- 29 -
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
4.
Suboutput  “Kendaraan  Roda  6, 4, 2” merupakan suboutput
No Jenis
Output Satuan
Suboutput KomponenDetil
Keterangan
dalam rangka
pemenuhan sarana    angkutan  pegawai,
operasional kantor lapangan. 5. Alat
transportasi yang
mempunyai karakteristik khusus, spesifikasi
khusus danatau
pengadaannya berdasarkan
pesanan khusus
dan atau
digunakan dalam
rangka pelaksanaan  tusi  teknis  khusus,
maka outputnya
dinyatakan tersendiri,  terpisah  dari  Output
“Kendaraan Bermotor”.
3. Perangkat
Pengolah Data dan
Komunikasi Unit
antara lain:
1.  Laptop 2.  KomputerPC
3.  PrinterPrinter Multiguna
4.  Scanner Scanner
Multiguna 5.  Server
6.  LCDProyektor 7.  Camera
Handycam CCTV
8.  Mesin Fotokopi Mesin Fotokopi
Multiguna 9.  Harddisk
Eksternal 10. Pesawat Telepon
11. Mesin PABX 12. Mesin FAX
13. Mesin Handkey 1. Merupakan  output  yang  sifatnya
insidentil  adhoc  dan  dihasilkan melalui pengadaan.
2. Output
“Perangkat  Pengolah Data  dan  Komunikasi”,  adalah
output dalam rangka pemenuhan kebutuhan  media  pemroses  data,
penyimpan  data,  menampilkan hasil  olahan  data,  dan  atau
media komunikasi.
3. Output
“Perangkat  Pengolah Data  dan  Komunikasi”,  secara
umum berupa
peralatan elektronikal
dalam rangka
pengolahan data
dan telekomunikasi  yang  menunjang
aktivitas administratif
umum sebuah instansiperkantoran.
4. Peralatan  pemenuhan  kebutuhan media pemroses data, penyimpan
data,  menampilkan  hasil  olahan data,
dan atau
media komunikasi
yang mempunyai
karakteristik  khusus,  spesifikasi khusus  danatau  pengadaannya
berdasarkan pesanan
khusus serta  digunakan  dalam  rangka
pelaksanaan  tusi  teknis  khusus, maka
outputnya dinyatakan
tersendiri,  terpisah  dari  Output
“Perangkat  Pengolah  Data  dan Komunikasi”.
4. Peralatan
Fasilitas Perkantoran
Unit antara lain:
1. Meubelair 2. Lift
3. Genzet 4. Lemari berkas
1. Merupakan  output  yang  sifatnya insidentil  adhoc  dan  dihasilkan
melalui pengadaan. 2. Output
“Peralatan  Fasilitas Perkantoran”, adalah
- 30 -
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
No Jenis
Output Satuan
Suboutput KomponenDetil
Keterangan
5. Brankas 6. AC
7. Mesin Penghancur
Kertas output
dalam rangka
pemenuhan  kebutuhan  sarana kelengkapan
gedung perkantoran yang memadai dan
layak. 3.
Output
“Peralatan  Fasilitas Perkantoran”,  secara  umum
berupa  peralatan  elektroniknon elektronik yang disediakan dalam
rangka
memenuhi unsur
kelayakan  secara  umum  fasilitas sebuah
gedung bangunan
perkantoran
4. Peralatan  Fasilitas  Perkantoran
yang  mempunyai  karakteristik khusus,
spesifikasi khusus
danatau pengadaannya
berdasarkan pesanan
khusus danatau  serta  digunakan  dalam
rangka  pelaksanaan  tusi  teknis khusus,
maka outputnya
dinyatakan  tersendiri,  terpisah dari  Output
“Peralatan  Fasilitas Perkantoran”.
5. Gedung
Bangunan M
2
M ’
1. Merupakan  output  yang  sifatnya insidentil  adhoc  dan  dihasilkan
melalui pengadaan. 2. Output
“GedungBangunan  ”, adalah  output  dalam  rangka
mendirikan membangun
merehabilitasi  sarana  prasarana instansiperkantoran
maupun rumah dinas.
3. Output
“GedungBangunan”,
secara umum
berupa mendirikan
membangun merehabilitasi  sarana  prasarana
instansiperkantoran maupun
rumah dinas
berupa gedungbangunan,
taman, tempat
parkir, pagar,
pos pengamanan.
4. Apabila dalam
rangka pemenuhan
Output
“GedungBangunan” dibutuhkan  pengadaan  tanah
terlebih  dahulu,  maka  tanah tersebut
dinyatakan sebagai
komponen dalam
Output “GedungBangunan”.
5. Pembangunan GedungBangunan yang
- 31 -
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
No Jenis
Output Satuan
Suboutput KomponenDetil
Keterangan
mempunyai karakteristik khusus, spesifikasi khusus
danatau pengadannya berdasarkan pesanan khusus
serta digunakan dalam rangka pelaksanaan tusi teknis
khusus, maka outputnya dinyatakan tersendiri, terpisah
dari Output
“GedungBangunan”.
Peruntukan Komponen 002 operasional kantor, pemeliharaan, dan perjalanan dinas Uraian
Keterangan
1.  Kebutuhan sehari-hari perkantoran
Antara lain :
Alat Tulis Kantor, barang cetak untuk Manajemen kantor, alat kebersihan;
Perlengkapan fotokopikomputer; Langganan surat kabarberitamajalah;
Biaya Satpampengaman, cleaning service, sopir, pramubakti yang dipekerjakan secara kontraktual
Pengurusan sertifikat tanah, pembayaran PBB.
