Rasio-rasio Keuangan : Dana Lainnya a. Simpanan dari bank lain

• Bank Aceh Syaria Business Unit • Subsidiaries and Affiliated Company Komposisi Penyaluran Kredit Menurut Lapangan Usaha Kebijakan dan Strategi Umum Lending According to Economic Sector General Strategies and Policies No. LAPANGAN USAHA PROYEKSI 31 Desember 2012 Projection for December 31, 2012 KOMPOSISI COMPOSITION ECONOMIC SECTORS 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. Pertanian, perburuan, dan kehutanan Perikanan Pertambangan dan penggalian Industri pengolahan Listrik, gas, dan air Konstruksi Perdagangan besar dan eceran Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Transportasi, pergudangan dan komunikasi Perantara keuangan Real estate, usaha persewaan, dan jasa Perusahaan Administrasi pemerintahan, pertahanan dan Jaminan sosial wajib Jasa pendidikan Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, Hiburan dan perorangan lainnya Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya Kegiatan yang belum jelas batasannya 91.204 600 55.454 18.986 102.276 395.830 552.507 8.238 29.959 297 7.648 5.323 87.954 10.018.056 0,80 0,00 0,49 0,17 0,90 3,48 4,86 0,00 0,07 0,00 0,26 0,00 0,07 0,05 0,77 0,00 0,00 88,08 Agriculture and forestry. Fishery Mining Manufacturing industry Electricity, Gasoline and Water Construction Wholesale dan retail Trade Accomodation, food and beverage suplier Transportation, storage and communication. Business Service Real Estate, rent service, and other corporate service Government Administration, insurance and social security. Education Service Health service and social activities Public Service, social culture, entertainment and Others private service. Private service for household International ant other extra international institution. Utilities, unlimited activities, others. Jumlah 11.374.332 100 Total jutaan Rupiah in million rupiahs Data disajikan sesuai Rencana Bisnis Bank Tahun 2013 | Data Expressed pursuant to bussiness plan 2013 Bank Aceh menetapkan target pasar serta menjalankan kebijakan dan strategi dengan mempertimbangkan perkembangan perekonomian dan perbankan regional dan nasional, serta senantiasa berpegang teguh pada prinsip kehati-hatian, tata kelola perusahaan yang baik serta implementasi manajemen risiko dengan Bank Aceh establishs the market targets and conduct such strategics and policies by considering the dynamic of national and regional economic and banking condition, and the Bank always strictly perform the prudential banking, good corporate governance and risk management, by keeping to maintains its position Profil Kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Profile of Micro, Small, and Medium Enterprise’s Loan Laporan T ahunan Bank Aceh - Annual Report 2012 103 Manajemen • Management’s Discussion, Analysist and Report Perusahaan • Good Corporate Governance Review and Report • Corporate Social Responsibility tetap mempertahankan posisi sebagai bank dengan segmentasi tertentu retail banking, untuk itu secara umum kebijakan dan strategi ditempuh melalui berbagai aktivitas sebagai berikut : Penghimpunan Dana Penghimpunan dana yang dilakukan Bank Aceh bukan hanya diarahkan kepada dana-dana yang bersumber dari masyarakat tapi juga diarahkan kepada nasabah corporate maupun instansi dan departemen terkait. Untuk menciptakan kemandirian bank dalam penghimpunan dana, usaha-usaha penghimpunan dana pihak ketiga pada Bank Aceh diarahkan pada dana-dana yang bersumber dari masyarakat non pemerintah terutama bersumber dari tabungan maupun deposito. Secara bertahap diharapkan penghimpunan dana bersumber dari masyarakat non pemerintah dalam bentuk tabungan dan deposito akan lebih dominan terhadap total dana yang dihimpun oleh Bank. Penyaluran Dana Sebagai bank daerah, untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan ekonomi kerakyatan, maka penyaluran dana lebih diarahkan kepada optimalisasi peningkatan kredit, terutama ke sektor retailKUK yang memberikan dampak multiplier kepada seluruh sektor usaha UMKM dan penyaluran kredit program kepada debitur-debitur binaan yang prospektif seperti kredit pertanian, konstruksi, perdagangan, jasa dunia usaha dll, baik dengan sistem konvensional maupun kredit pola syariah dengan tetap mengatur kesesuaian penyaluran kredit konsumtif dan produktif secara bertahap. Sedangkan untuk dana-dana yang