Setia Budi Komisaris Utama –
• Bank Aceh Syaria Business Unit
• Subsidiaries and Affiliated Company
Lahir ; Lhokseumawe, tanggal 14 Juli 1961, menjabat sebagai Komisaris PT. Bank Aceh sejak 11 Februari 2011 hingga
saat ini.
Pendidikan ; Doctor of Philosophy, school of ManagementAccounting, University Sains Malaysia, Penang, Malaysia.
Pendidikan Informal antara lain, Workshop Desentralisasi Fiskal, Jakarta 2000, Program Pelatihan Desentralisasi Fiskal, Atlanta, Georgia, USA 2000, Training of Trainers Program Manajemen Pengeluaran Publik, Tokyo Japan 2000, workshop
Kebijakan Pembangunan Ekonomi Daerah dalam Era Desentralisasi, Medan 2002, Training of Trainers Diklat Fungsional Penjenjangan Perencana, Jakarta 2004, Kursus Pembangunan Ekonomi Daerah di Negara-negara Asia, Chiang Mai
Thailand 2007, Kursus Peranan Pelaku Ekonomi dalam mencegah Konflik dan Membangun Perdamaian, Sando, Swedia 2007, Penelitian Kurikulum Perguruan Tinggi, Kentucky USA 2009, worksho Anggota Dewan Komisaris, Direksi dan
Dewan Pengawas Bank Syariah, Jakarta 2010, Woorkshop Lintas Negara Evaluasi Dampak Pembangunan di Negara – negara yang Rentan, Dubai, UAE 2010.
Pengalaman Kerja
; ; Dosen Tetap, Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 1987-sekarang, Penasehat Gubernur 2002-2006, Pembantu Dekan Bidang Akademik, Unsyiah 2005-2006, anggota University Task Force for
Aceh Reconstruction 2005-2007, Pendiri dan Anggota Aceh Recovery Forum 2005-sekarang, Anggota Tim advokasi RUU-PA 2006, Ketua Badan Pengawas Yayasan Leuser International 2006-sekarang, anggota Dewan Pembina Baitul
Maal Aceh 2007-2009, staff khusus Deputi Pengawasan, BRR 2008, Ketua Umum Ikatan Akuntan Indonesia, Aceh 2010-2013, Anggota Dewan Pengawas Syariah Bank Aceh 2009-2010.
Born; Lhokseumawe, July 14, 1961, Commissioner of Bank Aceh since February 11, 2011 up to present. Education; Doctor of Philosophy, School of ManagementAccounting, Universiti Sains Malaysia, Penang, Malaysia.
Other Informal Education; Workshop on Fiscal Decentralization, Jakarta 2000, Fiscal Decentralization Training Program, Atlanta, Georgia, USA 2000, Training of Trainers Program on Public Expenditure Management, Tokyo Japan 2000, workshop
on Policies for Regional Economic Development in the Decentralization Era, Medan 2002, Training of Trainers, Education and Training of functional on Planner Hierarchy, Jakarta 2004, Course of Local Economic Development in Asia, Chiang Mai
Thailand 2007, Course of the Role of Economic Actors in Conflict Prevention and Peace Building, Sando, Sweden 2007, Research in Higher Education and Curricullum, Kentucky USA 2009, Workshop for Members of Board of Commissioners,
Board of Directors and Syaria Sepervisory Board of Islamic Bank, Jakarta 2010, Cross Country Woorkshop on Development Impact Evaluation in Fragile State, Dubai, UAE 2010.
Career; Permanent Lecturer at Faculty of Economics, University of Syiah Kuala, Banda Aceh 1987 up to present, Advisor of Governor of Aceh 2002-2006, Vice Dean in Academic Department, Unsyiah 2005-2006, Member of University Task Force
for Aceh Reconstruction 2005-2007, Founder and Member of Aceh Recovery Forum 2005-up to present, Member of Advocacy Team for RUU-PA 2006, Chairman of Supervisory Board of Leuser International Foundation 2006-up to present,
Member of Advisory Board of Aceh Baitul Maal 2007-2009, Special Staff on Supervision Deputy, BRR 2008, Chief of Indonesian Accountants Association, Aceh 2010-2013, Board of Syaria Supervisory, Bank Aceh Syariah 2009-2010.
Islahuddin Komisaris –
Commissioner
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profile
Laporan T ahunan
Bank Aceh
- Annual Report
2012
45
Manajemen • Management’s
Discussion, Analysist and Report
Perusahaan • Good Corporate
Governance Review and Report
• Corporate Social Responsibility
Laporan Direksi
Report from The Board of Directors
46
• Bank Aceh Syaria Business Unit
• Subsidiaries and Affiliated Company
Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan Yang Kami Hormati,
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh;
Pertama-tama marilah kita memanjatkan puji dan syukur kehadhirat Allah SWT, karena berkat qudrah dan iradah-
Nya kita semua telah berhasil melewati tahun 2012 dengan selamat dan pencapaian kinerja yang relatif masih
terpelihara dengan baik. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada junjungan alam, seorang tauladan
di segala bidang Rasulullah Muhammad SAW, keluarga dan sahabat beliau, serta kepada pengikut-pengikutnya
yang senantiasa menyertai beliau dalam kebajikan.
Merupakan kebahagiaan dan kehormatan bagi kami atas nama Direksi PT. Bank Aceh pada kesempatan
ini menghantarkan buku Laporan Tahunan atas kinerja keuangan untuk tahun buku yang berakhir pada 31
Desember 2012. Buku Laporan Tahunan ini diterbitkan sebagai media informatif kepada berbagai pihak agar
dapat memahami pokok-pokok kinerja bisnis perbankan pada PT. Bank Aceh dalam rangka transparansi kondisi
keuangan kepada Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan bank sesuai dengan Peraturan Bank
Indonesia No. 1414PBI2012 tanggal 18 Oktober 2012 yang merupakan salah satu aspek penting dari
prinsip pokok pelaksanaan Good Corporate Governance GCG.
Tahun 2012, merupakan tahun yang istimewa dan penuh dinamika bagi Bank Aceh, satu tahun lagi Bank Aceh akan
Dear Respected Shareholders and Stakeholders,
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh; First and foremost, let us praise and thanks to the almighty
Allah SWT, because of His blessing and presence we relatively succeeded to pass 2012 with happiness and
achieving managed work. Invication and greeting to a role model in every aspect, our prophet Muhammad SAW,
his family and friends, also to his companion who always follow him in goodness.
