Internal Capital Adequacy Assessment Process ICAAP

• Bank Aceh Syaria Business Unit • Subsidiaries and Affiliated Company Melakukan penerapan pengawasan berbasis risiko, dengan melakukan penilaian atas profil risiko yang dimiliki dan tingkat kecukupan modal untuk mengantisipasi potensi kerugian atas eksposur risiko tersebut serta tetap memenuhi kewajiban penyediaan modal minimum yang dipersyaratkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku Kebijakan Manajemen Risiko PT. Bank Aceh senantiasa meningkatkan Risk Awareness dalam penerapan budaya sadar risiko dengan terus diimplementasikan kepada seluruh karyawan PT. Bank Aceh pada setiap tingkatan dan pada setiap pelaksanaan aktivitas operasional dan non operasional perbankan. Dalam rangka penerapan manajemen risiko, PT. Bank Aceh senantiasa melakukan penyempurnaan di berbagai bidang, antara lain peningkatan risk awareness dan penyempurnaan metodologi serta infrastruktur manajemen risiko. PT. Bank Aceh memandang kedua hal tersebut merupakan hal penting dalam menerapkan manajemen risiko yang mampu memberikan kontribusi yang signifikan bagi manajemen dalam mengambil keputusan. PT. Bank Aceh saat ini memiliki Pedoman Manajemen Risiko melalui SK Direksi No. 06809DIR VIII2009 Tanggal 27 Agustus 2009 Tentang Perubahan BPP Risk Management. Berdasarkan hal tersebut maka PT. Bank Aceh melaksanakan kebijakan meliputi : 1 Penetapan Risiko yang terkait dengan produk dan transaksi perbankan. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Risiko terkait produk dan transaksi perbankan, PT. Bank Aceh menetapkan 8 delapan risiko meliputi: a. Risiko Kredit b. Risiko Pasar c. Risiko Likuiditas d. Risiko Operasional e. Risiko Hukum f. Risiko Reputasi g. Risiko Strategik h. Risiko Kepatuhan 2 Penetapan penggunaan metode pengukuran dan sistem informasi Manajemen Risiko. PT. Bank Aceh menetapkan metode standar standard model dalam pengkuran risiko dan Carry out the implementation of risk-based supervision, to conduct an assessment of the risk profile and capital adequacy ratio in anticipation of potential losses on exposure to these risks and still meet the minimum capital adequacy which required in accordance with applicable regulations Risk Management Policy PT. Bank Aceh continually improve Risk Awareness in implementing of the risk awareness culture to implement continually to all employees of PT. Bank Aceh on every level and in every execution of operational and non- operational activities of banking. In the application of risk management, PT. Bank Aceh continues to make improvements in a variety of fields, such as increased risk awareness and improvement methodologies and risk management infrastructure. PT. Bank Aceh regard of these are important in implementing risk management that is able to make a significant contribution to the management in making decisions. PT. Bank Aceh currently has a Risk Management Guidelines through Directors Decree No. . 06809DIRVIII2009 Date August 27, 2009 About Change Risk Management BPP. Under these conditions, PT. Bank Aceh implementing the policy include: 1 Determination of risk which related with the products and banking transaction. In accordance with Bank Indonesia regulations related risk and banking transaction products, PT. Bank Aceh set 8 eight risk include: a. Credit Risk b. Market Risk c. Liquidity Risk d. Operational Risk e. Legal Risks f. Reputation Risk g. Strategic Risk h. Compliance Risk 2 The use of the method of measurement and risk management information systems. PT. Bank Aceh set a standard model in the risk calculation and in facing the implementation of Basel Pengelolaan Risiko Risk Management Laporan T ahunan Bank Aceh - Annual Report 2012 89 Manajemen • Management’s Discussion, Analysist and Report Perusahaan • Good Corporate Governance Review and Report • Corporate Social Responsibility dalam menyongsong implementasi Basel II juga dikembangkan metode internal Internal model. Sementara Sistem Informasi Manajemen Risiko masih manual dan akan dikembangkan secara otomasi dalam jaringan. 3 Penentuan limit dan penetapan toleransi risiko. Kebijakan penetapan limit dan toleransi risiko ditetapkan melalui Rapat Komite Manajemen Risiko Komenko baik untuk limit dan toleransi risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional. 4 Penetapan kebijakan pengelolaan risiko yang melekat pada produk dan aktivitas baru bank. 5 Penetapan penilaian peringkat risiko. Penilaian peringkat risiko juga dilakukan secara periodik melalui Laporan Profil Risiko. 6 Penyusunan rencana darurat contingency Plan dalam kondisi terburuk worst case scenario. Dalam kaitan tersebut juga telah disusun rencana darurat contingency Plan dalam kondisi terburuk worst case scenario; 7 Penetapan sistem pengendalian intern dalam penerapan manajemen risiko. Atas dasar kebijakan tersebut diatas , PT. Bank Aceh berkomitmen penuh untuk senantiasa meningkatkan kemampuan pengelolaan risiko secara profesional dan konsisten dalam implementasi pelaksanaan tugas sehari-hari. Infrastruktur Manajemen Risiko Pengembangan manajemen risiko dilakukan terhadap beberapa aspek yang meliputi infrastruktur, budaya dan metodologi. Beberapa upaya perbaikan yang sedang dilakukan diantaranya : • Optimalisasi peran Satuan Kerja Manajemen Risiko dan Membudayakan prinsip-prinsip Risk Management pada seluruh unit kerja dari tingkat bawah sampai tingkat manajemen. • Pengukuran profil risiko agar menjadi lebih sensitive terhadap risiko yang ada pada setiap karakter unit kerja antara unit bisnis dan unit supporting. • Mengendalikan portofolio risiko kredit dan risiko pasar dengan mengevaluasi limit yang ada. • Peningkatan kesadaran, Pengembangan organisasi dan peningkatan kualitas SDM yang dapat mendukung penerapan prinsip-prinsip Manajemen Risiko pada seluruh aktifitas perbankan II also developed an internal models.While the Risk Management Information System is still manual and automation will be developed in the network. 3 Determination of the limit and the determination of risk tolerance. Policies and risk tolerance limits set by the Risk Management Committee Meeting Komenko both limit and tolerance for credit risk, market risk and operational risk. 4 Determination of risk management policies that are attached to bank products and activities. 