Internal Capital Adequacy Assessment Process ICAAP
• Bank Aceh Syaria Business Unit
• Subsidiaries and Affiliated Company
Melakukan penerapan pengawasan berbasis risiko, dengan melakukan penilaian atas profil risiko
yang dimiliki dan tingkat kecukupan modal untuk mengantisipasi potensi kerugian atas eksposur
risiko tersebut serta tetap memenuhi kewajiban penyediaan modal minimum yang dipersyaratkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Kebijakan Manajemen Risiko PT. Bank Aceh senantiasa meningkatkan Risk Awareness
dalam penerapan budaya sadar risiko dengan terus diimplementasikan kepada seluruh karyawan PT. Bank
Aceh pada setiap tingkatan dan pada setiap pelaksanaan aktivitas operasional dan non operasional perbankan.
Dalam rangka penerapan manajemen risiko, PT. Bank Aceh senantiasa melakukan penyempurnaan di
berbagai bidang, antara lain peningkatan risk awareness dan penyempurnaan metodologi serta infrastruktur
manajemen risiko. PT. Bank Aceh memandang kedua hal tersebut merupakan hal penting dalam menerapkan
manajemen risiko yang mampu memberikan kontribusi yang signifikan bagi manajemen dalam mengambil
keputusan. PT. Bank Aceh saat ini memiliki Pedoman Manajemen Risiko melalui SK Direksi No. 06809DIR
VIII2009 Tanggal 27 Agustus 2009 Tentang Perubahan BPP Risk Management.
Berdasarkan hal tersebut maka PT. Bank Aceh melaksanakan kebijakan meliputi :
1 Penetapan Risiko yang terkait dengan produk dan
transaksi perbankan. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Risiko
terkait produk dan transaksi perbankan, PT. Bank Aceh menetapkan 8 delapan risiko meliputi:
a. Risiko Kredit b. Risiko Pasar
c. Risiko Likuiditas d. Risiko Operasional
e. Risiko Hukum f.
Risiko Reputasi g. Risiko Strategik
h. Risiko Kepatuhan 2 Penetapan penggunaan metode pengukuran dan
sistem informasi Manajemen Risiko. PT. Bank Aceh menetapkan metode standar
standard model dalam pengkuran risiko dan Carry out the implementation of risk-based
supervision, to conduct an assessment of the risk profile and capital adequacy ratio in anticipation of
potential losses on exposure to these risks and still meet the minimum capital adequacy which required
in accordance with applicable regulations
Risk Management Policy PT. Bank Aceh continually improve Risk Awareness in
implementing of the risk awareness culture to implement continually to all employees of PT. Bank Aceh on every
level and in every execution of operational and non- operational activities of banking.
In the application of risk management, PT. Bank Aceh continues to make improvements in a variety of fields,
such as increased risk awareness and improvement methodologies and risk management infrastructure. PT.
Bank Aceh regard of these are important in implementing risk management that is able to make a significant
contribution to the management in making decisions. PT. Bank Aceh currently has a Risk Management Guidelines
through Directors Decree No. . 06809DIRVIII2009 Date August 27, 2009 About Change Risk Management
BPP.
Under these conditions, PT. Bank Aceh implementing the policy include:
1 Determination of risk which related with the products
and banking transaction. In accordance with Bank Indonesia regulations
related risk and banking transaction products, PT. Bank Aceh set 8 eight risk include:
a. Credit Risk b. Market Risk
c. Liquidity Risk d. Operational Risk
e. Legal Risks f.
Reputation Risk g. Strategic Risk
h. Compliance Risk 2 The use of the method of measurement and risk
management information systems. PT. Bank Aceh set a standard model in the risk
calculation and in facing the implementation of Basel
Pengelolaan Risiko Risk Management
Laporan T ahunan
Bank Aceh
- Annual Report
2012
89
Manajemen • Management’s
Discussion, Analysist and Report
Perusahaan • Good Corporate
Governance Review and Report
• Corporate Social Responsibility
dalam menyongsong implementasi Basel II juga dikembangkan metode internal Internal model.
Sementara Sistem Informasi Manajemen Risiko masih manual dan akan dikembangkan secara
otomasi dalam jaringan.
3 Penentuan limit dan penetapan toleransi risiko. Kebijakan penetapan limit dan toleransi risiko
ditetapkan melalui Rapat Komite Manajemen Risiko Komenko baik untuk limit dan toleransi risiko kredit,
risiko pasar dan risiko operasional.
4 Penetapan kebijakan pengelolaan risiko yang melekat pada produk dan aktivitas baru bank.
5 Penetapan penilaian peringkat risiko. Penilaian peringkat risiko juga dilakukan secara
periodik melalui Laporan Profil Risiko. 6 Penyusunan rencana darurat contingency Plan
dalam kondisi terburuk worst case scenario. Dalam kaitan tersebut juga telah disusun rencana
darurat contingency Plan dalam kondisi terburuk worst case scenario;
7 Penetapan sistem pengendalian intern dalam penerapan manajemen risiko.
Atas dasar kebijakan tersebut diatas , PT. Bank Aceh berkomitmen penuh untuk senantiasa meningkatkan
kemampuan pengelolaan risiko secara profesional dan konsisten dalam implementasi pelaksanaan
tugas sehari-hari.
Infrastruktur Manajemen Risiko Pengembangan manajemen risiko dilakukan terhadap
beberapa aspek yang meliputi infrastruktur, budaya dan metodologi. Beberapa upaya perbaikan yang sedang
dilakukan diantaranya : • Optimalisasi peran Satuan Kerja Manajemen
Risiko dan Membudayakan prinsip-prinsip Risk Management pada seluruh unit kerja dari tingkat
bawah sampai tingkat manajemen.