It is both a privilege and pleasure for me, on behalf of the Board of Directors of PT. Bank Aceh to present
annual report of financial performance the year ended at December 31, 2012. This annual report is published
as information instrument for various parties in order to know the keys performance and banking business
practice conducted by PT. Bank Aceh. This report also purposed as transparency of financial condition to
stakeholders inline with Indonesia Banking Order No. 1414PBI2012 dated, October 18, 2012, which is
one of the most important aspect in executing Good Corporate Governance principles.
The year 2012 was an exceptional and full of dynamic year for Bank Aceh which one year forward will also attained
Kondusifnya perekonomian nasional secara makro, yang mendorong pertumbuhan kinerja perbankan secara
nasional, memberikan pijakan dasar yang baik bagi Bank Aceh untuk mendorong pencapaian peningkatan kinerja di
tahun 2012. Pertumbuhan laba sebelum pajak tahun 2012 meningkat 35,59 dibandingkan dengan tahun 2011.
The conducive macro economy nationally, which encourages the growth performance of the national banking system, providing a good basic foundation for the Bank Aceh to encourage
the achievement of improved performance in 2012. Growth in earning before tax in 2012 increased 35.59 compared with the year 2011.
Laporan Direksi Report from The Board of Directors
Laporan T ahunan
Bank Aceh
- Annual Report
2012
47
Manajemen • Management’s
Discussion, Analysist and Report
Perusahaan • Good Corporate
Governance Review and Report
• Corporate Social Responsibility
genap berusia 40 tahun. Sebuah usia yang menandakan kematangan, dalam berperan di kancah industri
perbankan daerah dalam memberikan jasa dan layanan perbankan terbaik kepada masyarakat. Pada tahun
2012, juga menjadi milestone bagi Bank Aceh dengan tekad yang tegas untuk melakukan transformasi strategis
membangun dan memperkuat fondasi pertumbuhan bisnis bank, ditandai dengan peningkatan kinerja yang
baik pada tahun 2012 dan perbaikan beberapa aspek penting.
Kondisi Makro Ekonomi dan Perbankan Nasional Tahun 2012
Pertumbuhan perekonomian
Indonesia masih
tumbuh dengan baik pada tahun 2012. Meskipun pertumbuhannya sedikit lebih rendah dari tahun
sebelumnya dan dibawah kisaran target dalam APBN- 2012, namun terlepas dari hal itu, pencapaian tersebut
patut diapresiasi mengingat faktor-faktor eksternal yag dihadapi sangat dinamis pada tahun 2012 sebagai efek
lanjutan dari belum pulihnya kondisi ekonomi Negara- negara maju dunia yang disebabkan oleh krisis global
yang terjadi di Amerika Serikat AS dan Eropa serta fluktuasi harga komoditas global.
Tingkat inflasi yang hanya sebesar 4.30 pada tahun 2012 diikuti dengan tingkat pertumbuhan produk
domestik bruto sebesar 6,23 persen di tahun 2012 merupakan pencapaian yang menggembirakan bagi
kondisi ekonomi makro Indonesia. Pertumbuhan yang positif tersebut ditopang oleh pertumbuhan investasi,
ekspor, dan konsumsi masyarakat. Selain itu, dari sisi produksi, pertumbuhan ekonomi juga digerakkan oleh
sektor industri pengolahan; sektor pertanian; dan sektor pengangkutan dan komunikasi. Namun demikian
perlambatan lebih lanjut pertumbuhan ekonomi di beberapa Negara di Eropa dan Amerika Serikat pada
tahun 2012 ini sepertinya memberikan sedikit desakan terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
Indonesia memiliki ekonomi domestik yang sangat potensial terutama dari segi permintaan agregat, pasar
yang sangat luas dengan jumlah penduduk lebih dari 240 juta jiwa serta daya beli yang semakin meningkat dengan
pendapatan perkapita tahun 2012 mencapai Rp.33,3 juta atau USD 3.562,6. Selain itu Faktor demografi
Indonesia sangat mendukung pertumbuhan penyaluran kredit berbagai sektor karena didominasi oleh penduduk
usia produktif sekitar 60, peluang-peluang tersebut year of 40. A remarkable age which indicates maturity
regarding Bank Aceh’s role on the national banking industry in providing excellence banking products and
services to the society. Year of 2012 also becomes a signature milestone for Bank Aceh in committing its firm to
perform strategic transformation to build and strengthen fundamental growth of it’s business, this indicated by
sufficient performance enhancement in 2012 and other improvement in some aspects.
Macro-Economic and Banking Condition in 2012
Indonesian economic grew positively by the end of 2012. Despite this growth shown slightly lower than previous
year and range target on APBN-2012, the achievement shall be appraised considering the regression of dynamic
external factors and ripple effect of world economy condition and developing countries crises such as
United States and Europe as well as the fluctuation of global commodities prices.
The inflation rate was record at 4.30 in 2012 with Gross Domestic Product growth rate at around of 6.23 in 2012
was a positive accomplishment. The positive achievement was also supported by investment growth, export and
consumption during the year. Thus, from the production aspect, economic growth driven by manufacturing,
agriculture as well as transporation and communication industries. Meanwhile the economic slowdown of several
countries in Europe and United States in 2012 seemed inflicting a little obstacles for Indonesian economy growth.
Indonesia possesses an adequate domestic economy especially in aggregate demands side, wide and expand
market with more than 240 million citizen with increasing buying power indicated by income per capita at Rp.33.3
millions or 3,562.6 USD. Indonesia demography factor support various loans rapid growth due to domination
of productive age at around 60, this opportunity was properly analyzed by the banking sector.
Laporan T ahunan
Bank Aceh
- Annual Report
2012
48
• Bank Aceh Syaria Business Unit
• Subsidiaries and Affiliated Company
sangat dicermati oleh sektor perbankan dan menjadi pasar potensial tersendiri bagi industry perbankan.
Disamping hal tersebut, industri perbankan nasional juga melihat adanya potensi yang masih sangat luas
di sektor mikro dengan banyaknya usaha mikro yang masih belum mendapatkan akses layanan perbankan.