5 Determination of risk rating assessment. Assessment of risk ratings are also conducted periodically by the Risk Profile Report. 6 The preparation of a contingency plan in the worst case scenario. In this respect it has also drawn up contingency plan in the worst case scenario; 7 Determination of the internal control system in the risk management implementation. On the basis of the above policies, PT. Bank Aceh is fully committed to continuously improving risk management capabilities in a professional and consistent in the implementation of daily tasks. Risk Management Infrastructure Development of risk management conducted on several aspects, including infrastructure, culture and methodology. Some improvement efforts that are underway include: • Optimizing the role of the Risk Management Unit and Cultivating the principles of risk management in all units of the lower level to management level. • Risk profile calculation in order to be more sensitive to the risks that exist in each work unit character between business units and supporting units. • Controlling the credit risk portfolio and market risk by evaluating the existing limit. • Increased awareness, organizational development and improving the quality of human resources to support the implementation of the principles of risk management in all banking activities Laporan T ahunan Bank Aceh - Annual Report 2012 90 • Bank Aceh Syaria Business Unit • Subsidiaries and Affiliated Company Sosialisasi Manajemen Risiko PT. Bank Aceh senantiasa melakukan sosialisasi manajemen risiko untuk menciptakan kesadaran kepada seluruh unit kerja dan cabang. Sebagai bagian dari pelaksanaan kegiatan sosialisasi tersebut telah dilakukan secara menyeluruh. Dan secara berkala melakukan Monitoring On site terhadap penerapan Manajemen Risiko dan kendala-kendala yang dihadapi cabang dalam penerapannya. Sosialisasi Manajemen Risiko dilakukan dengan memanfaatkan berbagai media, antara lain dilakukan melalui : 1. Mengikuti workshop dan seminar. 2. Surat Edaran. 3. Pertemuan rutin. 4. Corporate Mail. 5. Kunjungan Langsung ke Cabang. Praktek Manajemen Risiko Risiko-risiko yang dihadapi Secara umum portofolio yang dimiliki PT. Bank Aceh masih dalam batas yang masih dapat diantisipasi risikonya. Hal ini tercermin dari modal yang masih memadai untuk meng‐cover risiko‐risiko yang akan terjadi. Dan yang menjadi perhatian PT. Bank Aceh dalam pengelolaan risiko adalah Risiko kredit, Risiko Operasional dan Risiko Strategik yang selalu dilakukan pengembangan dan perbaikan, baik dari infrastruktur maupun permodelan pengukurannya. Hal ini senantiasa dilakukan guna mengantisipasi risiko yang selalu berkembang terhadap risiko tersebut. Risiko komposit PT. Bank Aceh per Desember 2012 adalah “Low To Moderate” dengan Risiko Inheren adalah “Low To Moderate” dan Sistem Pengendalian Risiko adalah “Satisfactory”. Diharapkan dengan pengembangan manajemen risiko pada seluruh aspek, dapat dilakukan pengendalian terhadap risiko yang terjadi, baik pada tahapan awal transaksi maupun pada taraf berjalannya transaksi, bahkan sampai tahap monitoring setelah terjadinya transaksi. Risk Management Socialization PT. Aceh bank continues to socialize risk management to create awareness to all units and branches. As part of the implementation of socialization has been done thoroughly. And regularly conducts Monitoring On site toward the implementation of Risk Management and the constraints faced by the branch in its application. Socializing of Risk Management is done by utilizing a variety of media, including through: 1. Participated in workshops and seminars. 2. Circular Letter. 3. Regular meeting. 4. Corporate Mail. 5. Direct visits to Branch. The Practice of Risk Management Risks faced In general, the portfolio held by PT. Bank Aceh are still within the limits of which can still be anticipated risks. This is reflected in the still adequate capital to cover the risks that will happen. And concern to PT. Bank Aceh in managing risk is credit risk, operational risk and strategic risk which always carried out the development and refinement, both of infrastructure modeling and measurement. This is always done in anticipation of evolving risks to those risks. PT. Bank Aceh composite risk as of December 2012 was “Low To Moderate” with Inherent Risk was “Low To Moderate” and Risk Management System was a “Satisfactory”. Expected with the development of all aspects of risk management, control can be carried out on the risk occurring, either in the early stages of the transaction and the transaction goes extent, even to the extent of monitoring after the transaction. Pengelolaan Risiko Risk Management Laporan T ahunan Bank Aceh - Annual Report 2012 91 Manajemen • Management’s Discussion, Analysist and Report Perusahaan • Good Corporate Governance Review and Report • Corporate Social Responsibility • Risiko Kredit Risiko Kredit didefinisikan sebagai risiko kerugian yang mungkin terjadi akibat kegagalan pihak lawan counterparty memenuhi kewajibannya. Pada risiko kredit, terjadi penurunan kredit bermasalah yang ditandai semakin membaiknya rasio NPL akhir tahun 2012 sebesar 3.30. Pemberian kredit konsumtif telah diatur berdasarkan karaktersitik risiko debitur, yakni dengan jalan melimitasi berdasarkan kategori tingkat risiko masing –masing nasabah. Antara lain PNS, CPNS dan Swasta dan lainnya serta Pensiunan. Pengelolaan risiko kredit ditujukan untuk meningkatkan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit serta mempertahankan independensi dari proses manajemen risiko yaitu dengan : • Melakukan kajian terhadap kebijakan dan proses kredit. • Melakukan pemantauan terhadap portfolio kredit. • Melakukan Kajian Risiko terhadap permohonan kredit dan Garansi Bank. • Melakukan penilaian score and rating terhadap debitur konsumer dan korporasi dengan menerapkan penggunaan metodologi scoring and rating guna mendorong bank menggunakan metode yang lebih advanced. Sedangkan pengelolaan portfolio kredit adalah ditujukan untuk meminimalisir terjadinya risiko konsentrasi kredit melalui berbagai upaya perubahan struktur dan jenis kredit. Portofolio kredit secara keseluruhan, meliputi outstanding dan kualitasnya dilakukan pemantauan secara berkala berdasarkan risiko oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko berdasarkan jenis kredit. Diharapkan dengan monitoring yang ketat dan pengendalian