• Pengukuran profil risiko agar menjadi lebih sensitive terhadap risiko yang ada pada setiap karakter unit
kerja antara unit bisnis dan unit supporting. • Mengendalikan portofolio risiko kredit dan risiko
pasar dengan mengevaluasi limit yang ada. • Peningkatan kesadaran, Pengembangan organisasi
dan peningkatan kualitas SDM yang dapat mendukung penerapan prinsip-prinsip Manajemen
Risiko pada seluruh aktifitas perbankan II also developed an internal models.While the Risk
Management Information System is still manual and automation will be developed in the network.
3 Determination of the limit and the determination of risk tolerance.
Policies and risk tolerance limits set by the Risk Management Committee Meeting Komenko both
limit and tolerance for credit risk, market risk and operational risk.
4 Determination of risk management policies that are attached to bank products and activities.
5 Determination of risk rating assessment. Assessment of risk ratings are also conducted
periodically by the Risk Profile Report. 6 The preparation of a contingency plan in the worst
case scenario. In this respect it has also drawn up contingency
plan in the worst case scenario;
7 Determination of the internal control system in the risk management implementation.
On the basis of the above policies, PT. Bank Aceh is fully committed to continuously improving risk
management capabilities in a professional and consistent in the implementation of daily tasks.
Risk Management Infrastructure Development of risk management conducted on
several aspects, including infrastructure, culture and methodology. Some improvement efforts that are
underway include: • Optimizing the role of the Risk Management Unit
and Cultivating the principles of risk management in all units of the lower level to management level.
• Risk profile calculation in order to be more sensitive to the risks that exist in each work unit character between
business units and supporting units. • Controlling the credit risk portfolio and market risk
by evaluating the existing limit. • Increased awareness, organizational development
and improving the quality of human resources to support the implementation of the principles of risk
management in all banking activities
Laporan T ahunan
Bank Aceh
- Annual Report
2012
90
• Bank Aceh Syaria Business Unit
• Subsidiaries and Affiliated Company
Sosialisasi Manajemen Risiko PT. Bank Aceh senantiasa melakukan sosialisasi
manajemen risiko untuk menciptakan kesadaran kepada seluruh unit kerja dan cabang. Sebagai bagian dari
pelaksanaan kegiatan sosialisasi tersebut telah dilakukan secara menyeluruh. Dan secara berkala melakukan
Monitoring On site terhadap penerapan Manajemen Risiko dan kendala-kendala yang dihadapi cabang dalam
penerapannya.
Sosialisasi Manajemen Risiko dilakukan dengan memanfaatkan berbagai media, antara lain dilakukan
melalui : 1. Mengikuti workshop dan seminar.
2. Surat Edaran. 3. Pertemuan rutin.
4. Corporate Mail. 5. Kunjungan Langsung ke Cabang.
Praktek Manajemen Risiko Risiko-risiko yang dihadapi
Secara umum portofolio yang dimiliki PT. Bank Aceh masih dalam batas yang masih dapat diantisipasi risikonya.
Hal ini tercermin dari modal yang masih memadai untuk meng‐cover risiko‐risiko yang akan terjadi.
Dan yang menjadi perhatian PT. Bank Aceh dalam pengelolaan risiko adalah Risiko kredit, Risiko
Operasional dan Risiko Strategik yang selalu dilakukan pengembangan dan perbaikan, baik dari infrastruktur
maupun permodelan pengukurannya. Hal ini senantiasa dilakukan guna mengantisipasi risiko yang selalu
berkembang terhadap risiko tersebut.
Risiko komposit PT. Bank Aceh per Desember 2012 adalah “Low To Moderate” dengan Risiko Inheren adalah
“Low To Moderate” dan Sistem Pengendalian Risiko adalah “Satisfactory”.
Diharapkan dengan pengembangan manajemen risiko pada seluruh aspek, dapat dilakukan pengendalian
terhadap risiko yang terjadi, baik pada tahapan awal transaksi maupun pada taraf berjalannya transaksi,
bahkan sampai tahap monitoring setelah terjadinya transaksi.
Risk Management Socialization PT. Aceh bank continues to socialize risk management
to create awareness to all units and branches. As part of the implementation of socialization has been done
thoroughly. And regularly conducts Monitoring On site toward the implementation of Risk Management and the
constraints faced by the branch in its application.
Socializing of Risk Management is done by utilizing a variety of media, including through:
1. Participated in workshops and seminars. 2. Circular Letter.
3. Regular meeting. 4. Corporate Mail.
5. Direct visits to Branch.
The Practice of Risk Management Risks faced
In general, the portfolio held by PT. Bank Aceh are still within the limits of which can still be anticipated risks. This
is reflected in the still adequate capital to cover the risks that will happen.
And concern to PT. Bank Aceh in managing risk is credit risk, operational risk and strategic risk which always
carried out the development and refinement, both of infrastructure modeling and measurement. This is always
done in anticipation of evolving risks to those risks.
PT. Bank Aceh composite risk as of December 2012 was “Low To Moderate” with Inherent Risk was “Low
To Moderate” and Risk Management System was a “Satisfactory”.
Expected with the development of all aspects of risk management, control can be carried out on the risk
occurring, either in the early stages of the transaction and the transaction goes extent, even to the extent of
monitoring after the transaction.
Pengelolaan Risiko Risk Management
Laporan T ahunan
Bank Aceh
- Annual Report
2012
91
Manajemen • Management’s
Discussion, Analysist and Report
Perusahaan • Good Corporate
Governance Review and Report
• Corporate Social Responsibility
• Risiko Kredit
Risiko Kredit didefinisikan sebagai risiko kerugian yang mungkin terjadi akibat kegagalan pihak lawan
counterparty memenuhi kewajibannya. Pada risiko kredit, terjadi penurunan kredit bermasalah yang
ditandai semakin membaiknya rasio NPL akhir tahun 2012 sebesar 3.30.
