Klasifikasi Menurut Organisasi Klasifikasi Anggaran
                                                                                - 6 -
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
dibentuk  untuk  melaksanakan  tugas  tertentu  berdasarkan  Undang-Undang  Dasar 1945 dan peraturan perundangan yang berlaku. Suatu KL dapat terdiri dari unit-
unit organisasi Unit Eselon I yang merupakan bagian dari suatu KL. Dan suatu unit  organisasi  bisa  didukung  oleh  satker  yang  bertanggungjawab  melaksanakan
kegiatan  dari  program  unit    eselon  I  atau  kebijakan  pemerintah  dan  berfungsi sebagai Kuasa Pengguna Anggaran.
Klasifikasi  anggaran  belanja  berdasarkan  organisasi  menurut  KL  disebut Bagian  Anggaran  BA.  Dilihat  dari  apa  yang  dikelola,  BA  dapat  dikelompokkan
dalam  2  dua  jenis.  Pertama,  Bagian  Anggaran  KL  yang  selanjutnya  disebut  BA- KL  adalah  kelompok  anggaran  yang  dikuasakan  kepada  MenteriPimpinan
Lembaga  selaku  Pengguna  Anggaran.  Kedua,    Bagian  Anggaran  Bendahara  Umum Negara, yang selanjutnya disebut BA-BUN adalah kelompok anggaran yang dikelola
oleh Menteri Keuangan selaku pengelola fiskal.
Penetapan  suatu  organisasi  sebagai  Bagian  Anggaran  dalam  hubungannya dengan pengelolaan keuangan negara mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
1.  Pengelolaan Keuangan Kementerian NegaraLembaga KL: a.  MenteriPimpinan  Lembaga  adalah  Pengguna  AnggaranPengguna  Barang
bagi KL yang dipimpinnya Pasal 4 ayat 1, UU Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
b.  Presiden  selaku  pemegang  kekuasan  pengelolaan  keuangan  negara menguasakan
pengelolaan keuangan
negara tersebut
kepada menteripimpinan  lembaga  selaku  Pengguna  AnggaranPenggguna  Barang
KL yang dipimpinnya Pasal 6 ayat 2 huruf b, UU No.17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
c.  Lembaga adalah Lembaga Negara dan Lembaga Pemerintah Non Kementerian Negara LPNK;
d.  Di  lingkungan  Lembaga  Negara,  yang  dimaksud  dengan  Pimpinan  Lembaga adalah  Pejabat  yang  bertanggungjawab  atas  pengelolaan  keuangan  lembaga
yang bersangkutan penjelasan Pasal 6 ayat 2 huruf b, UU No.17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
e.  MenteriPimpinan  Lembaga  selaku  Pengguna    Anggaran  wajib  menyusun RKA-KL atas Bagian Anggaran yang dikuasainya Pasal 4 Ayat 2, PP No. 90
tentang Penyusunan RKA-KL; f.  Bagian Anggaran merupakan kelompok anggaran menurut nomenklatur KL,
oleh karenanya setiap KL mempunyai kode bagian anggaran tersendiri. Berdasarkan hal tersebut di atas disimpulkan bahwa:
a.  Menteri,  Pimpinan  LPNK,  dan  Sekretaris  Jenderal  Lembaga  Negara  adalah Pengguna  Anggaran  yang  mendapat  kuasa  dari  Presiden  untuk  mengelola
keuangan negara dari KL yang dipimpinnya;
- 7 -
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
b.  Selaku  Pengguna  Anggaran,  para  pejabat  pada  huruf  a  tersebut  di  atas bertanggungjawab  langsung  kepada  Presiden  dan  wajib  menyusun  RKA-KL
atas bagian anggaran yang dikuasainya. 2.  Pengelolaan Keuangan Lembaga Non Struktural LNS:
a.  Lembaga selain LPNK disebut LNS; b.  Pengelolaan  keuangan  LNS  dapat  diselenggarakan  sebagai  bagian  anggaran
yang mandiri atau sebagai satuan kerja dari KL; c.  Untuk menentukan status pengelolaan keuangan suatu lembaga Pemerintah
yang baru maka perlu dilakukan: 1  penelitian
landasan hukum
pembentukannya, berupa
Peraturan Pemerintah  PP  atau  Peraturan  Presiden  Perpres.  PP  atau  Perpres
dimaksud  menyatakan  bahwa  pimpinan  lembaga  bertanggungjawab kepada Presiden; dan status lembaga sebagai LPNK atau bukan;
2  Apabila  butir  2.c.1  diatas  terpenuhi  maka  lembaga  tersebut  termasuk LPNK sehingga berhak diberikan bagian anggaran dengan kode tersendiri;
atau  Apabila  tidak  menyebutkan  sebagai  LPNK  maka  lembaga  tersebut dapat  diberikan:  Kode  Satuan  Kerja,  atau  Kode  Bagian  Anggaran
sepanjang  pada  dokumen  pembentukannya  telah  dicantumkan  sebagai Pengguna Anggaran.