risiko kredit yang baik, eksposur risiko kredit dapat terjaga dan semakin meningkat kualitasnya. PT. Bank Aceh telah menerapkan model Sistem Aplikasi Rating Kredit SARK yang menilai credit scoring. Perbaikan terhadap sistem terus dilakukan untuk mendapatkan model yang lebih baik sehingga • Credit Risk Credit risk is defined as the risk of loss that may occur due to the failure of counterparty counterparties to meet its obligations. On credit risk, a decline in non-performing loans which marked the end of the improvement in the NPL ratio in 2012 of 3:30. Provision of consumer loan has been arranged based on the characteristics of risk debtor, such as limited by category risk level of each customer. Among others, civil servants, and private and other employess and pensioners. Credit risk management is intended to improve the prudential principle in lending as well as maintaining the independence of the risk management process is to: • Conduct a review of the credit policy and process. • Monitoring the credit portfolio. • Perform a risk assessment of the loan application and Bank Guarantees. • Conduct an assessment score and rating of consumer and corporate debtors by implementing the use of scoring and rating methodologies in order to encourage banks to use more advanced methods. While the management of the credit portfolio is intended to minimize the concentration of credit risk through a variety of efforts to change the structure and type of loan. Overall loan portfolio, covering outstanding and quality monitoring was conducted periodically based on risk by the Risk Management Unit based on the type of credit. Expected with strict monitoring and control of a good credit risk, credit risk exposure can be maintained and further improved. PT. Bank Aceh has implemented Rating Credit Application System Model SARK which assesses credit scoring. Repairs to be done to get a better model so that decision-making and risk monitoring Laporan T ahunan Bank Aceh - Annual Report 2012 92 • Bank Aceh Syaria Business Unit • Subsidiaries and Affiliated Company pengambilan keputusan dan pemantauan risiko menjadi lebih baik. Sejalan dengan hal tersebut, upaya intensif telah dilakukan untuk mengantisipasi peraturan baru Bank Indonesia dalam perhitungan Rasio Kecukupan Modal dan persiapan implementasi Basel II. • Risiko Pasar PT. Bank Aceh menggunakan perhitungan Standard Method dalam menghitung risiko pasar sesuai dengan peraturan Bank Indonesia. Pengembangan Risiko Pasar agar dapat terintegrasi dengan kegiatan treasuri merupakan suatu hal mutlak agar Risiko Pasar dapat dikelola secara harian sesuai dengan karakteristik Risiko Pasar yang bersifat cepat dan fluktuatif. Bank mengelola risiko likuiditasnya agar dapat memenuhi setiap kewajiban yang jatuh tempo dan menjaga tingkat likuiditas yang optimal. Tujuan tersebut dicapai oleh Bank dengan menetapkan dan mengimplementasikan kebijakan cadangan likuiditas yang optimal, mengukur dan menetapkan limit untuk risiko likuiditas guna menghindari kekurangan likuiditas, konsentrasi gap dan ketergantungan kepada counterparty, instrumen atau market segment tertentu serta penyusunan contingency plan. Bank juga telah melakukan review terhadap strategi dalam memelihara hubungan dengan nasabah, diversifikasi simpanan, dan kemampuan Bank untuk menjual aset likuid, serta dapat memprediksi jumlah dana yang akan diterima dari pasar, dalam kondisi yang normal atau sebaliknya. Bank dalam menghitung dan memantau perkembangan risiko pasar telah merencanakan dalam Rencana Kerja 2013 untuk mengembangkan aplikasi Market Risk Measurement MRM yang sangat membantu Manajemen dan Petugas untuk menghitung risiko suku bunga, risiko likuiditas, melakukan simulasi kebutuhan modal, dan melakukan stress test analisa suku bunga. for the better. In line with this, an intensive effort has been made to anticipate the new regulations of Bank Indonesia in the calculation of capital adequacy ratio and the preparation of the implementation of Basel II. • Market Risk PT. Bank Aceh using the Standard calculation method in calculating the market risk in accordance with Bank Indonesia regulations. Market Risk development to be integrated with the activities of the treasury is an absolute must in order to market risk can be managed on a daily basis in accordance with the characteristics of the market risk that is both fast and volatile. Bank manages liquidity risk in order to fulfill any obligations due and maintain an optimal level of liquidity. The object is achieved by the Bank to establish and implement policies that optimal liquidity reserves, measured and set limits for liquidity risk in order to avoid a shortage of liquidity, gap and concentration dependence of the counterparty, instrument or particular market segment as well as the preparation of contingency plan. Bank has also conducted a review of the strategy in maintaining relationships with customers, diversification of deposits, and the Bank’s ability to sell illiquid assets, as well as to predict the amount of funds to be received from the market, under normal conditions or otherwise. Banks in calculating and monitor the development of the market risk has been planned in the 2013 Work Plan for developing applications Market Risk Measurement MRM were very helpful for Management and Officer to calculate the interest rate risk, liquidity risk, capital requirements simulation and stress test analysis of interest rates . Pengelolaan Risiko Risk Management Laporan T ahunan Bank Aceh - Annual Report 2012 93 Manajemen • Management’s Discussion, Analysist and Report Perusahaan • Good Corporate Governance Review and Report • Corporate Social Responsibility • Risiko Operasional Langkah-langkah strategis yang akan digunakan dalam mengelola risiko operasional adalah melakukan Identifikasi dan memitigasi terhadap resiko Operasional , melakukan Mapping terhadap aktivitas operasional berdasarkan tingkat risiko, sehingga Bank dapat meminimalisir kejadian risiko dan mencegah terulangnya kejadian risiko yang pernah dialami oleh bank, serta mendapatkan data risiko sesuai kriteria dalam Basel II untuk menuju Advanced Measurement Method. Risiko Operasional adalah Risiko yang berhubungan dengan ketidakcukupan dan atau kelemahan proses internal, kelalaian manusia, kegagalan sistem, atau adanya masalah