Pemberian kredit konsumtif telah diatur berdasarkan karaktersitik risiko debitur, yakni dengan jalan
melimitasi berdasarkan kategori tingkat risiko masing –masing nasabah. Antara lain PNS, CPNS
dan Swasta dan lainnya serta Pensiunan.
Pengelolaan risiko
kredit ditujukan
untuk meningkatkan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran
kredit serta mempertahankan independensi dari proses manajemen risiko yaitu dengan :
• Melakukan kajian terhadap kebijakan dan
proses kredit. • Melakukan pemantauan terhadap portfolio
kredit. • Melakukan Kajian Risiko terhadap permohonan
kredit dan Garansi Bank. • Melakukan penilaian score and rating
terhadap debitur konsumer dan korporasi dengan menerapkan penggunaan metodologi
scoring and rating guna mendorong bank menggunakan metode yang lebih advanced.
Sedangkan pengelolaan portfolio kredit adalah ditujukan untuk meminimalisir terjadinya risiko
konsentrasi kredit melalui berbagai upaya perubahan struktur dan jenis kredit.
Portofolio kredit secara keseluruhan, meliputi outstanding dan kualitasnya dilakukan pemantauan
secara berkala berdasarkan risiko oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko berdasarkan jenis kredit.
Diharapkan dengan monitoring yang ketat dan pengendalian risiko kredit yang baik, eksposur
risiko kredit dapat terjaga dan semakin meningkat kualitasnya.
PT. Bank Aceh telah menerapkan model Sistem Aplikasi Rating Kredit SARK yang menilai credit
scoring. Perbaikan terhadap sistem terus dilakukan untuk mendapatkan model yang lebih baik sehingga
• Credit Risk
Credit risk is defined as the risk of loss that may occur due to the failure of counterparty counterparties
to meet its obligations. On credit risk, a decline in non-performing loans which marked the end of the
improvement in the NPL ratio in 2012 of 3:30.
Provision of consumer loan has been arranged based on the characteristics of risk debtor, such
as limited by category risk level of each customer. Among others, civil servants, and private and other
employess and pensioners.
Credit risk management is intended to improve the prudential principle in lending as well as maintaining
the independence of the risk management process is to:
• Conduct a review of the credit policy and
process. • Monitoring the credit portfolio.
• Perform a risk assessment of the loan application and Bank Guarantees.
• Conduct an assessment score and rating of consumer and corporate debtors by
implementing the use of scoring and rating methodologies in order to encourage banks to
use more advanced methods.
While the management of the credit portfolio is intended to minimize the concentration of credit risk
through a variety of efforts to change the structure and type of loan.
Overall loan portfolio, covering outstanding and quality monitoring was conducted periodically
based on risk by the Risk Management Unit based on the type of credit. Expected with strict monitoring
and control of a good credit risk, credit risk exposure can be maintained and further improved.
PT. Bank Aceh has implemented Rating Credit Application System Model SARK which assesses
credit scoring. Repairs to be done to get a better model so that decision-making and risk monitoring
Laporan T ahunan
Bank Aceh
- Annual Report
2012
92
• Bank Aceh Syaria Business Unit
• Subsidiaries and Affiliated Company
pengambilan keputusan dan pemantauan risiko menjadi lebih baik. Sejalan dengan hal tersebut,
upaya intensif telah dilakukan untuk mengantisipasi peraturan baru Bank Indonesia dalam perhitungan
Rasio
Kecukupan Modal
dan persiapan
implementasi Basel II.
• Risiko Pasar
PT. Bank Aceh menggunakan perhitungan Standard Method dalam menghitung risiko pasar sesuai
dengan peraturan Bank Indonesia. Pengembangan Risiko Pasar agar dapat terintegrasi dengan kegiatan
treasuri merupakan suatu hal mutlak agar Risiko Pasar dapat dikelola secara harian sesuai dengan
karakteristik Risiko Pasar yang bersifat cepat dan fluktuatif.
Bank mengelola risiko likuiditasnya agar dapat memenuhi setiap kewajiban yang jatuh tempo dan
menjaga tingkat likuiditas yang optimal. Tujuan tersebut dicapai oleh Bank dengan menetapkan
dan mengimplementasikan kebijakan cadangan likuiditas yang optimal, mengukur dan menetapkan
limit untuk risiko likuiditas guna menghindari kekurangan likuiditas, konsentrasi gap dan
ketergantungan kepada counterparty, instrumen atau market segment tertentu serta penyusunan
contingency plan.
Bank juga telah melakukan review terhadap strategi dalam memelihara hubungan dengan nasabah,
diversifikasi simpanan, dan kemampuan Bank untuk menjual aset likuid, serta dapat memprediksi jumlah
dana yang akan diterima dari pasar, dalam kondisi yang normal atau sebaliknya.
Bank dalam
menghitung dan
memantau perkembangan risiko pasar telah merencanakan
dalam Rencana Kerja 2013 untuk mengembangkan aplikasi Market Risk Measurement MRM yang
sangat membantu Manajemen dan Petugas untuk menghitung risiko suku bunga, risiko likuiditas,
melakukan simulasi kebutuhan modal, dan melakukan stress test analisa suku bunga.
for the better. In line with this, an intensive effort has been made to anticipate the new regulations of Bank
Indonesia in the calculation of capital adequacy ratio and the preparation of the implementation of Basel II.
• Market Risk
PT. Bank Aceh using the Standard calculation method in calculating the market risk in accordance
with Bank Indonesia regulations. Market Risk development to be integrated with the activities of
the treasury is an absolute must in order to market risk can be managed on a daily basis in accordance
with the characteristics of the market risk that is both fast and volatile.
