Pengalokasian Anggaran Swakelola Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara Lembaga

- 100 - MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA akan dilakukan secara swakelola, dirinci menurut jenis belanja yang sesuai. a. Pengalokasian anggaran untuk kegiatan yang sifatnya non fisik menggunakan jenis Belanja Barang. Contoh Kegiatan Diklat Teknis PNS, dengan rincian akun belanja sebagai berikut: 1 Honorarium untuk narasumberpakarpraktisi dimasukkan dalam Akun Belanja Jasa Profesi 522151; 2 Honorarium untuk Tim Teknis Pelaksana Kegiatan yang menunjang secara langsung dalam pencapaian output dimasukkan dalam Akun Belanja Barang Non-Operasional kelompok akun 5212, belanja honor yang terkait dengan output kegiatan akun 521213; 3 Bahan dalam rangka pelaksanaan kegiatan meliputi Alat Tulis Kantor ATK, KonsumsiBahan Makanan, Bahan Cetakan, Spanduk, dan Fotokopi dimasukkan dalam Akun Belanja Bahan akun 521211; dan 4 Perjalanan Dinas memanggilmemulangkan peserta diklat masuk dalam Akun Belanja Perjalanan Biasa akun 524111. b. Pengalokasian anggaran untuk kegiatan yang sifatnya non fisik menggunakan jenis belanja Bantuan Sosial danatau Belanja Barang. Contoh Kegiatan Bantuan Operasional Sekolah BOS, dengan rincian akun belanja berikut: 1 Honorarium untuk Tim Teknis Pelaksana Kegiatan yang menunjang secara langsung dalam pencapaian output dimasukkan dalam kelompok akun Belanja Barang Non-Operasional kelompok akun 5212; 2 Bahan dalam rangka pelaksanaan kegiatan meliputi Alat Tulis Kantor ATK, Konsumsibahan makanan, bahan cetakan, spanduk, dan fotokopi dimasukkan dalam Akun Belanja Bahan akun 521211; 3 Perjalanan Dinas Biasa dalam rangka pembinaan dan pengawasan masuk dalam Akun Belanja Perjalanan Biasa akun 524111; dan 4 Pemberian bantuan operasional sekolah dimasukkan dalam Akun Belanja Bantuan Sosial Untuk Jaminan Sosial Dalam Bentuk Uang akun 572111. Pengalokasian anggaran untuk kegiatan yang sifatnya fisik dimasukkan dalam belanja modal. Guna menyesuaikan dengan norma akuntansi yaitu azas full disclosure untuk masing-masing Jenis Belanja modal dirinci lebih lanjut sesuai peruntukannya. Misalnya Belanja Modal Tanah dibagi menjadi Belanja Modal Tanah, Belanja Modal Pembebasan Tanah, Belanja Modal Pembayaran Honor Tim Tanah, Belanja Modal Pembuatan Sertifikat Tanah, Belanja Modal Pengurukan dan Pematangan Tanah, Belanja Modal Biaya Pengukuran Tanah, Belanja Modal Perjalanan - 101 - MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Pengadaan Tanah. Rincian tersebut sama untuk semua Belanja Modal sesuai ketentuan pada Bagan Akun Standar. 2. Dilaksanakan oleh Instansi Lain Adalah pekerjaan yang direncanakan dan diawasi oleh KL, sedangkan pelaksanaan pekerjaan dilakukan oleh instansi pemerintah lain bukan penanggung jawab anggaran. Dalam hal terdapat komponenoutput yang dilaksanakan oleh instansi lain maka pengalokasian anggarannya dapat menggunakan 1 satu akun belanja Belanja jasa lainnya 522191. 3. Dilaksanakan oleh kelompok masyarakat Adalah pekerjaan yang direncanakan, dilaksanakan dan diawasi oleh kelompok masyarakat. Sedangkan KL penanggung jawab anggaran adalah menentukan sasaran yang akan dicapai. Dalam kriteria ini, pekerjaan utama dilarang untuk dialihkan kepada pihak lain disubkontrakkan dari kelompok masyarakat pelaksana pekerjaan. Dalam hal terdapat komponenoutput yang dilaksanakan oleh kelompok masyarakat, maka pengalokasian anggarannya dapat menggunakan 1 satu akun belanja Belanja jasa lainnya 522191.