Ekonomi domestik yang cukup kuat dengan masifnya pembangunan infrastruktur dan sarana juga membuat
Indonesia memiliki daya tahan tersendiri dalam perekonomiannya. Hal ini tentu berpengaruh signifikan
terhadap perkembangan industri perbankan Indonesia tahun 2012.
Dari sisi likuiditas, perbankan nasional berada pada level yang cukup baik ditunjukkan dengan Loan to Deposit
Ratio LDR yang terus meningkat. Pada tahun 2012 ini, LDR perbankan nasional berada pada kisaran 84 yang
ditopang oleh pertumbuhan kredit perbankan nasional yang secara rata-rata tumbuh sebesar 23,1 dengan
pertumbuhan Dana Pihak Ketiga DPK Bank Umum mengalami pertumbuhan sebesar 15,59. Dari sisi
permodalan, rasio kecukupan modal CAR untuk rata- rata perbankan nasional tercatat sebesar 17,4 pada
tahun 2012.
Kondisi Pertumbuhan Ekonomi Daerah dan Perbankan Aceh Tahun 2012
Pada level daerah, pertumbuhan ekonomi Aceh tahun 2012 tercatat sebesar 5,18, sedikit mengalami
perlambatan dibandingkan triwulan sebelumnya dan masih lebih rendah dibanding pertumbuhan ekonomi
nasional yang tercatat sebesar 6,23. Pertumbuhan positif terjadi di seluruh sektor ekonomi terkecuali sektor
Pertambangan dan penggalian. Sementara itu, sektor- sektor ekonomi dominan mengalami perlambatan untuk
sektor Pertanian, sektor Pertambangan dan penggalian, sektor Industri Pengolahan dan sektor Pengangkutan
dan komunikasi. Selain itu peningkatan pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan konsumsi pemerintah juga
ikut mendorong pertumbuhan ekonomi Aceh pada tahun 2012. Sementara itu laju Inflasi Aceh masih berada pada
tren penurunan, laju inflasi Aceh akhir tahun tercatat 0,22 dan jauh lebih rendah dibandingkan inflasi nasional
yang sebesar 4,3.
Sementara itu dari sisi perbankan, kinerja perbankan Bank Moreover, banking industry also captured other potential
in the availability of vast micro sectors which have not gain access to banking facilities. Reliable domestic economy
was indicated with massive infrastructure development led Indonesia to possess durability compared with other
countries. This was also significantly affected Indonesian banking development which indicates improving
performances.
From the liquidity aspect, national banking were at adequate level indicated by Loan to Deposit Ratio LDR
enhancement. In 2012, national banking LDR reached around 84 supported with national banking loans
growth average at 23.1 and Third Party Funds Deposit growth of Commercial Banks at 15.59. From capital
aspect, national banking average Capital Adequacy Ratio CAR recorded amounting to 17.4 in 2012
Conditions of Aceh Economic Growth and Banking in 2012
At the regional level, Aceh economic growth in 2012 stood at 5.18, slightly slowed compared to the previous
quarter and lower than the national economic growth which stood at 6.23. Positive growth occurred in all
economic sectors except mining and quarrying sector. Meanwhile, the dominant economic sectors slowed
for Agriculture, Mining and quarrying, Manufacturing sector and transport and communications sectors. The
increasing of household and government consumption also contributed to the economy’s growth in 2012. While
the rate of inflation in Aceh still in a downward trend, inflation rate in Aceh was recorded at 0.22 and this
much lower than the national inflation rate of 4.3.
Meanwhile, in terms of banking, banking performance
Laporan Direksi Report from The Board of Directors
Laporan T ahunan
Bank Aceh
- Annual Report
2012
49
Manajemen • Management’s
Discussion, Analysist and Report
Perusahaan • Good Corporate
Governance Review and Report
• Corporate Social Responsibility
Umum Bank Perkreditan Rakyat di Aceh tahun 2012 secara umum menunjukkan perkembangan yang baik,
tercermin dari peningkatan total aset Bank Umum dan BPR yang tumbuh sebesar 15,6 atau mencapai Rp35,6
triliun ditopang oleh kinerja perbankan konvensional dengan total aset tumbuh 13,2, pertumbuhan DPK
mencapai 8,5 dan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 10,9. Sementara itu, Bank Umum Syariah
masih mampu mencapai pertumbuhan aset sebesar 36. Kinerja yang cukup baik juga diperlihatkan oleh
Bank Perkreditan Rakyat baik konvensional maupun syariah yang mencapai pertumbuhan aset hingga 11,8
didorong oleh pertumbuhan DPK sebesar 14,8 dan Penyaluran Kredit sebesar 10,5.
Peningkatan Kinerja Bank Aceh
Kondusifnya perekonomian nasional secara makro, yang mendorong pertumbuhan kinerja perbankan secara
nasional, memberikan pijakan dasar yang baik bagi Bank Aceh untuk mendorong pencapaian peningkatan kinerja
di tahun 2012. Pertumbuhan laba sebelum pajak tahun 2012 meningkat 35,59 dibandingkan dengan tahun
2011. Selain itu Bank Aceh berhasil meningkatkan perolehan dana pihak ketiga yang tumbuh 6,06 di
tahun 2012 dengan komposisi dana masyarakat non pemerintah yang lebih besar. Peningkatan komposisi
terbesarnya pada sumber dana murah, khususnya pada tabungan dan giro. Tingkat pertumbuhan dana pihak
ketiga Bank Aceh, masih berada dibawah pertumbuhan dana pihak ketiga perbankan nasional yang berada
dikisaran 15,59 hal ini dapat dimaklumi mengingat pertumbuhan dana perbankan daerah juga masih di
bawah pertumbuhan nasional. Sementara itu dalam hal penyaluran kredit dan pembiayaan meningkat 4,28
yang juga masih berada di bawah rata-rata pertumbuhan perbankan Indonesia yang berada dikisaran 23.1.
Lambatnya pertumbuhan ekspansi kredit ini utamanya disebabkan karena rendahnya laju pertumbuhan dana di
daerah meskipun LDR Bank Aceh telah mencapai hampir 90. Pertumbuhan kredit didorong oleh segmen usaha
perbankan ritel, mikro, consumer dan komersil sejalan dengan strategi prioritas pertumbuhan kredit Bank
Aceh yang memfokuskan pada pengembangan bisnis perbankan ritel dan UKM.