Bank manages liquidity risk in order to fulfill any obligations due and maintain an optimal level of
liquidity. The object is achieved by the Bank to establish and implement policies that optimal
liquidity reserves, measured and set limits for liquidity risk in order to avoid a shortage of liquidity, gap and
concentration dependence of the counterparty, instrument or particular market segment as well as
the preparation of contingency plan.
Bank has also conducted a review of the strategy in maintaining relationships with customers,
diversification of deposits, and the Bank’s ability to sell illiquid assets, as well as to predict the amount of
funds to be received from the market, under normal conditions or otherwise.
Banks in calculating and monitor the development of the market risk has been planned in the 2013
Work Plan for developing applications Market Risk Measurement MRM were very helpful for
Management and Officer to calculate the interest rate risk, liquidity risk, capital requirements simulation
and stress test analysis of interest rates .
Pengelolaan Risiko Risk Management
Laporan T ahunan
Bank Aceh
- Annual Report
2012
93
Manajemen • Management’s
Discussion, Analysist and Report
Perusahaan • Good Corporate
Governance Review and Report
• Corporate Social Responsibility
• Risiko Operasional
Langkah-langkah strategis yang akan digunakan dalam mengelola risiko operasional adalah
melakukan Identifikasi dan memitigasi terhadap resiko Operasional , melakukan Mapping terhadap
aktivitas operasional berdasarkan tingkat risiko, sehingga Bank dapat meminimalisir kejadian risiko
dan mencegah terulangnya kejadian risiko yang pernah dialami oleh bank, serta mendapatkan data
risiko sesuai kriteria dalam Basel II untuk menuju Advanced Measurement Method.
Risiko Operasional adalah Risiko yang berhubungan dengan ketidakcukupan dan atau kelemahan proses
internal, kelalaian manusia, kegagalan sistem, atau adanya masalah eksternal yang mempengaruhi
operasional PT. Bank Aceh secara langsung maupun tidak langsung dapat menimbulkan kerugian
finansial dan kerugian potensial. Penanganan risiko operasional dilakukan melalui proses Identifikasi
risiko yang melekat Inherent Risk pada operasional PT. Bank Aceh.
Tujuan pengendalian risiko operasional adalah untuk memastikan bahwa PT. Bank Aceh memiliki
kebijakan, mekanisme dan praktik yang tepat untuk menghindari atau meminimalkan kegagalan atau
kerugian serta memastikan penerapan peluang bisnis baru secara tepat di bawah kendali manajemen
risiko. PT. Bank Aceh berupaya mengurangi risiko operasional dengan mempertahankan sistem
kendali Internal yang komprehensif, termasuk menetapkan sistem dan prosedur untuk memonitor
transaksi dan seluruh kegiatan lainnya.
Dalam mengindentifikasi risiko operasional, PT. Bank Aceh mengelompokkan sumber risiko
operasional untuk kemudian dilakukan identifikasi risiko operiasonal yang material pada kantor cabang
konvensional dan syariah yang dilaporkan setiap bulan kepada Direksi.
• Risiko Pasar Likuiditas
Risiko likuiditas merupakan risiko yang antara lain disebabkan ketidakmampuan bank memenuhi
kewajiban yang telah jatuh tempo. Risiko likuiditas dapat dikategorikan ke dalam risiko likuiditas pasar
• Operational Risk
Strategic steps that will be used in managing operational risk is to identify and mitigate against
operational risk, perform Mapping the operational activities based on risk level, so that the Bank
can minimize risk and prevent the incidence of recurrence risk experienced by banks, as well as
getting the data risks according to criteria of the Basel II for Advanced Measurement Method.
Operational risk is the risk associated with inadequate or weaknesses in internal processes,
human error, system failure, or external problems that affect the operations of PT. Bank Aceh directly
or indirectly, can cause financial losses and potential losses. Operational risk management is done
through the process of identification of inherent risks on the operations of PT. Bank Aceh.
The purposes of operational risk management is to ensure that the PT. Bank Aceh has policies,
mechanisms and practices appropriate to avoid or minimize failures or losses and ensure the
implementation of new business opportunities are right under the control of risk management. PT. Bank
Aceh seeks to reduce operational risk by maintaining a comprehensive system of internal control,
including establishing systems and procedures to monitor transactions and all other activities.
In identifying operational risks, PT. Bank Aceh is classifying sources of operational risk and then
doing operiasonal risk identification material on conventional and Syaria branches are reported
monthly to the Directors.
• Market Liquidity Risk
Liquidity risk is the risk that is partly due to the inability of the banks to meet obligations that have matured.
Liquidity risk can be categorized into market liquidity risk and funding liquidity risk.
Laporan T ahunan
Bank Aceh
- Annual Report
2012
94
• Bank Aceh Syaria Business Unit
• Subsidiaries and Affiliated Company
dan risiko likuiditas pendanaan. Risiko Likuiditas Pasar, yaitu risiko yang timbul saat
bank tidak mampu melakukan offset posisi tertentu dengan harga pasar karena kondisi likuiditas pasar
yang tidak kondusif atau terjadi gangguan di pasar market disruption. Risiko Likuiditas Pendanaan,
yaitu risiko yang timbul karena Bank tidak mampu mencairkan asetnya atau memperoleh pendanaan
dari sumber dana lain.
Pada tahun 2012, Risiko Likuiditas PT. Bank Aceh masuk dalam kategori ”Low To Moderate”. Hal ini
berarti PT. Bank Aceh mampu untuk memenuhi kewajiban segera yang akan jatuh tempo,
ditunjukkan dengan cashflow yang baik serta rasio- rasio likuiditas yang mencerminkan kemampuan
membayar dengan segera.