eksternal yang mempengaruhi operasional PT. Bank Aceh secara langsung maupun tidak langsung dapat menimbulkan kerugian finansial dan kerugian potensial. Penanganan risiko operasional dilakukan melalui proses Identifikasi risiko yang melekat Inherent Risk pada operasional PT. Bank Aceh. Tujuan pengendalian risiko operasional adalah untuk memastikan bahwa PT. Bank Aceh memiliki kebijakan, mekanisme dan praktik yang tepat untuk menghindari atau meminimalkan kegagalan atau kerugian serta memastikan penerapan peluang bisnis baru secara tepat di bawah kendali manajemen risiko. PT. Bank Aceh berupaya mengurangi risiko operasional dengan mempertahankan sistem kendali Internal yang komprehensif, termasuk menetapkan sistem dan prosedur untuk memonitor transaksi dan seluruh kegiatan lainnya. Dalam mengindentifikasi risiko operasional, PT. Bank Aceh mengelompokkan sumber risiko operasional untuk kemudian dilakukan identifikasi risiko operiasonal yang material pada kantor cabang konvensional dan syariah yang dilaporkan setiap bulan kepada Direksi. • Risiko Pasar Likuiditas Risiko likuiditas merupakan risiko yang antara lain disebabkan ketidakmampuan bank memenuhi kewajiban yang telah jatuh tempo. Risiko likuiditas dapat dikategorikan ke dalam risiko likuiditas pasar • Operational Risk Strategic steps that will be used in managing operational risk is to identify and mitigate against operational risk, perform Mapping the operational activities based on risk level, so that the Bank can minimize risk and prevent the incidence of recurrence risk experienced by banks, as well as getting the data risks according to criteria of the Basel II for Advanced Measurement Method. Operational risk is the risk associated with inadequate or weaknesses in internal processes, human error, system failure, or external problems that affect the operations of PT. Bank Aceh directly or indirectly, can cause financial losses and potential losses. Operational risk management is done through the process of identification of inherent risks on the operations of PT. Bank Aceh. The purposes of operational risk management is to ensure that the PT. Bank Aceh has policies, mechanisms and practices appropriate to avoid or minimize failures or losses and ensure the implementation of new business opportunities are right under the control of risk management. PT. Bank Aceh seeks to reduce operational risk by maintaining a comprehensive system of internal control, including establishing systems and procedures to monitor transactions and all other activities. In identifying operational risks, PT. Bank Aceh is classifying sources of operational risk and then doing operiasonal risk identification material on conventional and Syaria branches are reported monthly to the Directors. • Market Liquidity Risk Liquidity risk is the risk that is partly due to the inability of the banks to meet obligations that have matured. Liquidity risk can be categorized into market liquidity risk and funding liquidity risk. Laporan T ahunan Bank Aceh - Annual Report 2012 94 • Bank Aceh Syaria Business Unit • Subsidiaries and Affiliated Company dan risiko likuiditas pendanaan. Risiko Likuiditas Pasar, yaitu risiko yang timbul saat bank tidak mampu melakukan offset posisi tertentu dengan harga pasar karena kondisi likuiditas pasar yang tidak kondusif atau terjadi gangguan di pasar market disruption. Risiko Likuiditas Pendanaan, yaitu risiko yang timbul karena Bank tidak mampu mencairkan asetnya atau memperoleh pendanaan dari sumber dana lain. Pada tahun 2012, Risiko Likuiditas PT. Bank Aceh masuk dalam kategori ”Low To Moderate”. Hal ini berarti PT. Bank Aceh mampu untuk memenuhi kewajiban segera yang akan jatuh tempo, ditunjukkan dengan cashflow yang baik serta rasio- rasio likuiditas yang mencerminkan kemampuan membayar dengan segera. Bank juga telah melakukan review terhadap strategi memelihara hubungan dengan nasabah, diversifikasi simpanan, dan kemampuan Bank untuk menjual aset likuid, serta telah mengetahui jumlah dana yang akan diterima dari pasar, dalam kondisi yang normal atau sebaliknya. • Risiko Hukum Risiko hukum merupakan risiko yang disebabkan oleh kelemahan sistem yuridis atau oleh adanya gugatan hukum, ketiadaan hukum yang jelas dan mendukung atau adanya kelemahan dalam kontrak, klaim, atau agunan. PT. Bank Aceh melaksanakan identifikasi risiko hukum berdasarkan faktor-faktor penyebab timbulnya risiko yang meliputi tuntutan hukum dan adanya kelemahan aspek yuridis. Di samping itu Divisi Kepatuhan serta Corporate Secretary secara berkala menganalisis dampak perubahan ketentuan atau peraturan tertentu terhadap eksposur risiko hukum. Bank melakukan pengendalian terhadap risiko hukum melalui kesesuaian antara operasional, organisasi dan pengendalian intern dengan ketentuan yang berlaku, kode etik, dan strategi usaha; kepatuhan terhadap prosedur internal; kualitas laporan keuangan; efektivitas penerapan Market liquidity risk, ie the risk that arises when banks are not able to offset a particular position at the market price due to market liquidity conditions that are not conducive or market disruption. Funding liquidity risk, ie the risk arising from the Bank is not able to disburse its assets or obtain funding from other sources. In 2012, Liquidity Risk PT. Bank Aceh in the category of “Low To Moderate”. This means that PT. Bank Aceh is able to meet the obligations that will mature soon, was shown with good cash flow and liquidity ratios that reflect the ability to pay immediately. Bank has also conducted a review of the strategy to maintain relationships with customers, diversification of deposits, and the Bank’s ability to sell illiquid assets, and has to know the amount of funds to be received from the market, under normal conditions or otherwise. • Legal Risk Legal risk is the risk caused by the weakness of the juridical system or by the presence of a law suit, the absence of a clear legal and support or a weakness in the contract, claim, or collateral. PT. Bank Aceh implements legal risk identification based on factors that include the risk of causing lawsuits and legal aspects of the weakness. In addition, the Compliance Division and Corporate Secretary periodically analyze the impact of changes in certain regulatory provisions or exposure to legal risk. Banks exercise control over the