Perbaikan kualitas aset tercermin dari penurunan NPL gross dari sebesar 3,69 menjadi 3,30 dengan NPL
Nett terjaga pada kisaran 1,5. Rasio-rasio keuangan Commercial Bank Rural Bank in Aceh in 2012
generally showed good progress, reflected in the increase in total assets of the commercial banks and
rural banks grew by 15.6 to reach Rp35.6 trillion sustained by the performance of conventional banks
with total assets grew 13.2, reaching 8.5 growth in deposits and loan portfolio growth of 10.9. Meanwhile,
the Islamic Banks are still able to achieve asset growth of 36. A good performance is also shown by the Rural
Bank both conventional and Islamic asset growth up to 11.8 driven by deposit growth of 14.8 and 10.5
Loans.
Bank Aceh Performance Enhancement The conducive national macro-economy, which
encourage national banking performance enhancement, have provides the needed basic foundation for Bank
Aceh to stimulate performance escalation in 2012. The growth rate of provit before tax in 2012 reached 35.59
compared to 2011. Meanwhile, Bank Aceh managed to increased Third Party Funds Deposit with a growth rate
at 6.06 in 2012 with bigger composition composition of society’s fund non government fund. The largest
composisition escalation was on a low-cost source funds, especially for savings and demand deposit. Bank
Aceh’s third party fund growth level was still lower than the national banking third party funds growth rate at
around 15,59 this maybe noted because the growth of deposits in regional banking was also lower than national’s
growth. Loans and financing disbursement increased of 4.28 which also lower than the average of Indonesian
banking growth rate at 23.1. The slow growth of credit expansion was mainly due to the low growth rate of
funds in the area although LDR Bank Aceh has reached nearly 90. The growth of loans was supported by the
improvement of retail segments, micro, consumer, and commercial setor. The performance recorded were align
with Bank Aceh’s loans growth strategy focusing on retail banking development and UKM.
Asset quality improvement reflected from NPL gross decrease from 3.69 to 3.30 with NPL Nett maintained
at around 1.5. Other financial ratios were also indicated
Laporan T ahunan
Bank Aceh
- Annual Report
2012
50
• Bank Aceh Syaria Business Unit
• Subsidiaries and Affiliated Company
lainnya juga menunjukan performa yang baik adalah peningkatan rasio ROA yang tumbuh dari 2,91 ditahun
2011 menjadi 3,66 ditahun 2012, dan rasio ROE yang tumbuh dari 18,94 di tahun 2011 menjadi 23,31
ditahun 2012 serta rasio LDR masih terpelihara 89,89 pada tahun 2012. Peningkatan performa tersebut juga
didukung program efisiensi yang tepat guna dan tepat sasaran yang dapat memaksimalkan efisiensi rasio BOPO
pada akhir tahun 2012 menjadi 71,51 dari sebelumnya 77,36 ditahun 2011.
Pertumbuhan yang positif di semua segmen bisnis utama dan terjaganya rasio keuangan Bank Aceh pada
batas yang memadai yang menunjukkan bahwa fokus Bank Aceh sejalan dengan rencana dan strategi bisnis
yang telah ditetapkan. Meskipun tingkat pertumbuhan dirasakan kurang menjanjikan dan masih tertinggal
dibanding pertumbuhan industri perbankan nasional, namun kinerja yang dicapai tahun 2012 sesuai dengan
perkembangan industri perbankan di daerah yang juga relatif masih lebih rendah dari nasional. Di sisi lain Bank
Aceh tahun 2012 masih mampu mempertahankan dominasinya dalam penguasaan pangsa pasar di
daerah. Sejalan dengan peningkatan positif kinerja pada aspek keuangan, disepanjang tahun 2012, Bank Aceh
khususnya Unit Usaha Syariah juga berhasil mendapatkan penghargaan sebagai the most efficient syariah unit,
dan the most efficient syaria unit kategori BPD masing- masing peringkat ketiga.
Tantangan dan Strategi Bank Aceh
Pertumbuhan ekonomi Aceh yang relatif lebih kecil dibanding nasional diikuti dengan pertumbuhan asset
perbankan Aceh yang juga lebih kecil dari nasional merupakan tantangan tersendiri tidak hanya bagi Bank
Aceh tapi juga bagi pemerintah setempat dan regulator bidang perbankan, ke depan diperlukan strategi-strategi
yang tidak hanya defensif tapi juga lebih offensif dalam meningkatkan volume perbankan dan ekonomi Aceh
secara umum, dibutuhkan injeksi ekonomi yang cukup bagi pertumbuhan ekonomi Aceh dan perbankan
Aceh secara khusus melalui perangkat kebijakan yang mempermudah modal masuk capital inflow.
Di sisi lain dalam konteks kegiatan ekonomi, Aceh pasca otonomi khusus dipandang sebagai salah satu daerah
yang potensial oleh bank-bank nasional dan saat ini gencar melakukan pembukaan jaringan kantornya di
excellence performance on ROA ratio growth from 2.91 in 2011 to 3.66 in 2012, and ROE ratio from 18.94 in
2011 to 23.31 in 2012 as well as LDR ratio maintained at 89.89 in 2012. The performance enhancement was
also supported by appropriate and proper efficiency program which enabled the maximalization of BOPO rate
at the end of 2012 into 71.51 compared to 77.36 in 2011.
Possitive performance growth in all of primary business and Bank Aceh’s financial ratio maintained at appropriate
manner indicating that Bank Aceh’s focus were align with predetermined business plan and strategy. Although the
rate of growth was underexpectation and still lags behind the national banking industry, but the achievement in
2012 was inline with the condition of the regional banking industry which also relatively lower than the national
growth. In accordance with performance enhancement in financial aspect, during 2012, Bank Aceh especially it’s
Syaria Business Unit was succesfully obtained the most efficient syaria unit, and the most efficient syaria unit BPD
Category, each category at 3rd rank.
