Bahwa sejak menjadi Presiden RI, TERGUGAT V memiliki kewajiban

71. Bahwa adapun perbuatan TERGUGAT yang bertentangan dengan kewajiban

hukumnya adalah sebagai berikut :

a. TERGUGAT V tidak menjalankan kewajibannya dengan mengeluarkan

kebijakan danatau peraturan yang bertentangan dengan UUD 1945 ; 1. Bahwa peraturan-peraturan yang diskriminatif tersebut terdiri dari aturan- aturan yang membatasi ruang gerak PARA PENGGUGAT untuk menikmati hasil pekerjaanya, baik di instansidepartemen, dari hasil pendidikan, barang milik pribadi, kreasi seni dan budaya ; 2. Bahwa TERGUGAT V dengan sengaja menerbitkan status penggolongan terhadap PARA PENGGUGAT dari Wakil Kelompok I, II, IV, V, VI dan VII berupa Keputusan Presiden Nomor : 28 Tahun 1975 tentang Perlakuan terhadap Mereka yang terlibat G30SPKI Golongan C. Keputusan ini dirasa sangat diskriminatif oleh PARA PENGGUGAT dari Wakil Kelompok I, II, IV, V, VI dan VII yang memiliki kesetaraan dihadapan hukum. Di dalam hal ini, PARA PENGGUGAT dari Wakil Kelompok I, II, IV, V, VI dan VII belum dan tidak diadili dengan fair dan mengetahui secara rinci apa yang sebenarnya terjadi pada tanggal 01 Oktober 1965. Olehkarenanya sangatlah tidak adil apabila tuduhan terlibat G30S dan tuduhan PKI menjadikan PARA PENG- GUGAT kehilangan hak-haknya sebagai warga negara ; 3. Bahwa penggolongan terhadap PARA PENGGUGAT dari Wakil Kelompok I, II, IV, V, VI dan VII bukan hanya terhadap dalam Keputusan Presiden Nomor : 28 Tahun 1975 tentang Perlakuan terhadap Mereka yang terlibat G30SPKI Golongan C, melainkan juga pada aturan-aturan PANGKOPKAMTIB sebagai pelaksana perintah TERGUGAT V ; 4. Bahwa TERGUGAT V dengan sengaja menghilangkan hak-hak warga negara PARA PENGGUGAT dengan menerbitkan Surat Edaran Nomor : 02SE1975 tentang Surat Keterangan Tidak Terlibat dalam G.30SPKI dan Surat Edaran Nomor : 01SE1976 tentang Surat Keterangan Tidak Terlibat G.30SPKI untuk Mutasi Kepegawaian yang dikeluarkan oleh Badan Administrasi Kepegawaian Negara dibawah kekuasaan TERGUGAT V ; 5. Bahwa adanya Surat Edaran Nomor : 02SE1975 dan Surat Edaran Nomor : 01SE1976 PARA PENGGUGAT dari Wakil Kelompok I, II, IV, V, VII tidak dapat memperoleh penghasilan dari pekerjaan, pendidikan dan kreasi seni dan budayanya ; 6. Bahwa berkaitan dengan Penelitian Khusus, PARA PENGGUGAT dari Wakil Kelompok III tidak dapat melanjutkan pekerjaannya sehingga kehilangan hak atas gajiupah dan tunjanganpensiun. Peraturan mengenai LITSUS kemu- dian diatur dalam Keputusan Presiden Nomor : 16 Tahun 1990 Tentang Penelitian Khusus Bagi Pegawai Negeri yang dikeluarkan oleh TERGUGAT V sebagai Presiden RI. Kebijakan ini menimbulkan kesulitan bagi PARA PENGGUGAT untuk mendapatkan penghasilan di instansi pemerintah ; 7. Bahwa larangan terhadap PARA PENGGUGAT untuk memperoleh peng- hasilan dari pekerjaan, pendidikannya, barang milik pribadi dan kreasi seni 135 dan budaya harus dihambat dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor : 32 Tahun 1981, mengenai warga negara yang terlibat langsung maupun tidak langsung G.30SPKI dan tidak bersih lingkungan, untuk menjadi Pegawai Negeri SipilTNIPOLRI, guru dan pendeta. Jelas peraturan ini menghambat PARA PENGGUGAT untuk memperoleh hak-hak warga negaranya ; 8. Bahwa selain itu melalui Pembantu Presiden, TERGUGAT V telah menerap- kan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor : 24 Tahun 1991 tentang Kartu Tanda Penduduk Seumur Hidup Tidak Berlaku Bagi Warga Negara Republik Indonesia yang Berusia 60 tahun Tapi Pernah Terlibat Langsung ataupun Tidak Langsung dengan Organisasi Terlarang OT. PARA PENGGUGAT dari Wakil Kelompok I, II, IV, V, VI dan VII masih men-dapatkan pembedaan untuk memperoleh Kartu Tanda Penduduk. Penanda-an dalam Kartu Tanda Penduduk jelas merupakan membeda-bedakan PARA PENGGUGAT dengan warga negara lainnya; 9. Bahwa TERGUGAT V telah membeda-bedakan PARA PENGGUGAT dengan warga negara lainnya dengan menggunakan institusi dibawahnya yang bernama BAKORTANAS. Fungsi lembaga ini sangat diskriminatif dan bekerja dengan mengabaikan hak-hak asasi yang telah diatur dalam UUD 1945. PARA PENGGUGAT dalam hal ini sangat dibatasi ruang geraknya sebagia manusia merdeka dengan berbagai penerapan peraturan-peraturan yang diskriminatif ; 10. Bahwa oleh karena itu, TERGUGAT V sebagaimana kewajiban hukumnya untuk memegang teguh UUD 1945 dalam menjalankan pemerintahan telah dengan sengaja menghilangkan hak-hak warga negara PARA PENGGUGAT yang diatur dalam UUD 1945, hak-hak tersebut berupa : Pasal 27 ayat 1 “Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya” Pembukaan UUD 1945 alinea Keempat: “Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, …” 11. Bahwa makna dari pasal 27 ayat 1 dan pembukaan preambule alinea Keempat UUD 1945 telah secara tegas menyatakan bahwa PARA PENGGUGAT memiliki kedudukan yang sama dihadapan hukum dan peme- rintahan. Pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil merupakan tanggungjawab dari Pemerintah Negara Republik Indonesia hak yang melekat disetiap orang termasuk PARA PENGGUGAT: 136