legal risk through the correspondence between the operational, organizational and internal control with regulations, codes of ethics, and business strategy; compliance with internal procedures; quality of financial reporting; effectiveness of communications relating Pengelolaan Risiko Risk Management Laporan T ahunan Bank Aceh - Annual Report 2012 95 Manajemen • Management’s Discussion, Analysist and Report Perusahaan • Good Corporate Governance Review and Report • Corporate Social Responsibility komunikasi yang berkaitan dengan dampak risiko hukum kepada seluruh pegawai pada setiap jenjang organisasi. Pengukuran dan pemantuan risiko hukum dilaksanakan oleh Divisi Manajemen Risiko berdasarkan laporan hasil evaluasi atas analisis kasus-kasus hukum dari tuntutan hukum yang terjadi dan pemantauan dilaksanakan secara berkala terhadap seluruh posisi risiko hukum. PT. Bank Aceh terus meningkatkan kompetensi karyawan dalam bidang hukum sebagai upaya menurunkan risiko hukum, dengan harapan dapat meminimalisasi terjadinya kelemahan perjanjian dan fraud oleh karyawan yang menjadi masalah hukum utama beberapa tahun terakhir. • Resiko Strategik – Strategik Risk Dalam menjalankan operasional, PT. Bank Aceh telah menerapkan strategi yang dituangkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahunan dan Rencana Bisnis untuk jangka waktu 3 tiga tahun. Apabila dalam realisasinya terjadi deviasi yang disebabkan oleh kondisi eksternal menyangkut perubahan ekonomi, moneter dan perbankan maupun kondisi internal yang secara umum mengakibatkan penyimpangan dari rencana yang ditetapkan sebelumnya, maka dilakukan pengkajian dan evaluasi atas terjadinya penyimpangan dimaksud, kemudian dilakukan revisi guna penyempurnaan strategi yang diterapkan. Dalam proses pengukuran menggunakan kombinasi pendekatan kualitatif dan kuantitatif berdasarkan pengalaman kerugian di masa lalu yang disebabkan oleh risiko strategik secara berkala. Risiko Strategis merupakan Risiko yang disebabkan oleh adanya pengambilan keputusan danatau penerapan strategi bank yang tidak tepat atau kegagalan bank dalam merespon perubahan- perubahan kondisi eksternal. PT. Bank Aceh mengelola risiko strategis antara lain melalui pengumpulan informasi strategis, pemantauan pasar serta melalui proses-proses pertimbangan dan pengambilan keputusan secara to the impact of legal risks to all employees at each levels of the organization. Legal risk calculation and monitoring carried out by the Risk Management Division of the evaluation report based on an analysis of the legal cases and lawsuits that occur regularly conducted monitoring of the entire position of legal risk. PT. Bank Aceh continues to improve the competence of employees in the field of law as an effort to reduce legal risk, in the expectation of minimizing weaknesses agreement and fraud by employees who become the main legal issues in recent years. • Strategic Risk In conducting its operations, PT. Bank Aceh has implemented strategies set forth in the Company’s Business Plan and Annual Budget and Business Plan for a 3 three years period. When the realization happened deviation caused by external conditions relating to changes in economic, monetary and banking as well as internal conditions generally lead to deviations from the predetermined plan, then do the assessment and evaluation of the occurrence of irregularities referred to, then be revised in order to improve the strategy adopted. In the measurement process using a combination of qualitative and quantitative approaches based on past experience losses due to strategic risks on a regular basis. Strategic risk is the risk that due to the decision- making and or implementation strategies are not appropriate bank or bank failure in response to changes in external conditions. PT. Bank Aceh manage strategic risks, among others, through strategic information gathering, monitoring the market and through the processes of deliberation and collective decision-making in the Laporan T ahunan Bank Aceh - Annual Report 2012 96 • Bank Aceh Syaria Business Unit • Subsidiaries and Affiliated Company kolektif dan menyeluruh di lingkungan komite- komite pengawasan dan eksekutif, yang turut mempengaruhi langkah-langkah yang diambil setiap harinya dalam kerangka kebijakan dan arah yang telah ditetapkan. • Risiko Reputasi Bank Aceh telah melaksanakan prosedur untuk mengendalikan risiko reputasi yang berkaitan dengan pengalaman risiko reputasi yang secara material mempengaruhi kondisi keuangan Bank dan secara berkala mengkomunikasikan kebijakan dan prosedur untuk mengendalikan risiko reputasi kepada seluruh pegawai pada setiap jenjang organisasi. Risiko reputasi timbul dari adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha bank atau persepsi negative mengenai PT. Bank Aceh. Risiko Reputasi dikelola dengan memperhatikan keluhan nasabah serta dengan merespon setiap berita yang dapat menimbulkan dampak negatif terhadap Bank. Untuk meningkatkan citra di masyarakat, Bank berusaha seoptimal mungkin dengan memberikan pelayanan terbaik. Hal ini dilakukan dengan berbagai upaya diantaranya mendidik karyawan Bank untuk dapat memberikan pelayanan terbaik dengan pelatihan service excellent dan melakukan penerapan standar layanan yang telah dilakukan sosialisasi keseluruh karyawan di Cabang. Bank telah membentuk unit penyelesaian pengaduan nasabah UPPN sebagai upaya untuk mengurangi persepsi negatif mengenai Bank, serta peningkatan peran corporate secretary untuk merespon publikasi negatif serta meningkatkan hubungan yang baik dengan pihak luar. • Risiko Kepatuhan Dalam pengendalian risiko kepatuhan, segala aktivitas operasional dijalankan dengan berpedoman kepada Peraturan Bank Indonesia, peraturan perundang-undangan lain yang berlaku maupun ketentuan intern bank. Setiap hasil temuan dari auditor ekstern maupun intern senantiasa mendapat perhatian untuk segera ditindak lanjuti. environment and thorough oversight committees and the executive, which also affect the steps that are taken every day in the policy framework and direction has been set. • Reputation Risk Bank Aceh has implemented procedures to control reputation risk associated with the experience of reputation risk that materially affect the Bank’s financial condition and regularly communicate policies and procedures to control risks to