Bank Aceh’s Challenge and Strategies Aceh’s economic growth was relatively lower compared
to national growth followed by the growth of banking assets in Aceh which is also lower than the national
is a challenge not only for banks but also for the Aceh local government and the banking regulator, in the future
Aceh need the strategies that not only defensive but also more offensive in order to engine the volume of banking
business in Aceh and the economic at large, it takes a considerable economic injection for economic growth
and banking in Aceh, particularly through strategic policies that facilitate the entry of capital capital inflow
to Aceh.
On the other hand in the context of economic activity, Aceh after determined as special autonomy region is
seen as a potential region by national banks which is now
Laporan Direksi Report from The Board of Directors
Laporan T ahunan
Bank Aceh
- Annual Report
2012
51
Manajemen • Management’s
Discussion, Analysist and Report
Perusahaan • Good Corporate
Governance Review and Report
• Corporate Social Responsibility
wilayah Aceh, hal ini tidak dapat dielak dan sebagai bank daerah, Bank Aceh harus menghadapi persaingan
yang semakin ketat di daerahnya sendiri dengan bank nasional milik pemerintah maupun swasta yang memiliki
perangkat operasional yang relatif baik. Bank Aceh pun juga harus bersaing dengan lembaga-lembaga keuangan
non bank lainnya yang sudah memasuki pangsa pasar di Aceh.
Bank Aceh memandang persaingan tersebut sebagai suatu tantangan dengan terus tumbuh ditengah
persaingan pasar yang ketat. Hal ini mendorong Bank Aceh melakukan re-orientasi fokus usaha, menjadi
lebih terbuka dengan terus melakukan upaya untuk menangkap peluang pasar dan ekonomi yang lebih
luas pada segmen-segmen yang terfokus, untuk dapat meningkatkan daya saing dengan menyikapi kondisi
pasar secara jeli dan memilih pasar yang dapat dimasuki. Beberapa segmen usaha yang dieksplorasi Bank Aceh
diantaranya ritel, UMKM, konsumer, komersial, treasuri dan produk perbankan berbasis teknologi. Bank Aceh
juga menyediakan layanan perbankan syariah kepada masyarakat yang membutuhkan layanan syariah.
Prospek Bisnis Bank Aceh
Dalam upaya menjaga pertumbuhan kinerja Bank Aceh yang baik dan sehat, Bank Aceh melakukan berbagai
langkah-langkah untuk penguatan struktur permodalan dan sumber pendanaan Bank Aceh, diantaranya
melalui peningkatan penyertaan Modal para Pemegang Saham dan penerbitan medium term notes dan obligasi
untuk menunjang pertumbuhan kredit yang stabil dan berkelanjutan.
Pada tahun 2012 komposisi portofolio kredit Bank Aceh masih berada pada kisaran 90 konsumtif dan 10
produktif. Ke depan menjadi fokus utama manajemen bank untuk mengelola komposisi kredit yang lebih
proporsional. Segmen kredit konsumtif akan dijadikan sebagai engine of profit stability, sementara segmen
produktif yang terdiri dari sektor UMKM, syariah maupun komersial dan korporasi akan dijadikan sebagai engine
of growth. Diharapkan dengan komposisi yang di kelola dengan cermat dan mengedepankan prinsip kehati-
hatian, Bank Aceh yakin dan optimis pertumbuhan dan kualitas kredit akan senantiasa terjaga dengan baik.
Peningkatan fungsi intermediasi perbankan melalui penyaluran kredit dan pembiayaan bukan hanya menjadi
those banks aggressively expand its office network in Aceh, this can not be averted as a regional bank, Bank
Aceh have to face several tighter competitions with national bank State or private owned with appropriate
operational infrastructure in it’s own region. Moreover Bank Aceh also has to compete with other non bank
financial institution which have entered Aceh market share.
Bank Aceh perceives the competition as part of challenge by continuously growing in the middle of
tight market competition. This also stimulates Bank Aceh to implement business focus re-orientation,to be
more open by capturing wider market and economic opportunity consistently in more specific areas, to
improve competitiveness by thoroughly facing market condition and determined precise market. Several
business segment explored by Bank Aceh such as retail, UMKM, consumer, commercial, treasury and technology-
based banking products. Bank Aceh also provides Syaria banking service to the society who require Syaria service.
Bank Aceh’s Business Prospects In order to maintain Bank Aceh sound and proper
performance growth, Bank Aceh executed several steps in strengthening its capital structure and funding, such
as increasing paid up capital from shareholders and issuance medium term notes and obligation in the future
to support stable and continuity growth of granted loans.
In the year of 2012, Bank Aceh loan’s portfolio consists of 90 consumer and 10 productive. In the future the
main focus of management of bank is to manage more proportional composition of loans. Consumer segment
will be positioned as engine of profit stability and the productive segment which consists of SMe, Syaria or
Commercial and Corporation sectors will be positioned as engine of growth. With well-managed composition and
emphasizing prudent principles, Bank Aceh confident and optimistic that further loans enhancement and
quality will be adequately maintained. The enhancement of banking intermediary function throughout loans
and financing disbursement was not onlythe only business focus for Bank Aceh. The development and
Laporan T ahunan
Bank Aceh
- Annual Report
2012
52
• Bank Aceh Syaria Business Unit
• Subsidiaries and Affiliated Company
satu-satunya fokus usaha Bank Aceh. Pengembangan dan evaluasi dari kinerja setiap produk yang dilaksanakan
bersamaan dengan penataan jaringan pemasaran produk Bank Aceh diharapkan dapat menjadikan produk
Bank Aceh lebih efektif dan efisien untuk memberikan kontribusi pada pertumbuhan kinerja keuangan Bank
Aceh.
Selain menguatkan aspek struktur permodalan, Bank Aceh juga memperluas jangkauan pemasaran dari produk
dan layanan Bank Aceh melalui perluasan jaringan kantor. Pada tahun 2012, Bank Aceh telah memiliki 108 jaringan
kantor. Bank Aceh tetap fokus mengintensifkan pangsa pasar di Aceh dengan memperluas kantor layanan hingga
menjangkau masyarakat lebih luas, pada tahun 2013 dan tahun-tahun berikutnya Bank Aceh akan membuka
sejumlah jaringan kantor dan ATM tidak hanya dalam wilayah Aceh tetapi juga di daerah medan dan Jakarta.