belum tersalurkan dalam bentuk kredit khususnya dana-dana bersifat jangka pendek dioptimalkan dalam bentuk penempatan dana dan pembelian surat berharga dengan memperhatikan faktor kesesuaian likuiditas liquidity mismatch, rentabilitas dan resiko. Dengan strategi dan kebijakan ini diharapkan rasio kredit yang diberikan terhadap aktiva produktif yang dikelola oleh bank akan semakin besar dan kredit benar-benar menjadi core business bank sebagaimana fungsinya. in Indonesia Banking level as the Bank focus on certain segmentation retail banking. Therefore, the strategic and policies in general are carried out through the following activities: Fund Raising Fund raising by Bank Aceh come not only from the public but also from corporate customers and affiliated institutions and departments. In order to achieve the bank independency in fund raising sides, the effort of fund raising from third parties in Bank Aceh is aimed to fund sourced by non-government customers, especially saving and time deposit customers. The fund raising from public non government sector in savings and term deposits is expected to hold a dominant composition of entire fund raised, gradually. Fund Distribution As a regional bank, to support government program in order to increase society-based economy, Bank Aceh distributes its funds mainly aimed to optimize loan increasing, especially to retailMSL’s sectors, which are expected to give multiplier effect to all small-scale business sectors MSME’s and also disburse Loans program to assisted prospective debtors such as loan for agricultural purposes, construction, trading, business services etc. with either conventional system and Islamic rules-based loan while managing the consumptive and productive loans gradually. Meanwhile, the fund raised that has not disburse to credit especially for short term funds are optimally placed in other banks and used to acquire marketable securities closely considering factors of liquidity mismatch, rent ability, and risks. These strategies and policies is addressed to increase the ratio of lending to earning asset that managed by the Bank, and the lending being the most important part of the bank as its core business in line with its function as intermediary institution. Laporan T ahunan Bank Aceh - Annual Report 2012 104 • Bank Aceh Syaria Business Unit • Subsidiaries and Affiliated Company Produk dan Jasa Layanan Perbankan Produk dan Jasa layanan perbankan pada Bank Aceh diarahkan untuk memberikan jasa layanan yang unggul dan handal berstandar nasional sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan persaingan pasar, melalui upaya pengembangan teknologi informasi, penyempurnaan dan pengembangan core business dan core product bank, perluasan jaringan kantor dan kemitraan dengan lembagabadan usahainstansi lainnya. Pengelolaan Bank Pengelolaan arah dan manajemen bank senantiasa didayaupayakan untuk mendorong terciptanya operasional perbankan yang sehat dengan memenuhi semua ketentuan dan peraturan yang berlaku sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik, prinsip kehati-hatian dan implementasi majemen risiko, serta selaras dengan praktik perbankan yang lazim dilaksanakan dalam perbankan nasional dan internasional. Banking Products and Services The banking products and services of Bank Aceh are aimed to provide good quality services, reliable and complete national standard banking pursuant to public needs and market competition through improvement of information technology, develop and improve core business and core product of the Bank, expansion of office network, and partnership with affiliated institutions companiesoffices. Banking Management Banking management strive to endorse soundness operational banking comply with the regulation and rules, in line with Good Corporate Governance Principles, Prudential banking and risk management and also along with the best practice of banking that are naturally performed in either national and international banking. Memberikan Pelayanan Ramah Kepada Setiap Nasabah Provide Hospitality Service For All Customers Kebijakan dan Strategi Umum General Strategies and Policies Laporan T ahunan Bank Aceh - Annual Report 2012 105 Manajemen • Management’s Discussion, Analysist and Report Perusahaan • Good Corporate Governance Review and Report • Corporate Social Responsibility