untuk memperoleh data terkait layanan bimbingan belajar bagi anak autistik di SDN Inklusif Ngleri Playen. Dalam penelitian ini penelitian ini, peneliti melakukan observasi terhadap guru guru kelas I, guru pembimbing khusus, guru mata pelajaran Agama dan Olahraga serta anak autistik selama proses pembelajaran dalam hal layanan bimbingan belajar yang diberikan. Panduan observasi dalam penelitian ini dapat dilihat pada lampiran 4 halaman 123. Panduan observasi sebagai panduan awal memasuki ke lapangan dan peneliti akan mengembangkan sesuai kondisi. 2. Panduan Wawancara Wawancara bertujuan memperoleh data melalui tanya jawab secara langsung. Wawancara dalam penelitian ini menggunakan panduan wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah, guru kelas, guru Agama, guru Penjaskes, dan orang tua dari anak autistik SDN Inklusif Ngleri Playen Gunungkidul. Panduan wawancara dalam penelitian ini dapat dilihat pada lampiran 6 halaman 149. Panduan wawancara sebagai panduan awal memasuki ke lapangan dan peneliti akan mengembangkan sesuai kondisi. 43

G. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain Sugiyono, 2011:244. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data model Miles dan Huberman. Aktivitas dalam analisis data yaitu reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulanverifikasi . Dalam pandangan ini, tiga jenis kegiatan analisis dan kegiatan pengumpulan data itu sendiri merupakan proses siklus dan interaktif Miles Huberman, 1992: 19. Interaksi tersebut dapat dilihat pada Gambar 1 berikut ini. Gambar 1. Komponen dalam analisis data Model Interaktif Pengumpulan data Kesimpulan- kesimpulan: PenarikanVerifikasi Penyajian data Reduksi data 44 Berikut ini adalah penjelasan secara lebih detail analisis data dalam penelitian ini. 1. Reduksi Data Data yang diperoleh peneliti dari lapangan jumlahnya cukup banyak, maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. Miles Huberman 1992:16 menjelaskan bahwa reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Proses reduksi data dalam penelitian ini dilakukan selama peneliti melakukan pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi dari berbagai sumber data. Peneliti menghilangkan data yang tidak relevan dan memilih hal-hal yang berkaitan dengan layanan bimbingan belajar bagi anak autistik di SDN Inklusif Ngleri, kemudian mengelompokkannya berdasarkan topik-topik yang dibahas dalam penelitian ini. Reduksi data dalam penelitian ini dapat dilihat pada lampiran 1 halaman 81. 2. Penyajian Data Penyajian data dalam penelitian kualitatif bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart , dan sejenisnya. Miles dan Huberman 1992:17 mengemukakan bahwa penyajian data dalam penelitian kualitatif yang paling sering digunakan adalah teks yang bersifat naratif. Penyajian data dalam penelitian ini dilakukan setelah 45 peneliti melakukan reduksi data. Hal-hal terkait pemahaman tentang anak autistik, karakteristik anak autistik, kesulitan dan kebutuhan anak autistik, program pembelajaran individual, keterlaksanaan layanan bimbingan belajar, kerja sama guru dan guru pembimbing kelas, peran kepala sekolah, serta kerja sama sekolah dengan orang tua dalam pemberian layanan bimbingan belajar bagi anak autistik disusun secara teratur ke dalam sebuah bagan. Hal ini dilakukan agar data yang terkumpul dapat dipahami dengan baik. Penyajian data dalam penelitian ini dapat dilihat pada lampiran 2 halaman 98. 3. Menarik KesimpulanVerifikasi Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada Sugiyono, 2011:253. Penarikan kesimpulan dalam penelitian ini dilakukan setelah data yang disajikan dibahas dengan teori-teori yang sesuai.

H. Keabsahan Data