49
teman Amin iseng mengesek-gesekkan tempat sampah yang terbuat dari besi di lantai. Gesekan itu menimbulkan suara yang berderit. Seketika itu
juga Amin langsung menutup telinga dengan tangannya dan berlari menjauhi sumber suara. Hal ini ditunjukkan sebagaimana dalam Gambar
2. berikut ini.
Gambar 2. Amin Sensitif pada Bunyi Keras.
2. Kesulitan dan Kebutuhan Anak Autistik dalam Pembelajaran
Gangguan-gangguan yang dialami Amin berdampak pada kesulitan dan kebutuhan dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi,
guru sudah mengindentifikasi kesulitan yang dialami Amin serta kebutuhan yang diperlukannya dalam proses pembelajaran. Dilihat dari
aspek kognitif, Amin mempunyai pemahaman yang kurang dan mengalami kesulitan dalam memproses informasi. Dia mengalami
kesulitan dalam memahami perintah guru. Hal tersebut tampak saat guru Olahraga menyiapkan baris-berbaris dan menyuruh lencang kanan. Amin
terlihat tidak melakukan dan hanya berdiri tegap meskipun guru sudah mengulang-ulang perintahnya. Selain itu saat permainan gigit ekor, dia
sering melakukan kesalahan seperti tidak memahami aturan yang
50
disampaikan guru. Ketika dia diposisikan menjadi ekor atau badan ular, Amin malah melepaskan diri dari barisan lalu berlari mengejar dan
menangkap temannya yang berada diposisi kepala. Amin juga mengalami kesulitan dalam memahami soal. Saat Amin
mengerjakan soal, dia sering tidak memahami maksud dari soal tersebut. Amin sering menuliskan jawaban yang tidak sesuai dengan soal,
sehingga guru harus membimbingnya dalam mengerjakan soal. Hal ini tampak saat guru memberikan soal matematika tentang menyebutkan
benda-benda yang berbentuk segi empat, dia malah menggambar persegi. Selain itu, Amin mengalami kesulitan membaca, menulis dan berhitung.
Dalam hal membaca, Amin masih belum lancar membaca. Saat membaca kalimat di papan tulis, Amin masih sering salah membacanya. Hal ini
juga disampaikan oleh guru kelas saat wawancara dengan peneliti. Dalam hal menulis, Amin masih belum bisa menulis kata dengan
benar. Saat pembelajaran IPA di luar kelas dengan materi tentang benda sekitar, Amin masih kesulitan menulis benda yang diamati. Hal ini
ditunjukkan sebagaimana dalam Gambar 3. berikut ini.
Gambar 3. Hasil Pekerjaan Amin saat Mengamati Benda
51
Dari gambar di atas, dapat dilihat bahwa Amin masih salah dalam menulis seperti kata Indonesia ditulis Indoesia, SDN Ngleri ditulis SDN
Nglesri. Selain itu, Amin juga kesulitan menuliskan kalimat yang didiktekan guru. Banyak kata yang hurufnya ditulis Amin dengan tidak
lengkap, seperti matahari ditulis matahri, sekolah ditulis skolah. Hal ini berbeda pada saat menyalin tulisan, dia dapat melakukannya dengan rapi.
Amin juga mengalami kesulitan berhitung seperti penjumlahan dan pengurangan dengan angka lebih dari 10, serta soal berhitung yang
menggunakan kalimat soal cerita. Guru biasanya membantu Amin dengan menggunakan gambar. Berdasarkan kesulitan-kesulitan yang
dialami Amin dilihat dari aspek kognitif, dia membutuhkan bimbingan dan pendampingan khusus. Bimbingan yang dibutuhkan terutama dalam
keterampilan dasar belajar seperti kemampuan pemusatan perhatian, membaca, menulis, dan berhitung.
Dilihat dari aspek komunikasi, Amin sulit diajak berkomunikasi dan lebih banyak diam serta jarang berbicara saat proses pembelajaran
berlangsung. Saat guru atau temannya bertanya, terkadang hanya diam saja. Selain itu, saat pelajaran Bahasa Indonesia dan Agama, Amin
mengalami kesulitan dalam kemampuan bicara. Pada pelajaran Bahasa Indonesia, Amin belum bisa menceritakan isi gambar yang ditempel dan
hanya menunjukkan bagian-bagiannya yang diperintahkan guru. Begitu juga saat pembelajaran Agama tentang doa sebelum dan sesudah makan.
Amin tidak ikut melafalkan doa secara individu di depan kelas. Dengan
52
demikian, Amin membutuhkan bimbingan dalam komunikasi dan perlu diajak sering berkomunikasi.
Dilihat dari aspek tingkah laku, Amin mengalami kesulitan mengontrol diri. Pada saat pembelajaran berlangsung,
mood
Amin sering berubah-ubah. Dia kadang asyik sendiri seperti mainan tempat pensil
beserta isinya. Dia juga kadang hanya duduk diam dengan tatapan kosong serta tidak mau bekerja seperti menulis dan mengerjakan tugas.
Amin sering berperilaku aneh saat pembelajaran yaitu melihat orang dengan cara mengintip lewat lubang pada sampul buku, resleting tas, dan
atau membuat lubang dengan tangannya. Dengan demikian, Amin membutuhkan
bimbingan pengawasan
tingkah laku,
termasuk mengurangi tingkah laku yang tidak dikehendaki dan mengembangkan
tingkah laku yang dikehendaki. Dilihat dari aspek interaksi sosial, Amin tidak ada kontak mata,
tidak senang bermain dengan temannya, serta senang menyendiri dan tidak mau bergabung dengan temannya saat pembelajaran. Dengan
demikian, Amin memerlukan bimbingan khusus seperti bimbingan sosial termasuk latihan kontak mata. Selain itu diperlukan pendekatan pribadi
dengan anak autistik, serta kerja sama dengan anak yang lain agar sering mengajaknya bermain.
53
3. Pemahaman Kepala Sekolah, GPK, Guru Kelas, serta Guru Mata