the reputation of all employees at every level of the organization. Reputation risk arising from negative publicity associated with the business of banks or negative perceptions about PT. Bank Aceh. Reputation risk is managed with attention to customer complaints and to respond to any news that could negatively impact the Bank. To improve its image in the community, the Bank take reasonable steps to provide the best service. This is done with a variety of efforts such as educating employees of the Bank to be able to provide the best service with excellent service training and conduct the application of service standards that have made socialization to all employees in branch. The Bank has established a settlement of customer complaints UPPN in an attempt to reduce the negative perceptions about the Bank, as well as an increase in the role of corporate secretary to respond to negative publicity and enhance relationships with outsiders. • Compliance Risk In the compliance risks management, all operational activities carried out by referring to Bank Indonesia regulations, legislation and other applicable provisions of the bank’s internal. Each of the findings of the external and internal auditors always gets attention for immediate follow up. Pengelolaan Risiko Risk Management Laporan T ahunan Bank Aceh - Annual Report 2012 97 Manajemen • Management’s Discussion, Analysist and Report Perusahaan • Good Corporate Governance Review and Report • Corporate Social Responsibility Direktur Kepatuhan dan Divisi Manajemen Risiko senantiasa melakukan pengkajian dan pemantauan setiap aktivitas operasional bank untuk memastikan bank selalu memenuhi prosedur dan ketentuan yang berlaku, antara lain seperti risiko kredit terkait dengan ketentuan Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum KPMM, Kualitas Aktiva Produktif, Pembentukan Penyisihan Aktiva Produktif PPAP, Batas Maksimum Pemberian Kredit BMPK, risiko strategik terkait dengan ketentuan Rencana Kerja Anggaran Tahunan RKAT Bank, dan risiko lain yang terkait dengan ketentuan tertentu. Bank Aceh memastikan penerapan manajemen risiko kepatuhan melalui ketepatan penetapan limit risiko yang telah ditetapkan; konsistensi kebijakan manajemen risiko dengan arah dan strategi usaha Bank; penerapan kepatuhan, pengaturan tanggung jawab dan akuntabilitas pada seluruh jenjang organisasi; kebijakan mengecualikan suatu pengambilan keputusan yang menyimpang irregularities; penerapan kebijakan pengecekan kepatuhan melalui prosedur secara berkala. • Profil Risiko Profil Risiko berisi informasi tentang tingkat dan kecenderungan risiko dari seluruh eksposur risiko yang harus dikelolanya. Dari sudut pandang praktis, profil risiko merupakan pedoman bagi Bank Umum untuk mengelola risiko agar tetap dalam ambang batas toleransi yang tidak mengganggu tumbuh kembang usaha. Profil risiko PT. Bank Aceh dinilai dari 2 dua komposisi yaitu : a. Risiko Inheren risiko yang melekat dengan aktivitas fungsional b. Kualitas Penerapan Manajemen Risiko KPMR Kualitas Penerapan Manajemen Risiko KPMR Compliance Director and Risk Management Division continues to do the assessment and oversight of every banking operations activities to ensure banks have always complied with the procedures and regulations, among others, such as credit risk associated with the fulfillment of the provisions of the Minimum Capital Liabilities CAR, Assets Quality, Formation of Productive Assets Allowance PPAP, Legal Lending Limit LLL, strategic risk associated with the provision of the Annual Work Plan Budget AABP Bank, and other risks associated with certain provisions. Bank Aceh ensures compliance risk management through risk limits accuracy specified; consistency with the risk management policy and the direction of the Bank’s business strategy; application compliance, responsibility and accountability arrangements at all levels of the organization; policies exclude an aberrant decision irregularities ; application checking policy compliance through regular procedures. • Profile Risk Risk profile contains information about the level and trend risk from all exposures to risk management. From a practical standpoint, the risk profile of the guidelines for commercial banks to manage risk in order to stay within the threshold of tolerance that does not interfere with growth and development of the business. Risk profile of PT. Bank Aceh assessed from two 2 composition, namely: a. Inherent risk inherent risk with functional activity b. Quality Risk Management KPMR Application of Quality Risk Management KPMR Laporan T ahunan Bank Aceh - Annual Report 2012 98 • Bank Aceh Syaria Business Unit • Subsidiaries and Affiliated Company Kesehatan Bank | Bank Soundness Level 2012 Nama Bank | Name of Bank : Bank Aceh Posisi | Period : 31 Desember 2012 Matrik Laporan Profil Resiko Matrix of Risk Profile Report Penilaian Tingkat Kesehatan Bank The Assessment of Banking Soundness Level Matrik Penilaian Desember 2012 Kualitas Penerapan Manajemen Risiko - Quality Risk Management Strong Satisfactory Fair Marginal Unsatisfactory Inherent Risk Risiko Melekat Low 1 1 2 3 3 Low To Moderate 1 2 2 3 4 Moderate 2 2 3 4 4 Moderate To High 2 3 4 4 5 High 3 3 4 5 5 No. Faktor Peringkat Risiko Factor 1 Profil Risiko 2 Risk Profile 2 GCG 2 GCG 3 Rentabilitas 2 Profitability 4 Permodalan 2 Capital Peringkat TKB berdasarkan Risiko 2 TKB ranked based on Risk Sehubungan dengan berlakunya Peraturan Bank Indonesia Nomor 131PBI2011 dan Surat Edaran 1324DPNP tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum maka PBI Nomor 610PBI2004 dan Surat Edaran 623DPNP dinyatakan tidak berlaku lagi. In connection with the Bank Indonesia Regulation Number 131PBI2011 and Circular 1324DPNP on Assessment for Commercial Banks and the Regulation Circular No. 610PBI2004 623DPNP is no longer valid . No. Jenis Risiko Tingkat Risiko Inheren Tingkat Kualitas Manajemen Risiko Tingkat Risiko Risk type 1 Risiko kredit Low To Moderate Satisfactory Low To Moderate Credit risk 2 Risiko Pasar Low Fair Low To Moderate Market Risk 3 Risiko Lukuiditas Low To Moderate Satisfactory Low To Moderate Liquidity Risk 4 Risiko Operasional Low To Moderate Fair Low To Moderate Operational Risk 5 Risiko Hukum Low Satisfactory Low Legal Risk 6 Risiko Strategik Low To Moderate Satisfactory Low To Moderate Strategic Risk 7 