Manajemen • Management’s
Discussion, Analysist and Report
Perusahaan • Good Corporate
Governance Review and Report
• Corporate Social Responsibility
Laporan T ahunan
Bank Aceh
- Annual Report
2012
18
PT BANK ACEH PT BANK ACEH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
Lanjutan Continued
31 Desember 2012 dan 2011 December 31, 2012 and 2011
Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain Express full amount in Rupiah, unless otherwise stated
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN Lanjutan 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES Continued
d. Perubahan kebijakan akuntansi lanjutan d. Changes in accounting policies continued
d.1 Standar, amandemen dan interpretasi yang mulai berlaku efektif mulai 1 Januari 2012 lanjutan
d.1 Standars, amendements and interpretations effective strating January 1, 2012 continued
Berikut ini adalah bagian yang terkena dampak pada kebijakan akuntansi Bank dikarenakan adanya
penerapan standar akuntansi baru di atas: The following are the areas impacted from the
changes in the Bank ’s accounting policies in
response to the above new accounting standards implementation:
ii. Aset Tetap ii. Property and Equipment
PSAK 16 Revisi 2011: Aset Tetap. PSAK 16 menjelaskan bahwa suatu entitas menerapkan prinsip-
prinsip dalam standar revisian ini untuk aset tetap yang digunakan untuk mengembangkan atau
mempertahankan: a aset biologis dan b hak tambang dan cadangan mineral seperti minyak, gas bumi, and
sumber daya non-generative sejenis. Ruang lingkup standar revisian ini meliputi: 1 suatu aset yang
dibangun atau dikembangkan untuk digunakan dimasa depan sebagai properti investasi; 2 perlakuan
akuntansi untuk aset tetap yang dimiliki untuk dijual; dan 3 pengakuan aset tetap dari hibah pemerintah.
PSAK 16 Revised 2011: Property, Plant and Equipment. PSAK 16 clarifies that an entity is
required to apply the principles of this revised standard to items of property, plant and equipment
used to develop or maintain : a biological assets and b mineral rights and mineral reserves such as
oil, natural gas and similar non-regenerative resources. The scope of this revised standard
includes : 1 an asset that is being built or developed for future use as investment property; 2
accounting treatment for property, plant and equipment classified as held for sale ; and 3
recognition of property, plant and equipment from government grants.
iii. Imbalan Kerja iii. Employee Benefits
PSAK 24 Revisi 2010: Imbalan Kerja. PSAK 24 memberikan
pedoman untuk perhitungan dan pengungkapan tambahan untuk imbalan kerja dengan
beberapa ketentuan transisi, yang meliputi imbalan kerja jangka pendek seperti: cuti tahunan, cuti sakit
dan jangka panjang imbalan kerja seperti: jangka panjang cuti manfaat dan imbalan pasca kerja medis.
Ini memberikan pilihan untuk pengakuan keuntungan atau kerugian aktuaria selain menggunakan
pendekatan koridor 10, yang mengakui secara langsung keuntungan atau kerugian aktuaria dalam
periode terjadinya dan sebagai bagian dari pendapatan komprehensif lainnya. Standar revision ini juga
memperkenalkan sejumlah persyaratan pengungkapan termasuk pengungkapan: a Persentase atau jumlah
dari masing-masing kategori utama investasi yang terdapat dalam keseluruhan aset program, b deskripsi
narasi tentang dasar yang digunakan untuk menentukan keseluruhan tingkat tingkat return on
assets
yang diharapkan, c jumlah nilai kini kewajiban imbalan pasti dan nilai wajar aset program untuk
periode tahun berjalan; PSAK 24 Revised 2010 : Employee Benefits.