Selanjutnya  yang  dimaksud  dengan  unit  organisasi  pada  KL  sebagaimana uraian  tersebut  di  atas  adalah  Unit  Eselon  I  yang  bertanggung  jawab  atas
pencapaian sasaran
programhasil outcome
dan pengkoordinasian
atas pelaksanaan  kegiatan  oleh  satuan  kerja.  Dalam  hal  ini  yang  bertanggung  jawab
terhadap suatu program sebagian besar adalah Unit Eselon IA. Berkenaan  dengan  tanggung  jawab  suatu  program  teknis,  KL  dan  Unit
Eselon IA-nya dikelompokkan  dengan aturan umum sebagai berikut: 1.  Kelompok  Lembaga  Tinggi  Negara  dapat  menggunakan  lebih  dari  1  satu
program teknis sesuai dengan lingkup kewenangannya; 2.  Kelompok  Kementerian  untuk  setiap  1  satu  unit  Eselon  IA  yang  bersifat
pelayanan eksternal akan menggunakan 1 satu Program Teknis; 3.  Kelompok  Kementerian  Negara  dan  Kementerian  Koordinator  menggunakan  1
satu Program Teknis untuk seluruh unit Eselon IA-nya; 4.  Kelompok  Lembaga  Pemerintah  Non-Kementerian  LPNK  dan  Lembaga  Non-
Struktural menggunakan 1 satu Program Teknis untuk Lembaganya. Sedangkan  satuan  kerja  pada  unit  organisasi  KL  adalah  satker  baik  di
kantor  pusat  maupun  kantor  daerah  atau  satuan  kerja  yang  memperoleh penugasan  dari  unit  organisasi  KL.  Suatu  satker  ditetapkan  sebagai  Kuasa
Pengguna Anggaran dalam rangka pengelolaan anggaran.
Suatu  KL  dalam  rangka  pengelolaan  anggaran  dapat  mengusulkan  satker baru  sebagai  KPA  untuk  melaksanakan  kewenangan  dan  tanggung  jawab
- 8 -
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
pengelolaan  anggaran  yang  berasal  dari  kantor  pusat  KL  apabila  memenuhi kriteria
1
sebagai berikut: 1.  Haruswajib  memiliki  unit-unit  yang  lengkap  sebagai  suatu  entitas  unit  yang
melaksanakan  fungsi  perencanaan,  pelaksanaan,  pengawasan,  pelaporan  dan akuntansi;
2.  Merupakan  bagian  dari  struktur  organisasi  KL  danatau  melaksanakan  tugas fungsi KL;
3.  Lokasi  satker  yang  bersangkutan  berada  pada  propinsikabupatenkota  yang berbeda dengan kantor induknya;
4.  Karakteristik  tugaskegiatan  yang  ditangani  bersifat  kompleksspesifik  dan berbeda dengan kantor induknya;
5.  Adanya  penugasan  secara  khusus  dari  Pengguna  Anggaran  Kuasa  Pengguna Anggaran Eselon I satker yang bersangkutan.
Sedangkan  usulanpenetapan  Bagian  Anggaran  dan  satuan  kerja  KL  dapat dilakukan dengan tata cara sebagai berikut:
1.  Direktorat Jenderal Anggaran c.q. Direktorat Anggaran I, Direktorat Anggaran II, dan  Direktorat  Anggaran  III  menganalisismenilai  usulan  permintaan  Bagian
Anggaran atau Satuan Kerja sebagai KPA dari KL berdasarkan kriteria tersebut di atas.
2.  Apabila  berdasarkan  hasil  penilaian  usulan  tersebut  di  anggap  memenuhi persyaratan  dan  dapat  dipertimbangkan  untuk  disetujui,  maka  Direktorat
Anggaran  I,  Direktorat  Anggaran II,  dan Direktorat  Anggaran  III  menyampaikan nota  rekomendasi  serta  meminta  kode  Bagian  Anggaran  atau  Satuan  Kerja
sebagai KPA kepada Direktorat Sistem Penganggaran.
3.  Direktorat Jenderal Anggaran c.q. Direktorat Anggaran I, Direktorat Anggaran II, dan  Direktorat  Anggaran  III  memberitahukan  persetujuanpenolakan  atas
usulan dimaksud kepada KL yang bersangkutan secara tertulis.
                