Bank juga telah melakukan review terhadap strategi memelihara hubungan dengan nasabah, diversifikasi
simpanan, dan kemampuan Bank untuk menjual aset likuid, serta telah mengetahui jumlah dana yang
akan diterima dari pasar, dalam kondisi yang normal atau sebaliknya.
• Risiko Hukum
Risiko hukum merupakan risiko yang disebabkan oleh kelemahan sistem yuridis atau oleh adanya
gugatan hukum, ketiadaan hukum yang jelas dan mendukung atau adanya kelemahan dalam kontrak,
klaim, atau agunan.
PT. Bank Aceh melaksanakan identifikasi risiko hukum berdasarkan faktor-faktor penyebab
timbulnya risiko yang meliputi tuntutan hukum dan adanya kelemahan aspek yuridis. Di samping itu
Divisi Kepatuhan serta Corporate Secretary secara berkala menganalisis dampak perubahan ketentuan
atau peraturan tertentu terhadap eksposur risiko hukum.
Bank melakukan pengendalian terhadap risiko hukum melalui kesesuaian antara operasional,
organisasi dan pengendalian intern dengan ketentuan yang berlaku, kode etik, dan strategi
usaha; kepatuhan terhadap prosedur internal; kualitas laporan keuangan; efektivitas penerapan
Market liquidity risk, ie the risk that arises when banks are not able to offset a particular position at
the market price due to market liquidity conditions that are not conducive or market disruption. Funding
liquidity risk, ie the risk arising from the Bank is not able to disburse its assets or obtain funding from
other sources.
In 2012, Liquidity Risk PT. Bank Aceh in the category of “Low To Moderate”. This means that PT. Bank
Aceh is able to meet the obligations that will mature soon, was shown with good cash flow and liquidity
ratios that reflect the ability to pay immediately.
Bank has also conducted a review of the strategy to maintain relationships with customers, diversification
of deposits, and the Bank’s ability to sell illiquid assets, and has to know the amount of funds to be
received from the market, under normal conditions or otherwise.
• Legal Risk
Legal risk is the risk caused by the weakness of the juridical system or by the presence of a law suit, the
absence of a clear legal and support or a weakness in the contract, claim, or collateral.
PT. Bank Aceh implements legal risk identification based on factors that include the risk of causing
lawsuits and legal aspects of the weakness. In addition, the Compliance Division and Corporate
Secretary periodically analyze the impact of changes in certain regulatory provisions or exposure to legal
risk.
Banks exercise control over the legal risk through the correspondence between the operational,
organizational and internal control with regulations, codes of ethics, and business strategy; compliance
with internal procedures; quality of financial reporting; effectiveness of communications relating
Pengelolaan Risiko Risk Management
Laporan T ahunan
Bank Aceh
- Annual Report
2012
95
Manajemen • Management’s
Discussion, Analysist and Report
Perusahaan • Good Corporate
Governance Review and Report
• Corporate Social Responsibility
komunikasi yang berkaitan dengan dampak risiko hukum kepada seluruh pegawai pada setiap jenjang
organisasi.
Pengukuran dan pemantuan risiko hukum dilaksanakan oleh Divisi Manajemen Risiko
berdasarkan laporan hasil evaluasi atas analisis kasus-kasus hukum dari tuntutan hukum yang
terjadi dan pemantauan dilaksanakan secara berkala terhadap seluruh posisi risiko hukum.
PT. Bank Aceh terus meningkatkan kompetensi karyawan dalam bidang hukum sebagai upaya
menurunkan risiko hukum, dengan harapan dapat meminimalisasi terjadinya kelemahan perjanjian dan
fraud oleh karyawan yang menjadi masalah hukum utama beberapa tahun terakhir.
• Resiko Strategik – Strategik Risk
Dalam menjalankan operasional, PT. Bank Aceh telah menerapkan strategi yang dituangkan
dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahunan dan Rencana Bisnis untuk jangka waktu
3 tiga tahun. Apabila dalam realisasinya terjadi deviasi yang disebabkan oleh kondisi eksternal
menyangkut
perubahan ekonomi,
moneter dan perbankan maupun kondisi internal yang
secara umum mengakibatkan penyimpangan dari rencana yang ditetapkan sebelumnya, maka
dilakukan pengkajian dan evaluasi atas terjadinya penyimpangan dimaksud, kemudian dilakukan revisi
guna penyempurnaan strategi yang diterapkan.
Dalam proses pengukuran menggunakan kombinasi pendekatan kualitatif dan kuantitatif berdasarkan
pengalaman kerugian di masa lalu yang disebabkan oleh risiko strategik secara berkala.
Risiko Strategis merupakan Risiko yang disebabkan oleh adanya pengambilan keputusan danatau
penerapan strategi bank yang tidak tepat atau kegagalan bank dalam merespon perubahan-
perubahan kondisi eksternal.
PT. Bank Aceh mengelola risiko strategis antara lain melalui pengumpulan informasi strategis,
pemantauan pasar serta melalui proses-proses pertimbangan dan pengambilan keputusan secara
to the impact of legal risks to all employees at each levels of the organization.
Legal risk calculation and monitoring carried out by the Risk Management Division of the evaluation
report based on an analysis of the legal cases and lawsuits that occur regularly conducted monitoring
of the entire position of legal risk.
PT. Bank Aceh continues to improve the competence of employees in the field of law as an effort to
reduce legal risk, in the expectation of minimizing weaknesses agreement and fraud by employees
who become the main legal issues in recent years.