2. Pengalokasian Kontrak

Sesuai dengan amanat Perpres No. 54 Tahun 2010, dalam rangka melaksanakan prinsip good governance dan clean government, maka KL harus menerapakan prinsip-prinsip akuntabiltas dan pengelolaan SDM secara efisien, tidak memihak dan menjamin terjadinya interaksi sosial dan ekonomi antara pemerintah dan stakeholder dan pengadaan barangjasa untuk kebutuhan pemerintah. Penerapan prinsip, etika dan tata cara dalam pengadaan barangjasa pemerintah harus berpedoman kepada Perpres No. 54 Tahun 2010. Sedangkan tata cara pencantumannya dalam RKA-KL harus menjelaskan bahwa pengadaan barangjasa tersebut dilakukan dengan cara kontraktual ataupun swakelola.

4.14. Pengalokasian Anggaran Terkait Kontrak Tahun Jamak

Dalam Pasal 52 ayat 2 Perpres nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barangjasa Pemerintah, kontrak tahun jamak merupakan kontrak yang pelaksanaan pekerjaannya untuk masa lebih dari 1 satu Tahun Anggaran atas beban anggaran, yang dilakukan setelah mendapatkan persetujuan: a. Menteri Keuangan untuk kegiatan yang nilainya di atas Rp.10.000.000.000,00 sepuluh miliar rupiah; b. MenteriPimpinan Lembaga yang bersangkutan untuk kegiatan yang nilai kontraknya sampai dengan Rp.10.000.000.000,00 sepuluh miliar rupiah bagi kegiatan:penanaman benihbibit, penghijauan, pelayanan perintis lautudara, makanan dan obat di rumah sakit, makanan untuk narapidana di Lembaga - 102 - MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Pemasyarakatan, pengadaan pita cukai, layanan pembuangan sampah dan pengadaan jasa cleaning service. Setiap Kontrak Tahun Jamak atas pekerjaan yang didanai dari APBN terlebih dahulu harus mendapat persetujuan Menteri Keuangan atau Menteripimpinan Lembaga bersangkutan. Tata cara pengajuanpersetujuan kontrak tahun jamak pengadaan barangjasa Pemerintah berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan PMK Nomor 194PMK.022011 tentang Tata Cara Pengajuan Persetujuan Kontrak Tahun Jamak multi years contract dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah. Dalam pengajuan RKA-KL ke Kementerian Keuangan c.q. DJA untuk kegiatan yang pelaksanaannya melebihi satu tahun anggaran harus melampirkan persetujuan kontrak tahun jamak. Dalam proses penyusunan RKA-KL, pengalokasian anggaran pekerjaan yang termasuk kategori tahun jamak, diatur sebagai berikut: 1. Pada tahun pertama pengalokasian, dilakukan melalui mekanisme inisiatif baru, dan pengalokasian anggarannya dilakukan dengan mencantumkan kebutuhan dana untuk membiayai paketkegiatan yang akan dilakukan pada tahun pertama beserta prakiraan majunya. 2. Pengalokasian pada tahun kedua dan selanjutnya, dilakukan melalui mekanisme perbaikan angka dasar baseline terhadap prakiraan maju yang dicantumkan pada tahun sebelumnya. Perbaikan ini meliputi perbaikan volume output dan komponen. Perbaikan angka dasar ini dibatasi oleh alokasi anggaran yang telah ditetapkan. 4.15. Rencana Dana Pengeluaran Bendahara Umum Negara RDP BUN 4.15.1 Letak Dana Pengeluaran Bendahara Umum Negara Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN ditetapkan setiap tahun dengan undang-undang dan dilaksanakan secara transparan dan bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Pada sisi pengeluaran, terbagi menjadi 2 dua kelompok yaitu: 1. Belanja, yang terdiri dari: a. Belanja Pemerintah Pusat, yang terdiri dari: 1 Belanja KL, dan 2 Belanja non KL; b. Transfer ke daerah, berupa: dana perimbangan, dana otonomi khusus, dan dana penyesuaian. 2. Pembiayaan, antara lain untuk membiayai pembayaran cicilan pokok utang, investasi pemerintah, dan penerusan pinjaman. Dari pembagian tersebut, selain Belanja Pemerintah Pusat untuk KL, masuk dalam Bagian Angggaran Bendahara Umum Negara BA-BUN.