2.  Langganan daya dan jasa  Antara lain :
Langganan listrik, telepon, air, gas, termasuk pembayaran denda keterlambatannya;
Jasa Pos dan Giro; Telex, internet, bandwith, komunikasi khusus
diplomat; Sewa kantorgedung, kendaraan, mesin fotokopi.
3.  Pemeliharaan kantor
Antara lain :
Pemeliharaan gedungbangunan, instalasi jaringan, sarana prasarana kantor;
Pemeliharaan kendaraan bermotor. 4.  Penggantian barang
inventaris Alokasi penggantian barang inventaris untuk pegawai
lamabaru maksimal sebesar 10 dari total jumlah pegawai.
5.  Pembayaran terkait pelaksanaan operasional
kantor
Antara lain :
Honor terkait operasional Satker; Bahan makanan, penambah daya tahan tubuh;
Pemeriksaan kesehatan pegawai; Keprotokoleran termasuk pas dan jasa tol tamu;
Operasional MenteriKetua, Pimpinan; Pelantikanpengambilan sumpah jabatan;
Pakaian dinas, toga, pakaian kerja; Perjalanan dinas dalam rangka konsultasikoordinasi.
- 32 -
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Output yang dilakukan standardisasi adalah : 1.  Output-output yang digunakan dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar dan
sarana penunjang yang secara umum dibutuhkan oleh instansiperkantoran. 2.  Output-output  sebagai  penunjang  pelaksanaan  tusi  dan  penunjang  aktifitas-
aktifitas perkantoran. 3.  Merupakan  output  yang  digunakan  hanya  untuk  memfasilitasi  sarana  dan
prasarana operasionalisasi perkantoran. 4.  Output-output  ini  bisa  digunakan  oleh  semua  Satker  pada  umumnya,
sedangkan Unit Eselon II pengelola Kegiatan tetapi bukan satker yang memiliki Output jenis ini hanya Unit Eselon II yang melaksanakan fungsi kesekretariatan
atau sejenisnya.
5.  Output-output  ini  tidak  hanya  digunakan  untuk  Kegiatan-Kegiatan  dalam Program  Peningkatan  Sarana  dan  Prasarana  Aparatur  dan  Kegiatan  Dukungan
Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya. 6.  Dalam hal unit Eselon I mempunyai 2 dua Program, yaitu Program Dukungan
Manajemen dan Pelaksanaan Tugas  Teknis Lainnya serta Program Peningkatan Sarana  dan  Prasarana  Aparatur,  maka  :  Output  berupa  BangunanGedung
hanya  digunakan  pada  salah  satu  Kegiatan  saja  dalam  Program  Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.
7.  Standardisasi output
tersebut diatas
termasuk dalam
lingkup perbaikanpenyempurnaan angka dasar.
2.4. Penyusunan Standar Biaya Keluaran
Standar biaya merupakan salah satu instrumen dalam penerapan PBK. Pada Pasal  5  ayat  3  PP  90  Tahun  2010  dinyatakan  bahwa  “Penyusunan  RKA-KL
sebagaimana dimaksud ayat 1 menggunakan instrumen indikator kinerja, standar biaya,  dan  evaluasi  kinerja”.  Selanjutnya  dalam  penjelasan  PP  berkenaan
disebutkan  bahwa  yang  dimaksud  standar  biaya  adalah  satuan  biaya  yang ditetapkan  baik  berupa  standar  biaya  masukan  SBM  maupun  standar  biaya
keluaran SBK sebagai acuan perhitungan kebutuhan anggaran dalam RKA-KL.
SBK  adalah  besaran  biaya  yang  dibutuhkan  untuk  menghasilkan  keluaran kegiatan  yang  merupakan  akumulasi  biaya  komponen  masukan  kegiatan.  SBK
disusun  pada  tataran  keluaran  output  kegiatan  yang  disepakati  antara Kementerian NegaraLembaga dan Direktorat Jenderal Anggaran.
Fungsi  SBK  seperti  diatur  dalam  Pasal  7  PMK  No.37PMK.022012  tentang Standar Biaya Tahun Anggaran 2013 adalah sebagai berikut:
- 33 -
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
1.  Dalam  perencanaan  anggaran,  SBK  merupakan  batas  tertinggi  dalam
penyusunan  RKA-KL  yang  berarti  tidak  dapat  dilampaui  besarannya,  dan merupakan referensi untuk penyusunan prakiraan maju dan penyusunan pagu
indikatif tahun berikutnya;
2.  Dalam  pelaksanaan  anggaran,  SBK  merupakan  estimasi  yang  berarti  dapat
dilampaui besarannya, disesuaikan dengan harga pasar dan ketersedian alokasi anggaran.
Penyusunan  SBK  berguna  untuk  mencapai  efisiensi  dan  efektivitas  alokasi anggaran dalam pencapaian keluaran output kegiatan pada tataran perencanaan.
SBK  yang  telah  disusun  dapat  dijadikan  benchmark    untuk  penyusunan  output yang samasejenis. Sedangkan manfaat dari penyusunan SBK adalah:
1.  Sebagai  upaya  memperbaiki  kualitas  perencanaan  untuk  menjamin  terjadinya
proses alokasi anggaran yang lebih efisien;
2.  Mempercepat  penyusunan  dan  penelaahan  RKA-KL,  khususnya  untuk
kegiatan Kementerian NegaraLembaga yang keluarannya bersifat berlanjut;
3.  Memudahkan pelaksanaan monitoring dan evaluasi dalam pencapaian keluaran
output.