Transformasi Budaya untuk Memacu Kinerja Bank yang lebih Tinggi Pembahasan dan Laporan Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Review and Report 106 • Bank Aceh Syaria Business Unit • Subsidiaries and Affiliated Company Tata kelola perusahaan di lingkungan Bank Aceh dijalankan oleh Dewan Komisaris dan Direksi, masing-masing dengan kewenangan dan tanggung jawab yang terpisah secara jelas sebagaimana tertuang dalam Anggaran Dasar. PENDAHULUAN Sesuai Peraturan Bank Indonesia Nomor 84PBI2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 814PBI2006 tanggal 5 Oktober 2006 serta Surat Edaran Bank Indonesia No. 912DPNP tanggal 30 Mei 2007 perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum, bahwa bank wajib melaksanakan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan usahanya pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi yaitu oleh seluruh pengurus dan karyawan Bank mulai dari Dewan Komisaris dan Direksi sampai dengan pegawai tingkat pelaksana. Pelaksanaan Good Corporate Governance pada industri perbankan harus senantiasa berlandaskan pada lima prinsip dasar yaitu : 1. Keterbukaan Transparansi Yaitu keterbukaan dalam mengemukakan informasi, baik dalam proses pengambilan keputusan maupun dalam mengungkapkan informasi material dan relevan mengenai perusahaan. Dalam mewujudkan transparansi itu sendiri, perusahaan harus menyediakan informasi yang lengkap, akurat dan tepat waktu kepada para pemangku kepentingan Stakeholder. Bank wajib menyampaikan kepada Bank Indonesia selaku otoritas pengawas perbankan di Indonesia dan mempublikasikan informasi keuangan serta informasi lainnya yang material dan berdampak signifikan pada kinerja perusahaan secara akurat dan tepat waktu. Disamping itu, para investor harus dapat mengakses informasi penting perusahaan secara mudah pada saat diperlukan. INTRODUCTION Accordance Bank Indonesia Regulation Number 84 PBI2006 dated January 30, 2006 on the Implementation of Good Corporate Governance for Banks as amended by Bank Indonesia Regulation Number 814PBI2006 dated October 5, 2006 and Circular Letter of Bank Indonesia. 912DPNP dated May 30, 2007 regarding the implementation of Good Corporate Governance for Banks, that banks are required to implement the principles of good corporate governance in all its business activities at all levels of the organization by all officers and employees of the Bank from the Board of Commissioners and directors to executive level employees. Implementation of good corporate governance in the banking industry should always be based on five basic principles, namely: 1. Transparency Namely openness in expressing information, both in the decision-making process and in the revealing material and relevant information about the company. Manifest itself in transparency, companies must provide information that is complete, accurate and timely manner to its stakeholders. Bank shall submit to Bank Indonesia as the banking supervisory authority in Indonesia and publish financial information and other information material and significant impact on firm performance accurately and timely. In addition, investors should be able to access important company information easily when needed. Corporate governance within the Bank Aceh is run by the Board of Commissioners and Board of Directors, each with the authority and responsibility are clearly separated as set forth in the Articles of Association. Perusahaan Good Corporate Governance Review and Report Laporan T ahunan Bank Aceh - Annual Report 2012 107 Manajemen • Management’s Discussion, Analysist and Report Perusahaan • Good Corporate Governance Review and Report • Corporate Social Responsibility Dengan keterbukaan informasi tersebut maka para stakeholder dapat menilai kinerja berikut mengetahui risiko yang mungkin terjadi dalam melakukan transaksi dengan perusahaan. Adanya informasi kinerja perusahaan yang diungkap secara akurat, tepat waktu, jelas, konsisten, dan dapat diperbandingkan, dapat menghasilkan terjadinya efisiensi atau disiplin pasar. Selanjutnya, jika prinsip transparansi dilaksanakan dengan baik dan tepat, akan dapat mencegah terjadinya benturan kepentingan conflict of interest berbagai pihak dalam perusahaan. 