PSAK 24 provices guidance for calculation and additional disclosures for employee benefits with
some transitional provisions, which include short- term employee benefits such as : paid annual
leave, paid sick leave and long-term employee benefits such as : long-term leave benefit and
post-employment medical benefits. It provides an option for recognition of actuarial gains or losses
in addition to using the 10 corridor approach, that is immediate recognition of actuarial gains or
losses in period in which such occur and as part of other comprehensive income. The revised standard
also
introduces a number of disclosure requirements including disclosure of : a The
percentage or amount of each major category of investment making up total plan assets; b a
narrative description of the basis used to determine the overall expected rate of return on
assets; c the amounts for the current annual periods of present value of the defined benefit
obligation and fair value of the plan assets;
Laporan T ahunan
Bank Aceh
- Annual Report
2012
18
Manajemen • Management’s
Discussion, Analysist and Report
Perusahaan • Good Corporate
Governance Review and Report
• Corporate Social Responsibility
• Bank Aceh Syaria Business Unit
• Subsidiaries and Affiliated Company
Laporan T ahunan
Bank Aceh
- Annual Report
2012
19
PT BANK ACEH PT BANK ACEH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
Lanjutan Continued
31 Desember 2012 dan 2011 December 31, 2012 and 2011
Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain Express full amount in Rupiah, unless otherwise stated
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN Lanjutan 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES Continued
d. Perubahan kebijakan akuntansi lanjutan d. Changes in accounting policies lanjutan
d.1 Standar, amandemen dan interpretasi yang mulai berlaku efektif mulai 1 Januari 2012 lanjutan
d.1 Standars, amendements and interpretations effective strating January 1, 2012 continued
iii. Imbalan Kerja lanjutan iii. Employee Benefits continued
Standar revision ini juga memperkenalkan sejumlah persyaratan pengungkapan termasuk pengungkapan
lanjutan : d jumlah penyesuaian yang terjadi pada kewajiban rencana dan aktiva program untuk periode
tahun berjalan dan empat periode tahun-tahun sebelumnya.
The revised standard also introduces a number of disclosure requirements including disclosure of
continued : d the amounts for the current annual period and the previous four annual
periods of experience adjustments arising on the plan liabilities and plan assets.
iv. Biaya Pinjaman iv.
Borrowing Costs PSAK 26 Revisi 2011: Biaya Pinjaman. PSAK 26
menjelaskan bahwa biaya pinjaman, baik secara langsung maupun tidak langsung digunakan untuk
mendanai proses pembangunan aktiva tertentu, dikapitalisasi sampai dengan saat proses pembangunan
tersebut selesai. Untuk pinjaman yang secara khusus digunakan untuk perolehan aset tertentu, jumlah yang
dikapitalisasi adalah sebesar biaya pinjaman yang terjadi selama periode berjalan, dikurangi dengan
pendapatan investasi jangka pendek dari pinjaman tersebut. Untuk pinjaman yang tidak secara khusus
digunakan untuk perolehan aset kualifikasian, jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi ditentukan dengan
mengalikan tingkat kapitalisasi terhadap biaya yang dikeluarkan atas aset kualifikasian. Semua biaya
pinjaman lainnya dibebankan pada saat terjadinya. PSAK 26 Revised 2011 : Borrowing Costs.
PSAK 26 clarifies that a borrowing costs, either directly or indirectly used in financing the
construction of a qualifying asset, are capitalized up to the date when construction is complete. For
borrowings that are specific to the acquisition of a qualifying asset, the amount to be capitalized is
determined as the actual borrowing costs incurred during the period, less any income earned from
the temporary investment of such borrowings. For borrowings that are not specific to the acquisition
of a qualifying asset, the amount to be capitalized is determined by applying a capitalization rate to
the amount expensed on the qualifying asset. All other borrowing costs are expensed as incurred.
v. Sewa v.
Leases PSAK 30 Revisi 2011: Sewa. Berdasarkan PSAK 30,
jika sewa mengandung elemen tanah dan bangunan, entitas harus menilaisetiap elemen tersebut sebagai
sewa pembiayaan atau sewa operasi. Hasil penilaian terpisah yang dilakukan oleh Perusahaan harus
mempertimbangkan rasio antara umur ekonomi sewa dengan masing-masing elemen yang dinilai serta
faktor-faktor lain yang relevan, setiap elemen mungkin menghasilkan klasifikasi sewa yang berbeda.
PSAK 30 Revised 2011 : Leases. Under PSAK 30, when the lease contains elements of land and
buildings at the same time, the entity must review the classification for each element separately,
whether as a finance lease or operating lease. As a result of a separate study conducted by the Bank
taking into account the ratio between the economic life of the lease with the re-examined from each of
the elements and other factors that are relevant, any element might result in a different lease
classification.
Laporan T ahunan
Bank Aceh
- Annual Report
2012
19
• Bank Aceh Syaria Business Unit
• Subsidiaries and Affiliated Company
Independen PT Bank Aceh • Financial Statements and
Independents Auditor’s Report PT Bank Aceh