Secara keseluruhan sejumlah program strategis Bank Aceh yang dilaksanakan di tahun 2012 diarahkan untuk
memberikan Bank Aceh sejumlah keunggulan kompetitif dan posisi daya saing yang lebih baik dan diharapkan
dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat melalui peningkatan market share Bank Aceh di industri
perbankan secara regional. Semua program strategis tersebut juga akan didukung dengan peningkatan
kompetensi sumber daya manusia secara terintegrasi, memperbaiki tingkat efisiensi rasio, mengupayakan
perbaikan kualitas layanan, penguatan manajemen risiko, kontrol internal dan implementasi GCG.
Tata Kelola Perusahaan dan Budaya Kerja
Upaya untuk merealisasikan sejumlah target-target yang diemban untuk meningkatkan pertumbuhan
kinerja, senantiasa diselaraskan dengan praktik tata kelola perusahaan yang baik di seluruh jenjang
organisasi dan setiap aktivitas Bank Aceh. Pentingnya konsistensi implementasi tata kelola perusahaan sebagai
budaya akan mendorong tingkat kepercayaan seluruh pemangku kepentingan, dan memberikan kontribusi
pada keberhasilan dan peningkatan kinerja. Hal ini dilakukan dengan senantiasa memperhatikan aspek
kepatuhan terhadap seluruh aturan dan kebijakan yang berlaku, dengan selalu memperhatikan prinsip-prinsip
prudential banking dan sistem manajemen risiko yang terpadu pada proses bisnis. Penerapan tata kelola
performance evaluation from every products conducted simultaneously with the restructuration of Bank Aceh’s
marketing network aimed to create more efficient and effective products to contribute on Bank Aceh’s financial
performance growth.
In addition to strengthening capital structure, Bank Aceh also expanded its products and services marketing
reach throughout operational office network expansion. In 2012, Bank Aceh owned 108 service offices. Bank
Aceh committed to intensify its network expanding to cover wider society. In the year 2013 and the years
forward Bank Aceh will expand network offices and ATM not only in Aceh region but also in Medan and Jakarta to
capture wider market.
In general. several Bank Aceh strategic programs implemented in 2012 had contributed competitive
predominances and advantage of Bank Aceh and it is expected to escalate society’s trust through
enhancement of Bank Aceh’s market share compared to regional banking industry. All those strategic programs
are also supported by integrated Human Resources competence development, improving efficiency ratio level,
executing service quality improvement, risk management enhancement, internal control and GCG implementation.
Good Corporate Governance and Corporate Culture The effort to realize Bank Aceh’s target in increasing
performance are in accordance with proper Good Corporate Governance practice in every organizational
level and activities of Bank Aceh. The importance of consistence good corporate governance implementation
as a culture will support trust level from all stakeholders and providing contribution to performance achievement
and growth. These efforts were performed with highly consideration of the compliance aspects reffered to the
applicable laws and regulations, emphasized prudent banking principles and integrated risk management
system in the business process. Good Corporate Governance implementation is also practiced by all of
Laporan Direksi Report from The Board of Directors
Laporan T ahunan
Bank Aceh
- Annual Report
2012
53
Manajemen • Management’s
Discussion, Analysist and Report
Perusahaan • Good Corporate
Governance Review and Report
• Corporate Social Responsibility
perusahaan juga diterapkan oleh setiap karyawan Bank Aceh yang diterjemahkan dalam budaya kerja Bank
Aceh yang akan terus ditumbuhkembangkan. Bank Aceh ingin memastikan seluruh pelayanan dan proses
bisnis dilakukan dengan penuh integritas. Keterbukaan informasi juga menjadi salah satu program implementasi
tata kelola perusahaan yang baik di Bank Aceh, dimana Bank Aceh memiliki berbagai media komunikasi kepada
seluruh pemangku kepentingan lainnya untuk menyajikan berbagai informasi dan pelaporan-pelaporan yang
diwajibkan secara akurat, tepat dan transparan kepada seluruh pemangku kepentingan.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Sejalan dengan pencapaian kinerja Bank Aceh, keuangan dan non-keuangan, Bank Aceh percaya bahwa prestasi
kinerja Bank Aceh dapat tercapai berkat adanya dukungan dari seluruh pemangku kepentingan. Sebagai bank milik
pemerintah daerah, kontribusi Bank Aceh seyogyanya dapat memberikan dampak pada pembangunan
ekonomi Aceh dan memberikan sumbangsih terhadap pemberdayaan masyarakat Aceh, pada khususnya. Itikad
tersebut, telah diemban Bank Aceh melalui peningkatan Pendapatan Asli Daerah PAD terbesar dari BUMD Aceh
secara berkelanjutan dengan dividen Rp116,24 Miliar kepada Pemerintah Provinsi Aceh dan PemkabPemkot
se-Aceh di tahun 2011 dan diperkirakan Rp156,45 miliar di tahun 2012. Program CSR yang dilaksanakan
menyentuh langsung kepada masyarakat, menekankan pada pentingnya tepat sasaran, tepat manfaat dan tepat
penyaluran pada bidang-bidang bidang pendidikan, bidang sosial kemasyarakatan, kebudayaan dan
kesenian, dan lingkungan hidup.
Sumber Daya Manusia
Bank Aceh memandang sangat penting peranan Sumber Daya Manusia dalam pencapaian pertumbuhan
kinerja. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia menjadi aspek strategis untuk meningkatkan daya
saing. Pengelolaan Sumber Daya Manusia dengan menggunakan pendekatan human capital development
dipersiapkan
untuk meningkatkan
pertumbuhan dan mengakomodir perkembangan bisnis yang kian
meningkat setiap tahunnya. Bank Aceh’s employee which is translated into Bank
Aceh corporate culture and code of conduct, Bank Aceh aims to ensure that all service and business process
performed with integrity. Information disclosure is also one of good corporate governance implementation
programs at Bank Aceh, where Bank Aceh established several communication media to other stakeholders in
order to deliver related information and obligated report in an accurate, precise and transparent manner to all
stakeholders.
