Bahwa tanpa memberikan perlindungan terhadap PARA PENGGUGAT dari

massa pendukungnya. Tanpa melalui proses hukum, pada saat TERGU- GAT V menjabat PANGKOSTRAD dan PANGKOPKAMTIB. Akibatnya PARA PENGGUGAT harus kehilangan hak atas pekerjaan, pendidikan, barang milik pribadi dan hasil kreasi seni dan budayanya ;

53. Bahwa TERGUGAT V sebagai PANGKOSTRAD dan PANGKOPKAMTIB

tidak menjalankan perintah dari Presiden RI Ir. Soekarno yang memerintah- kan untuk mengembalikan dan memulihkan keamanan dan ketertiban di masyarakat. Dengan mengemban tugas sebagai PANGKOPKAMTIB ke- kacauan semakin menjadi-jadi. Pembunuhan terhadap manusia terjadi dimana-mana, yang akhirnya memunculkan ketakukan pada kehidupan di masyarakat ;

54. Bahwa Presiden RI yang memberikan wewenang kepada TERGUGAT V,

akhirnya diselewengkan oleh TERGUGAT V. Instruksi Ir. Soekarno sebagai Presiden RI dan perintah tidak diindahkan serta himbauan lainnya yang disampaikan Presiden RI di dalam pidato-pidato kenegaraan. Kewenangan Presiden RI dalam hal ini Ir. Soekarno berakhir dengan pengambilalihan kekuasaan secara inkonstitusional oleh TERGUGAT V yang menjadi Presiden RI ;

55. Bahwa dengan demikian, TERGUGAT V sebagai prajurit telah dengan

sengaja mengabaikan perintah Presiden RI yang memiliki kekuasaan atas Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara sebagaimana tersebut dalam pasal 10 UUD 1945 yang bunyi selengkapnya sebagai berikut : “Presiden memegang kekuasaan yang tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara”

56. Bahwa perintah Presiden RI dalam hal ini Ir. Soekarno kepada TERGUGAT

V untuk memulihkan keamanan dan ketertiban sama sekali tidak dilakukan. Akan tetapi sebaliknya TERGUGAT V mengambilalih kekuasaan Presiden Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia dengan me- ngeluarkan kebijakan menyimpang dan Keputusan Presiden yang ditandatangani oleh TERGUGAT V. Dampak dari penyimpangan ini sebagaimana dapat dilihat dalam fakta-fakta hukum, PARA PENGGUGAT dari Wakil Kelompok I, II, IV, V, VI dan VII yang di-stigmatuduhcap terlibat G30S danatau di-stigmatuduhcap PKI kehilangan hak ekonomi, sosial dan budayanya ;

57. Bahwa sikap TERGUGAT V selain bertentangan dengan UUD 1945,

bertentangan pula dengan PANCASILA sebagai sumber dari segala sumber hukum dan UUD 1945 sebagai dasar hukum. PANCASILA sebagai sumber dari segala sumber hukum telah meletakan prinsip-prinsip dasar persamaan terhadap seluruh warga negara Indonesia dan warga dunia pada umumnya. PANCASILA menginginkan prinsip bernegara harus meletakan dasar per- samaan untuk mencapai manusia Indonesia yang adil, makmur, sejahterah dan beradab ; 131

58. Bahwa PANCASILA telah diposisikan sebagai kesepakatan bersama social

contract antara warga negara untuk membentuk republik ini. PANCASILA pun dapat diartikan sebagai nilai kehidupan di masyarakat, pandangan hidup, kesadaran dan cita-cita hukum serta cita-cita moral yang membentuk watak dari warga negara Indonesia ;

59. Bahwa dengan demikian tindakan TERGUGAT V terhadap PARA PENGGU-

GAT dari Wakil Kelompok I, II, IV, V, VI dan VII telah melanggar sila-sila yang ada dalam PANCASILA, yang bunyinya sebagai berikut : P A N C A S I L A 1. Ketuhanan Yang Maha Esa ; 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab ; 3. Persatuan Indonesia ; 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratanperwakilan ; 5. Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia ;

60. Bahwa prinsip KETUHANAN yang dianut oleh bangsa dan negara Indonesia

menginginkan agar setiap warga negara memiliki keyakinan dan keper- cayaan terhadap apa yang telah diyakininya sebagai jalan menuju TUHAN. Perjalanan menuju TUHAN telah diajarkan oleh para Nabi yang telah mem- bawa pesan TUHAN lewat wahyu untuk berbuat kebajikan antar sesama. Akan tetapi TERGUGAT V telah mengabaikan prinsip KETUHANAN ter- sebut dengan melakukan pembatasan terhadap PARA PENGGU-GAT dari Wakil Kelompok I, II, IV, V, VI dan VII, untuk mengikuti segala macam kegiatan yang terkait dengan kemasyarakatan dan penyeleng-garaan pemerintahan ;

61. Bahwa selama pemerintahan dibawah komando dan kekuasaan TERGU-

GAT V, PARA PENGGUGAT dari Wakil Kelompok I, II, IV, V, VI dan VII diperlakukan sangat tidak adil dan tidak beradab. Dimana tanpa proses hukum yang sesuai dengan undang-undang TERGUGAT V melalui alat kelengkapannya memberhentikan, melarang dan merampas hak-hak PARA PENGGUGAT dari Wakil Kelompok I, II, IV, V, VI dan VII dalam memperoleh penghidupan yang layak dan perlindungan hukum sebagai warga negara dengan cara-cara yang tidak patut. Tindakan dan perbuatan TERGUGAT V jelas dan sangat nyata melanggar sila kedua PANCASILA

62. Bahwa adanya perbedaan status antar warga negara yang sengaja di-

ciptakan TERGUGAT V merupakan upaya untuk memecah belah. Oleh karenanya tindakan dan kebijakan TERGUGAT V dengan demikian telah mengabaikan Sila ketiga Pancasila, karena dengan sengaja memisah PARA PENGGUGAT dari Wakil Kelompok I, II, IV, V, VI dan VII dengan warga negara lainnya dengan tuduhancapstigma terlibat G30S dan tuduhancap stigma PKI ; 132