2. Akuntabilitas Accountability Yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban organ-organ Bank sehingga pengelolaan Bank berjalan secara efektif. Akuntabilitas menciptakan pengawasan efektif yang mendasarkan pada keseimbangan hak dan tanggung jawab antara Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi. Akuntabilitas mencerminkan aplikasi mekanisme system internal checks and balance yang mencakup praktik-praktik yang sehat. Dewan Direksi bertanggung jawab atas keberhasilan pengelolaan perusahaan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh pemegang saham. Komisaris bertanggung jawab atas keberhasilan pengawasan dan wajib memberikan nasehat kepada direksi atas pengelolaan perusahaan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Pemegang saham bertanggung jawab atas keberhasilan pembinaan dalam rangka pengelolaan perusahaan. 3. Tanggung jawab Responsibility Yaitu kesesuaian pengelolaan Bank terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip bank yang sehat, termasuk didalamnya pemenuhan hak-hak stakeholders, keselamatan dan kesehatan kerja dan penghindaran dari praktik bisnis yang tidak sehat. 4. Kemandirian Independency Yaitu suatu keadaan dimana PT. Bank Aceh dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan intervensi dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip perusahaan With the disclosure that the stakeholders can assess the performance of the following to know the risks involved in the transaction with the company. Any information that revealed the company’s performance accurately, timely, clear, consistent, and comparable, can result in the efficiency or discipline of the market. Furthermore, if the principles of transparency and proper executed properly, will be able to prevent any conflicts of interest conflict of interest the various parties within the company. 2. Accountability Namely clarity of function, implementation and accountability so that organs Bank so Bank management run effectively. Accountability creates effective supervision that is based on a balance between the rights and responsibilities of Shareholders, the Board of Commissioners and Directors. Accountability mechanisms reflect the application of the internal system of checks and balances that includes sound practices. The Board of Directors is responsible for the successful management of the company in order to achieve the goals set by the shareholders. Commissioner responsible for the success of supervision and shall provide advice to the directors of the management company so that corporate objectives can be achieved. Shareholders are responsible for the success of coaching in order to manage the company. 3. Responsibility Bank management that compliance with laws and regulations in force and the principles of sound banks, including the fulfillment of the rights of stakeholders, safety and occupational health and avoidance of unfair business practices. 4. Independency That is a situation where the PT. Bank Aceh professionally managed without conflict of interest and intervention from any party that is not in accordance with the legislation in force and the principles of a sound company. To increase Laporan T ahunan Bank Aceh - Annual Report 2012 108 • Bank Aceh Syaria Business Unit • Subsidiaries and Affiliated Company yang sehat. Untuk meningkatkan independensi dalam pengambilan keputusan bisnis, perusahaan hendaknya mengembangkan beberapa aturan, pedoman, dan praktek di tingkat pengurus bank, terutama di tingkat Dewan Komisaris dan Direksi yang oleh Undang-undang diberi amanat untuk mengurus perusahaan dengan sebaik-baiknya. 5. Kewajaran fairness Yaitu keadilan dan keseteraan didalam memenuhi hak-hak stakeholders yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Terhadap stakeholders tersebut, diberikan perlindungan, kesempatan dan perlakuan yang wajar untuk menuntut jika terjadi pelanggaran terhadap hak mereka. Dengan dikeluarkan ketentuan Good Corporate Governance GCG melalui Peraturan Bank Indonesia sebagaimana tersebut diatas, Bank Aceh telah melakukan aktifitas yang berhubungan dengan pelaksanaan GCG, antara lain : • Penyusunan Buku Pedoman Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance; • Melakukan Sosialisasi mengenai Pedoman Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance kepada seluruh karyawan dengan tujuan agar seluruh jajaran Bank Aceh dapat memahami dan melaksanakan prinsip- prinsip GCG dalam menjalankan tugas; • Melakukan