- 139 -
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
3. Perubahan dokumen RKA-KL Penetapan Apropriasi Anggaran
Dalam pelaksanaan APBN dimungkinkan terjadi perubahan yang disebabkan oleh adanya perubahan kebijakan pemerintah atau karena faktor-faktor lain
yang akhirnya mengakibatkan perlunya dilakukan perubahan dokumen RKA- KL Penetapan Apropriasi Anggaran. Ketentuan mengenai mekanisme
perubahan dokumen RKA-KL Penetapan Apropriasi Anggaran dan kewenangan penetapannya dilaksanakan sesuai Peraturan Menteri Keuangan
tentang tata cara revisi anggaran yang berlaku.
4. Dalam rangka memenuhi kebutuhan data dan informasi mengenai penggunaan anggaran yang bersifat strategis, sistem aplikasi RKA-KL telah dapat
memfasilitasi pencantuman
kodeatribut sesuai
dengan tema-tema
pembangunan atau hal khusus lainnya seperti: dalam r angka MDG’s termasuk
di dalamnya ARG, infrastruktur, pendidikan atau penanggulangan kemiskinan. Untuk itu, diharapkan petugas penelaah Ditjen Anggaran dapat mencantumkan
kodeatribut yang sesuai untuk kegiatan yang akan dilaksanakan sehingga dapat membantu dalam penyajian data kepada pimpinan.
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BAB 7
DUKUNGAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN DAN PENELAAHAN RKA-KL
7.1. Dukungan Teknologi Informasi yang Berlaku Existing
Untuk mewujudkan pengelolaan anggaran yang transparan, akuntabel, terintegrasi dan berbasis kinerja, perlu didukung dengan teknologi informasi yang
memadai, baik perangkat keras maupun perangkat lunak aplikasi. Dukungan teknologi informasi sangat membantu dalam proses penyusunan dan penelaahan
RKA-KL
seperti: standardisasi
format dokumen
RKA-KL, inventarisasikonsolidasi data dan memudahkan melakukan monitoring dan
evaluasi serta penyerdahanaan prosedur.
7.1.1. Aplikasi- aplikasi yang digunakan sekarang existing
Dalam rangka penyusunan dan penelaahan RKA-KL, aplikasi yang digunakan sekarang ini adalah sebagai berikut :
1. Aplikasi RKA-KL - DIPA Aplikasi ini digunakan satker untuk menyusun kertas kerja RKA-KL di tingkat
satker, dengan cara mengisi worksheet yang terdapat dalam aplikasi ini. Di tingkat eselon I, aplikasi akan menghasilkan dokumen RKA-KL dengan cara
mengkompilasi data KK RKA-KL satker yang ada dalam lingkup eselon I tersebut. Di tingkat KL, aplikasi ini akan menghasilkan RKA-KL
bersangkutan. Aplikasi ini juga digunakan untuk mencetak konsep DIPA, yang dilakukann setelah DHP RKA-KL diterbitkan setelah sebelumnya melalui proses
penelaahan. Aplikasi ini pada perkembangannya terus mengalami penyempurnaan guna
mengikuti perubahan kebijakan yang ada serta teknis aplikasinya itu sendiri. Mulai penyusunan RKA-KL 2013, aplikasi akan mengakomodir tambahan
informasi pada dokumen RKA-KL, yaitu:
1. Penambahan ‘Flag’ untuk Prioritas Nasional pada Level Output.
Informasi ini untuk mempermudah dalam menjaga alokasi dana untuk output yang mendukung Kegiatan prioritas nasional, sehingga Kegiatan
prioritas nasional dapat tercapai sesuai dengan rencana.
2. Pengelompokkan komponen berdasarkan sifatnya. Informasi komponen utama dan komponen pendukung dalam dokumen
kertas kerja RKA-KL berguna untuk mengetahui struktur biaya dalam pencapaian sebuah output.
- 141 -
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
2. Aplikasi Target dan Realisasi PNBP TR-PNBP Aplikasi ini digunakan untuk merekam data target dan realisasi PNBP di KL.
Data tersebut akan membentuk disimpan dalam database PNBP yang terintegrasi dengan aplikasi RKA-KL
– DIPA. Data yang ada dalam aplikasi ini dapat diekspor ke aplikasi RKA-KL - DIPA.
3. Aplikasi Standar Biaya Keluaran SBK Aplikasi ini digunakan KL dalam rangka menyusun Standar Biaya Keluaran
SBK untuk suatu output. Data yang telah dihasilkan dengan aplikasi ini detail belanja untuk output yang dibuat SBK-nya akan menjadi referensi dalam
aplikasi RKA-KL
– DIPA. Jadi untuk output yang sudah ada SBK-nya, tidak perlu lagi mengisi detail untuk output tersebut pada saat menyusun RKA-KL
cukup mengambil data dari referensi pada aplikasi RKA-L. 4. Aplikasi Surat Penetapan RKA-KL SP RKA-KL
RKA-KL yang telah disetujui melalui proses penelaahan, oleh Direktorat Jenderal Anggaran akan di-upload ke dalam database SP RKA-KL. Dari
aplikasi ini dihasilkan dokumen SP RKA-KL dan catatan penelaahan.
Namun mulai tahun 2012 dokumen SP RKA-KL akan diubah menjadi Daftar Hasil Penelaahan RKA-KL DHP RKA-KL.
7.1.2. Konsolidasi Data
Konsolidasi data dilakukan untuk menghimpunmenggabung data yang tersebar dalam beberapa institusisatker yang berada di bawahnya. Konsolidasi
data RKA-KL difasilitasi dengan Aplikasi RKA-KL – DIPA.
Setelah data KK RKA-KL dari satker yang berada dibawahnya terkumpul, unit eselon I akan menghimpunmenggabung data tersebut dengan fasilitas
aplikasi RKA-KL – DIPA. Proses konsolidasi data ini menggunakan menu backup
dan restore data aplikasi. Dalam menu ini terdapat pilihan yaitu : KL – Lokasi, KL
– unit, dan Satker. Dengan fasilitas ini unit eselon I KL dapat menghimpun data satker dilingkup kerjanya dengan lebih mudah, yakni tiap satker mengirimkan
backup data pilihan level satker ke unit eselon I-nya, kemudian unit eselon I tersebut melakukan restore data tersebut dalam aplikasi RKA-KL-nya. Proses yang
sama dilakukan juga pada level KL terhadap data RKA-KL eselon I yang berada pada KL bersangkutan.
Proses tersebut juga dilakukan oleh DJA, setelah proses penelahaan dilakukan terhadap data RKA-KL yang difasilitasi aplikasi SP
RKA-KL untuk penerbitan SP RKA-KL yang mulai tahun 2012 menjadi DHP RKA-KL.
7.1.3. Sistem Manajemen Keamanan Informasi
Informasi merupakan aset yang sangat penting bagi Instansi penyelenggara layanan publik dan karenanya perlu dilindungi dari ancaman yang dapat
mengganggu kelangsungan proses bisnisnya. Penggunaan fasilitas teknologi informasi selain memudahkan proses pekerjaan juga mengandung risiko bila tidak