Konsep Gender dan Pengertian
                                                                                - 91 -
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
yang lebih luas. Dengan demikian, gender merupakan konstruksi sosial budaya dan  dapat  berubah  sesuai  perkembangan  zaman,  dan  berbeda  antar  kelompok
etnik, umur, pendidikan dan tingkat pendapatan. Gender menentukan apa yang diharapkan, diperbolehkan dan dinilai dari peran laki-laki dan perempuan dalam
kehidupan sehari-hari.
Istilah  gender  dimunculkan  oleh  para  ilmuwan  sosial  untuk  menjelaskan mana  perbedaan  laki-  laki  dan  perempuan  yang  bersifat  bawaan  atau  kodrati
ciptaan  Tuhan  dan  mana  yang  merupakan  bentukan  budaya  yang dikonstruksikan,  dipelajari  dan  disosialisasikan.  Pembedaan  ini  sangat  penting,
karena  dengan  mengetahui  perbedaan  gender  sebagai  sesuatu  yang  tidak permanen,  memudahkan  kita  untuk  membangun  gambaran  tentang  realitas
hubungan antara perempuan dan laki-laki secara lebih tepat dan sesuai dengan kenyataan  yang  ada  dalam  masyarakat.  Jadi  gender  disini  bukan  melihat
perbedaan yang ada antara laki-laki dan perempuan semata, namun bagaimana interpretasi  kita  terhadap  perbedaan  tersebut,  untuk  kemudian  dijadikan  dasar
dalam mengambil kebijakantindakan yang proporsional.
Kesetaraan  gender  merupakan  kesamaan  hak,  tanggung  jawab  dan kesempatan    bagi  laki-laki  dan  perempuan,  untuk  berperan  dan  berpartisipasi
dalam  berbagai  kegiatan  seperti  kegiatan  politik,  ekonomi,  sosial  budaya, pendidikan,  pertahanan,  dan  keamanan  nasional,  serta  kesamaan  dalam
menikmati  hasil  yang  dampaknya  seimbang.  Kesetaraan  gender  bukan  berarti bahwa  perempuan  dan  laki-laki  harus  sama,  melainkan  memastikan  bahwa
meskipun  berbeda,  namun  keinginan,  kebutuhan  dan  prioritas  laki-laki  dan perempuan  harus    sama-sama  diperhatikan.  Dengan  demikian  isu  gender  tidak
semata-mata permasalahan perempuan, melainkan isu laki-laki dan perempuan. Permasalahan kesetaraan ini juga seringkali dikaitkan dengan masalah hak asasi
manusia serta dianggap sebagai pra-kondisi dan indikator untuk pembangunan berbasis masyarakat yang berkelanjutan.
Berdasarkan  konsep  tersebut  di  atas  maka,  yang  disebut  dengan  ARG adalah anggaran yang memberimengakomodasi terhadap 2 dua hal:
1.  Keadilan  bagi  perempuan  dan  laki-laki  dengan  mempertimbangkan  peran dan  hubungan  gendernya  dalam  memperoleh  akses,  manfaat  dari  program
pembangunan,  berpartisipasi  dalam  proses  pengambilan  keputusan  dan mempunyai kontrol terhadap sumber-sumber daya;
2.  Kesetaraan  bagi  perempuan  dan  laki-laki  terhadap  kesempatanpeluang dalam memilih dan menikmati hasil pembangunan.
                