Risiko Kepatuhan Low Satisfactory Low Compliance Risk 8 Risiko Reputasi Low To Moderate Fair Low To Moderate Reputation Risk Peringkat Komposit Low To Moderate Satisfactory Low To Moderate Composite Rating Nama Bank : Bank Aceh Posisi : 31 Desember 2012 Penilaian Faktor Profil 2012 Profile Factors Assessment of 2012 Pengelolaan Risiko Risk Management Laporan T ahunan Bank Aceh - Annual Report 2012 99 Manajemen • Management’s Discussion, Analysist and Report Perusahaan • Good Corporate Governance Review and Report • Corporate Social Responsibility Faktor DESKRIPSI DESCRIPTION Profil Risiko • Risiko inheren: Kredit, Pasar, Ops, Likuiditas, Kepatuhan, Stratejik, Hukum, Reputasi. • Kualitas Penerapan Manajemen Risiko KPMR : Kredit, Pasar, Ops, Likuiditas, Kepatuhan, Stratejik, Hukum, Reputasi. • inherent risks: credit, market, Ops, Liquidity, Compliance, Strategic, Legal, Reputation. • Quality Risk Management KPMR: Credit, Market, Ops, Liquidity, Compliance, Strategic, Legal, Reputation. GCG • Penilaian penerapan GCG • Assessment GCG Rentabilitas • Penilaian rentabilitas bank, kinerja earnings, sumber-sumber earnings, dan sustainability earnings • Assessment of bank profitability, earnings performance, the sources of earnings, and earnings sustainability Permodalan • Penilaian kecukupan modal untuk mengantisipasi risiko dan pengelolaan modal • Assessment of capital adequacy against risk and capital management Profil Kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Jumlah penyaluran kredit produktif yang dapat digolongkan kepada sektor UMKM Usaha Mikro, Kecil dan Menengah selama dua tahun terakhir menunjukkan kecendrungan menurun, sampai dengan 31 Desember 2012, kredit untuk UMKM telah disalurkan sebesar Rp. 845.903 juta yaitu turun 0,83 dari penyaluran kredit UMKM periode 31 Desember 2011 sebesar Rp. 852.919 juta. Penyaluran kredit untuk sektor UMKM mencapai 78,61 dari total kredit produktif yang disalurkan tahun 2012, namun bila dibandingkan dengan total kredit keseluruhan jumlah kredit UMKM disalurkan baru mencapai 8,82, selengkapnya perkembangan penyaluran kredit UMKM disajikan pada tabel berikut : Micro, Small, and Medium Enterprise’s Loan Profile The disbursement of loan that can be classified to MMSMEs sectors Micro, Small, and Medium Enterprises last two years tended to declined, as of December 31, 2012 the loan distributed for MSMEs amounted to 845,903 million rupiahs or slightly decreased by 0.83 from loan distribution for MSMEs as of December 31, 2011 reached to 852,919 million rupiahs, the lending to MSMEs sectors reached 78.61 of total productive loans 2012, while if it compared to total amount of loans disbursement for MSMEs loans only booked 8.82 of total loan, the details of MSMEs lending progress shown as follows: Perkembangan Penyaluran Kredit UMKM Progress of Micro, Small and Medium Business Loan Distribution Keterangan 2012 2011 2010 2009 2008 2007 Description Kredit Produktif UMKM Total Kredit UMKM terhadap Kredit Produktif UMKM terhadap Total Kredit 1.076.022 845.903 9.593.463 78,61 8,82 1.294.742 852.919 9.198.871 65,88 9,27 1.747.085 1.326.320 8.161.230 75,92 16,25 1.628.402 1.267.269 6.391.049 77,82 19,83 1.043.650 834.333 4.521.711 79,94 18,45 569.994 466.561 3.032.061 81,85 15,39 Productive Loans SME’s Total Loans SME’s to Productive Loans SME’s to Productive Loans Ketentuan lama penilaian kesehatan bank melalui Camels yaitu Capital, Asset Quality, Management, Earnings, Liquidity dan Sentitivity to Market Risk sedangkan Penilaian Kesehatan berdasarkan PBI 121PBI2011 melalui 4 faktor yaitu profil risiko, Good Corporate Governance, Rentabilitas dan Permodalan. The old regulation of bank soundness assessment through the Camels i.e. Capital, Asset Quality, Management, Earnings, Liquidity and Sentitivity to Market Risk whereas to Soundness Assessment by PBI 121 PBI2011 through 4 factors: risk profile, Good Corporate Governance, Profitability and Capital. Laporan T ahunan Bank Aceh - Annual Report 2012 100 • Bank Aceh Syaria Business Unit • Subsidiaries and Affiliated Company Dalam rangka untuk lebih meningkatkan akses pembiayaan bagi para pelaku UMKM serta dalam rangka optimalisasi penanganan kredit-kredit berskala mikro- kecil, bank telah bekerjasama dengan berbagai pihak seperti ADB, linkage program dengan BPR, Departemen Keuangan, SBFIC Germany, guna melayani para pelaku usaha yang berada di wilayah Propinsi Aceh. Pada masa yang akan datang Bank akan terus mengupayakan peningkatan kerjasama dengan berbagai pihak lainnya untuk mengembangkan kredit UMKM. Dalam jangka waktu dua tahun ke depan, Bank akan juga akan mempersiapkan diri menjadi APEX BPR. In order to further increase access of financing for MSMEs business, and to optimize the management of micro and small scale credit, the bank have managed valueable cooperation with certain parties such as, Asian Development Bank, Linkage Program with Rural Banking, Department of Finance RI, SBFIC Germany etc, the cooperation is aimed to enlarge services for MSME in Aceh Province. In the future, Bank will sustain it’s efford to increase partnership and strategic alliance with various institution in order to develop MSME in Aceh. In the next two years Bank Aceh will also prepared to be APEX BPR. Perkembangan Kredit KUMK, Kredit Produktif, dan Total Kredit Progress of MSMEs Loan,, Productive Loan and Total Loan Perkembangan Rasio Kredit UMKM terhadap Kredit Produktif, dan Rasio Kredit UMKM terhadap Total Kredit Progress of MSMEs Loan Ratio to Productive Loan and SMEs Loan Ratio to Total Loan 14,000,000 12,000,000 10,000,000 8,000,000 6,000,000 4,000,000 2,000,000 2007 Kredit UMKM Kredit Produktif Total Kredit 2008 2009 2010 2011 2012 - 120.00 100.00 80.00 60.00 40.00 20.00 0.00 UMKM Terhadap Kredit UMKM Terhadap Produktif 2007 15.39 81.85 79.94 77.82 75.92 78.61 18.45 19.83 16.25 9.27 8.82 2008 2009 2010 2011 2012 Profil Kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Profile of Micro, Small, and Medium Enterprise’s Loan Laporan T ahunan Bank Aceh - Annual Report 2012 101 Manajemen • Management’s Discussion, Analysist and Report Perusahaan • Good Corporate Governance Review and Report • Corporate Social Responsibility Target Kuantitatif Target 2013 Quantitative Targets Targets for 2013 No. POS-POS KEUANGAN AKTUAL 31 Desember 2012 Actual as of December

