- 102 -
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Pemasyarakatan, pengadaan pita cukai, layanan pembuangan sampah dan pengadaan jasa cleaning service.
Setiap Kontrak Tahun Jamak atas pekerjaan yang didanai dari APBN terlebih dahulu harus mendapat persetujuan Menteri Keuangan atau
Menteripimpinan Lembaga bersangkutan. Tata cara pengajuanpersetujuan kontrak tahun jamak pengadaan barangjasa Pemerintah berpedoman pada
Peraturan Menteri Keuangan PMK Nomor 194PMK.022011 tentang Tata Cara Pengajuan Persetujuan Kontrak Tahun Jamak multi years contract dalam
pengadaan barang dan jasa pemerintah.
Dalam pengajuan RKA-KL ke Kementerian Keuangan c.q. DJA untuk kegiatan yang pelaksanaannya melebihi satu tahun anggaran harus
melampirkan persetujuan kontrak tahun jamak. Dalam proses penyusunan RKA-KL, pengalokasian anggaran pekerjaan
yang termasuk kategori tahun jamak, diatur sebagai berikut: 1. Pada tahun pertama pengalokasian, dilakukan melalui mekanisme inisiatif
baru, dan pengalokasian anggarannya dilakukan dengan mencantumkan kebutuhan dana untuk membiayai paketkegiatan yang akan dilakukan pada
tahun pertama beserta prakiraan majunya.
2. Pengalokasian pada tahun kedua dan selanjutnya, dilakukan melalui mekanisme perbaikan angka dasar baseline terhadap prakiraan maju yang
dicantumkan pada tahun sebelumnya. Perbaikan ini meliputi perbaikan volume output dan komponen. Perbaikan angka dasar ini dibatasi oleh alokasi
anggaran yang telah ditetapkan.
4.15. Rencana Dana Pengeluaran Bendahara Umum Negara RDP BUN 4.15.1
Letak Dana Pengeluaran Bendahara Umum Negara
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN ditetapkan setiap tahun dengan undang-undang dan dilaksanakan secara transparan dan bertanggung
jawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Pada sisi pengeluaran, terbagi menjadi 2 dua kelompok yaitu:
1. Belanja, yang terdiri dari: a. Belanja Pemerintah Pusat, yang terdiri dari:
1 Belanja KL, dan 2 Belanja non KL;
b. Transfer ke daerah, berupa: dana perimbangan, dana otonomi khusus, dan dana penyesuaian.
2. Pembiayaan, antara lain untuk membiayai pembayaran cicilan pokok utang, investasi pemerintah, dan penerusan pinjaman.
Dari pembagian tersebut, selain Belanja Pemerintah Pusat untuk KL, masuk dalam Bagian Angggaran Bendahara Umum Negara BA-BUN.
- 103 -
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
4.15.2 Proses Penetapan Alokasi Dana Pengeluaran Bendahara Umum
Negara
1. Menteri Keuangan selaku Pengguna Anggaran Bendahara Umum Negara PA- BUN menetapkan unit organisasi di lingkungan Kementerian Keuangan
sebagai Pembantu Pengguna Anggaran Bendahara Umum Negara PPA-BUN. 2. Pada awal tahun, PA-BUN dapat berkoordinasi dengan MenteriPimpinan
Lembaga atau pihak lain terkait
2
menyusun indikasi kebutuhan dana pengeluaran Bendahara Umum Negara
3
yang dapat direncanakan untuk tahun anggaran yang direncanakan dengan memperhatikan prakiraan maju
dan rencana strategis yang telah disusun. 3. Indikasi kebutuhan dana pengeluaran Bendahara Umum Negara tersebut
merupakan indikasi dana dalam rangka pemenuhan kewajiban Pemerintah yang penganggarannya hanya ditampung pada BA Bendahara Umum Negara
BA-BUN Kementerian Keuangan.
4. Menteri Keuangan menetapkan pagu dana pengeluaran BUN dengan berpedoman pada: 1 arah kebijakan yang ditetapkan oleh Presiden, 2
prioritas anggaran, 3 RKP hasil kesepakatan Pemerintah dan DPR dalam pembicaraan pendahuluan pembahasan Rancangan APBN, 4 indikasi
kebutuhan dana pengeluaran Bendahara Umum Negara, dan 5 evaluasi Kinerja penggunaan dana Bendahara Umum Negara.
5. Berdasarkan pagu dana pengeluaran BUN, PPA-BUN menyusun RDP-BUN, yang
dalam penyusunannya
dapat berkoordinasi
dengan KementerianLembaga atau pihak lain yang terkait.
6. Kuasa Pengguna
Anggaran Bendahara
Umum Negara
KPA-BUN mengusulkan alokasi dana pengeluaran BUN kepada Menteri Keuangan c.q.
DJA dengan berpedoman pada RDP-BUN yang telah disesuaikan dengan berita acara hasil kesepakatan pembahasan APBN.
7. Menteri Keuangan menetapkan alokasi dana pengeluaran BUN berdasarkan Keputusan Presiden tentang R-ABPP, dan mengesahkan dokumen
pelaksanaan anggaran dana pengeluaran BUN sebelum dimulainya tahun anggaran yang direncanakan paling lambat akhir bulan Desember.
Sedangkan penetapan alokasi dana pengeluaran BUN tertentu yang alokasi dananya belum dapat ditetapkan pada saat ditetapkannya APBN dapat
dilakukan pada tahun anggaran berjalan.
8. ProgramKegiatan yang digunakan dalam RDP-BUN adalah ProgramKegiatan khusus untuk belanja RDP-BUN sudah terdapat dalam tabel referensi pada
Aplikasi RKA-KL sebagai berikut:
2
Yang dimaksud dengan “pihak lain terkait” antara lain Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, Lembaga Non Kementerian yang terkait dengan penyelenggaraan urusan pemerintahan.
3
Yang dimaksud “kebutuhan dana pengeluaran Bendahara Umum Negara” antara lain: transfer ke daerah, bunga utang, subsidi, hibah dan penerusan hibah, kontribusi sosial, dana daruratpenanggulangan bencana alam,
kebutuhan mendesak emergency, cadangan untuk mengantisipasi perubahan kebijakan policy measures, dana transito, cicilan utang, dana investasi Pemerintah, penyertaan modal Negara, dana bergulir, dana kontinjensi,
penerusan pinjaman on-lending, dan kebutuhan lain-lain yang tidak dapat direncanakan