Corporate Social Responsibility Align with Bank Aceh’s financial and non-financial
performance achievement, Bank Aceh believes that every Bank Aceh’s performance accomplishment is
realized through the support from all stakeholders. A Bank Aceh’s contribution shall provide positive impact
for Aceh economic development and contribution for Aceh society empowerment. That strong will has been
implemented by Bank Aceh by contributing the largest Local Revenue from other Aceh Regional-Owned
Enterprise’s in an sustainable manner, with value of dividend amounting to Rp116.24 billion for Provincial
Government, regency and municipality of Aceh in 2011, and proximately will be distributed Rp156.45 billion in
2012. The implemented CSR programs which directly touched the community focused on the accuracy,
efficiency and precise distribution to several aspects on education, social community, art and culture as well as
environment.
Human Resources Bank Aceh perceives significant role of Human Resources
in achieving performance enhancement. The Human Resources Development becomes strategic aspect to
improve competitive advantages. Human Resources management through human capital development
approach was prepared to enhance growth and accommodate increasing business development every
year.
Laporan T ahunan
Bank Aceh
- Annual Report
2012
54
• Bank Aceh Syaria Business Unit
• Subsidiaries and Affiliated Company
Pengembangan Sumber Daya Manusia dilakukan secara menyeluruh dengan menyentuh semua aspek, baik
proses seleksi karyawan, penilaian kinerja, remunerasi dan nominasi karyawan, pelatihan dan pendidikan,
pola pengembangan karir pegawai serta dukungan fasilitas pelatihan. Berdasarkan arah kebijakan strategi
pengembangan SDM, Bank Aceh menggunakan aspek pengukuran kinerja, baik kuantitaif maupun kualitatif untuk
memberikan benefit dan peluang kepada para karyawan untuk terus berkembang. Dengan demikian, diharapkan
karyawan Bank Aceh dapat memberikan kontribusi terbaik dan memiliki orientasi pencapaian prestasi
tertinggi untuk kemajuan Bank Aceh dan pelayanan terbaik kepada seluruh nasabah.
Perubahan Komposisi Direksi
Bank Aceh memegang teguh ketentuan dan prosedur perbankan, serta menjunjung tinggi prinsip-prinsip
Tata Kelola Perusahaan yang Baik yang mencakup transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, kemandirian
dan kewajaran, serta terus menggiatkan peran pengurus dalam pengambilan keputusan penting di Bank Aceh.
Sejalan dengan dilaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa RUPSLB pada tanggal 11 Januari
2013 diputuskan perubahan komposisi Direksi, yaitu diberhentikannya dengan hormat beberapa Direksi
dan diangkatnya Sdr. Zikri Abdul Gani sebagai Pejabat Sementara Direktur Kepatuhan dan Sumber Daya
Manusia Bank. Dengan demikian komposisi Direksi bank yang definitif tinggal dua orang yaitu sdr. Busra Abdullah
dan Haizir Sulaiman.
Apresiasi dan Penghargaan
Bank Aceh mengalami berbagai perubahan dengan capaian kinerja yang terus meningkat setiap tahunnya
dan telah berada pada arah yang tepat untuk menjadi Bank Regional Champion 2014 dan Bank Daerah
Kebanggaan Nasional 2017 sehingga dapat meningkatkan
kepercayaan masyarakat.
Dalam kesempatan ini, Bank Aceh ingin menyampaikan
penghargaan dan terima kasih kepada pemerintah, regulator, tokoh masyarakat, pemegang saham, nasabah,
mitra usaha serta seluruh karyawan dan keluarga besar Bank Aceh atas seluruh dukungan dan kepercayaan yang
telah diberikan. Semoga dengan dukungan yang tiada Human
Resources development
performed comprehensively by touching every aspects, which
include employee recruitment, assessment, performance, remuneration, training and education, career development
system as well as training facility support. Based on Human Resources development strategic policy
orientation, Bank Aceh utilized performance assessment aspect, both quantitative and qualitative to provide benefit
and opportunity for employee to be further developed. Therefore, Bank Aceh expect to obtain best contribution
and highest achievement orientation for the sake of Bank Aceh’s future growth and best service to all customers.
Changes in Management Bank Aceh strongly holds banking procedures and
regulations, as well as emphasized on the proper Good Corporate Governance principles including transparency,
accountability, responsibility, independency and fairness as well as enforcing Management’s role in important
decision making at Bank Aceh. In accordance with Extraordinary Shareholders SGM dated Januari 11,
2013 decided the change of Board of Directors by honorably discharge some directors and and appointed
and assignment Mr. Zikri Abdul Gani as Caretaker of Compliance and Human Resources Director at the Bank.
So that the composition of definitive Directors remains two persons, they are Mr. Busra Abdullah and Haizir
Sulaiman.
Appreciation and Gratitude Bank Aceh underwent several transformations with
increasingly performance every year and has been positioned on the right track towards Bank Regional
Champion 2014 and as resgional bank national’s pride 2017 so that Bank Aceh will able to enhance society’s
trust. In this occasion, Bank Aceh would like to deliver appreciation and gratitude to the government, regulator,
society’s leader, shareholders, customers, business partners as well as every trust and support. May with the
neverending support, Bank Aceh will always preserve its existence as regional champion and national’s pride.
Laporan Direksi Report from The Board of Directors
Laporan T ahunan
Bank Aceh
- Annual Report
2012
55
Manajemen • Management’s
Discussion, Analysist and Report
Perusahaan • Good Corporate
Governance Review and Report
• Corporate Social Responsibility
Banda Aceh, 30 April 2013 Banda Aceh, April 30th
Atas Nama Direksi On Behalf of Board of Directors
PT. BANK ACEH
Busra Abdullah
Direktur Director
henti tersebut, Bank Aceh akan terus mewujudkan diri sebagai Bank juara di daerah dan kebanggaan nasional.
Selanjutnya, kinerja dan berbagai pencapaian Bank Aceh tahun 2012, disampaikan secara komprehensif pada
buku Laporan Tahunan ini termasuk Laporan Keuangan berupa Neraca dan Laba Rugi Bank Aceh untuk
tahun buku 2012. Laporan Keuangan Bank tahun 2012 tersebut telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Kreston
International Hendrawinata Eddy Siddharta dengan pendapat “Wajar Tanpa Pengecualian”.
Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat-Nya serta membimbing kita dalam upaya mencapai keberhasilan
serta pertumbuhan yang berkelanjutan dimasa depan menjadi bank terbesar di daerah dan kebanggaan
masyarakat.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Hereinafter, Bank Aceh’s achievement and performance in 2012 are delivered comprehensively on this Annual
Report book including Financial Statement in form of Balance Sheet and Income Statement for 2012 fiscal
year. Financial Statement of Bank Aceh has been audited by Kreston International Hendrawinata Eddy Siddharta
Public Accountant Office with “Unqualified Opinion”.
May Allah SWT blessed us with His grace and guide us in achieving success as well as sustainable growth in the
future towards The Greatest bank in Aceh region as well as the pride of the people of Aceh.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Laporan T ahunan
Bank Aceh
- Annual Report
2012
56
• Bank Aceh Syaria Business Unit
• Subsidiaries and Affiliated Company
Lahir ; Miruek Taman, Aceh Besar tanggal 30 Maret 1960, menjabat sebagai Direktur Pemasaran PT. Bank Aceh sejak
tanggal 24 Agustus 2010 hingga sekarang.
Pendidikan ; Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.
Pendidikan Informal antara lain ; ALMA, Bank Planning, Branch Manager, Credit Risk Management, Risk Management Workshop, Credit Scoring, Risk Assesment in Credit Transaction, Operational Risk, Sertifikasi Manajemen Resiko,
Pelatihan Akuntansi Instrumen Keuangan, Sespibank, International Certificate in Banking Risk and Regulation, Pelatihan Restrukturisasi dan Penyelamatan Kredit yang Efektif Guna Meningkatkan Kinerja Bank, dll.
Pengalaman Kerja
; Karyawan Pelaksana Administrasi 1990-1992, Kepala Bagian Kantor Pusat 1993-2001, Wakil Pemimpin Bidang Pemasaran Kantor Pusat Operasional Banda Aceh 2004, Pemimpin Cabang Sigli 2008, Pemimpin
Kantor Pusat Operasional 2009-2010.
Born; Miruek Taman, Aceh Besar, March 30, 1960, Marketing Director of PT.Bank Aceh since August 24, 2010 up to present. Education; Economic Graduate, Faculty of Economics, University of Syiah Kuala.
Other Informal Education; ALMA, Training of Bank Planning, Branch Manager, Credit Risk Management, Risk Management Workshop, Credit Scoring, Risk Assesment in Credit Transaction, Operational Risk, Certification of Risk Management, Training
of Accounting for Financial Instrument, Sespibank, International Certificate in Banking Risk and Regulation, Training of Effective Loan Restructuring to improve performance of bank, etc.
Career; Administration Officer 1990-1992, Leader of sub-Division at Head Office 1993-2001, Vice Manager in Marketing Department, Main Branch Office Banda Aceh 2004, Branch Manager of Sigli Branch 2008, Manager of Main Branch Office
Banda Aceh 2009-2010.
Busra Abdullah
Direktur Bisnis Pejabat Sementara Direktur Utama
Bussiness Director Caretaker of President Director Profil Direksi
Board of Directors Profile
Laporan T ahunan
Bank Aceh
- Annual Report
2012
57
Manajemen • Management’s
Discussion, Analysist and Report
Perusahaan • Good Corporate
Governance Review and Report
• Corporate Social Responsibility
Lahir ; Alur Pinang, tanggal 15 April 1963. menjabat sebagai Direktur Syariah PT. Bank Aceh sejak 24 Agustus 2010
hingga sekarang.
Pendidikan ; Sarjana Hukum dan Magister Hukum, Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.
Pendidikan Informal, antara lain; ALMA, Kursus Credit Risk Management, Leadership Course, Pelatihan Prinsip Pengenalan Nasabah, Executive workshop Perbankan Syariah, Kursus Pemimpin Cabang Eksekutif, Sertifikasi Manajemen Risiko 1-4,
Legal Aspect dan Akad Bank Syariah, workshop international banking, pelatihan akuntansi instrumen keuangan, pelatihan training of trainers, IT for Exeutives, Pelatihan Rahn, Riset Perbankan Syariah, Sespibank angkatan 48 dll.
Pengalaman Kerja ; Karyawan pelaksana administrasi 1990-1992, Supervisor 1992-1997, Kepala Bagian 1997-
2004, Pemimpin Cabang Syariah 2004-2010
Born; Alur Pinang, April 15, 1963. Syaria Director of PT. Bank Aceh since August 24, 2010 up to present. Education ; Law Graduate and Master Graduate, Faculty of Law, University of Syiah Kuala.
Other Informal Education ; ALMA, Course of Credit Risk Management, Leadership Course, Training of Know Your Customer Principles, Executive Workshop Syaria Banking, Course of Executive Branch Manager, Certification of Risk Management Level
1-4, Legal Aspect and transaction agreement of Syaria Banking, Workshop of International Banking, Training of Accounting for Financial Instruments, Training of Trainers, IT for Executives, Training of Rahn, Research of Syaria Banking, Sespibank batch
48th etc.
Career ; Administration Officer 1990-1992, Supervisor 1992-1997, Head of Sub-Division 1997-2004, Branch Manager of Syariah Banda Aceh 2004-2010.
Haizir Sulaiman
Direktur Syariah Pejabat Sementara Direktur Operasional Syaria Director Caretaker of Operational Director
Laporan T ahunan
Bank Aceh
- Annual Report
2012
58
• Bank Aceh Syaria Business Unit
• Subsidiaries and Affiliated Company
Pernyataan pertanggungajawaban atas Laporan Tahunan 2012
Statement of Accountibility on Annual Report 2012
Laporan Tahunan ini, beserta laporan keuangan dan informasi lain yang terkait, merupakan tanggung jawab
Direksi dan Komisaris PT. Bank Aceh dan dijamin kebenarannya oleh seluruh anggota Direksi dan Dewan
Komisaris dengan membubuhkan tandatangannya masing-masing di bawah ini.
This Annual Report and the accompanying financial statements and related financial information, are the
responsibility of the Board of Directors and the Board of Commissioners of PT. Bank Aceh and have been
approved by members of the Board of Directors and the Board of Commissioners whose signatures appear
below.
Banda Aceh, 30 April 2013
Banda Aceh, April 30th Yang bertandatangan
The Undersigned
ISLAHUDDIN
Komisaris Commissioner
HAIZIR SULAIMAN
Direktur Director