penilaian sendiri self assesment pelaksanaan GCG Bank Aceh setiap tahunnya, dimulai sejak seluruh perbankan diwajibkan untuk penyampaian laporan GCG pertama kali pada tahun 2007; • Pembentukan Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi; • Membentuk sekretaris perusahaan corporate secretary PT. Bank Aceh SK. Direksi No. 31004DIRXI2007 tanggal 19 November 2007. Tata kelola perusahaan di lingkungan Bank Aceh dijalankan oleh Dewan Komisaris dan Direksi, masing-masing dengan kewenangan dan tanggung jawab yang terpisah secara jelas sebagaimana tertuang dalam Anggaran Dasar. independence in making business decisions, companies should develop some rules, guidelines, and practices at the level of bank management, especially at the level of the Board of Commissioners and the Board of Directors by the Act given the mandate to manage the company with the best. 5. The fairness Namely justice and equality in the meet stakeholders rights arising under the agreement and the legislation in force. To the stakeholders, given protection, fair treatment and opportunities to sue for violation of their rights. Issued with the provisions of Good Corporate Governance GCG through Bank Indonesia Regulation, as mentioned above, the Bank Aceh has made the implementation of activities related to corporate governance, among others: • Preparation Handbook of Corporate Governance GCG; • Conduct Socialization of the Code of Corporate Governance GCG to all employees in order for the whole range of Bank Aceh can understand and implement the principles of good corporate governance in carrying out the task; • Conduct GCG self-assessment of Bank Aceh every year, starting from when all banks are required to report submission GCG first time in 2007; • Establishment of Audit Committee, Risk Management Committee and Remuneration and Nomination Committee; • Establish a corporate secretary of PT. Bank Aceh Directors Decree No. 31004DIR XI2007 dated 19 November 2007. Corporate governance within the Bank Aceh is run by the Board of Commissioners and Board of Directors, each with the authority and responsibility are clearly separated as stated in the Articles of Association. Perusahaan Good Corporate Governance Review and Report Laporan T ahunan Bank Aceh - Annual Report 2012 109 Manajemen • Management’s Discussion, Analysist and Report Perusahaan • Good Corporate Governance Review and Report • Corporate Social Responsibility LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE Bahwa sesuai regulasi Bank Indonesia tersebut diatas, Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT. Bank Aceh untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 dapat diuraikan sebagai berikut:

A. TRANSPARANSI PELAKSANAAN GOOD

CORPORATE GOVERNANCE BANK. PENGUNGKAPAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 1. Rapat Umum Pemegang Saham RUPS Rapat Umum Pemegang Saham adalah organ yang memegang kekuasaan tertinggi dalam Bank dan memegang segala wewenang yang tidak diserahkan kepada Direksi dan Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Anggaran Dasar Bank yang berlaku. RUPS dalam Bank terdiri dari RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa RUPSLB. Pada Tahun 2012 PT. Bank Aceh menyelenggarakan 1satu kali RUPS Tahunan, yaitu pada tanggal 10 Mei 2012, yang memutuskan : 1. Menerima baik dan mensahkan laporan pertanggungjawaban keuangan perseroan Tahun Buku 2011 sebagaimana telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Kreston International Hendrawinata Eddy Siddharta; 2. Menyetujui dan mensahkan rencana kerja dan anggaran Business Plan perseroan Tahun 2012-2014 yang telah disusun dan telah mendapat persetujuan Dewan Komisaris berdasarkan Surat Keputusan Nomor 02DK-BAXI2011 tanggal 28 November 2011; 3. Menyetujui dan mensahkan laba perseroan 2011; 4. Menyetujui dan mensahkan penambahan modal “perseroan”; 5. Memberi kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan Kantor Akuntan Publik yang akan melakukan audit buku perseroan Tahun 2012 dan mengesahkan perubahan Peraturan Dana Pensiun “ Perseroan”; GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT According to Bank Indonesia regulations, Good Corporate Governance Implementation Report PT. Bank Aceh for the year ended December 31, 2012 can be described as follows:

A. TRANSPARENCY OF BANK GOOD