• Strategic Risk
In conducting its operations, PT. Bank Aceh has implemented strategies set forth in the Company’s
Business Plan and Annual Budget and Business Plan for a 3 three years period. When the realization
happened deviation caused by external conditions relating to changes in economic, monetary and
banking as well as internal conditions generally lead to deviations from the predetermined plan, then do
the assessment and evaluation of the occurrence of irregularities referred to, then be revised in order to
improve the strategy adopted.
In the measurement process using a combination of qualitative and quantitative approaches based on
past experience losses due to strategic risks on a regular basis.
Strategic risk is the risk that due to the decision- making and or implementation strategies are not
appropriate bank or bank failure in response to changes in external conditions.
PT. Bank Aceh manage strategic risks, among others, through strategic information gathering,
monitoring the market and through the processes of deliberation and collective decision-making in the
Laporan T ahunan
Bank Aceh
- Annual Report
2012
96
• Bank Aceh Syaria Business Unit
• Subsidiaries and Affiliated Company
kolektif dan menyeluruh di lingkungan komite- komite pengawasan dan eksekutif, yang turut
mempengaruhi langkah-langkah yang diambil setiap harinya dalam kerangka kebijakan dan arah yang
telah ditetapkan.
• Risiko Reputasi
Bank Aceh telah melaksanakan prosedur untuk mengendalikan risiko reputasi yang berkaitan
dengan pengalaman risiko reputasi yang secara material mempengaruhi kondisi keuangan Bank
dan secara berkala mengkomunikasikan kebijakan dan prosedur untuk mengendalikan risiko reputasi
kepada seluruh pegawai pada setiap jenjang organisasi.
Risiko reputasi timbul dari adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha bank atau
persepsi negative mengenai PT. Bank Aceh. Risiko Reputasi dikelola dengan memperhatikan keluhan
nasabah serta dengan merespon setiap berita yang dapat menimbulkan dampak negatif terhadap Bank.
Untuk meningkatkan citra di masyarakat, Bank berusaha seoptimal mungkin dengan memberikan
pelayanan terbaik. Hal ini dilakukan dengan berbagai upaya diantaranya mendidik karyawan
Bank untuk dapat memberikan pelayanan terbaik dengan pelatihan service excellent dan melakukan
penerapan standar layanan yang telah dilakukan sosialisasi keseluruh karyawan di Cabang.
Bank telah membentuk unit penyelesaian pengaduan nasabah UPPN sebagai upaya untuk
mengurangi persepsi negatif mengenai Bank, serta peningkatan peran corporate secretary untuk
merespon publikasi negatif serta meningkatkan hubungan yang baik dengan pihak luar.
• Risiko Kepatuhan
Dalam pengendalian risiko kepatuhan, segala aktivitas operasional dijalankan dengan berpedoman
kepada Peraturan Bank Indonesia, peraturan perundang-undangan lain yang berlaku maupun
ketentuan intern bank. Setiap hasil temuan dari auditor ekstern maupun intern senantiasa mendapat
perhatian untuk segera ditindak lanjuti. environment and thorough oversight committees
and the executive, which also affect the steps that are taken every day in the policy framework and
direction has been set.
• Reputation Risk
Bank Aceh has implemented procedures to control reputation risk associated with the experience
of reputation risk that materially affect the Bank’s financial condition and regularly communicate
policies and procedures to control risks to the reputation of all employees at every level of the
organization.
Reputation risk arising from negative publicity associated with the business of banks or negative
perceptions about PT. Bank Aceh. Reputation risk is managed with attention to customer complaints
and to respond to any news that could negatively impact the Bank.
To improve its image in the community, the Bank take reasonable steps to provide the best service. This
is done with a variety of efforts such as educating employees of the Bank to be able to provide the
best service with excellent service training and conduct the application of service standards that
have made socialization to all employees in branch.
The Bank has established a settlement of customer complaints UPPN in an attempt to reduce the
negative perceptions about the Bank, as well as an increase in the role of corporate secretary to respond
to negative publicity and enhance relationships with outsiders.
• Compliance Risk
In the compliance risks management, all operational activities carried out by referring to Bank Indonesia
regulations, legislation and other applicable provisions of the bank’s internal. Each of the findings
of the external and internal auditors always gets attention for immediate follow up.
Pengelolaan Risiko Risk Management
Laporan T ahunan
Bank Aceh
- Annual Report
2012
97
Manajemen • Management’s
Discussion, Analysist and Report
Perusahaan • Good Corporate
Governance Review and Report
• Corporate Social Responsibility
Direktur Kepatuhan dan Divisi Manajemen Risiko senantiasa melakukan pengkajian dan pemantauan
setiap aktivitas operasional bank untuk memastikan bank selalu memenuhi prosedur dan ketentuan
yang berlaku, antara lain seperti risiko kredit terkait dengan ketentuan Kewajiban Pemenuhan
Modal Minimum KPMM, Kualitas Aktiva Produktif, Pembentukan Penyisihan Aktiva Produktif PPAP,
Batas Maksimum Pemberian Kredit BMPK, risiko strategik terkait dengan ketentuan Rencana Kerja
Anggaran Tahunan RKAT Bank, dan risiko lain yang terkait dengan ketentuan tertentu.
Bank Aceh memastikan penerapan manajemen risiko kepatuhan melalui ketepatan penetapan limit
risiko yang telah ditetapkan; konsistensi kebijakan manajemen risiko dengan arah dan strategi
usaha Bank; penerapan kepatuhan, pengaturan tanggung jawab dan akuntabilitas pada seluruh
jenjang organisasi; kebijakan mengecualikan suatu pengambilan keputusan yang menyimpang
irregularities; penerapan kebijakan pengecekan kepatuhan melalui prosedur secara berkala.