31, 2012 PROYEKSI

31 Desember 2013 Projection for December

31, 2013 FINANCIAL ACCOUNTS

I. Penghimpunan Dana :

1. Dana Pihak Ketiga a. Giro b. Tabungan c. Deposito

2. Dana Lainnya a. Simpanan dari bank lain

b. Pinjaman yang diterima 11.319.543 10.672.335 4.639.267 3.668.262 2.364.806 647.208 632.208 15.000 14.161.409 13.946.802 5.997.125 4.462.977 3.486.701 214.607 202.814 11.793 Fund Raising 1. Third Party Funds a. Demand deposits b. Saving deposit c. Term Deposit 2. Other Funds a. Placement by other banks b. Borrowing recieved

II. Penyaluran Dana

1. Penempatan pada BI SBI FASBI 2. Penempatan pada bank lain 3. Surat Berharga yang dimiliki 4. Kredit yang diberikan 5. Penyertaan 6. Bank Garansi 13.837.659 1.106.754 1.783.378 471.034 9.593.463 330 882.700 16.909.252 142.030 3.226.874 530.938 11.374.332 2.000 1.633.078 Fund Placement : 1. Placement in BI SBI FASBI 2. Placement in other bank 3. Marketable securities held 4. Credit Disbursement 5. Equity Participation 6. Bank Guarantee

III. Ekuitas

a. Modal disetor b. Laba setelah pajak c. Saldo laba d. Cadangan 1.584.667 858.688 353.777 - 372.202 1.852.544 864.997 394.870 - 592.677 Equity a. Paid up Capital b. Profit after tax c. Retained Earnings d. Reserve

IV. Laba Sebelum Pajak

476.718 533.572 Profit Before Tax

V. Aktiva Tetap dan Inventaris

342.428 408.168 Fix Asset and Inventories

VI. Aset Netto

13.487.270 17.474.871 Assets – Nett

VII. Rasio-rasio Keuangan :

Rasio Kecukupan Modal Kredit Bermasalah Gross Kredit Bermasalah Netto Imbal Hasil atas Equitas Imbal Hasil atas Aktiva Margin Bunga Bersih Beban Operasional terhadap pendapatan Operasional Imbal Hasil Jasa Rasio Pinjaman terhadap Simpanan Aktiva Tetap Terhadap Modal 17,82 3,30 1,56 23,31 3,66 7,87 71,51 8,97 89,89 23,18 17,18 2,31 0,67 25,93 3,30 7,09 75,16 12,54 81,56 22,28 Financial Ratios : Capital Adequacy Ratio Non Performing Loan – Gross Non Performing Loan – Nett Return on Equity Return on Assets Net Interest Margin Operational Expense to Operational Income Fee Based Income Loan to Deposits Ratio Fixed Assets to Equity Pos-pos Keuangan Jutaan Rupiah Financial and Ratios Highlight Expressed in Million Rupiahs Laporan T ahunan Bank Aceh - Annual Report 2012 102 • Bank Aceh Syaria Business Unit • Subsidiaries and Affiliated Company Komposisi Penyaluran Kredit Menurut Lapangan Usaha Kebijakan dan Strategi Umum Lending According to Economic Sector General Strategies and Policies No. LAPANGAN USAHA PROYEKSI 31 Desember 2012 Projection for December 31, 2012 KOMPOSISI COMPOSITION ECONOMIC SECTORS 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. Pertanian, perburuan, dan kehutanan Perikanan Pertambangan dan penggalian Industri pengolahan Listrik, gas, dan air Konstruksi Perdagangan besar dan eceran Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Transportasi, pergudangan dan komunikasi Perantara keuangan Real estate, usaha persewaan, dan jasa Perusahaan Administrasi pemerintahan, pertahanan dan Jaminan sosial wajib Jasa pendidikan Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, Hiburan dan perorangan lainnya Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya Kegiatan yang belum jelas batasannya 91.204 600 55.454 18.986 102.276 395.830 552.507 8.238 29.959 297 7.648 5.323 87.954 10.018.056 0,80 0,00 0,49 0,17 0,90 3,48 4,86 0,00 0,07 0,00 0,26 0,00 0,07 0,05 0,77 0,00 0,00 88,08 Agriculture and forestry. Fishery Mining Manufacturing industry Electricity, Gasoline and Water Construction Wholesale dan retail Trade Accomodation, food and beverage suplier Transportation, storage and communication. Business Service Real Estate, rent service, and other corporate service Government Administration, insurance and social security. Education Service Health service and social activities Public Service, social culture, entertainment and Others private service. Private service for household International ant other extra international institution. Utilities, unlimited activities, others. Jumlah 11.374.332 100 Total jutaan Rupiah in million rupiahs Data disajikan sesuai Rencana Bisnis Bank Tahun 2013 | Data Expressed pursuant to bussiness plan 2013 Bank Aceh menetapkan target pasar serta menjalankan kebijakan dan strategi dengan mempertimbangkan perkembangan perekonomian dan perbankan regional dan nasional, serta senantiasa berpegang teguh pada prinsip kehati-hatian, tata kelola perusahaan yang baik serta implementasi manajemen risiko dengan Bank Aceh establishs the market targets and conduct such strategics and policies by considering the dynamic of national and regional economic and banking condition, and the Bank always strictly perform the prudential banking, good corporate governance and risk management, by keeping to maintains its position Profil Kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Profile of Micro, Small, and Medium Enterprise’s Loan Laporan T ahunan Bank Aceh - Annual Report 2012 103