CORPORATE GOVERNANCE DISCLOSURE OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE 1. Shareholders SGM SGM Shareholders SGM is the organ that holds the highest authority in the Bank and holds all the authority which was not submitted to the Directors and the Commissioner within the limits prescribed in the Law of the Republic of Indonesia Number 40 of 2007 on Limited Liability Company and the Bank’s Articles of Association applicable. SGM in the Bank consists of the Annual SGM and Extraordinary SGM ESGM. In the Year 2012 PT. Bank Aceh was held 1 one times the Annual SGM, ie on May 10, 2012, which decided: 1. Accept and endorsed the company’s financial accountability report for the year 2011, as audited by the Public Accountant Kreston International Hendrawinata Eddy Siddharta; 2. Approved and adopted the work plan and budget Business Plan company year 2012-2014 has been prepared and has been approved by the Board of Commissioners by virtue of Decree No. 02DK-BAXI2011 dated 28 November 2011; 3. Approved and adoptedthe company’s profit in 2011; 4. Approved and authorized additional capital “company”; 5. Authorized the Board of Commissioners to set public accounting firm to audit the company’s fiscal in 2012 and agreed the changes of Pension Fund Regulation. Laporan T ahunan Bank Aceh - Annual Report 2012 110 • Bank Aceh Syaria Business Unit • Subsidiaries and Affiliated Company Dalam menjalankan tugas, Dewan Komisaris dibantu 3 tiga Komite yaitu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi, serta dalam pelaksanaan tugasnya Dewan Komisaris dibantu oleh 1 satu orang Sekretaris Dewan Komisaris. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Berdasarkan Anggaran Dasar perusahaan, ketentuan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku pada PT. Bank Aceh, pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris adalah sebagai berikut : 1 Pengawasan atas kebijakan Direksi dalam menjalankan Bank serta memberi nasehat kepada Direksi; In performing its duties, the Board of Commissioners assisted three 3 Committees, namely the Audit Committee, Risk Management Committee and Remuneration and Nomination Committee and the Board of Commissioners in the execution of their duties assisted by 1 one the Secretary to the Board of Commissioners. Implementation of Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners Based on the company’s Articles of Association, the provisions of the laws and regulations that apply to PT. Bank Aceh, the duties and responsibilities of the Board of Commissioner are as follows: 1 Supervision of the Directors policy in running the bank and advising the Directors;

2. Dewan Komisaris Jumlah, Komposisi, Kriteria dan

Independensi anggota Dewan Komisaris Anggota Dewan Komisaris berjumlah 5 lima orang, terdiri atas 1 satu orang Komisaris Utama, 1 satu orang Komisaris dan 3 tiga orang komisaris Independen. Pengangkatan Dewan Komisaris PT. Bank Aceh berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Aceh No. 5845042010 tanggal 01 September 2010 dan Surat Keputusan Gubernur Aceh No. 584372011 tanggal 10 Februari 2011. Seluruh anggota Dewan Komisaris telah lulus fit proper test dan telah memperoleh persetujuan Bank Indonesia. Pada tanggal 31 Desember 2012, susunan Dewan Komisaris PT. Bank Aceh adalah sebagai berikut : NAMA JABATAN POSITION T. Setia Budi Komisaris Utama President Commissioner Islahuddin Komisaris Commissioner Muhammad Jamil Komisaris Independen Independent Commissioner Husaini Ismail Komisaris Independen Independent Commissioner Mirza Tabrani Komisaris Independen Independent Commissioner

2. Board of Commissioners Number, Composition, Criteria and

Independence Board of Commissioners Member of the Board of Commissioners amounting to 5 five people, consisting of 1 one President Commissioner, 1 one Commissioners and three 3 Independent commissioner. Appointment of the Board of Commissioners of PT. Bank Aceh by Aceh Governor Decree No.. 5845042010 dated 1 September 2010 and Aceh Governor Decree No.. 584372011 dated February 10, 2011. All members of the Board of Commissioners has passed the fit and proper test and have obtained approval from Bank Indonesia. On December 31, 2012, the Board of Commissioners of PT. Bank Aceh are as follows: Perusahaan Good Corporate Governance Review and Report Laporan T ahunan Bank Aceh - Annual Report 2012 111