• Profil Risiko
Profil Risiko berisi informasi tentang tingkat dan kecenderungan risiko dari seluruh eksposur risiko
yang harus dikelolanya. Dari sudut pandang praktis, profil risiko merupakan pedoman bagi Bank Umum
untuk mengelola risiko agar tetap dalam ambang batas toleransi yang tidak mengganggu tumbuh
kembang usaha.
Profil risiko PT. Bank Aceh dinilai dari 2 dua komposisi yaitu :
a. Risiko Inheren risiko yang melekat dengan
aktivitas fungsional b. Kualitas Penerapan Manajemen Risiko KPMR
Kualitas Penerapan Manajemen Risiko KPMR Compliance Director and Risk Management Division
continues to do the assessment and oversight of every banking operations activities to ensure
banks have always complied with the procedures and regulations, among others, such as credit risk
associated with the fulfillment of the provisions of the Minimum Capital Liabilities CAR, Assets Quality,
Formation of Productive Assets Allowance PPAP, Legal Lending Limit LLL, strategic risk associated
with the provision of the Annual Work Plan Budget AABP Bank, and other risks associated with
certain provisions.
Bank Aceh ensures compliance risk management through risk limits accuracy specified; consistency
with the risk management policy and the direction of the Bank’s business strategy; application
compliance, responsibility and accountability arrangements at all levels of the organization;
policies exclude an aberrant decision irregularities ; application checking policy compliance through
regular procedures.
• Profile Risk
Risk profile contains information about the level and trend risk from all exposures to risk management.
From a practical standpoint, the risk profile of the guidelines for commercial banks to manage risk in
order to stay within the threshold of tolerance that does not interfere with growth and development of
the business.
Risk profile of PT. Bank Aceh assessed from two 2 composition, namely:
a. Inherent risk inherent risk with functional
activity b. Quality Risk Management KPMR Application
of Quality Risk Management KPMR
Laporan T ahunan
Bank Aceh
- Annual Report
2012
98
• Bank Aceh Syaria Business Unit
• Subsidiaries and Affiliated Company
Kesehatan Bank | Bank Soundness Level
2012 Nama Bank |
Name of Bank : Bank Aceh
Posisi | Period
: 31 Desember 2012
Matrik Laporan Profil Resiko Matrix of Risk Profile Report
Penilaian Tingkat Kesehatan Bank The Assessment of Banking Soundness Level
Matrik Penilaian Desember 2012 Kualitas Penerapan Manajemen Risiko -
Quality Risk Management Strong
Satisfactory Fair
Marginal Unsatisfactory
Inherent Risk Risiko Melekat
Low 1
1 2
3 3
Low To Moderate
1 2
2 3
4 Moderate
2 2
3 4
4 Moderate To
High 2
3 4
4 5
High 3
3 4
5 5
No. Faktor
Peringkat Risiko Factor
1 Profil Risiko
2 Risk Profile
2 GCG
2 GCG
3 Rentabilitas
2 Profitability
4 Permodalan
2 Capital
Peringkat TKB berdasarkan Risiko 2
TKB ranked based on Risk
Sehubungan dengan berlakunya Peraturan Bank Indonesia Nomor 131PBI2011 dan Surat Edaran
1324DPNP tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum maka PBI Nomor 610PBI2004 dan Surat
Edaran 623DPNP dinyatakan tidak berlaku lagi. In connection with the Bank Indonesia Regulation
Number 131PBI2011 and Circular 1324DPNP on Assessment for Commercial Banks and the Regulation
Circular No. 610PBI2004 623DPNP is no longer valid .
No. Jenis Risiko
Tingkat Risiko Inheren Tingkat Kualitas
Manajemen Risiko Tingkat Risiko
Risk type
1 Risiko kredit
Low To Moderate Satisfactory
Low To Moderate Credit risk
2 Risiko Pasar
Low Fair
Low To Moderate Market Risk
3 Risiko Lukuiditas
Low To Moderate Satisfactory
Low To Moderate Liquidity Risk
4 Risiko Operasional
Low To Moderate Fair
Low To Moderate Operational Risk
5 Risiko Hukum
Low Satisfactory
Low Legal Risk
6 Risiko Strategik
Low To Moderate Satisfactory
Low To Moderate Strategic Risk
7 Risiko Kepatuhan
Low Satisfactory
Low Compliance Risk
8 Risiko Reputasi
Low To Moderate Fair
Low To Moderate Reputation Risk
Peringkat Komposit Low To Moderate
Satisfactory Low To Moderate
Composite Rating
Nama Bank : Bank Aceh Posisi : 31 Desember 2012
Penilaian Faktor Profil 2012 Profile Factors Assessment of 2012
Pengelolaan Risiko Risk Management
Laporan T ahunan
Bank Aceh
- Annual Report
2012
99
Manajemen • Management’s
Discussion, Analysist and Report
Perusahaan • Good Corporate
Governance Review and Report
• Corporate Social Responsibility
Faktor DESKRIPSI
DESCRIPTION
Profil Risiko • Risiko inheren: Kredit, Pasar, Ops, Likuiditas,
Kepatuhan, Stratejik, Hukum, Reputasi. • Kualitas Penerapan Manajemen Risiko
KPMR : Kredit, Pasar, Ops, Likuiditas, Kepatuhan, Stratejik, Hukum, Reputasi.
• inherent risks: credit, market, Ops, Liquidity, Compliance, Strategic, Legal, Reputation.
