Reviu dan Pemutakhiran Angka Dasar

- 45 - MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA pemeliharaan aset baru, informasi dan dokumen pendukung dapat disampaikan pada saat reviu angka dasar; 2. Kebutuhan anggaran untuk Biaya Non Operasional, meliputi: i. Multiyears project, ii. Output dalam rangka tugas fungsi, dan iii. Output dalam rangka tugas fungsi, dan iii. Output dalam rangka penugasanprioritas nasional; 3. Realisasi pencapaian kinerja tahun sebelumnya; 4. Rencana target kinerja untuk tahun yang direncanakan; 5. Kebijakan Pemerintah yang ditetapkan. Setelah adanya reviu angka dasar dan tambahan inisiatif baru yang disetujui, angka dasar perlu disesuaikan kembali melalui pemutakhiran angka dasar yang dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Pemutakhiran angka dasar dilakukan sebanyak dua kali dalam setahun yaitu: i. Pada saat penyusunan RKA-KL berdasarkan Pagu Anggaran di bulan Juli, dan ii pada saat penyesuaian RKA-KL berdasarkan Alokasi Anggaran KL pada bulan November; 2. Pemutakhiran angka dasar yang pertama pada bulan Juli sudah mengakomodir besaran angka dasar dari tahun sebelumnya ditambah inisiatif baru yang telah disetujui dalam Pagu Indikatif kesempatan I dan Pagu Anggaran kesempatan II; 3. Pemutakhiran angka dasar yang kedua pada bulan November sudah mengakomodir besaran angka dasar dari tahun sebelumnya ditambah inisiatif baru yang telah disetujui dalam Pagu Indikatif, pagu Anggaran, dan Alokasi Anggaran kesempatan III.

3.3.2 Langkah-langkah Reviu Angka Dasar 1. Reviu angka dasar untuk biaya operasional

a. Secara nasional, apakah kebutuhan biaya operasional untuk masing- masing KL mendapat alokasi anggaran yang cukup untuk 1 tahun? b. Dalam hal terjadi kekurangan alokasi pagu, apakah penyebab-nya dapat diidentifikasi dengan jelas? c. Dalam hal tdp perubahan database pegawai, tunjangan baru, data BMN dan hal lain terkait biaya operasional, apakah KL melengkapi seluruh dokumen dengan benar? d. Berdasarkan analisis trend, apakah penghitungan kebutuhan biaya operasonal masih relevan menggunakan pendekatan accress 2,5 gaji dan tunjangan dan tingkat inflasi 5-7 biaya operasional?

e. Dalam melakukan review baseline biaya operasional tidak perlu

memasukan adanya kebijakan baru seperti : kenaikan uang makan, tarif - 46 - MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA lembur, uang lauk pauk karena kebijakan tersebut akan dihitung secara nasional by system. Tindak lanjut reviu angka dasar untuk biaya operasional: a. Apabila secara nasional alokasi anggaran yang disediakan jumlahnya cukup, namun dalam pelaksanaannya ada Unit yang menyatakan kurang, maka perlu segera dilakukan perbaikan pola distribusi antar Program atau antar UnitSatker dlm KL yang bersangkutan. b. Dalam hal terjadi kekurangan alokasi pagu, sepanjang penyebabnya telah diidentifikasi dengan jelas dan dilengkapi dokumen pendukung yang benar, maka kebutuhan anggarannya harus dihitung menjadi baseline. c. Dalam hal tdp alokasi pagu yang nyata-nyata berlebih, maka selisih lebihnya harus dikeluarkan dari penghitungan baseline. d. Dalam rangka penerapan efficiency gain, apakah tambahan alokasi dengan menggunakan pendekatan accress dan tingkat inflasi dapat dikurangi secara gradual. 2. Reviu angka dasar untuk biaya non operasional.

a. Apakah programkegiatanoutput sangat diperlukan highly-needed

untuk dilanjutkan? b. Apakah sasarantarget kinerja mengalami perubahan sejalan dengan adanya perubahan arah kebijakan dan prioritas pembangunan environment changed? c. Apakah pelaksanaan programkegiatan menghasilkan optimalisasi efficient? d. Apakah pelaksanaan programkegiatan sudah menggunakan metode yang tepat kontraktual atau swakelola? e. Apakah rumusan OutcomeOutput relevan dengan tujuan Program dalam rangka mengatasi permasalahan yang ada? f. Apakah pencantuman rencana target kinerja realistis dapat dicapai dalam 1 tahun?

g. Apakah rencana kinerja untuk tahun-tahun sebelumnya dapat dicapai

dengan baik? Tindak lanjut reviu angka dasar untuk biaya non operasional: a. Apabila seluruh pertanyaan dijawab YA, maka kebutuhan anggaran untuk ProgramKegiatanOutput dimaksud dihitung sebagai angka dasar. b. Apabila pertanyaan ‘1” dijawab TIDAK, maka kebutuhan anggarannya di “drop” tidak masuk dalam penghitungan angka dasar. c. Dalam hal terdapat pertanyaan yang dijawab TIDAK selain pertanyaan “1”, maka rumusan target kinerja atau metode pelaksanaannya perlu direview dan disempurnakan