• Quality Risk Management KPMR: Credit, Market, Ops, Liquidity, Compliance, Strategic,
Legal, Reputation. GCG
• Penilaian penerapan GCG • Assessment GCG
Rentabilitas • Penilaian rentabilitas bank, kinerja earnings,
sumber-sumber earnings, dan sustainability earnings
• Assessment of bank profitability, earnings performance, the sources of earnings, and
earnings sustainability Permodalan
• Penilaian kecukupan modal untuk mengantisipasi risiko dan pengelolaan modal
• Assessment of capital adequacy against risk and capital management
Profil Kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
Jumlah penyaluran kredit produktif yang dapat digolongkan kepada sektor UMKM Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah selama dua tahun terakhir menunjukkan kecendrungan menurun, sampai dengan 31 Desember
2012, kredit untuk UMKM telah disalurkan sebesar Rp. 845.903 juta yaitu turun 0,83 dari penyaluran
kredit UMKM periode 31 Desember 2011 sebesar Rp. 852.919 juta. Penyaluran kredit untuk sektor UMKM
mencapai 78,61 dari total kredit produktif yang disalurkan tahun 2012, namun bila dibandingkan dengan
total kredit keseluruhan jumlah kredit UMKM disalurkan baru mencapai 8,82, selengkapnya perkembangan
penyaluran kredit UMKM disajikan pada tabel berikut :
Micro, Small, and Medium Enterprise’s Loan Profile
The disbursement of loan that can be classified to MMSMEs sectors Micro, Small, and Medium Enterprises
last two years tended to declined, as of December 31, 2012 the loan distributed for MSMEs amounted to
845,903 million rupiahs or slightly decreased by 0.83 from loan distribution for MSMEs as of December 31,
2011 reached to 852,919 million rupiahs, the lending to MSMEs sectors reached 78.61 of total productive
loans 2012, while if it compared to total amount of loans disbursement for MSMEs loans only booked 8.82 of
total loan, the details of MSMEs lending progress shown as follows:
Perkembangan Penyaluran Kredit UMKM Progress of Micro, Small and Medium Business Loan Distribution
Keterangan 2012
2011 2010
2009 2008
2007 Description
Kredit Produktif UMKM
Total Kredit UMKM terhadap Kredit
Produktif UMKM terhadap Total
Kredit 1.076.022
845.903 9.593.463
78,61 8,82
1.294.742 852.919
9.198.871 65,88
9,27 1.747.085
1.326.320 8.161.230
75,92 16,25
1.628.402 1.267.269
6.391.049 77,82
19,83 1.043.650
834.333 4.521.711
79,94 18,45
569.994 466.561
3.032.061 81,85
15,39 Productive Loans
SME’s Total Loans
SME’s to Productive Loans
SME’s to Productive Loans
Ketentuan lama penilaian kesehatan bank melalui Camels yaitu Capital, Asset Quality, Management, Earnings,
Liquidity dan Sentitivity to Market Risk sedangkan Penilaian Kesehatan berdasarkan PBI 121PBI2011
melalui 4 faktor yaitu profil risiko, Good Corporate Governance, Rentabilitas dan Permodalan.
The old regulation of bank soundness assessment through the Camels i.e. Capital, Asset Quality,
Management, Earnings, Liquidity and Sentitivity to Market Risk whereas to Soundness Assessment by PBI 121
PBI2011 through 4 factors: risk profile, Good Corporate Governance, Profitability and Capital.
Laporan T ahunan
Bank Aceh
- Annual Report
2012
100
• Bank Aceh Syaria Business Unit
• Subsidiaries and Affiliated Company
Dalam rangka untuk lebih meningkatkan akses pembiayaan bagi para pelaku UMKM serta dalam rangka
optimalisasi penanganan kredit-kredit berskala mikro- kecil, bank telah bekerjasama dengan berbagai pihak
seperti ADB, linkage program dengan BPR, Departemen Keuangan, SBFIC Germany, guna melayani para pelaku
usaha yang berada di wilayah Propinsi Aceh. Pada masa yang akan datang Bank akan terus mengupayakan
peningkatan kerjasama dengan berbagai pihak lainnya untuk mengembangkan kredit UMKM. Dalam jangka
waktu dua tahun ke depan, Bank akan juga akan mempersiapkan diri menjadi APEX BPR.
In order to further increase access of financing for MSMEs business, and to optimize the management of
micro and small scale credit, the bank have managed valueable cooperation with certain parties such as,
Asian Development Bank, Linkage Program with Rural Banking, Department of Finance RI, SBFIC Germany etc,
the cooperation is aimed to enlarge services for MSME in Aceh Province. In the future, Bank will sustain it’s efford to
increase partnership and strategic alliance with various institution in order to develop MSME in Aceh. In the next
two years Bank Aceh will also prepared to be APEX BPR.
Perkembangan Kredit KUMK, Kredit Produktif, dan Total Kredit Progress of MSMEs Loan,, Productive Loan and Total Loan
Perkembangan Rasio Kredit UMKM terhadap Kredit Produktif, dan Rasio Kredit UMKM terhadap Total Kredit
Progress of MSMEs Loan Ratio to Productive Loan and SMEs Loan Ratio to Total Loan
14,000,000 12,000,000
10,000,000 8,000,000
6,000,000 4,000,000
2,000,000 2007
Kredit UMKM Kredit Produktif
Total Kredit
2008 2009
2010 2011
2012 -
120.00 100.00
80.00 60.00
40.00 20.00
0.00
UMKM Terhadap Kredit UMKM Terhadap Produktif
2007 15.39
81.85 79.94
77.82 75.92
78.61
18.45 19.83
16.25 9.27
8.82 2008
2009 2010
2011 2012
Profil Kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Profile of Micro, Small, and Medium Enterprise’s
Loan
Laporan T ahunan
Bank Aceh
- Annual Report
2012
101
Manajemen • Management’s
Discussion, Analysist and Report
Perusahaan • Good Corporate
Governance Review and Report
• Corporate Social Responsibility
Target Kuantitatif
Target 2013
Quantitative Targets
Targets for 2013
No. POS-POS KEUANGAN
AKTUAL 31
Desember 2012
Actual as of December